Disajikan pada Konferensi Berbagi Pengalaman Kultivasi Falun Dafa Australia Tahun 2010


(Minghui.org)

Salam, Guru, Salam, teman-teman Praktisi

Topik yang ingin saya bagi dengan semua orang hari ini adalah, ”Pengalaman Kultivasi Saya di Dalam Mengelola Sebuah Surat Kabar.”

Dengan mundur selangkah, kita akan menemukan laut luas dan angkasa tak terbatas.

Saya mulai berpartisipasi dalam surat kabar The Epoch Times pada tahun 2001. Pada awalnya, sama seperti yang lain, saya membantu di mana bantuan saya dibutuhkan. Karena saya dapat belajar dengan cepat bagaimana melakukan pekerjaan, dari mengetik dan mengoordinasikan pencetakan, hingga iklan dan desain, secara bertahap saya mengambil tanggung jawab yang lebih besar. Seiring pengetahuan saya yang bertambah banyak akan berbagai aspek menjalankan The Epoch Times, berbekal pengalaman pada tingkat manajemen di sebuah perusahaan besar di China, saya menjadi salah seorang koordinator utama.

Pada waktu itu, ada beberapa orang yang bekerja sebagai pekerja tetap, dan saya secara bertahap terlibat dalam penjualan dan manajemen surat kabar. Keluarga saya tidak mempunyai latar belakang di dalam menjalankan bisnis, sehingga Anda bisa mengatakan kemampuan saya dalam mengelola perusahaan berkembang mulai dari bawah ke atas dan tumbuh bersama perkembangan The Epoch Times.

Namun, peningkatan pengalaman saya tidak diiringi oleh peningkatan kultivasi. Banyak keterikatan saya juga semakin kuat seiring dengan bertambahnya pengalamannya. Saat saya menjabat sebagai koordinator, ketika terjadi perselisihan antara saya dengan praktisi lain, saya paling sering menggunakan alasan seperti, "Kenapa Anda tidak mau bekerja sama dengan saya?" "Anda tidak bekerja untuk saya, Anda bekerja untuk The Epoch Times," dll. Karena kurangnya pengalaman, dan kendurnya kultivasi, saya banyak membuat keputusan yang salah sebagai koordinator. (Tentu saja, saat itu keputusan tersebut saya anggap sangat benar.) Jika hal ini terjadi di sebuah perusahaan biasa, mungkin saya sudah dipecat sepuluh kali lipat. Sekarang, setiap kali saya memikirkan keputusan tersebut, saya merasa sangat malu dan merasa bahwa saya mengecewakan semua praktisi yang secara diam-diam telah mendukung penuh The Epoch Times dalam jangka waktu yang panjang.

Meskipun pengalaman saya meningkat, namun Kultivasi saya tidak mengalami peningkatan. Ketidakmampuan saya untuk melihat ke dalam telah mempertajam konflik antara saya dan koordinator lainnya di Perusahaan surat kabar tersebut, hingga suatu hari tiba-tiba saya diberitahukan bahwa saya tidak lagi menjabat sebagai seorang koordinator di The Epoch Times.

Pada waktu itu, saya sangat terkejut, karena tidak seorangpun yang memberitahukan saya tentang hal ini sebelumnya. Saya sangat marah dan merasa bahwa saya telah diperlakukan tidak adil. Namun, pada waktu rapat, karena kebanyakan orang menyetujui keputusan tersebut, saya masih menghormati keputusan dari direktur perusahaan dan memutuskan untuk mengundurkan diri dari posisi koordinator. Saya berkata pada diri saya sendiri bahwa, sebagai seorang manajer dalam sebuah perusahaan, berarti orang tersebut juga berada di bawah manajemen perusahaan itu sendiri dan harus mematuhi keputusan yang dibuat oleh perusahaan. Selain itu, karena saya telah mengalami beberapa kali perpindahan jabatan di The Epoch Times, saya merasa bahwa saya seharusnya tidak memberikan dampak negative pada kelancaran operasional surat kabar tersebut karena masalah saya sendiri. Pada waktu itu, saya merasa saya benar-benar menjaga Xinxing saya dengan sangat baik: Pertama, saya tidak membuat keributan, dan kedua, saya tidak membuat pengaduan. Tetapi sekarang, ketika saya menoleh ke belakang, ternyata saya hanya mengorek lapisan permukaannya saja.

Dua bulan kemudian, saya tiba-tiba menerima sebuah pemberitahuan bahwa semua praktisi Australia diminta untuk pergi ke New York, karena Guru ingin bertemu dengan kami. Hati saya, yang tampak tenang di permukaan, segera bergejolak. Banyak keterikatan manusia biasa tampil keluar: saya merasa saya bersalah dan merasa marah. Sisi manusia saya terus berpikir bahwa saya harus pergi dan bertanya kepada Guru, apa yang mereka lakukan salah atau tidak dan apakah seharusnya saya mengundurkan diri, dan sebagainya. Pikiran-pikiran ini terus menerus berkecamuk dalam benak saya. Saya tidak bisa menyingkirkankan pikiran-pikiran tersebut - hingga saya bertemu Guru. Pada saat itu, ketika saya mendengarkan Guru mengajar Fa, saya merasakan banyak hal yang dikatakan Guru langsung ditujukan kepada saya, dan tidak satupun hal-hal penting tersebut yang tidak ditujukan pada saya. Seperti yang Guru katakan, sisi kedewaan saya telah bangkit. Namun, setelah saya kembali untuk berbagi dengan sesama praktisi di hotel, keterikatan manusia biasa tersebut mulai nampak  ke permukaan. Melalui kata-kata yang saya ucapkan, saya tidak bisa melepaskan konsep benar dan salah dari suatu permasalahan. Saya tetap mencari kenyamanan melalui ekspresi orang lain yang menyetujui ide-ide saya, meskipun di permukaan kelihatannya saya tidak peduli.

Karena saya tidak memahami masalah sesuai basis Fa, itu adalah refleksi dari kendurnya kultivasi saya. Oleh karena itu, saya menemui berbagai macam cobaan, sampai faktor-faktor manusia biasa ini menjadi semakin lemah. Tiba-tiba, suatu hari, ketika saya menenangkan hati dan menoleh ke belakang, prinsip-prinsip Fa di balik semua ini dipresentasikan di depan mata saya. Bukankah ini jalan kultivasi yang telah diatur oleh Guru untuk saya? Ketika saya berada di posisi koordinator, banyak keterikatan saya sangat kuat, dan keterikatan manusia saya tersembunyi dengan sangat rapi. Tanpa mengatasi penderitaan ini, bagaimana saya bisa menyingkirkan unsur-unsur ini? Bagaimana saya bisa membantu Guru dalam meluruskan Fa dengan membawa unsur-unsur buruk ini? Bagaimana mungkin saya dapat menyempurnakan dunia saya sendiri? Dalam sekejap, dengan belas kasih Guru, sisa-sisa terakhir ketrikatan manusia saya menghilang tanpa jejak.

Percaya pada Guru, percaya pada Fa; Guru telah mengatur sebuah jalan Kultivasi untuk diri saya, dan semua itu adalah yang terbaik.

Kemampuan saya sehari-hari menuntun saya berpartisipasi di The Epoch Times. Selama enam tahun bekerja di The Epoch Times, keterampilan manajemen saya menjadi lebih matang. Ketika saya meninggalkan posisi koordinator, saya berkata kepada praktisi lain, "Saya mendapatkan kemampuan saya melalui berlatih Dafa, dan saya akan terus menerapkannya dalam membantu Guru dalam Pelurusan Fa." Saya mempunyai harapan ini, dan Guru telah mengatur sebuah jalan bagi saya untuk dilalui. Sejak saya tidak lagi menjabat sebagai seorang koordinator, saya memiliki lebih banyak waktu luang. Dalam rangka mengurangi tekanan keuangan keluarga, saya mulai mengurus perusahaan sendiri. Pada tahun pertama, ada pasang dan surut, dan segala sesuatunya sangat bergejolak, saya berpikir, mungkin, hal itu terkait dengan tingkatan kultivasi saya. Setiap kali saya merasa tak ada jalan untuk dilalui, saya akan berkata pada diri saya sendiri, "Percayalah pada Guru, Fashen Guru telah mengatur jalan terbaik dan tercepat bagi setiap murid."

Semuanya memiliki alasannya sendiri, dan semua telah diperuntukkan bagi pencapaian kesempurnaan terakhir. Dengan pemikiran ini, saya berhasil melewati banyak rintangan dan belajar banyak hal dalam masyarakat biasa yang berkaitan dengan manajemen perusahaan. Saya benar-benar merasakan terbebas dari segala hal.

Perusahaan saya secara berangsur-angsur berjalan lancar, sementara saya juga ikut terlibat di dalam penjualan dan pemasaran untuk proyek Pelurusan Fa yang lain. Segala sesuatunya tampak berjalan lancar, tetapi saya tahu dalam perjalanan kultivasi, rintangan akan datang silih berganti. Pada akhir tahun lalu, saya menerima telepon dari seorang koordinator The Epoch Times di Amerika Serikat, yang mengharapkan saya bersedia menerapkan keterampilan dan pengetahuan yang saya miliki dan kembali kemanajemen di The Epoch Times. Dalam hati saya berkata, "Tidak mudah untuk keluar dari pusat konflik. Kalau saya kembali, apakah tidak akan seperti meninggalkan penggorengan untuk terjun ke dalam api?" Setelah telepon itu, saya terus-menerus menepis ide tersebut, dan enggan untuk secara langsung terlibat dengan The Epoch Times. Saya ingin bersembunyi di belakang dan mengintai dari luar, hanya membantu dengan apa yang saya bisa. Jika saya bisa bersembunyi di belakang, saya tidak akan menjadi fokus perhatian dari begitu banyak orang. Namun yang sebenarnya saya takutkan adalah keterikatan manusia saya terekspos. Begitu banyak pasang mata sedang mengamati  untuk menyaksikan apakah The Epoch Times dikelola dengan baik! Dalam posisi koordinator, setiap kata dan tindakan akan membongkar keterikatan Anda, dan setiap keterikatan manusia akan diletakkan di bawah kaca pembesar dan diperiksa dengan cermat oleh semua orang.

Sisi manusia saya ingin melindungi diri saya sendiri, menghindari konflik, dan menjauhkan diri dari kerugian. Sangat mudah untuk menemukan alasan, karena perusahaan saya sendiri berjalan lancar, dan saya membutuhkan lebih banyak waktu untuk mengurusnya. Sementara itu, proyek-proyek Dafa lainnya terus berjalan satu demi satu.

Sebenarnya, saya telah berlatih Kultivasi Dafa selama 11 tahun, sisi saya yang mengerti telah mengerti dengan sangat jelas: ini adalah kesempatan lain untuk kultivasi dan meningkat. Seperti yang Guru ajarkan kepada kita di  “Ceramah Fa pada Konferensi Fa Internasional di Great New York Tahun 2009” bahwa hidup demi kenyamanan telah mengendurkan ketekunan saya dalam berkultivasi, dan berbagai macam keterikatan tersembunyi oleh konsep-konsep pikiran. Apa yang harus saya pilih?

Seorang Kultivator sangat sensitif terhadap perubahan pada keadaan tubuhnya sendiri. Sebelas tahun yang lalu, saya merasakan dua perubahan terbesar semacam itu dalam diri saya. Salah satunya ketika saya baru saja berlatih selama beberapa bulan, dan pengalaman tersebut yang memungkinkan saya untuk benar-benar merasakan sisi ajaib dari Dafa. Sekarang, sebagai seorang praktisi senior, saya tahu bahwa pengalaman-pengalaman tersebut yang langsung saya rasakan atau lihat adalah dorongan yang Guru berikan kepada saya di jalur kultivasi; Guru telah menyemangati saya, seorang murid yang tidak begitu gigih maju.

Saya mengerti semua pengalaman yang saya dapatkan di tengah masyarakat manusia biasa memungkinkan saya untuk membantu Guru dalam pelurusan Fa. Mereka bukan untuk digunakan oleh saya dalam menjalankan usaha manusia biasa. Guru mengatur semua ini, karena pengikut memiliki keinginan untuk berkultivasi. Sebagai seorang pengikut, saya hanya bisa merasakan lebih dalam penyelamatan belas kasih Guru yang agung. Saya memutuskan untuk kembali ke The Epoch Times, bukan untuk membantu siapa pun, tapi untuk melakukan dengan baik hal-hal yang belum saya lakukan dengan baik di masa yang lalu, dan untuk menyelesaikan misi saya. Saya tahu bahwa semua ini menandakan perlunya membuat sebuah langkah besar ke depan sebagai seorang Kultivator.

Terlibat di The Epoch Times tidak hanya untuk mengerjakan suatu proyek saja, namun pada saat yang sama, hal tersebut juga merupakan sebuah proses kultivasi. Karena saya masih memiliki keterikatan manusia biasa, masih akan menemui konflik. Namun, saya tahu, saya tidak boleh begitu lamban di dalam berkultivasi seperti dulu, situasi saat ini di The Epoch Times tidak akan membiarkan saya mengulangi kesalahan yang sama.

Saya tidak tahu apa yang menyebabkan saya mempunyai kesempatan menempuh jalan kultivasi di Sydney. Sepertinya telah diatur oleh Guru, itu adalah yang terbaik. Setelah kembali ke The Epoch Times, saya bisa merasakan usaha keras semua orang, dan setiap orang telah melakukannya dengan begitu baik. Hal ini membuat saya merasa nyaman di dalam manajemen Surat Kabar tersebut dan yakin dengan praktisi-praktisi di Sydney, seperti juga praktisi-praktisi di seluruh Australia. Pelurusan Fa adalah sejenis pertempuran yang tidak akan pernah dapat terlihat. Di dalam pertempuran ini, tanpa kepercayaan antara satu dengan lainnya, kita tidak pernah bisa mengalahkan musuh dan mencapai kemenangan. Selain itu, pertempuran hanya dapat dimenangkan setelah kita bekerja sebagai sebuah tim. Ini bukanlah sesuatu yang dapat dicapai oleh setiap individu sendirian, dan inilah yang selalu terjadi. Di setiap tingkatan kultivasi, kita tidak membedakan antara Anda dan saya. Akan menjadi sebuah penyesalan yang abadi jika salah satu dari kita ada yang tertinggal di belakang. Mari kita semua gigih maju di setiap tingkatan kultivasi kita di lingkungan yang kita miliki di Australia.

Chinese: http://minghui.ca/mh/articles/2010/1/20/216565.html
English: http://www.clearwisdom.net/html/articles/2010/2/2/114324.html