(Minghui.org) Setidaknya 39 praktisi Falun Gong meninggal dunia akibat penyiksaan hanya di Wilayah Qingdao saja dan telah diverifikasi sejak penganiayaan dimulai, mencakup periode antara 1999-2010. Selain itu, lebih dari 1.000 praktisi ditahan di kamp kerja paksa atau penjara; dan setidaknya 60 praktisi disuntik dengan obat yang diketahui dapat merusak sistem saraf pusat, disetrum dengan jarum listrik, atau dicekok di rumah sakit jiwa. Lebih banyak orang menghadapi penyiksaan, sesi cuci otak, intimidasi, dan pemerasan uang di berbagai pusat cuci otak dan penahanan.

Beberapa praktisi telah meninggal dunia akibat penganiayaan tersebut

Kami mengurutkan 17 kasus praktisi yang meninggal dunia akibat penyiksaan dan penganiayaan:

1. Zou Songtao

Zou Songtao (pria) lulusan dari Universitas Nanjing dan menerima gelar Master pada Universitas Kelautan Qingdao, bidang Biologi Kelautan pada Juli 1999.

Zou Songtao dan istrinya Zhang Yunhe

Zou ditangkap pada 30 Mei 2000 karena mengorganisir konferensi berbagi pengalaman praktisi Falun Dafa. Saat di dalam tahanan, dia diborgol ke kursi besi dan dipukuli secara brutal. Akibat pemukulan, wajah dan bagian belakang kepalanya bengkak parah. Dia dibebaskan sebulan kemudian. Pada 18 Juli 2000, Zou ditipu untuk pergi ke Kantor Polisi Kota Qingdao dimana pada saat kedatangannya, dia diberitahu harus menjalani tiga tahun “pendidikan ulang” kerja paksa. Tanpa memberitahu keluarganya, polisi memindahkan Zou Songtao ke Kamp Kerja Paksa Wangcun di Kota Zibo, Provinsi Shandong pada 26 September 2000.

Peragaan penyiksaan: Diborgol ke kursi besi


Peragaan penyiksaan: Disetrum dengan tongkat listrik

Pada Oktober 2000, Zou dan praktisi lain yang ditahan, dimasukkan ke dalam sel isolasi, untuk menjalani sesi penyiksaan intensif. Mereka ditelanjangi dan disetrum dengan tongkat listrik beberapa kali dalam sehari. Masing-masing memegang tongkat listrik sebesar 100.000 volt, lebih dari sepuluh penjaga memukul para praktisi secara serempak, meninggalkan luka di sekujur tubuh mereka.

Pagi 3 November 2000, penjaga Zheng Wanxin, Shao Zhenghua dan beberapa lainnya membawa Zou ke ruang interogasi. Setelah dua jam penyiksaan, dia meninggal dunia pada pukul 11.30 pada hari itu, di usia yang ke-28. Polisi setempat buru-buru mengkremasi jasadnya pada 4 November dan mengintimidasi keluarganya, mengancam mereka untuk tidak mengungkapkan informasi apapun ke dunia luar.

Istri Zou, Zhang Yunhe bekerja sebagai kepala akuntan untuk Perusahaan Derui Qingdao Jerman. Dia pernah ditangkap pada 2000 saat pergi ke Beijing untuk mengajukan permohonan bagi Falun Gong. Pada Februari 2002, dia ditangkap lagi, kali ini di Qingdao. Zhang ditahan di Pusat Penahanan Qingdao Dashan setidaknya setengah tahun. Sejak saat itu, keberadaannya tidak diketahui.

Putri pasangan tersebut bernama Farong. Ketika dia berumur sekitar tiga tahun, dia sering menginjak bangku kecil untuk mengapai guci abu ayahnya dan menciumnya. Dia mengatakan pada orang lain dengan polos bahwa ayahnya berada di surga. Kadang dia bertanya, "Kapan ibu akan pulang ke rumah? Saya merindukan ibu!"

(Kisah selengkapnya: http://www.clearwisdom.net/emh/articles/2003/1/20/31124.html)

2. Li Yinglin

Li Yinglin (pria), seorang karyawan Sifang Rolling Stock Plant (SRSP) di bawah Kementerian Perkereta-apian Qingdao, pergi ke Beijing untuk mengajukan permohonan bagi Falun Gong pada 5 November 2003 dan ditangkap tak lama kemudian. Direktur Liu SRSP dan Dai Quanguo, kepala Komite Jalan Huayanglu, kemudian pergi ke Beijing untuk menjemputnya. Mereka mengantarnya pulang sekitar pukul 9 pagi, 14 November. Tubuhnya terlihat tidak normal akibat pemukulan yang diterima di Beijing. Pandangannya kosong, kakinya bengkak, dan gemetaran sepanjang waktu. Dua orang harus membawanya ke dalam. Dia tidak dapat berjalan. Mulutnya hampir berubah hitam akibat disetrum dengan tongkat listrik. Dia tidak bisa bicara, juga tidak bisa makan.

Li Yinglin


Li Yingling setelah dipukul sampai meninggal dunia

Istrinya segera membawa Li ke Rumah Sakit No. 7 dimana dia koma pada malam yang sama. Selama beberapa hari di rumah sakit, dia muntah dan mengeluarkan darah. Li menderita luka dalam akibat pemukulan; semua kuku kakinya dipatahkan; selembar daging dipotong dari tumit kirinya, seluruh punggungnya berwarna ungu, dan daerah tubuh lainnya diselimuti dengan bercak-bercak biru dan ungu.

Pada pukul 10, 16 November, kondisi Li semakin memburuk. Setelah dipindahkan ke ruang gawat darurat, tekanan darahnya tidak dapat diukur lagi. Dia terus-menerus batuk, darah keluar dari mulutnya. Kepala seksi darurat, Sun, memulai prosedur darurat untuk menyadarkan dan melakukan CAT scan. Dia menyimpulkan bahwa hati Li bengkak, ususnya rusak, dan ada luka dalam yang parah akibat pemukulan. Li meninggal dunia pada 20 November 2003.

(Kisah Selengkapnya: http://www.clearwisdom.net/emh/articles/2004/4/27/47453.html)

3. Wang Xiaoli

Pada 19 Maret 2002, praktisi Wang Xiaoli (wanita) asal Kota Qingdao, Provinsi Shandong, meninggal dunia akibat penganiayaan, di umur yang ke-35 tahun.

Wang Xiaoli

Wang bekerja di Pabrik Tekstil Nasional Nomor 10 di Kota Qingdao dan tinggal di komunitas Lapangan Haiqin, Distrik Sifang.

Wang Xiaoli dan suaminya yang juga praktisi, pergi ke rumah orangtuanya pada 7 atau 8 Februari 2002, untuk merayakan Tahun Baru Imlek. Sepanjang jalan mereka membagikan materi klarifikasi fakta yang mengungkap penganiayaan Falun Gong. Karena seseorang melaporkan mereka, petugas Kantor Polisi Kota Langyei di Kota Jiaonan mengirim empat petugas polisi untuk menangkap mereka dan menahan mereka di kantor polisi, di mana pasangan tersebut diinterogasi secara terpisah hingga tengah malam. Suami Wang kemudian melarikan diri.

Polisi Langye memberitahu Kantor 610 Kota Qingdao untuk membawa Wang kembali ke Qingdao. Setelah menahannya selama satu bulan di Pusat Penahanan Dashan, petugas Kantor Polisi Jalan Luoyang mengabaikan hukum dengan memperpanjang masa penahanannya secara ilegal, dan menahannya selama seminggu lagi. Dia segera dipindahkan ke Pusat Pencucian Otak Kantor 610 di Kota Qingdao di mana dia dijatuhi hukuman 18 bulan kerja paksa tanpa proses hukum. Polisi mengirim Wang Xiaoli ke Kamp Kerja Paksa Provinsi Shandong di Wangcun, Kota Zibo, pada 19 Maret 2002.

Hari di mana dia tiba di kamp, Wang melarikan diri, pergi ke Kota Qingdao dan sementara tinggal di rumah seorang teman. Suatu hari saat menggunakan telepon untuk menghubungi ibunya, polisi menyadap pembicaraannya. Pada malam yang sama, sekelompok polisi yang dipimpin oleh Chen Guolei, kepala Kantor Polisi Luoyang, polisi Zhuang, kepala Komite Perumahan Jalan Luoyang, Xu Zhaozhen, dan seseorang dengan nama panggilan Han menangkapnya. Saat polisi menendang pintu, Wang memanjat keluar dari jendela dan kemudian masuk ke dalam apartemen tetangganya. Polisi menunggu di luar gedung apartemen melihat dia melarikan diri dan segera naik ke lantai atas untuk mendobrak pintu tetangganya. Wang, buru-buru melarikan diri, melompat dari lantai lima, sayangnya dia meninggal dunia.

(Informasi lebih lanjut: http://www.clearwisdom.net/emh/articles/2004/3/3/45694.html; http://www.clearwisdom.net/emh/articles/2005/4/18/59745.html)

4. Li Jingdong

Li Jingsheng (pria) mulai berlatih Falun Gong pada 1998 karena ingin untuk menyingkirkan temperamen buruknya. Latihan ini membuat dia memahami arti sebenarnya dari kehidupan dan merubahnya menjadi seorang pria yang berwatak halus. Dia menjadi sangat ramah dan penuh perhatian pada kedua anaknya dan lebih berbakti kepada ibunya. Menyaksikan perubahan positif pada dirinya, putranya Xinggang juga mulai berlatih dan menjadi murid yang lebih rajin, dan nilai akademiknya meningkat pesat.

Li Jingdong

Li dan kakaknya yang berumur 57 tahun membawa putranya yang berumur 15 tahun ke Lapangan Tiananmen pada 3 November 2001 untuk memohon keadilan bagi Falun Gong. Mereka ditangkap dan dikirim ke Kantor Polisi Tiananmen di mana polisi mencambuk kepala dan tubuhnya dengan sabuk kulit. Dia mengalami pendarahan di mana-mana dan pingsan.

Pada pagi hari, 6 November 2001, Li dengan paksa diantar kembali ke Kantor Polisi Kota Yunshan. Polisi memborgolnya ke pohon dengan kasar dan mencambuknya dengan kabel listrik yang terbuat dari tiga kawat yang lebih kecil. Pada malam hari, mereka memborgolnya ke kaki tempat tidur dan melarangnya tidur.

Li tetap teguh dan melancarkan mogok makan untuk memprotes penganiayaan tersebut. Polisi mencekoknya dengan sangat brutal hingga dia di ambang kematian akibat penganiayaan tersebut. Enam hari kemudian, dia dikirim kembali ke Kantor Polisi Kota Pingdu. Dia meninggal dunia dalam kesakitan sembilan hari kemudian, pada 21 November 2001, di usia yang ke-41 tahun. Sebelum pemakaman, ketika anggota keluarganya mencoba untuk mengganti pakaiannya, mereka menemukan darah membasahi pakaiannya dan tidak bisa dilepas.

(Informasi lebih lanjut: http://www.clearwisdom.net/emh/articles/2004/1/31/44597.html; http://www.clearwisdom.net/emh/articles/2002/1/15/17748.html)

5. Zhong Zhenfu

Zhong Zhenfu (pria), 58 tahun, dan istrinya Zhong Shuhua, 56, tinggal di Desa Zhongjia, Kotapraja Changle, Kota Pingdu, Provinsi Shandong. Antara Juli 1999 ketika penganiayaan dimulai dan 2008, polisi setempat mengganggu dia sebanyak 55 kali, menggeledah rumahnya beberapa kali dan menjarah uang tunai mendekati 10.000 yuan. Ibunya yang sudah tua hidup dalam ketakutan setiap hari.

Zhong Zhenfu setelah mengalami penyiksaan

Sekitar pukul 6 sore, 4 Mei 2008, lebih dari 30 petugas Kantor 610 Kota Pingdu dan Kantor Polisi menyerbu ke dalam rumah-rumah yang disewa oleh praktisi Falun Dafa sebagai tempat produksi materi klarifikasi fakta di Kota Pingdu. Mereka secara ilegal menangkap Xu Aifang (wanita), Liu Jiyu (wanita), Wang Yunchong (pria), dan Zhong Zhenfu (pria). Selain itu, mereka menyita satu unit komputer, dua printer, sebuah CD burner, sebuah mesin fotokopi, dua sistem disc satelit, dua kendaraan listrik, dan buku-buku Falun Dafa. Pada malam yang sama, polisi memaksa para praktisi ini duduk di kursi besi dan menginterogasi mereka. Ketika praktisi menolak untuk mengungkapkan informasi, petugas menyiram mereka dengan air mendidih.

Tiga hari kemudian, praktisi dibawa ke Pusat Penahanan Kota Pingdu di mana penjaga membelenggu Zhong dan mencambuk kepalanya dengan kawat logam. Meskipun dia dalam kondisi kritis setelah penyiksaan ini, para penjaga kemudian memasukkan dia ke dalam kurungan besi, dan tetap dibelenggu. Ketika dia menolak untuk mengutuk pencipta Falun Gong seperti yang disuruh penjaga, mereka mencambuknya dengan kawat logam lagi. Pemukulan berlangsung selama lebih dari satu jam. Akhirnya, seseorang yang baik hati membujuk mereka untuk berhenti dengan mengatakan bahwa Zhong berasal dari kota kelahirannya. Pada saat itu, Zhong terluka sangat parah hingga dia tidak mampu berdiri.

Para penjaga mengirim Zhong ke rumah sakit. Dokter memberitahu mereka bahwa luka-lukanya sangat serius. Untuk menghindari tanggung jawab, para pejabat pusat penahanan membebaskannya dengan alasan medis. Ketika keluarganya pergi menjemputnya, mereka memperhatikan pergelangan kakinya, masih dibelenggu, sangat bengkak. Dia harus tinggal di rumah sakit untuk dirawat selama sebulan lebih dan membayar lebih dari 10.000 yuan untuk biaya medis. Zhong meninggal dunia pada 20 Juli 2008.

Peragaan penyiksaan: Mencambuk

(Kisah Selengkapnya: http://www.clearwisdom.net/emh/articles/2008/8/1/99433.html)

6. Xiao Sumin

Xiao Sumin

Xiao Sumin (wanita) adalah karyawan Pabrik Minyak Sayur Pingdu. Dia ditangkap bersama praktisi lain pada 30 Mei 2008 dan dikirim ke Pusat Penahanan Ketiga Qingdao pada Juni. Dia melancarkan mogok makan sebagai protes. Penjaga memerintahkan tahanan Wang Xinjing dan yang lainnya untuk mencekok Xiao dengan brutal selama tiga hari berturut-turut. Dia di ambang kematian di akhir penyiksaan. Penjaga mengirimnya ke ruang gawat darurat di Rumah Sakit Haici di Kota Qingdao di mana dia segera dipasang oksigen. Ketika putrinya Yanzi mengunjunginya, dia masih di ICU dan harus bergantung pada ventilator untuk bernapas. Akibat penyiksaan berat yang dideritanya, Xiao meninggal dunia dalam waktu tiga minggu setelah diopname di rumah sakit.

(Informasi lebih lanjut: http://www.clearwisdom.net/emh/articles/2008/6/27/98483.html)

7. Sui Guangxi

Sui Guangxi dan istrinya adalah praktisi Falun Gong dari Desa Xiangyangling, Kotapraja Niuxibu, Kota Laixi, Provinsi Shandong. Sui adalah seorang tukang kayu yang baik hati, dan semua orang yang pernah berhubungan dengannya mengatakan dia adalah orang yang bisa diandalkan dalam melakukan bisnis bersama. Setelah penganiayaan dimulai, dia diganggu, ditangkap dan ditahan beberapa kali.

Sui Guangxi

Pada tengah malam, 17 September 2002, penduduk desa yang bernama Ding Xiangyu, bersama 11 petugas polisi dan anggota staf dari kantor polisi setempat serta pemerintahan desa, memanjat pagar halaman Sui, mendobrak masuk dan menyeret dia dan istrinya ke mobil van polisi. Pasangan ini ditahan di sebuah sekolah dasar selama empat hari sebelum dipindahkan ke Kantor 610 di Kota Laixi, di mana mereka dipaksa untuk mendengarkan siaran yang memfitnah Falun Dafa. Ketika Sui menolak untuk bekerja sama dalam upaya cuci otak, dia mengalami berbagai penyiksaan. Polisi memukul kepalanya, tidak memberi makan atau minum apapun, serta tidak mengijinkan dia menggunakan kamar kecil. Sekitar 20 hari kemudian, Sui menemukan kesempatan untuk melarikan diri. Pada saat itu dia menderita edema di seluruh tubuhnya, dan keluarga mengirimnya ke Rumah Sakit Pingdu untuk perawatan. Dia tinggal di sana selama dua bulan, namun dokter tidak bisa memberikan diagnosa positif kecuali mengatakan dia mengalami radang buah pinggang. Dia meninggal dunia pada 4 Juli 2003.

(Artikel terkait: http://www.clearwisdom.net/html/articles/2003/9/7/39998.html)

8. Zhu Meijuan

Zhu Meijuan (wanita), lahir pada 7 November 1966, adalah seorang pekerja di Pabrik Konfigurasi Peleburan Logam di Kota Qingdao. Dia meninggal dunia pada usia 38 tahun akibat penganiayaan yang dilakukan oleh Departemen Kepolisian Kota Jiaozhou pada 14 Maret 2004.

Zhu Meijuan

Karena Zhu membagikan materi klarifikasi fakta, polisi berpakaian sipil menjadikan dia sebagai sasaran dan mulai mengikutinya. Sekitar pukul 5 pagi di hari Minggu, 14 Maret 2004, lima orang dari Departemen Kepolisian Kota Jiazhou dan Kantor 610 berteriak dan menghancurkan pintu apartemennya, dengan paksa membawanya ke kantor polisi untuk diinterogasi. Zhu mengklarifikasi fakta kebenaran pada mereka, namun mereka bertahan di pintu selama lebih dari dua jam dan berusaha menangkapnya. Dia mencari jalan untuk melarikan diri, dan turun melalui pipa pembuangan dari lantai enam. Ketika mencapai lantai tiga, pipa pecah, dan dia terjatuh hingga meninggal dunia.

(Informasi lebih lanjut: http://www.clearwisdom.net/emh/articles/2004/10/9/53310.html)

9. Liu Liang

Liu Liang (pria) adalah seorang praktisi berusia 24 tahun dari Desa Daheliu, Kotapraja Zhangying, Kota Jiaozhou, Provinsi Shandong. Dia ditangkap pada akhir September 2006 dan ditahan di Pusat Penahanan Kota Jiaozhou selama dua minggu. Pada Mei 2007, agen dari Kantor 610 Qingdao memerintahkan Kantor 610 Jiaozhou untuk tidak menutup kasusnya, supaya mereka dapat menghukumnya.

Enam polisi berpakaian sipil menerobos masuk ke rumah Liu pada 5 Juni 2007. Mereka masuk meksi dia tidak ada di rumah, dan tidak menunjukkan surat apapun.

Polisi terus mengawasi rumah Liu pada 6 Juni dan menanyai tetangga apakah dia ada di dalam. Keesokan harinya, seorang warga menemukan mayatnya di dalam sumur, dengan sepeda motor di sekitarnya. Pria itu melapor kepada polisi, tiga mobil polisi tiba. Banyak penduduk desa mengelilingi tempat kejadian.

Kepala Kantor 610 setempat Wang Ronghai pergi ke rumah Liu sesudah itu. Para penganiaya mencoba menutupi kejahatan mereka dan menyatakan bahwa dia bunuh diri karena berlatih Falun Gong. Mereka tahu bahwa mereka adalah penjahat dan mereka mencoba memaksa keluarganya untuk tidak melanjutkan kasus ini. Mereka meminta anggota keluarganya untuk datang ke Kantor Polisi Kota Zhangying pada 13 Juni untuk membahas kompensasi atas kematiannya.

(Informasi lebih lanjut: http://www.clearwisdom.net/emh/articles/2007/6/22/86991.html; http://www.clearwisdom.net/emh/articles/2007/7/4/87329.html)

10. Qian Dongcai

Qian Dongcai (pria) dari Kota Qingdao ditangkap secara ilegal oleh agen dari Sub-Biro Shinan di Kota Qingdao pada 25 September 2003 dan kemudian dipenjarakan di Pusat Penahanan Nomor 1 Kota Qingdao.

Qian dijatuhi hukuman pada awal 2005 dan dikirim ke Penjara Jinan. Para penjaga mendesak tahanan kriminal Qu Guangwen dan yang lainnya untuk memukuli dia dengan kejam, melarangnya tidur, dan memaksa dia jongkok dalam waktu yang lama. Qian meninggal dunia sekitar 20 hari kemudian, pada 4 Februari 2005, akibat dari penganiayaan, di Unit Gawat Darurat Departemen Kedokteran Internal Rumah Sakit Pusat Jinan. "Sertifikat Diagnosa Pasien" tertulis "kematian mendadak" di kolom "hasil pemeriksaan." Dia berumur 48 tahun.

(Artikel terkait: http://www.clearwisdom.net/emh/articles/2006/11/8/79756.html)

11. Liu Shu’e

Liu Shu'e (wanita), berumur 60 tahun, adalah warga Desa Sundong, Distrik Chengyang di Kota Qingdao, Provinsi Shandong. Dia memperoleh banyak manfaat baik jiwa maupun raga setelah berlatih Falun Gong. Banyak penyakit yang dideritanya dalam waktu lama, seperti diabetes, penyakit jantung, penyempitan pembuluh nadi, dan lainnya, semuanya lenyap. Pada November 1999, Liu pergi ke Beijing untuk memohon bagi Falun Gong, dan polisi menangkapnya. Dia ditahan dua kali di Pusat Penahanan Dashan di Kota Qingdao, masing-masing selama 15 hari, dan rumahnya digeledah dua kali. Liu dipindahkan dari Pusat Penahanan Dashan ke rumah sakit jiwa di mana dia disiksa selama sebulan. Ketika polisi berusaha mengirimnya ke rumah sakit jiwa untuk kedua kalinya, dia dengan tegas menolak. Lima petugas polisi gagal menyeret dia (untuk masuk ke dalam kendaraan mereka). Mereka tidak punya pilihan selain menahannya di pusat penahanan. Liu dibebaskan selama Tahun Baru Imlek 2003. Dalam waktu dua minggu setelah pulang, dia menjadi lumpuh karena luka yang diderita saat dalam penahanan. Meski begitu, polisi masih terus mengganggunya, menyebabkan Liu menderita trauma metal lebih lanjut dan kemudian fisiknya mengalami kemerosotan. Dia meninggal dunia pada akhir 2003.

(Artikel terkait: http://www.clearwisdom.net/emh/articles/2005/11/10/66717.html)

12. Zhang Fuzhen

Zhang Fuzhen (wanita) adalah seorang praktisi yang berumur 38 tahun dari Kota Pingdu, Provinsi Shandong yang bekerja di Taman Kota Xianhe. Dia pergi ke Beijing untuk mengklarifikasi fakta pada November 2000 dan ditangkap tak lama kemudian. Saat polisi membawanya kembali, dia melompat keluar dari kendaraan polisi, melukai pinggulnya. Polisi mengirim Zhang ke Rumah Sakit Rakyat, dimana para dokter menyimpulkan bahwa dia tidak mengalami kondisi yang membahayakan jiwa. Selama perawatannya di rumah sakit, pikirannya jernih dan dia dapat duduk serta bermeditasi. Menurut seorang saksi mata, polisi melucuti pakaiannya dan mencukur kepalanya. Mereka menyiksa dan menghinanya. Dia diikat di tempat tidur dalam posisi elang melebarkan sayap. Polisi kemudian menyuntiknya dengan zat yang tidak dikenal. Begitu obat masuk ke dalam dirinya, dia merasa sakit tak tertahankan dan seolah-olah hilang kesadarannya. Dia meninggal dunia dalam kesakitan yang sangat. Para pejabat Kantor 610 menyaksikan seluruh proses kematiannya.

(Artikel terkait: http://www.clearwisdom.net/html/articles/2001/5/1/9172.htm l;http://www.clearwisdom.net/html/articles/2004/6/7/48981.html; http://www.clearwisdom.net/html/articles/2011/2/20/123358.html )

13. Yu Guizhen

Yu Guizhen (wanita) berumur 55 tahun tinggal di Kotapraja Chengguan, Kota Pingdu, Provinsi Shandong. Penangkapan terakhirnya pada Agustus 2003 (kalender imlek). Saat mengklarifikasi fakta di sebuah pasar grosir, staf Kantor 610 Dai Yugang mendorong Yu ke tanah, meninju dan menendangnya, kemudian membawanya ke tahanan. Kantor 610 mengirim dia ke Rumah Sakit Jiwa Tonghe di luar keinginannya. Karena menolak bekerjasama dengan penganiaya, polisi mengikatnya ke tempat tidur dan memaksanya untuk menelan segenggam pil yang isinya tidak diketahui. Mereka juga memerintahkan dokter untuk menyuntik Yu dengan obat yang membahayakan sistem saraf pusat. Setelah itu dia menjadi lemas; mulutnya miring, dan dia meneteskan air liur tak terkendali. Dia mengantuk sepanjang hari dan seringkali jatuh pingsan.

Setelah melihat penyiksaan Yu yang mengejutkan, keluarganya mengalami kesulitan besar dalam membayar suap untuk membawanya pulang. Polisi memeras 10.000 yuan dari mereka. Setelah di rumah, Yu merasakan sakit yang hebat di sekujur tubuhnya, dan salah satu kakinya lumpuh. Begitu menyakitkan hingga dia nyaris tidak bisa bergerak dan tidak bisa berlatih Falun Gong. Polisi masih tidak melepaskan dia. Mereka sering mengganggu dan mengancamnya di rumah. Suaminya sangat terintimidasi hingga dia tidak berani melaporkan kejahatan mereka. Yu meninggal dunia pada 13 November 2003.

(Kisah selengkapnya: http://www.clearwisdom.net/emh/articles/2004/8/13/51338.html)

14. Wang Congbai

Agen Kantor 610 Jiaozhuo menangkap Wang Congbai (pria), seorang praktisi berusia 62 tahun dari Kota Jiaozhou dan karyawan dari Perusahaan Konstruksi Nomor 7 dari Perusahaan Minyak Nasional China, karena menyebarkan materi klarifikasi fakta Falun Dafa. Dia ditahan di Pusat Cuci Otak Zhangjiatun, di mana kepala Kantor 610 Wang Qiang memimpin sekelompok bawahannya untuk menyiksa dan melukainya hingga kritis. Wang meninggal dunia di rumah, tidak lama setelah pembebasannya.

Wang Congbai

(Artikel terkait: http://www.clearwisdom.net/html/articles/2004/1/8/43921.html;http://www.clearwisdom.net/html/articles/2009/9/7/110649.html)

15. Lu Xiufang

Lu Xiufang (wanita) adalah seorang praktisi berusia 56 tahun dan petani dari Desa Longhezhuan, Kotapraja Huashan, Kota Jimo, Provinsi Shandong. Suatu hari di tahun 2001, dia ditangkap saat membagikan materi klarifikasi fakta Falun Dafa di jalan. Dia dijatuhi hukuman 4 tahun penjara dan dikirim ke Penjara Wanita Jinan di mana dia disiksa dengan brutal sampai dia harus dilarikan ke Rumah Sakit Penjara Provinsi Shandong pada Juli 2003 untuk perawatan darurat. Untuk menghindari tanggung jawab, para penjaga meminta keluarga Lu untuk menjemputnya pada 21 Juli 2003. Kurang dari dua jam setelah dibawa pulang, dia meninggal dunia akibat luka penyiksaan.

Lu Xiufang

(Artikel terkait: http://www.clearwisdom.net/emh/articles/2003/11/7/42032.html)

16. Tn. Zhang Shouqian

Zhang Shouqian (pria), mantan direktur Stasiun Konservasi Air Kota Haiqing, Jiaonan, Provinsi Shandong, ditangkap pada Juli 2002 dan dikirim ke pusat cuci otak. Yang berpartisipasi adalah para agen Kepolisian Jiaonan dan Kantor 610. Saat di dalam tahanan, Zhang dipukuli, dicaci dan dikurangi makan, minum dan waktu tidurnya. Dia juga dipaksa menonton video yang memfitnah Falun Gong dan menulis “Tiga Pernyataan.” Lebih dari itu, mereka mencekok  Zhang dengan obat-obatan yang tidak dikenal. Dia dipindahkan kembali ke Kantor Polisi Haiqing di Jiaonan pada November 2002 dan meninggal dunia di sana pada Desember 2002.

(Artikel terkait: http://www.clearwisdom.net/emh/articles/2003/5/21/35985.html)

17. Shi Hongjie

Shi Hongjie (pria) adalah seorang praktisi berusia 44 tahun dari Distrik Sunjia, Desa Wubei, Kota Laixi, Provinsi Shandong. Pada malam hari, 28 Oktober 2002, polisi menggeledah rumah dan menangkapnya. Dengan kejam dia dipukuli saat ditahan di Departemen Kepolisian Kota Laixi. Dia meninggal dunia akibat penyiksaan di rumah sakit pada 18 November 2002.

Kondisi tubuh Shi mengerikan, ia dipenuhi oleh memar dan luka; pelipis dan jari-jarinya memar; kakinya melepuh, dan ada luka panjang di perutnya karena pukulan. Menurut hasil otopsi, dia menderita pendarahan otak akibat pemukulan. Empat rusuk, satu jari tangan dan satu jari kaki patah. Dia menderita luka dan memar di sekujur tubuhnya. Daftar penyebab kematian adalah pendarahan dalam pada organ-organnya, hati dan perutnya bocor.

Shi Hongjie

(Artikel terkait: http://www.clearwisdom.net/emh/articles/2003/6/30/37530.html;http://www.clearwisdom.net/emh/articles/2003/1/17/31009.html)

Sebagian Daftar dari Praktisi Wilayah Qingdao yang Meninggal Dunia akibat Penganiayaan:

1. Li Qisheng (pria, 70 tahun, Kota Jiaozhou)
2. Zhao Yuezhen (wanita, 48 tahun, Kota Jiaozhou)
3. Zhu Meijuan (wanita, 36 tahun, Kota Jiaozhou)
4. Wang Congbai (pria, 62 tahun, Kota Jiaozhou)
5. Xu Zengliang (pria, 29 tahun, Kota Jiaonan)
6. Ma Lizhi (pria, 37 tahun, Kota Jiaonan)
7. Cui Dezhen (pria, 29 tahun, Kota Laixi)
8. Shi Hongjie (pria, 44 tahun, Kota Laixi)
9. Li Jingdong (pria, 41 tahun, Kota Pingdu)
10. Zhang Fuzhen (wanita, 38 tahun, Kota Pingdu)
11. Yu Guizhen (wanita, 55 tahun, Kota Pingdu)
12. Zhao Mingxiang (pria, 46 tahun, Kota Pingdu)
13. Sui Guangxi (pria, usia tidak diketahui, Kota Laixi)
14. Li Yingli (pria, usia tidak diketahui, Kota Qingdao)
15. Lu Xiufang (wanita, 56 tahun, Kota Jimo)
16. Zou Songtao (pria, 28 tahun, Kota Qingdao)
17. Liu Chun (pria, 28 tahun, Kota Qingdao)
18. Liu Jiming (wanita, 61 tahun, Kota Qingdao)
19. Wang Xiaoli (wanita, 35 tahun, Kota Qingdao)
20. Wang Suqin (wanita, 70 tahun, Kota Qingdao)
21. Zhang Shouqian (pria, usia tidak diketahui, Kota Jiaonan)
22. Chang Shuzhen (wanita, usia tidak diketahui, Kota Qingdao)
23. Geng Xuezhi (wanita, 50 tahun, Kota Pingdu)

Chinese: http://minghui.ca/mh/articles/2011/6/14/青岛法轮功学员被迫害致死案例纪实(图)-242423.html
English: http://www.clearwisdom.net/html/articles/2011/8/8/127296.html