Nama: Yu Yungang (于云刚)
Umur / Jenis Kelamin: 48 tahun / Laki-laki
Tanggal Kematian: 5 Maret 2011
Tanggal Penangkapan Terakhir: bulan Pebruari 2011
Tempat Penahanan Terakhir: Penjara Jiamusi (佳木斯监狱)
Kota: Jiamusi
Provinsi: Heilongjiang
Penganiayaan Yang Dialami: Hukuman ilegal, pemukulan, hukuman gantung, dipenjara, penyiksaan, diberi makan secara paksa, pembatasan fisik, penggeledahan rumah, diinterogasi, penahanan, dilarang menggunakan kamar kecil, dilarang menerima kunjungan.

(Minghui.org) Yu Yungang lahir pada 16 Juli 1963. Dia terlibat dalam kegiatan klarifikasi fakta tentang Falun Gong dengan menggunakan pengeras suara selama Pertandingan Olah Raga Siswa Perguruan Tinggi Musim Dingin pada tahun 2009. Aparat kepolisian menangkapnya bersamaan dengan lebih dari 20 praktisi lainnya pada Pebruari 2009, mereka menggeledah rumahnya, dan menyiksanya dengan kejam. Yu disiksa oleh petugas kepolisian. Petugas menggantungnya dengan tangan diborgol. Ketika dia diinterogasi pada beberapa hari berikutnya, terlihat kepalanya masih terbalut dengan perban. Pada 7 Juli 2009, dia dihukum penjara sampai enam tahun, dan dikurung di Penjara Jiamusi.      

Penjara Jiamusi membentuk sebuah “Ruang Penanganan Ketat” dengan tujuan untuk mencapai target 85% tingkat “keberhasilan merubah pendirian” para praktisi Falun Gong yang ditahan. Sejak 21 Pebruari 2011, praktisi yang terpilih telah dimasukkan ke dalam ruangan ini. Banyak napi ditugasi untuk mengawasi gerak-gerik setiap praktisi, memaksa mereka untuk menulis pernyataan bahwa mereka akan berhenti berlatih Falun Gong, dan meniadakan hak mereka untuk menerima kunjungan, serta menelpon ke rumah. Mereka juga meniadakan hak mereka untuk membeli kebutuhan sehari-hari di warung (toko) yang tersedia di penjara, dan mereka bahkan tidak diperbolehkan menggunakan kamar kecil.     

Qin Yueming meninggal dunia hanya seminggu setelah dia dikirim ke sana (lihat link berikut: http://clearwisdom.net/html/articles/2011/3/10/123724.html), dan Yu Yunggang yang juga ditempatkan di ruang tersebut berada dalam kondisi kritis. Pada sekitar pukul 3 sore, pada 1 Maret 2011, Yu jatuh pingsan karena disiksa, dan dengan terburu-buru dia dibawa ke rumah sakit kelas dua yang berafiliasi dengan Universitas Jiamusi. Dia menjalani operasi pembedahan batok kepala (Craniotomy). Dokter mengambil potongan batok kepalanya, serta mengeluarkan “Maklumat Kondisi Kritis ” kepada pihak keluarganya dan menyarankan kepada mereka agar mempersiapkan segala kemungkinan yang terburuk. Setelah operasi pembedahan, Yu dikirim ke Unit Gawat Darurat (UGD), yang dijaga dengan sangat ketat oleh petugas yang  berpakaian sipil dan oleh petugas yang berpakaian seragam. Para dokter dan perawat, semuanya membisu tentang kasus ini, dan tidak seorang pun diperbolehkan masuk ke dalam ruangan tanpa izin. Setelah mengajukan permohonan yang bersifat mendesak, pihak keluarganya baru diizinkan berkunjung dalam waktu singkat, tetapi mereka menemukan bahwa Yu sudah tidak bisa lagi mengenali mereka.             

Dokter tersebut memberikan Yu perawatan darurat yang lain sekitar pukul 4 sore, pada tanggal 3 Maret 2011. Menjelang sore hari pada 5 Maret 2011, beberapa lusin petugas mengelilingi UGD, dan mereka tidak mengijinkan pihak keluarganya menghubungi siapapun. Para petugas mengambil pakaian Yu dari keluarganya dan segera mengganti pakaian Yu, dan membawanya pergi. Kemudian pihak keluarga Yu menyadari bahwa korban telah meninggal. Mereka dengan memelas meminta untuk melihat tubuh Yu di UGD, tetapi ditolak. Para petugas membawanya ke lantai bawah dan dimasukkan ke dalam mobil polisi, dan mereka meminta keluarganya menandatangani surat keterangan kematian. Pihak keluarganya sangat marah atas tindakan keji para petugas itu. Mereka menolak untuk menandatanganinya, dan bersikukuh meminta agar menunggu kedatangan seluruh keluarganya. Wakil kepala penjara mengatakan, “Saya akan memberikan anda waktu lima menit saja untuk melihat tubuhnya.” Setelah keluarga Yu melihatnya di dalam kendaraan polisi itu selama lima menit, kendaraan itu meluncur pergi, terlihat mereka berupaya menyembunyikan penyebab kematiannya.

Berdasarkan sumber yang dapat dipercaya, praktisi Li Shaozhi, Chen Jizhong (70 tahun), Gao Yongsheng semua terluka karena disiksa. Tan Fengjiang juga dipukuli dengan kejam.


Ilustrasi penyiksaan: Pukulan dan Tendangan

Kekejaman tidak hanya sebatas terjadi di Ruang Penanganan Ketat. Hou Xicai pernah menjadi sipir yang bekerja di Penjara Kota Mudanjiang, tetapi sekarang dia adalah seorang praktisi Falun Gong yang ditahan di Penjara Kota Jiamusi. Pada sekitar pukul 7 pagi, pada tanggal 17 Februari 2011, Hou menyampaikan surat klarifikasi fakta kepada para sipir yang bertugas di Ruang dua Seksi 4 ketika mereka sedang makan pagi. Sipir Ren Yanfeng menangkap Hou dan menyeretnya ke kantor, dia meninju dan menendangnya dengan kejam sambil mengucapkan kata-kata kotor, sampai akhirnya Hou jatuh pingsan di lantai. Disamping itu seorang praktisi Jiang Botao yang berada di Ruang 9, Seksi 1 dipukuli secara brutal pada 28 Pebruari 2011 malam. Jeritan dan teriakan terdengar oleh orang-orang yang berada di sel lainnya. Pukulan itu bertujuan untuk memaksa Jiang agar melepaskan keyakinannya pada Falun Dafa.


Ilustrasi Penyiksaan: Memberi makan secara paksa

Praktisi Shang Xiping adalah mantan wakil kepala Kantor Polisi Kehutanan Huanan. Dia juga dibawa ke Ruang Penanganan Ketat pada 21 Pebruari 2011. Dia pernah melakukan aksi mogok makan untuk memprotes kekejaman itu, dan dipaksa makan dengan selang dan diberikan suntikan ke dalam pembuluh darah. Dia kehilangan ingatan karena penyiksaan kejam itu.  

Chinese: http://www.minghui.org/mh/articles/2011/3/9/佳木斯监狱近日害死二名法轮功学员-237372.html
English: http://www.clearwisdom.net/html/articles/2011/3/12/123761.html