Nama: Mao Danxin (毛丹心)
Jenis Kelamin: Laki-Laki
Umur: 40-an
Alamat: Kota Kunming, Provinsi Yunnan
Pekerjaan: Wakil Direktur
Tanggal Penangkapan Terakhir: 11 Nopember 2011
Tempat Penahanan Terakhir: Pusat penahanan Distrik Guandu (官渡区看守所)
Kota: Kunming
Provinsi: Yunnan
Penganiayaan yang Diderita: penahanan, dipukul dengan kejam, kerja paksa, rumah digeledah, perampasan, kunjungan ditolak, pemenjaraan illegal, hukuman illegal

(Minghui.org) Pada 11 November 2011, Mao Danxin setelah beberapa tahun meninggalkan rumah dan berkeliling dari satu tempat ke tempat lain, ditangkap oleh polisi Divisi Keamanan Domestik  Kantor 610 Kecamatan Guandu Kota Kunming. Mereka menyita komputer, printer dan barang pribadi lainnya. Sekarang Mao Danxin ditahan di Pusat Penahanan Distrik Guandu.

Mao Danxin adalah mantan wakil direktur di pabrik Perusahaan Baja Kunming. Ia adalah seorang ahli teknik di perusahaan tersebut. Sejak berlatih Falun Gong, ia mengikuti tuntunan prinsip Sejati-Baik-Sabar dan menjadi orang baik. Ia bekerja sangat keras, bersedia membantu orang lain dan ia sangat dihormati oleh sesama pekerja pabrik.

Walaupun reputasinya baik, ia ditangkap, rumahnya digeledah, ditahan, dikenakan hukuman kerja paksa, dan berkali-kali dihukum penjara. Ia dipaksa meninggalkan rumah dan mengembara selama beberapa tahun. Ayahnya meninggal dalam keadaan stres karena mengkhawatirkan putranya. Penangkapannya membuat istri dan anaknya berada dalam situasi yang sangat sulit. Di bawah ini adalah penganiayaan yang dialami Mao Danxin selama dekade terakhir.

1. Diganjar hukuman dua tahun kerja paksa di dalam penjara hanya karena memohon untuk Falun Gong

Ketika PKC  mulai menganiaya Falun Gong ditahun 1999, Mao Danxin pergi ke Beijing untuk memohon. Ia tiba di Beijing akhir tahun 1999 dan berdiri di atas Jembatan Air Emas untuk memasang banner yang bertuliskan "Falun Dafa Memperbaiki Karakter Seseorang dan Bermanfaat Bagi masyarakat." Ia dipukul secara kejam, ditangkap dan ditahan oleh Polisi Kota Beijing. Ia ditangkap secara illegal oleh Polisi Kota Kunming dan dijatuhi hukuman dua tahun di kamp kerja paksa pada 17 january 2000. Ia ditahan di Kamp Kerja Paksa Kedua Yunnan.

2. Ayah Mao meninggal dunia

Ketika Mao ditahan di kamp kerja paksa, para praktisi Falun Gong di kamp kerja paksa melakukan mogok makan untuk menuntut hak mereka yang sah d ibulan Agustus 2000. Mereka diperlakukan sangat kasar, dan keluarganya tidak diijinkan menjenguk mereka. Ayah Mao Danxin mendengar keadaan putranya di dalam kamp kerja paksa dan sangat mengkhawatirkannya setiap hari. Sedih dan marah menyebabkan kesehatannya memburuk dan ia meninggal karena stroke pada 17 Oktober 2000.

Menurut peraturan di kamp kerja paksa, Mao Danxin sudah disetujui untuk mengunjungi ayahnya yang sekarat dan mengunjungi pemakaman ayahnya. Namun kamp kerja paksa menolak  hak asasi manusia yang paling mendasar ini sebab Mao Danxin teguh pada keyakinannya. Akhirnya, setelah Ayah Mao meninggal, Koran Yunnan Daily dan media lainnya menyebarkan rumor tentang Mao Danxin. Mereka menyalahkan atas kematian ayahnya dan memfitnah praktisi Falun Gong, mengatakan mereka tidak memperhatikan keluarga. Mereka melakukan hal ini untuk memperdaya orang-orang dan membangkitkan kebencian terhadap Falun Gong.

3. Ditangkap selama liburan dan dihukum satu setengah tahun penjara.

Selama berada di kamp kerja, Mao Danxin pernah "dirubah" dan melepaskan Falun Gong di bawah tekanan siksaan kejam dan kebohongan PKC.

Ia dipulangkan ke unit kerjanya semula sebelum masa hukumannya lewat, bulan Mei 2001.  Mao digeser posisinya dari dari wakil direktur. Ia kembali melanjutkan berlatih Falun Dafa.

2 Juli 2005, Mao Danxin dan sepuluh praktisi lainnya dari Kota Kunming, termasuk Wang Lan, Sun Yunji, Zuo Lixin, Yongmei, Zhao Chenyu, Tian Yunbao, Li Junping dan Gao Hong, bepergian ke Tibet. Pada 29 Juli 2005, ketika mereka tiba di Daerah Bomi di Tibet, praktisi Falun Gong Tian Yuanbo, Sun Yunji dan Zuo Lixin pergi ke pompa bensin untuk mengisi bahan bakar. Mereka berbicara pada pelanggan dan pegawai di sana, membicarakan tentang Falun Dafa dan penganiayaan oleh PKC. Mereka dilaporkan oleh pegawai pompa bensin tersebut dan ditangkap saat itu juga.

Kemudian mereka dibawa ke kantor polisi oleh polisi Bomi setempat. Mereka merampas kunci mobil. Ketika mereka dibawa kembali ke pompa bensin dari kantor polisi, beberapa materi Falun Gong sudah ditaruh di dalam mobil. Seketika polisi mengeluarkan kamera video dan memaksa Sun Yunji untuk mengakui bahwa materi-materi itu milik mereka. Kemudian mereka menggeledah mobil dan membuat bukti palsu untuk menyiksa lebih lanjut.

Ketika, Mao dan praktisi yang lain membeli makanan di restoran, Sun dan tiga praktisi lainnya tidak kembali ke restoran. Jadi mereka pergi ke kantor polisi. Direktur kantor polisi bertanya kepada mereka: "Apakah kalian berlatih Falun Gong?" Mereka menjawab dengan jujur, "Ya" direktur menjadi sangat marah dan berteriak, "Saya akan menangkap kalian!" Para polisi mulai mengangkap Mao Danxin dan beberapa praktisi lain, menahan mereka dengan paksa. Li Junping, 50an, terluka di tangan dan ditahan di Pusat Penahanan Daerah Bomi. Kemudian dia dibawa kembali oleh polisi Kota Kunming, Provinsi Yunnan.

September 2005 Kejaksaan Kota kunming (Inspektor Zhu Li) menuntut Mao Danxin dan sepuluh praktisi lainnya didakwa tanpa alasan. Pada jam 09.00 pagi 10 februari 2006, Pengadilan Menengah Kunming dengan diam-diam menghukumnya. Hanya beberapa anggota keluarga yang datang, sebagian besar anggota keluarga tidak diberitahu oleh karenanya tidak menghadiri sidang. Ada banyak penjaga dan polisi berpakaian sipil. Ada juga yang mengawasi praktisi Falun Gong Tian Yunbo pada hari itu.

Selama apa yang disebut persidangan, tanpa ada bukti nyata dan dokumen yang sah, Hakim Ketua berusaha untuk memaksa Mao Danxin mengakui bahwa ini perjalanan ini terorganisir, terencana dan sudah ditentukan sebelumnya. Praktisi Falun Gong dengan mulia mengatakan mereka tidak bersalah dan mendatakan banyak fakta untuk menolak tuduhan tidak mendasar. Pengacara pembela ditugaskan oleh pengadilan, di bawah ancaman Kantor 610, tidak menjungjung tinggi keadilan, bahkan sebaliknya membantu penganiayaan. Ketika Sun Yunji melaporkan bahwa ia dipukul oleh polisi di pusat penahanan. Hakim ketua Hou Feng mengatakan tanpa ragu, "Tidak ada hubungan dengan kasus ini!"

13 Februari 2006 Pengadilan Menengah Kunming mengumumkan: Wang Lan dihukum empat tahun penjara; Sun Yunji, Zhao yongmei, dan Zhao Chenyu dihukum tiga tahun penjara; Mao Danxin, Zuo Lixin, Gao Hong, Li Junping dan Tian Yunbo dihukum satu setengah tahun penjara.

4. Ibu Mao Danxin berduka dan meninggal

23 Maret 2008, waktu Mao memberitahu masyarakat tentang penganiayaan Falun Dafa, ia ditangkap oleh polisi dari Divisi Keamanan Domestik Kota Anning, yang mengawasi dan mengikutinya. Setelah ia berhasil lolos, mini vannya disita oleh polisi. Selanjutnya polisi mencari ke mana-mana untuk menangkap Mr. Mao. Mereka menyebarkannya di internet di seluruh negeri dengan sebutan "dicari." Mao Danxin terpaksa meninggalkan rumah dan pergi dari  satu tempat ke tempat lain. Ibunya merindukan dan mengkhawatirkanya. Menjadi depresi, jatuh sakit, dan akhirnya meninggal Oktober 2009. Istri dan anak-anaknya hidup sangat menderita selama bertahun-tahun akibat penganiayaan.

Kami menyerukan hati nurani masyarakat China dan luar negeri untuk mendukung dan membantu menghentikan ketidakadilan terhadap praktisi Falun Gong, Mao Danxin dari provinsi Yunnan. mengutuk penganiayaan Falun Gong dan bersama-sama menghentikan penganiayaan.

Chinese: http://minghui.ca/mh/articles/2011/11/15/前云南昆钢机修厂副厂长毛丹心再次被绑架-249333.html
English: http://www.clearwisdom.net/html/articles/2011/12/9/129992.html