Artikel Konferensi Berbagi Pengalaman Kultivasi Falun Dafa Asia 2011


(Minghui.org) Salam kepada Shifu, salam kepada rekan-rekan praktisi!

Saya sangat senang bisa berada di sini untuk berbagi pengalaman saya dalam melaksanakan tugas koordinasi, sebenarnya sepanjang jalan ini penderitaan yang ditemui sangat banyak, saya juga tidak tahu bagaimana dapat melewatinya, hanya karena ada dorongan Shifu saya baru bisa melewatinya hingga hari ini.


Dalam cobaan menerima tanggung jawab koordinasi

Kematian suami merupakan ujian terbesar dalam hidup saya, ketika hati masih sangat terpukul, dan belum tenang kembali,  teman-teman praktisi datang untuk meminta saya sebagai koordinator kota kami, pikiran saya yang pertama-tama adalah: bagaimana mungkin? Tapi kemudian setelah membicarakannya dengan keluarga yang juga praktisi, saya merasa bahwa saya harus melaksanakannya, sehingga saya menyetujuinya. Pada awalnya pekerjaan koordinasi mendapat kritikan dari praktisi lain, hal mana merupakan pukulan yang sangat besar, sebenarnya saya sudah merasa diri saya seorang yang tidak punya kemampuan, ada banyak praktisi di daerah kami yang berprofesi guru, dokter, profesor, mereka lebih punya kemampuan, mengapa tidak mencari mereka malah minta saya yang melakukannya, saya hanya seorang ibu rumah tangga, dan tingkat pendidikan saya tidak tinggi, mengapa minta saya yang jadi koordinator? Karena hati yang tidak stabil maka timbul perasaan mengeluh, perasaan dikecilkan, dan mendengar kritikan dari teman-teman praktisi lagi, sehingga menjadi semakin tidak percaya diri, karena dulu jika bertemu masalah, ada suami di rumah untuk membahasnya, tetapi sekarang suami telah pergi, sehingga semakin tidak percaya diri, tetapi sepanjang jalan ini, Shifu selalu menuntun saya,  melalui pekerjaan koordinasi untuk membantu sesama praktisi melewati hambatan, dengan pekerjaan tersebut sehingga saya memiliki pikiran lurus.

Mengoordinasi Formasi Huruf dan Melaksanakannya Dengan Pikiran Lurus

Dalam perjalanan kultivasi, saya selalu mengutamakan Dafa, dan memosisikan diri di belakang,  banyak sekali pengujian terhadap diri saya, tetapi saya  selalu mementingkan pekerjaan Dafa,  ketika saya  melakukannya dengan pikiran lurus, semuanya akan berjalan lancar. Saya dan beberapa teman praktisi  membantu dalam kegiatan Formasi Huruf di Kenting, ketika hampir selesai, sebuah hembusan angin meniup semua kain-kain beterbangan, dalam proses itu saya telah melihat banyak sekali gangguan, maka saya membantu teman-teman praktisi bagaimana untuk menghadapi gangguan mereka, diberi makanan pun saya tidak punya selera, saya hampir seharian tidak makan dan minum, ingin cepat bisa menyiapkan lapangan itu, sampai tidak bisa tidur sepanjang malam, dan ingin secepat mungkin menyongsong pagi untuk menyusun kain, sehingga teman-teman bisa membentuk kata ‘Zhuan Falun.’ Karena praktisi yang datang membentuk tulisan tidak mengetahui proses pembentukan kata, sehingga mereka membuka-buka sebagian kain yang kembali ditiup angin. Karena saya juga koordinator baru yang kaku, banyak hal tidak tahu bagaimana caranya untuk dapat berkomunikasi dengan rekan-rekan praktisi, ketika mereka merusak formasi kain tadi hanya bisa memperbaikinya secara diam-diam. Walaupun kami sendiri ada menyiapkan pakaian agar dapat ikut serta dalam Formasi Huruf, tapi akhirnya tidak bisa, meskipun  demikian, ketika melihat hasilnya,  hati saya masih sangat terharu. Seluruh proses penyelamatan manusia pasti banyak ujian. Setelah selesai saya kembali ke kota.  Dalam perjalanan  saya hampir  tertidur  dan hampir menabrak bukit, tetapi untungnya ada perlindungan Shifu, dan akhirnya bisa mengantar teman praktisi pulang dengan selamat.

Mungkin Shifu ingin memberikan saya kesempatan lagi untuk berpartisipasi dalam pembentukan huruf di Taichung, saya mengajak beberapa praktisi untuk berpartisipasi dalam pekerjaan awal penyusunan, saya pikir karena pekerjaan sudah hampir siap, seharusnya menjadi sangat santai, tetapi waktu sore kami menemukan hembusan angin hampir melepaskan susunan kain-kain, sehingga kami harus memaku kembali satu per satu kain-kain itu, setelah siap semuanya, pinggang menjadi sangat sakit. Pada hari yang sama saya menerima panggilan telepon dari keluarga bahwa ayah mertua tengah kritis, dan berharap saya dapat menjenguknya di rumah sakit. Ayah mertua  tinggal di rumah jompo, segala sesuatu selalu saya yang mengurusinya, setiap kali saya melakukan klarifikasi, selalu ada gangguan darinya, kondisi hari itu demikian juga. Panggilan telepon berlanjut sepanjang malam, tapi untungnya setiap praktisi tidur di satu kamar terpisah kalau tidak pasti akan mengganggu praktisi lain beristirahat.  Akhirnya,  dengan pikiran lurus, semua gangguan bisa teratasi.

Dengan pikiran Dewa menyingkirkan konsep waktu

Setelah menerima panggilan telepon dari teman praktisi yang meminta saya belajar menjahit manik-manik, saya mengajak praktisi-praktisi yang pernah belajar tahun lalu, hari berikutnya kami berangkat keluar kota untuk belajar, Setelah membagi manik-manik yang dibawa pulang, saya kira pekerjaan saya sudah selesai. Diluar dugaan masih bersisa satu kalung yang harus saya kerjakan, sebenarnya waktu itu saya tidak bisa melakukannya, karena pada hari Sabtu dan Minggu saya harus ikut rapat dan sharing para koordinator untuk kegiatan di kota lain. Sehingga bagi saya waktu sangat ketat,tapi pada akhirnya saya terima pekerjaan itu. Karena saya teringat pesan Shifu tentang pikiran dewa. Baiklah saya terima dengan pikiran dewa, saya percaya asalkan pengaturan waktunya tepat pasti bisa.

Tetapi dalam proses itu, ada banyak panggilan telepon yang memerlukan saya untuk mengoordinasikan pekerjaan, tetapi saya tetap teguh hati menyelesaikan semua masalah, dan juga ke kota lain untuk rapat koordinasi. Dan akhirnya, semua bisa diselesaikan tepat waktu, ada praktisi merasa heran mengapa saya bisa menyelesaikannya, sedangkan mereka tidak bisa menyiapkannya dan tidak sempat mengikuti rapat koordinasi. Sebenarnya itu adalah pikiran teguh saya, maka Shifu akan membantu.

Kemudian datang lagi telepon mengatakan bahwa penjahitan sapu tangan harus selesai dalam waktu singkat dan kemudian dikirim ke Amerika Serikat, jadi saya juga mengajak beberapa praktisi untuk membantu. Dalam pencarian praktisi sebagian besar menolak. Saat hati tengah putus-asa untung ada dua praktisi yang sedia ikut saya ke Taipei. Selama tiga hari di Taipei sepertinya tidur kurang dari empat jam, hanya bertekad ingin menyiapkan pekerjaan. Ketika saya menjahit manik-manik itu separo jadi, setelah praktisi yang bertanggung jawab melihatnya, dia merasa kurang indah dan menyuruh saya membuka semuanya, dalam proses itu tanpa sadar air mata saya keluar, sebenarnya saya menyadari waktu itu bahwa dalam kultivasi kita harus hati-hati dalam setiap langkah, baru bisa menyelesaikan tugas dengan baik.

Koordinasi terpadu klarifikasi fakta kebenaran

Sewaktu para pejabat partai jahat PKC berkunjung ke Taiwan, dua koordinator lain wilayah kami harus bekerja, sehingga saya bertanggung jawab untuk koordinasi, karena penampilan praktisi-praktisi lain, membuat polisi memandang saya dengan takjub, mereka tidak percaya bahwa saya hanya seorang ibu rumah tangga, bagaimana bisa mendatangkan begitu banyak orang untuk melakukan kegiatan solidaritas. Sebenarnya, mereka tidak memahami kekuatan Dafa, hasil dari bersatunya pikiran lurus para praktisi.

Kegiatan ini bukan hanya membuat hati banyak orang tergetar oleh kekuatan praktisi Falun Gong yang demikian besar, juga membuat para polisi mengagumi kita bisa bertahan dengan berdiri di bawah terik matahari, bahkan tidak minum air dan tanpa makan, hanya bergantian untuk ke toilet, habis makan langsung kembali dan berdiri di sana, dan lebih lagi beberapa praktisi sudah lanjut usia, banyak pula perempuan dan anak. Polisi bertanya pada saya, kekuatan apa yang membuat kita demikian disiplin? Saya menceritakan semua ini karena kami berkultivasi, kami telah memperoleh manfaat dari Dafa, tubuh menjadi sehat. Lebih dari 100 negara di seluruh dunia dan wilayahnya bebas untuk berlatih, hanya di daratan China masih dianiaya. Para pejabat China yang datang ke Taiwan, beberapa diantaranya juga berpartisipasi dalam penganiayaan, kami keluar untuk memberi tahu mereka fakta keadaan praktisi Falun Gong di luar negeri, meminta mereka untuk membawa pulang pesan ini. Kami hanya menginginkan penindasan ini berakhir, bukan sekedar unjuk rasa.

Hanya mengoordinir tanpa konsep

Menjadi koordinator belakang panggung Shen Yun, pada tahun pertama saya tidak tahu apa pun, sangat cemas, karena tidak ada pengalaman, setelah sharing dan dengan dorongan dari praktisi lain, akhirnya merasa tenang. Dalam mengoordinasi teman praktisi untuk pembersihan tempat dan berkomunikasi dengan staf pusat seni, saya sangat merasa orang-orang dapat tersentuh dengan niat baik, dan dalam mengoordinasi - nada dan kebaikan hati sangat penting. Dalam koordinasi pekerjaan di belakang panggung, saya merasa menyampingkan rasa ego dan sepenuhnya bekerja sama, apa yang diperlukan Shen Yun, saya memenuhinya, saya tidak memiliki konsep pribadi, sehingga pada tahun pertama koordinasi berjalan sangat lancar. Tahun kedua, karena permintaan dua koordinator yang lain, selain belakang layar saya juga terlibat koordinasi di depan. Karena para pemain Shen Yun memerlukan tempat belajar Fa dan sharing, saya dengan baik membuat permintaan pada staf pusat seni, mereka pun menyetujuinya. Sewaktu mendapati ada kerusakan instrumen, saya melihat bagaimana teman-teman praktisi berusaha mencari instrumen pengganti yang cocok dengan hati yang bersatu, sangat menyentuh saya, dan melalui koordinasi semuanya berakhir dengan sempurna, dan Shen Yun berjalan dengan sukses.

Kita memperoleh lebih banyak dengan membantu teman praktisi

Setelah setuju untuk mengoordinir pekerjaan, dengan cepat rumah saya di Dalin dibeli oleh seorang yang punya takdir, sehingga saya bisa melunasi utang, dan pindah ke Kota Chiayi, dan mempermudah saya belajar Fa dan melakukan pekerjaan koordinasi.

Sebenarnya sejak berkultivasi saya mengetahui betapa baiknya Dafa, awalnya saat belum kultivasi saya termasuk orang yang suka menolong, setelah kultivasi saya semakin terdorong untuk membantu orang lain. Karena diri sendiri menderita kesusahan, seperti kesulitan ekonomi di rumah, setelah merawat suami yang mengalami kecelakaan sampai meninggal, dalam menghadapi semua itu  sendirian, adik saya selalu mengatakan pada orang lain, kalau kakak tidak kultivasi Dafa, tidak mungkin dia bisa melewatinya. Justru karena saya mengalaminya sendiri, ketika teman praktisi mengalami kesusahan atau tidak bisa melewati ujian xinxing, saya selalu bisa merasakannya dan membantu mereka, sebenarnya semua ini adalah belas kasih Shifu sehingga saya punya kebijakan demikian, saya baru mampu sharing dengan teman praktisi berlandaskan Fa, dan membuat mereka punya pikiran lurus untuk melewati ujiannya.

Ada suatu saat ketika emosi saya sangat tidak bagus, perasaan ingin menghindari pekerjaan koordinasi, dan pergi ke Kenting bersama seorang praktisi untuk bersantai, tetapi ketika panggilan telepon meminta saya ke rumah sakit untuk sharing dengan teman praktisi yang tengah melewati cobaan, saya melepaskan kenyamanan diri dan kembali seketika.

Sering ada teman praktisi yang tidak bisa melewati ujian, mencari saya untuk sharing, dan berkeluh-kesah pada saya, sebenarnya ketika saya tidak punya pikiran lurus, semua informasi negatif ini malah akan mengganggu saya, tetapi saya selalu tidak bisa menolak teman praktisi yang mengalami kesusahan. Ada suatu saat karena sibuk mengoordinir sampai larut malam, keesokan harinya tidak pergi latihan, tetapi begitu terima panggilan telepon di pagi hari itu: "Tolong anda ke sini, saya harus sharing dengan anda," tanpa basa-basi, setelah sikat gigi, cuci muka, saya  langsung keluar. Hanya karena teman praktisi sangat berharap ada seseorang untuk dapat sharing, ada yang bisa memberinya pikiran lurus, sehingga walaupun saya sangat sibuk dan lelah, juga akan mementingkan teman praktisi, karena melupakan kepentingan diri sendiri, akhirnya ujian pada diri sendiri juga terlewati.

Awalnya saya mendengar tempat belajar Fa ini selalu penuh dengan praktisi, tetapi ketika saya datang ke Chiayi, saya menemukan tidak banyak orang dan timbul keinginan menghidupkan kembali lingkungan belajar Fa, sehingga setiap hari Rabu saya pasti datang. Dalam lingkungan tersebut, saya akan mengambil inisiatif untuk berbicara tentang beberapa pengalaman saya, untuk mendorong keluar sesama praktisi, dan bertemu secara khusus dengan praktisi yang belum melangkah keluar. Ketika tiba saat untuk mempromosikan Shen Yun, dibentuk kelompok Fa Zheng Nian, saya sendiri juga merasa memancarkan pikiran lurus sangat penting, saya juga terpikir, di hari Kamis kami juga membentuk kelompok Fa Zheng Nian di tempat belajar Fa, menganjurkan teman-teman praktisi memancarkan pikiran lurus tiap 35 menit, praktisi yang ikut juga merasakan ada peningkatan, sebenarnya dalam proses ini, saya yang paling merasakan perolehannya. Karena dalam koordinasi selama setahun ini, sering menahan gangguan pikiran, dalam kesusahan, masih harus koordinasi dan membantu sesama praktisi, dan dalam mengoordinir belajar Fa dan kelompok Fa Zheng Nian, tanpa disadari juga menghilangkan karma pikiran saya.

Meningkatkan Xinxing dalam koordinasi

Dalam pekerjaan koordinasi selama satu atau dua tahun ini, sifat saya tidak suka dibicarakan orang, takut mendengar kata-kata kritik – tersingkap keluar. Dalam proses koordinasi, Shifu sering menggunakan berbagai kesempatan supaya saya bisa menyingkirkan keterikatan ini, setiap suatu proyek selesai, penyampaian pandangan dari teman praktisi kepada saya, akan membuat saya merasa sangat terpojok, merasa bahwa kemampuan saya tidak bagus, ingin berhenti sebagai koordinator, dalam sharing dengan praktisi lain, mereka mengatakan bahwa koordinasi adalah tanggung jawab saya, saat kata "tanggung jawab" ini masuk ke benak, saya memahami bahwa ini adalah sumpah saya. Saya  harus memenuhi sumpah saya, dan melakukannya dengan baik,  semenjak itu saya sepertinya sudah jarang mengeluh, dan lebih bisa menerima kritikan, bahkan kritikan yang lebih berat pun.

Sebenarnya dalam proses koordinasi, saya tidak pandai menolak proyek yang diberikan ke saya, sehingga saya sering melaksanakannya, sampai belakangan ini saya coba mencari ke dalam apakah saya punya hati untuk mengerjakannya, apakah ada hati pamer, kenapa tidak menolak proyek yang diberikan, sampai terlalu sibuk sehingga tidak rutin latihan, belajar Fa tidak dengan serius, tubuh pun mengalami masalah. Terakhir baru sadar koordinator bukanlah melakukan semua pekerjaan, tetapi mengoordinir praktisi lain untuk bekerja, ini baru yang harus saya lakukan, bukan menerimanya dengan diam, harus mengoordinir banyak praktisi lain untuk melakukannya.

“Jadikan penderitaan sebagai perahu untuk mengarungi Dafa nan tak bertepi”

Sejak suami saya meninggal, sumber ekonomi keluarga  hilang, saya harus pergi bekerja, saya mengambil pekerjaan yang jauh melampaui kemampuan saya, setiap menyelesaikan pekerjaan akan sakit di sekujur tubuh, penderitaan fisik dan mental, tapi dalam perjalanan pulang, akan teringat perkataan Shifu: "Biksu muda yang selalu berjerih payah dan lelah bekerja akan lebih cepat terbuka kesadaran, sedangkan biksu senior semakin hidup enak tidak mudah untuk terbuka kesadaran, karena disini ada proses transformasi karma." Ketika saya terpikir tentang prinsip ini, air mata saya akan mengalir. Saya tahu Shifu sedang memberi saya semangat, Shifu sedang membuat saya meningkat, mengalami penderitaan ini, adalah demi masa depan bisa menanggung lebih banyak, dan menghilangkan banyak karma. Sepanjang jalan ini, terima kasih Shifu, terima kasih teman-teman praktisi.

Berikut ini Fa untuk disadari bersama:

"Hong Yin II"  : Teguh :
Orang yang sadar lahir dengan penuh kehormatan
Orang yang gigih berkultivasi dengan hati setia mencapai Kesempurnaan
Di tengah maha penderitaan haruslah teguh
Niat untuk gigih maju tidak boleh berubah

Terima kasih Guru.