Nama: Jiang Botao (姜波涛)
Kelamin: Pria
Alamat: Kota Qitaihe, Provinsi Heilongjiang
Tempat Penahanan Terakhir: Penjara Jiamusi (佳木斯监狱)
Kota: Kota Qitaihe
Provinsi: Heilongjiang
Penganiayaan yang Diderita: Pemukulan brutal, disiram dengan air dingin, kedinginan, dikurangi tidur

(Minghui.org) Demi memaksa praktisi Falun Gong melepaskan kepercayaan mereka, Penjara Jiamusi mendirikan “tim manajemen ketat” pada Febuari 2011. Penganiayaan brutal dimulai pada 21 Febuari. Dalam 15 hari, tiga praktisi, Qi Yueming, Yu Yungang dan Liu Chuanjiang telah disiksa hingga meninggal dunia. Praktisi lain menderita berbagai macam penyiksaan. Setelah mendengar berita praktisi dianiaya hingga meninggal dunia di Penjara Jiamusi, anggota keluarga Jiang Botao khawatir atas keselamatannya. Namun, ketika mereka pergi untuk menjenguk Jiang di penjara, mereka dipukuli oleh polisi berpakaian preman.

Jiang menderita penyiksaan seperti pemukulan brutal, kedinginan dan dikurangi tidur. Setelah dipukuli hingga pingsan, ia akan disiram air dingin untuk menyadarkannya dan kemudian pemukulan akan dilanjutkan. Kekejaman ini tidak berhenti sampai ia menjadi linglung dan dibawah tekanan menulis apa yang dinamakan pernyataan tobat untuk melepaskan kepercayaan terhadap Dafa.


Peragaan penyiksaan: pemukulan brutal

Berikut adalah penuturan Jiang Botao atas penyiksaan dirinya.

Penjaga Menugaskan Para Kriminal untuk Memukuliku

Setelah Festival Lampion 2011, Penjara Jiamusi menjalankan “perubahan” yang panjang dan hati-hati terhadap praktisi Falun Gong. Dari 22-27 Febuari, penjaga menugaskan kriminal Wu Changbao untuk mengawasi dan mencegah saya berhubungan atau berbicara dengan orang lain. Selama periode ini, kepala tim politik, Gua Jianmin, berbicara dengan saya untuk “berubah” dan menulis surat pertobatan. Saya berkata: ”Saya berusaha keras untuk menjadi orang baik menurut prinsip Sejati-Baik-Sabar, kamu hendak merubahku menjadi bagaimana?” Wakil kepala divisi politik Ying Jie berkata, ”Jika kamu tidak ‘berubah,’ maka kamu akan menderita!”

Dari 28 Febuari sampai 3 Maret, saya tidak diperkenankan tidur selama 3 hari berturut-turut. Setelah bekerja pada 28 Febuari, kepala tim Su Zhifeng memanggilku ke ruang penjaga dan berkata: ”Jika kamu tidak ‘berubah’, maka saya harus mengambil tindakan.” Ia kemudian memanggil kriminal Wu Changbao, Zhang Jinlong, Ma Li dan Zhu Xin, memerintahkan mereka untuk: “Melanjutkan dengan pengaturan hari ini.”

Dikurangi Tidur dan Dipukuli hingga Pingsan

Setelah makan malam, saya dibawa ke gudang. Zhang Jinlong, Ma Li dan Zhu Xin mengawasi gudang untuk mencegahku tidur. Setelah 21.30, saya dipaksa duduk di bangku kecil dan dijaga agar tidak tidur.

Setelah tengah malam, tiga kriminal mulai memukuliku. Pertama, Zhu Xin dengan kejam menghantam kaki kananku. Kemudian Ma Li menarik tangan kananku, menaruh paksa di bangku kecil dan menggunakan botol gelas untuk menumbuknya. Jari manisku langsung membengkak. Zhang Jinlong menarikku berdiri dan dengan bengis memukul kepalaku. Ketiganya meninju dan menendang kepala dan tubuhku. Saya segera merasa pusing dan hidungku berdarah dengan parah. Saya tidak tahu berapa lama pingsan. Ketika mulai sadar, saya menyadari mereka masih memukuliku, jadi saya berteriak: “Falun Dafa Hao (baik)!”

Setelah beberapa saat, mereka menyuruhku duduk di lantai. Karena saya menolak, mereka terus meninju dan menendang sampai saya jatuh ke lantai.

Pagi 1 Maret, Wu Changbao dan Hu Shaolong datang untuk mengawasiku. Gagal membujuk saya “berubah,” Wu Changbao mulai memukul dengan kejam, menghantam tengorokan dan dada saya. Saya segera jatuh dari bangku ke lantai. Saya merasa sesak napas di dada, tidak dapat bernapas dan pingsan. Ketika sadar, Wu Changbao memerintahkan Hu Shaolong untuk mengangkat dan menaruh saya di bangku. Ia kemudian mulai meninju dan menendang sampai saya jatuh ke lantai lagi. Mereka mengangkatku lagi dan terus-menerus mengulangi hal yang sama.

Setelah Dipukuli hingga Pingsan, Air Dingin Disiramkan dan Saya Dibiarkan Kedinginan Membeku

Pada pagi 3 Maret, Zhang Jinlong dan Wu Changbao menyuruhku duduk di lantai sel ke-3, tetapi saya menolak dan mereka mulai memukuliku. Setiap kali pingsan, mereka menyiramku dengan air dingin untuk menyadarkan saya dan meneruskan pemukulan. Ketika jatuh ke lantai dan tidak dapat berdiri, Zhang Jinlong mengatakan saya pura-pura mati. Ia dan tahanan Mu Naiqun menyeret kakiku ke aula, di mana tidak ada pengawasan dan mulai memukuliku. Ketika saya setengah sadar, Zhang Jinlong mencolok mataku dengan jarinya untuk membuatku membuka mata. Ia menampar wajahku terus-menerus sampai saya tidak dapat membuka mata.

Setelah sadar, saya dibawa ke gudang dengan hanya memakai kaos dan celana pendek. Mereka membuka jendela dan membiarkan saya kedinginan. Saat itu, kepala tim politik Guo Jianmin datang untuk membujukku melepaskan latihan Falun Dafa. Pikiranku tidak jernih dan saya tidak dapat menahan penyiksaan fisik dan mental. Saya dipaksa menulis “pernyataan tobat”.


Peragaan penyiksaan: disiram dengan air dingin

Setiap orang di penjara mendengar berita tentang praktisi Falun Gong disiksa hingga meninggal dunia. Praktisi Liu Chuanjiang diestrum dengan beberapa tongkat listrik bertegangan tinggi di Divisi Ke-3. Ia menjadi sakit mental setelah pemukulan brutal dan dianiaya hingga meninggal dunia.

Kami berharap orang-orang akan terus memfokuskan pada keselamatan praktisi Falun Gong yang ditahan di Penjara Jiamusi. Mohon bantu untuk menghentikan penganiayaan brutal ini.

Chinese: http://www.minghui.org/mh/articles/2011/4/30/姜波涛遭佳木斯监狱暴力“转化”-239873.html
English: http://www.clearwisdom.net/html/articles/2011/5/19/125356.html