Nama: Chen Chujun (陈楚君)
Jenis kelamin: Wanita
Umur: 30 tahunan
Alamat: Tidak diketahui
Pekerjaan: mantan akuntan Stasiun Kereta Api Bagian Selatan dari Rel Kereta Api Kota Huaihua, Provinsi Hunan
Tanggal kematian: Maret 2009
Penangkapan terakhir: 5 Juli 2009
Tempat penahanan terakhir: Pusat Pencucian Otak Kota Huaihua (怀化市洗脑班)
Kota: Huaihua
Provinsi: Hunan
Metode penganiayaan: Tidak boleh tidur, disetrum dengan listrik, kerja paksa, cuci otak, disuntik dengan paksa, dipukul, digantung, disiksa, diperas, dipecat dari tempat kerja, pengekangan secara fisik, dimasukkan ke rumah sakit jiwa, ditahan

(Minghui.org) (Koresponden dari Provinsi Hunan) Chen Chujun ditangkap sebelum Olimpiade Beijing, ditahan di sebuah kamp kerja paksa. Baru-baru ini ditemukan dia meninggal dunia pada bulan Maret 2009 di Rumah Sakit Rakyat Keempat Kota Huaihua, yang merupakan rumah sakit jiwa.

Ayahanda dari Chen adalah seorang pejabat tingkat divisi yang bekerja di ketentaraan Daerah Otonomi Uyghur Xinjiang. Chen mendapat izin resmi selama sepuluh tahun dari tempat kerjanya untuk belajar bahasa Inggris di Beijing, dan mempelajari Falun Gong sebelum penganiayaan dimulai pada Juli 1999. Ia memohon keadilan bagi Falun Dafa sebanyak tujuh kali setelah penindasan dimulai, majikannya membawa dia ke “Sekolah Pendidikan Legal” (sebuah fasilitas pencucian otak) melalui cuci otak secara paksa di Kota Guangzhou, Provinsi Guangdong.

Tahun 2001, Chen dibawa ke Kamp Kerja Paksa Baimalong, dan pada Nopember, dia dibawa dari Tim “Produksi” ke Tim “Transformasi” untuk menjalani cuci otak. Pada hari ketika Chen dibawa ke Tim “Transformasi,” para penjaga memerintahkan administrator untuk mendorongnya jatuh dan mengikat tangannya. Mereka menekan wajahnya ke lantai dan memotong rambutnya. Chen memprotes perlakuan kasar ini dengan melakukan mogok makan. Setelah enam hari, dia dikirim ke klinik kamp untuk disuntik. Setelah beberapa minggu, direktur memerintah dua petugas untuk mengawasinya. Menurut saksi mata, yang disuntik masuk adalah glukosa, bersama dengan obat perusak syaraf seperti Thorazine. Setelah disuntik dengan obat ini, seseorang akan kehilangan ingatan secara pelan-pelan dan tidur sepanjang waktu. Hukuman ini menyebabkan efek yang serius pada Chen, seperti kerusakan pengenalan.

Penjaga juga memborgol praktisi yang ditahan dalam sel yang sama. Mereka digantung dengan terborgol dan memperbaiki posisi ketka ujung jari kaki mereka hampir menyentuh lantai. Setelah penyiksaan ini, Chen gemetaran sangat hebat di tempat tidur dimana seluruh tempat tidur bergetar. Penjaga akan memaksa seluruh sel untuk berdiri sepanjang malam, jika tidak, mereka akan menggunakan tongkat listrik untuk menyetrum mereka, juga memukul dan menendang mereka. Kamp menggunakan penjaga laki-laki di dalam sel wanita semalaman, dan begitu mereka melihat seorang praktisi sedang melakukan latihan, mereka akan menyetrum semua praktisi dengan tongkat listrik. Semua praktisi mengalami luka-luka.

Sebelum Kongres Rakyat Nasional Ke-16 pada Oktober 2002, Chen pergi ke Beijing lagi, berusaha untuk klarifikasi fakta tentang penindasan Falun Dafa. Sayang, dia tertangkap dan dibawa ke sebuah pusat penahanan kereta api rahasia, lalu dijatuhi tiga tahun penjara oleh Pengadilan Transportasi Kereta Api Huaihua, Provinsi Hunan. Sepanjang persidangan, dua pembantu kepala polisi memegang lengan Chen agar tidak jatuh ke lantai. Tampaknya dia masih mengalami gangguan dan kehilangan kemampuan untuk berbicara.

Pada Juni 2004, Chen dibawa ke Bangsal Pengawasan Ketat di Penjara Wanita Provinsi Hunan. Para narapidana menggantung dia dan praktisi lainnya, memukuli mereka sampai mereka pingsan. Para penjaga tidak mengizinkan mereka tidur setelah 20 jam bekerja seharian. Pada Maret 2005, Chen dan empat praktisi lain melakukan mogok makan untuk memprotes kerja keras dan melafal ajaran Falun Dafa untuk saling menyemangati. Para penjaga dan narapidana menyiksa kelima praktisi ini selama lebih dari 40 hari dengan tongkat listrik, memborgol mereka dengan berbagai macam cara, memaksa mereka duduk di bangku kecil tanpa sandaran hanya dengan satu kaki selama 16 jam sehari (kecuali untuk tiga kali makan), memaksa berdiri dalam waktu lama, memberi makan secara paksa, dan memasukkan mereka ke dalam sel isolasi.

Setelah melakukan mogok makan selama lebih dari 20 hari, Chen dipaksa lari, dan dia diseret dari lantai lima ke lantai satu serta dikunci di sel isolasi. Pernah dia disiksa sampai tidak bisa melihat atau berjalan. Praktisi lain harus memapahnya ke toilet. Suatu kali ketika dia tidak bisa jalan, lari, atau melakukan “push up,” penjaga memerintahan tahanan untuk menyeretnya berkeliling di lantai, dan kemudian menguncinya di sel isolasi.

Tahanan Zhang Genlin menyodok tenggorokan Chen dengan pipa plastik beberapa kali dan berkata, “Ini menyenangkan.” Tahanan lain berkata, “Kalau demikian kami juga ingin bergembira.” Tenggorokan Chen membengkak, dan kondisinya yang sakit luar biasa sehingga tidak dapat menelan air atau berbicara. Di lain waktu ketika penjaga Li Ling menyetrum dia dengan tongkat lisrik dan menggantungnya di udara dengan borgol, Chen pingsan. Tahanan Yan Meiying memukulnya dan berkata, “Dia masih hidup, kita bisa membiarkan dia tergantung.”

Sebelum Olimpiade Beijing, pada Mei 2008, Kantor 610 Kota Huaihua mengganggu dan menangkap puluhan praktisi. Sekitar tanggal 10 Mei 2008, agen dari Kantor 610 menangkap Chen dalam perjalanan untuk menghentikan bus. Ia baru saja mengambil pembayaran dari mantan majikannya dan pulang. Dia ditahan di Pusat Penahanan Kabupaten Zhijiang, dimana dia dipukuli oleh pecandu narkoba sampai kepalanya terluka dan berdarah. Segera dia dikirim ke Kamp Kerja Paksa Wanita Baimalong lagi, dan kemudian dibawa ke Pusat Pencucian Otak Kota Huaihua. Sumber mengatakan bahwa dia meninggal dunia pada Maret 2009 ketika ditahan di Rumah Sakit Rakyat Keempat Kota Huaihua, yang merupakan rumah sakit jiwa.

Mengenai Thorazine:

Obat psikotropika Thorazine (juga dikenal sebagai Aminazin, Chlorpromazine, Largactil, Thorazine atau Wintermin) adalah sejenis obat yang digunakan untuk mengobati pasien sakit jiwa. Thorazine dapat mengakibatkan efek samping yang parah, seperti gangguan pada gerakan otot seperti kelopak mata, lidah, lengan, kaki, mulut, bibir, dan lain-lain; mengganggu metal dan pikiran; kesadaran menjadi tumpul; mati rasa; dan gangguan fungsi pengenalan.

Menurut saran medis Amnesti Internasional, obat-obat ini sebenarnya tidak berbahaya. Hanya dokter yang memenuhi syarat yang boleh menggunakan, dan harus diawasi. Praktisi Falun Gong yang menjadi sasaran penyiksaan dan perlakuan mal praktek, dan adanya bukti bahwa mereka mengalami gangguan jiwa, terbukti bahwa administrasi obat-obatan menggunakannya untuk menghukum. Dengan kata lain, praktisi Falun Gong telah diberi obat psikotropika yang tidak tepat untuk menghukum mereka karena keyakinan mereka pada Falun Gong.

Laporan terkait: Obat, Thorazine Digunakan Sebagai Hukuman – Praktisi Chen Chujun Mengalami Gangguan Pengenalan akibat dari Penyuntikan Paksa : http://www.clearwisdom.net/emh/articles/2003/12/29/43592.html

Ditulis pada 20 September 2009

Chinese: http://www.minghui.cc/mh/articles/2009/9/21/208730.html
English: http://www.clearwisdom.net/html/articles/2009/9/24/111072.html