(Minghui.org) Pada 16 Juli 2011, praktisi Falun Gong dari Taichung, Taiwan menyelenggarakan rapat umum dan nyala lilin di Taman Wenhsin Forest, secara damai menentang penganiayaan Falun Gong yang telah berlangsung selama 12 di China. Orang-orang dari berbagai lapisan masyarakat di Taichung - termasuk petugas kesehatan, hukum,  akademis, pendidikan dan usaha – hadir di rapat umum untuk mengungkapkan dukungan mereka kepada Falun Gong. Para peserta membentangkan spanduk untuk menarik perhatian masyarakat terhadap penganiayaan Falun Gong.

Konferensi pers di rapat umum. Para peserta terdiri dari hakim, professor, dan anggota dewan

Kao Chiajun, perwakilan dari Asosiasi Pengobatan di Taichung, mengatakan bahwa dia selalu menerima undangan berbagai aktivitas praktisi Falun Gong, karena mereka adalah organisasi terbaik dan paling damai.

Kao Chiajun

Kao sangat prihatin atas pengambilan organ. “Teman-teman saya di kalangan medis pada awalnya tidak percaya. Namun, setelah makin banyak bukti yang terungkap, ini mengejutkan mereka.” Kao mengatakan bahwa tidak bisa ditolerir dimana Partai Komunis China (PKC) menganiaya Falun Gong dengan begitu kejam.

Kao menekankan bahwa ada banyak hal yang bisa dilakukan orang-orang untuk menghentikan penganiayaan ini. Dia berkata bahwa bekas Uni Soviet yang tampak begitu kuat, tapi bisa runtuh dalam semalam, asal kita teguh, PKC akan runtuh juga, dan reputasi Falun Gong akan dipulihkan. Dia juga menghimbau para koleganya di komunitas medis untuk tidak membantu PKC menganiaya Falun Gong.

Profesor Liao Yi’en dari Universitas Chunghsing berbicara pada rapat umum. Dia meninjau kembali sejarah rakyat Taiwan berjuang untuk demokrasi. Dia berkata bahwa pengalaman mereka akan memberi keyakinan kepada orang-orang China lain di seluruh dunia, termasuk praktisi Falun Gong. Ia mengatakan salah satu tujuan rapat umum ini adalah agar mereka mengetahui bahwa banyak masyarakat Taiwan mendukung mereka. Dia berterima kasih kepada praktisi atas upaya mereka.

Profesor Qiu Taisan

Profesor Qiu Taishan dari Universitas Asia adalah dekan fakultas Keuangan dan Hukum. Dia juga wakil Walikota Kaohsiung, jaksa dan anggota dewan kota. Dia mengatakan bahwa ajaran Falun Gong telah diterima baik oleh masyarakat, tetapi praktisi masih mengalami penganiayaan di China, dan PKC telah melanggar HAM. Penganiayaan ini khususnya kasus pengambilan organ secara ilegal mengingatkan kita pada genosida Nazi dan itu tidak dapat ditolerir.

Profesor Qiu berterima kasih kepada praktisi Falun Gong atas upaya mereka memperjuangkan hak asasi manusia. Dia mengatakan bahwa meskipun perjalanan masih panjang, tetapi keadilan akan ditegakkan selama kita bersatu dan bertahan.

Li Tiansheng, seorang anggota dewan kota, mengajukan resolusi yang melarang pelanggar HAM dari China mengunjungi Taiwan. Pada rapat umum, Li mengatakan lebih dari setengah anggota dewan memberikan suara untuk meluluskan resolusi ini. Ia berharap PKC akan menghormati HAM dan menghentikan penganiayaan. Li juga menolak untuk mengunjungi China. Dia tidak akan pernah pergi ke sana sampai situasi HAM di sana membaik.



Praktisi membentangkan spanduk “Falun Dafa Hao (Baik),” “Hentikan Penindasan,” dan lain-lain

Setelah konferensi pers, praktisi membentangkan beberapa spanduk di sepanjang jalan Wenshin. Mereka juga membagikan materi klarifikasi fakta. Banyak warga setempat menyatakan dukungannya, memberi semangat kepada praktisi untuk terus melakukan upaya mereka. Beberapa pengendara berhenti untuk meminta materi Falun Gong, dan beberapa dari mereka memuji keberanian dan upaya praktisi.



Nyala lilin

Setelah matahari terbenam, praktisi mengadakan nyala lilin di Forest Park, mengenang mereka yang dianiaya hingga meninggal dunia dan meyerukan kepada masyarakat untuk membantu menghentikan penganiayaan ini.

Chinese: http://minghui.ca/mh/articles/2011/7/18/台中反迫害集会-汇聚更多正义力量(图)-244062.html
English: http://www.clearwisdom.net/html/articles/2011/7/21/126876.html