(Minghui.org) 3 Mei 2010 sekitar tengah hari, saya berada di sebuah taman yang besar mengklarifikasi fakta Dafa dan membagikan materi Dafa kepada pengunjung taman. Dua puluh menit kemudian dua orang polisi datang dan berkata kepada saya, “Kami sudah mengatakan kepada kamu jangan lakukan ini, tapi kamu tidak mau dengar.” Saya menjawabnya, “Jika kamu berhenti menganiaya kami, saya akan berhenti melakukannya.” Mereka berkata, “Kamu mengganggu ketenangan.” Saya mengatakan kepada mereka saya tidak mencuri apa pun dan saya menjaga standar moral yang tinggi dengan berlatih Sejati-Baik-Sabar. Apa salahnya? Mereka tidak dapat berkata apa-apa.

Pertama kalinya saya berpikir untuk memancarkan pikiran lurus untuk membuat polisi itu tetap diam sehingga mereka tidak mengganggu saya. Kemudian, saya menyadari bahwa pekerjaan saya adalah membantu Guru dalam meluruskan Fa. Oleh karena itu, saya maju dan menyanyikan lagu Dafa, yang menarik perhatian lebih dari 100 orang. Saya pikir saya punya kesempatan yang bagus untuk mengklarifikasi fakta, lalu saya meminta dukungan dari Guru.

Kata saya kepada orang-orang disekitar, sejak komunis berkuasa, ada banyak gerakan yang menyengsarakan banyak orang. Saya berkata kepada polisi, “Jika kamu bertanya kepada ibumu dia akan dapat memberitahukan kamu.” Mereka hanya mendengarkan dengan diam.

Saya melanjutkan, “Selama Revolusi Kebudayaan, Tentara Merah diperintahkan oleh komunis untuk menghancurkan kuil/vihara, patung Buddha, dan memukuli orang hingga mati, termasuk guru dan cendekiawan. Kemudian, mereka menyuruh petani untuk menguasai sekolah. Orang-orang terpelajar diperintahkan untuk meninggalkan kota dan pergi ke pedesaan untuk belajar dari para petani. Tentara Merah berusia lima belas tahun, tidak berpendidikan, tidak mempunyai konsep moral, mengikuti perintah dengan buta melakukan perbuatan jahat. Komunis tidak menginginkan moral atau kebudayaan tradisional China. Mereka menyebarkan kebencian, kebohongan dan kejahatan. Saat ini orang-orang hidup di bawah tekanan yang sangat besar, sangat sulit mencari waktu yang damai.”

Orang kuno berkata, “Dewa sedang mengawasi kita.” Ini benar. Kami praktisi Sejati-Baik-Sabar. Kami mengikuti prinsip-prinsip ini untuk pulang ke rumah. Kami tidak akan membalas atau mengeluhkan orang lain dan tidak akan berkelahi dengan orang. Kami tahu hukum universal yaitu kejahatan dan kebaikan akan ada balasannya. Ini pastilah benar. Jika tidak, berarti langit mengandung penyimpangan.”

Orang-orang di sekitar saya mendengar apa yang saya katakan beberapa mengangguk-anggukan kepala. Beberapa berkata kepada polisi untuk tidak menangkap saya. Jika tidak akan ada akibatnya.

Kemudian, saya menyinggung tentang pembantaian 4 Juni 1989, berkaitan dengan mahasiswa dari Universitas Qinghua; mereka memprotes pemerintah komunis, tentang korupsi. Saya berkata kepada mereka, “Dalam sejarah China tidak ada dinasti yang kaisarnya membunuh rakyatnya sendiri seperti yang dilakukan komunis. Seluruh dunia tahu mengenai kejadian ini. Langit tidak akan mengijinkan kejahatan yang mengerikan seperti itu. Oleh karena itu, Partai Komunis China (PKC) pasti hancur. Karena itulah kalian harus mengundurkan diri dari PKC. Dengan menyatakan Falun Dafa baik, kalian akan mempunyai masa depan yang cerah dan tidak akan terkena dampak ketika PKC dimusnahkan.”

Ketika waktu telah mendekati pukul empat sore, polisi mendekati saya dan berkata, “Kamu boleh pergi sekarang.” Kemudian, mereka menjauh. Saya tetap bebas untuk terus membuktikan Fa.

Chinese: http://www.minghui.org/mh/articles/2011/6/15/记一次在公园里正念讲真相-242486.html
English: http://www.clearwisdom.net/html/articles/2011/7/2/126392.html