(Minghui.org) Pada Sabtu sore, 10 Juli 2010 sebuah workshop pengenalan Falun Dafa digelar di Hotel Ciputra Jakarta.

Workshop yang dihadiri sekitar 100 peserta baik yang telah mendaftarkan diri sebelumnya, maupun peserta yang spontan hadir, dimulai dengan pemutaran video maupun foto-foto penyebaran dan kegiatan Falun Dafa di 114 negara.


Workshop Falun Dafa


Acara dibuka sekitar pukul 14.15, dengan menghadirkan dua pembicara, Bapak Liman Kurniawan dan dr. Feri Hidayat. Nara sumber pertama memberikan pengenalan tentang Falun Dafa, sementara nara sumber kedua membicarakan manfaat Falun Dafa dari aspek medis maupun kesehatan.

Setelah sesi pengenalan, beberapa praktisi menyampaikan pengalamannya berkultivasi Falun Dafa. Seorang praktisi bernama Prima yang sebelumnya pernah mengidap penyakit jantung, menceritakan bagaimana penyakit jantungnya sembuh dalam waktu yang relatif singkat setelah berkultivasi Dafa, demikian pula seorang praktisi lainnya yang pensiunan karyawan BUMN menceritakan bagaimana dirinya mengatasi masalah prostat yang merongrong dirinya dengan berlatih Falun Dafa. Bapak Elsa, 66 tahun yang pernah menekuni berbagai aliran spiritual sejak usia muda, akhirnya menemukan jawaban atas berbagai pertanyaannya pada buku Zhuan Falun sekitar setahun yang lalu.

Pada sesi tanya jawab, banyak hadirin mengajukan pertanyaan, seperti: apakah metode Falun Dafa dapat digabungkan dengan metode penyembuhan lainnya; bagaimana memperoleh Falun; dan lain-lain. Setelah seluruh pertanyaan dijawab, acara berlanjut ke sesi pemutaran video instruksi latihan yang diperagakan langsung oleh Guru Li Hongzhi. Pada saat video diputar, banyak peserta sambil duduk turut mengikuti gerakan tangan Guru Li.




Para peserta sedang mempelajari lima perangkat latihan


Sebagai penutup acara, para peserta diberikan kesempatan mempelajari lima perangkat latihan. Beberapa praktisi dewasa maupun cilik berdiri di depan, melakukan peragaan sementara praktisi lainnya menyebar di sekitar para peserta untuk memberikan bimbingan maupun memperbaiki gerakan tangan atau sikap tubuh peserta yang masih belum tepat.

Kebanyakan peserta membeli buku Zhuan Falun maupun Falun Gong setelah kegiatan tersebut dan meminta informasi tempat-tempat latihan terdekat. Beberapa peserta bahkan datang dari kota sekitar seperti Bogor dan Bandung. Kegiatan serupa juga diadakan secara serentak di Denpasar dan Surabaya.