(Minghui.org) Dalam 《Fable Aesop》(sebuah buku kumpulan cerita dongeng pertama di dunia) ada sebuah cerita: Angin utara dan Matahari saling berdebat tiada henti mengenai kekuatan mereka. Mereka memutuskan siapa yang berhasil membuat pejalan kaki membuka pakaian, dialah pemenangnya. Angin utara mulai menghembuskan angin dengan keras, pejalan kaki semakin ketat memegang pakaiannya, Angin utara semakin keras menghembuskan angin, pejalan kaki merasa dingin dan gemetar, sehingga menambah pakaiannya, sampai angin tersebut lelah dan menyerahkan kesempatan kepada Matahari, Matahari menyinari pejalan kaki dengan sinar yang hangat, pejalan kaki membuka pakaian yang telah ditambahkan, selanjutnya Matahari menyinari dengan sinar yang kuat, pejalan kaki mulai berkeringat, terakhir membuka semua pakaian, melompat ke dalam sungai dan berendam di sana.

Kekuatan agung prinsip Fa

Apabila kita jabarkan arti cerita itu dari sisi yang lain, mungkin kita bisa menemukan sifat dasar Manajemen: Angin utara sudah berusaha maksimal tetapi tidak mencapai tujuan, sedangkan Matahari tampaknya hampir tak berusaha keras tapi dengan mudah bisa membuat orang berinisiatif melepaskan pakaian. Angin utara tergantung kepada kekuatan dari luar, sedangkan Matahari membangunkan kekuatan orang dari dalam.

Orang yang berkultivasi Falun Gong, sebagian besar memang dasarnya orang yang baik hati, setelah berkultivasi, keterikatan hati disingkirkan, menjadi orang baik yang lebih baik. Tetapi ada juga orang yang sangat lain, sebelum kultivasi pernah tersesat, setelah kultivasi berubah menjadi baik.

Ada sebuah contoh, seorang praktisi Dafa sewaktu muda pernah menjadikan “mencuri sampai kaya” sebagai  tujuan hidup diri sendiri, masuk penjara 15 tahun, 3 kali masuk penjara 3 kali keluar dari penjara. Sifat dasarnya tidak jahat, karena hidup susah sehingga mulai mempunyai pikiran yang jahat, sejak itu ia mengambil langkah pertama menjauhi jalan kehidupan yang benar. Rehabilitasi selama 15 tahun tidak merubahnya, malah membuat wataknya semakin tidak baik, suka berkelahi, narapidana kalau berani mengganggu, dia akan melawan dan memukul dengan sangat kejam. Polisi juga mengetahui dia adalah penjahat nekat, khawatir terjadi korban jiwa. Narapidana takut dipukul, sehingga semua orang mengalah terhadapnya. Sewaktu masuk penjara untuk ketiga kalinya, dia sudah menjadi kecanduan mencuri, dia menganggap mencuri adalah jalan pintas menuju kekayaan, kehidupan berikutnya ingin dengan mencuri menjadi kaya, pulang ke kampung dengan bangga. Dia malah bertukar pengalaman mengenai ketrampilan membuka kunci dengan narapidana lain di penjara, keahlian mencurinya mencapai tingkat tinggi, bersiap-siap untuk melakukan pencurian besar setelah keluar dari penjara.

Ingin merubah seorang pencuri yang keras kepala sangatlah sulit, sanak keluarga, opini publik sampai penjara juga sudah tidak mampu membuat dia bertobat. Kemudian dia menemukan Falun Dafa, prinsip Fa “Sejati, Baik, Sabar” sebentar saja sudah menusuk sampai ke jiwanya yang terdalam, membangunkan watak sifat dasarnya yang telah tertidur bertahun-tahun. Dia malu dan berani berubah, sejak itu dia memutuskan untuk menyelamatkan jiwanya sendiri yang berdosa dengan “Sejati, Baik, Sabar.” Tidak lama kemudian dia seperti bukan dia lagi, orangnya juga jadi semakin muda, penyakit kaku pundak (Periarthritis), penyakit lambung, radang saluran pernapasan (Bronkitis) semuanya hilang.

Dia berkerja di sebuah hotel, suatu kali setelah tamu hotel pergi, saat dia membersihkan kamar, menemukan uang tamu sebesar 100 yuan di ranjang, dia serahkan kepada pemilik hotel. Pemilik hotel dengan heran menanyakan kenapa uang tersebut tidak diambil, dia mengatakan: “Bukan milik saya tidak boleh ambil, Falun Dafa mengajarkan saya demikian.” Pemilik hotel mengagumi keajaiban Falun Gong, sejak itu pemilik hotel sangat mempercayainya, pengurusan semua pendapatan hotel diserahkan kepadanya, menganggapnya sebagai anggota keluarga pemilik hotel.

Kekuatan besar dari luar seperti Angin utara dalam fabel sama sekali tidak merubah dia, prinsip Fa Sejati, Baik, Sabar seperti sinar yang hangat, membangkitkan kekuatan pengendalian diri sendiri yang mengejutkan, ini adalah kekuatan Fa dalam hati yang merubah seorang pencuri menjadi seorang baik yang tidak bisa dipengaruhi  lagi oleh kekayaan yang diperoleh dengan tidak pantas. Di sini bisa melihat, dasar manajemen bukan hanya memakai peraturan untuk mengikat prilaku eksternal seseorang, namum menggunakan Fa dalam hati untuk mendidik orang meluruskan hati dan perbuatannya. Seperti sinar Matahari yang hangat dan Angin utara yang dingin, kekuatan Fa dalam hati selamanya lebih hebat dari kekuatan paksa dari luar.

Manajemen yang dimulai dari hati manusia

Cara berpikir yang timbul dari hati seperti itu, dalam ilmu pengetahuan Manajemen Bisnis juga memberikan pengaruh yang sama. Dalam pribahasa, tidak ada aturan, tidak sempurna. Walaupun di keluarga, di perusahaan atau di masyarakat, untuk mempertahankan tata tertib yang baik, perlu mempunyai peraturan, standar yang benar. Tetapi tidak gampang membuat satu peraturan yang baik, lebih susah lagi membuat orang-orang mematuhinya, jika orang tidak mengutamakan Kebajikan, Fa dalam hati akan menghilang, meskipun dengan sekuat tenaga membangun sistem, mengeluarkan biaya tinggi meningkatkan manajemen, hasilnya bisa seperti Angin utara sangat lelah tetapi tidak membawa hasil. Sebaliknya, sewaktu orang-orang taat kepada hukum langit, mengutamakan Kebajikan, timbul dari lubuk hati ingin menjadi seorang yang baik, membuat perusahaan membentuk kebudayaan yang ortodoks, maka pengurus menjadi seperti Polaris (bintang kutup utara) yang dikelilingi oleh banyak bintang-bintang, efisiensi manajemen akan meningkat, manajemen cost akan turun, hasil akan berlipat dengan usaha yang minimal.

“Saya bekerja di bidang pendidikan sekolah dan di bidang konsultasi manajemen,” seorang General Manager dari perusahaan Sense Team Creativity Consultant, juga sebagai penceramah di Universitas Zhong Shan jurusan manajemen bisnis. Seseorang bernama Li Shi Zhen pernah mengatakan: “Dulu, kami mengajarkan organisasi perusahaan untuk menggunakan konsep ‘organisasi yang bersifat belajar,’ menitikberatkan pada pimpinan tertinggi organisasi, mengharapkan terciptanya efek pemimpin yang memberi contoh ke bawah. Tetapi kami menemukan efektifitas dari tindakan ini sangat terbatas.” Kemudian mereka memutuskan memasukkan  pemahaman dalam buku dalam manajemen bisnis.

“Setelah kami memikirkan kembali, setiap orang di organisasi merupakan bagian penting dari pergerakan.  Sehingga kami merubah menjadi “Mulai dari hati,” mendorong setiap orang dalam organisasi untuk merubah watak diri sendiri,” Li Shi Zhen khusus menekankan: “Peningkatan kualitas watak sebagai yang fundamental dari Manajemen. Hati adalah sifat dasar manusia yang paling primitif. Apabila sifat dasar sudah benar, organisasi tidak perlu lagi mengatur orang, orang akan melakukan hal benar dengan sendirinya.” “Kemudian, mulai merubah watak setiap orang di organisasi, akan dengan cepat mencapai tujuan manajemen perusahaan yang lebih efektif. Apabila setiap orang meningkatkan kualtitas wataknya dengan berkultvasi, maka hasil dari manajemen dan kekuatan organisasi perusahaan akan menjadi sangat besar.

Dengan kebajikan sebagai dasar, sangat efektif dalam manajemen

Banyak praktisi Dafa dengan menggunakan pengalaman sendiri menemukan jalan manajemen yang dimulai dari hati, dengan kebajikan sebagai modal.

Ada seorang praktisi Dafa bekerja sebagai seorang manager perusahaan, mengurusi pasar yang mempunyai ratusan pelanggan. Setiap hari menghadapi masalah manajemen yang muncul tiada hentinya. Ada yang bertengkar karena merebut pembeli, ada juga karena pelanggan tidak puas terhadap biaya yang ditarik perusahaan dan lain-lain, membuat kepala sakit tiada habisnya. Untuk memperbaiki manajemen, dia pernah menggunakan pengetahuan manjemen yang telah dipelajarinya beberapa tahun, mengikuti training, akhirnya menetapkan satu manajemen yang relatif sempurna. Tetapi setelah dijalankan tetap tidak memuaskan. Karena semua orang mempunyai kepentingan pribadi, merasakan perbuatan sendiri paling benar, pengurus setiap hari sibuk mengurus masalah demikian untuk menyelesaikan berbagai konflik.

Kemudian untuk menghalau penyakit dan menyehatkan tubuh, dia mulai berkultvasi, tiada hentinya belajar Falun Gong, membuat dia mengerti prinsip kultvasi menuju kebaikan dan menjadi orang baik, pada waktu yang bersamaan pandangannya berubah sedikit demi sedikit, dulu selalu memandang masalah dari sisi yang berlawanan dengan pelanggan, sedikit demi sedikit bisa keluar dari konflik, dengan memakai cara yang damai, memandang masalah dengan memikirkan perasaan hati lawan.

Kata Guru, praktisi Dafa harus menjadi orang baik dimana pun berada, dia memutuskan pasti akan melakukan pekerjaan dengan baik, mengarahkan perusahaan ke arah yang benar, memperbaiki unsur ketidakbenaran yang terdapat pada pengurusan perusahaan dan pelanggan. Suatu kali, di area yang selalu bertengkar karena pajangan barang, pelanggan mulai bertengkar lagi, pelanggan Ayue adalah seorang kakak besar (perempuan) di pasar, seorang jagoan yang tiada tandingan, orang yang dipukul sering menelepon polisi, kali ini beberapa pelanggan bergabung menghadapi dia, kedua pihak mencari sejumlah orang untuk bertarung. Mendengar laporan ini, pengurus yang juga seorang praktisi Dafa ini berpikir, jika bertindak berdasarkan , orang yang sering berkelahi mengacaukan tata tertib, sebagai sanksi seharusnya dikeluarkan.

Tetapi dia mengingat kata-kata Guru Li Hong Zhi dalam : “Kami juga telah mengatakan, sekiranya kita setiap orang selalu berkultivasi ke dalam, setiap orang selalu mencari dari aspek Xinxing sendiri, mencari sendiri sebab dari suatu kekurangan, agar lain kali dapat melakukan dengan baik, sebelum berbuat sesuatu terlebih dahulu mempertimbangkan kepentingan orang lain. Dengan demikian masyarakat umat manusia tentu juga akan berubah baik, moralitas juga akan kembali meningkat, peradaban spiritual tentu juga berubah baik, kondisi keamanan tentu juga berubah baik, boleh jadi malah tanpa polisi lagi. Tidak perlu ada yang mengatur, setiap orang mengurus diri sendiri, mencari ke dalam hati sendiri, menurut anda bukankah ini sangat baik? Anda tahu bahwa dewasa ini hukum sudah makin sehat dan makin sempurna, namum mengapa masih ada yang berbuat kejahatan? Ada hukum mengapa tidak dipatuhi? Semata-mata karena anda tidak dapat mengatur hatinya, ketika tidak terlihat, mereka masih akan berbuat kejahatan. Jika setiap orang selalu berkultivasi ke dalam lubuk hati, hasilnya akan sama sekali berlainan. Juga tidak perlu sampai anda membela seseorang dari perlakuan tidak adil”.

Jika tidak melepaskan ikatan di dalam hati mereka, maka sama sekali tidak bisa menyelesaikan masalah dasarnya. Apalagi mereka semua adalah pekerja yang sudah pensiun, jika dikeluarkan bagaimana mereka bisa hidup! Sehingga dia mengajak mereka berbicara, kedua pihak telah mengeluarkan keluhan mereka yang terpendam bertahun tahun, kedua pihak merasa diperlakukan dengan sewenang-wenang. Ayue yang penuh dengan rasa permusuhan berteriak dengan sekuat tenaga: “Saya ingin melihat siapa yang tidak takut mati! Barang siapa yang menganggu, saya akan mempertaruhkan nyawa saya ini.”

Dia tidak mengkritik Ayue, malah dengan peduli mengatakan: “2 tahun tidak ketemu kenapa rambut kamu sudah putih separuh?” Begitu Ayue mendengar ini langsung menangis, tidak disangka dimulai dengan demikian. Dia melanjutkan, “Sekarang kita orang biasa ini hidup tidak gampang, kerja dari pagi sampai malam, berbisnis kecil untuk menghidupkan keluarga, apakah berguna berkelahi bertarung nyawa dengan orang? Apakah anda ke sini untuk menunjukkan kehebatan? Jika sesuatu terjadi pada anda bagaimana dengan anak anda? Jika anda memukul dan mengalahkan orang, apakah hati anda puas? Anda pada dasarnya seorang yang sangat baik! Bukankah baik jika semua bergaul dengan harmonis.” Dengan demikian dengan menggunakan hati yang belas kasih dan damai, menggunakan prinsip Sejati, Baik, Sabar yang dikatakan Guru untuk menguraikan prinsip menjadi orang, meredakan konflik yang hampir meledak. Setelah ini Ayue sangat bersyukur dan berkata, “Jika waktu itu perusahaan menghukum dia, dia pasti sudah mempertaruhkan nyawanya.”

Praktisi Dafa ini mengetahui belas kasih ini didapat dari berkultivasi Fa, membangunkan sisi kebaikan orang, melepaskan masalah dalam hati. Setelah kejadian ini semua pengurus menjadikan ini sebagai pelajaran, dalam pekerjaan otomatis meredakan berbagai konflik, membuat pelanggan melakukan usaha dengan damai. Pelanggan berkata, sangatlah baik anda kembali, anda bisa menegakkan keadilan. Dia berkata, saya seorang yang berkulivasi Falun Gong, Falun Gong mengajarkan orang berkultivasi watak menuju kebaikan, menjadi orang baik. Pada akhir tahun sewaktu membuat ringkasan pengalaman, seluruh pengurus perusahaan sepakat, jika hanya mengikuti peraturan manajemen, tenaga habis tapi hasil tidak efektif. Menegakkan keadilan, mengajarkan orang mengutamakan akhlak dan berbuat baik, hasilnya akan berlipat dengan mudah.


Chinese version click here