(Minghui.org) Sekitar satu jam setelah pemimpin masa depan Partai Komunis China (PKC) ketua Xi Jinping tiba dalam kunjungan kenegaraan di A.S. pada tanggal 14 Februari 2012, Himpunan Falun Dafa Washington DC mengadakan konferensi press di Klub Press Nasional, mereka mendesak Xi Jinping untuk:

• Menyelidiki pejabat PKC yang bertanggung jawab dalam menganiaya Falun Gong secara brutal selama hampir 13 tahun,
• Menghentikan penindasan terhadap Falun Gong, dan
• Mengadili pelaku utama penindasan, termasuk Jiang Zemin.



Ratusan orang berkumpul di depan Gedung Putih untuk memprotes secara damai penindasan terhadap Falun Gong di China setibanya ketua PKC yang akan datang Xi Jinping di A.S. untuk kunjungan kenegaraan.

“Penindasan yang lebih kejam dari Revolusi Kebudayaan tersebar ke seluruh China”

Dr. Huang Zuwei, juru bicara Himpungan Falun Dafa Washington DC, berkata bahwa mantan pemimpin PKC, Jiang Zemin, meluncurkan kampanye untuk menindas Falun Gong pada tahun 1999, dan sejak itu, PKC telah melakukan penindasan terhadap praktisi Falun Gong secara sistematis. Jiang memerintahkan tindakan keji untuk “membasmi Falun Gong dengan tuntas,” dan mendekritkan kebijakan genosida seperti, “hancurkan reputasi mereka, hancurkan ekonomi mereka dan hancurkan tubuh mereka,” dan “pukuli sampai mati dianggap sebagai bunuh diri.” Ia menjelaskan penindasan setragis dan sekeji itu, bahkan lebih buruk dari Revolusi Kebudayaan, tersebar luas di seluruh China, dan banyak kejahatan terhadap kemanusian yang menghebohkan itu terjadi tidak henti-hentinya di lingkungan kebohongan media yang dikendalikan oleh negara dan ketidakpedulian rakyat China yang telah dibohongi oleh propaganda fitnahan terhadap Falun Gong yang tidak berhenti.

Ma Chumei Menceritakan Pengalaman Pribadinya Dianiaya

Ma Chumei (wanita) datang ke A.S. dua tahun yang lalu dari China. Pada konferensi press, ia menceritakan pengalaman pribadinya dianiaya di China. Karena tetap teguh pada keyakinannya terhadap prinsip-prinsip Falun Gong, Sejati-Baik-Sabar, ia ditangkap empat kali dan dihukum kerja paksa dua kali. Lebih dari empat tahun, ia menjadi korban penganiayaan yang brutal. Ia disuntik dengan obat-obatan yang berbahaya dan disiksa di ranjang kematian selama tiga hari – sebuah pengalaman yang mengerikan dan penuh penderitaan. Penjaga memaksa ia dan suaminya bercerai, sebuah keluarga bahagia akhirnya dihancurkan oleh penganiayaan. Mengingat pengalamannya yang menyakitkan itu, Ma menangis.

Ma memohon pada Presiden A.S. Obama, Wakil Presiden Biden, anggota kongres dan orang lainnya yang bertemu dengan Xi Jinping untuk mendesak dia menghentikan penindasan terhadap Falun Gong. Ia berharap kejahatan dan tragedi penindasan ini tidak akan dibiarkan terus berlanjut.

Hentikan Penindasan dan Adili Orang-orang yang Bertanggung Jawab

Kunjungan Xi ke A.S. dimulai dengan bertemu Presiden Barack Obama dan Wakil Presiden Joe Biden. Disaat yang sama, ratusan praktisi Falun Gong berkumpul di luar Gedung Putih memprotes dengan damai dan bermeditasi dengan tenang. Mereka mendesak Xi untuk menyelidiki pejabat PKC atas peranan mereka dalam penindasan brutal terhadap Praktisi Falun Gong yang telah berlangsung hampir selama 13 tahun, dan untuk menghentikan penindasan dengan tuntas serta mengadili ketua pelaku penindasan, termasuk Jiang Zemin.

Praktisi memegang spanduk bertuliskan “Selidiki dengan seksama penindasan terhadap praktisi Falun Gong di kamp kerja paksa dan penjara China,” “Hentikan penindasan terhadap Falun Gong,” “Adili Jiang Zemin, Luo Gan, Liu Jing, Zhou Yongkang dan Bo Xilai,” dan lainnya.

Praktisi Frank Lee dari New Jersey adalah seorang insinyur komputer. Ia mengambil cuti kerja sehari dan khusus pergi ke Gedung Putih untuk bergabung dalam protes damai ini. Ia berkata, “Praktisi Falun Gong di luar China sangat prihatin dengan penindasan terhadap praktisi Falun Gong di dalam China. Saya ingin mengingatkan Xi Jinping untuk menyelidiki dengan seksama pejabat-pejabat China atas kejahatan yang mereka lakukan dalam menindas Falun Gong. Orang-orang ini tidak tersentuh hukum dalam melakukan penindasan, dan kriminal seperti Jiang Zemin, Luo Gan dan Zhou Yongkang harus diadili dan dihukum dengan segera.”

Adili Pelaku Utama Penindasan

Seminggu sebelum Xi Jinping mengunjungi A.S. mantan kepala Departemen Kepolisian Chongqing, Wang Lijun mencari perlindungan ke Konsulat A.S. di Chengdu, berperan penting dalam melaporkan perselisihan dan skandal politik dalam tubuh PKC. Menanggapi kejadian tersebut, Himpunan Falun Dafa Washington menyuarakan dua permintaan:

• Memohon pemerintah A.S. untuk mengeluarkan perincian pembicaraan antara Wang Lijun dengan pejabat konsuler A.S. yang berkaitan dengan penindasan terhadap Falun Gong, dan,
• Mendesak Xi Jinping untuk menyelidiki pejabat PKC yang bertanggung jawab atas penindasan brutal terhadap praktisi Falun Gong selama 13 tahun, untuk menghentikan penindasan dan untuk mengadili ketua pelaku penganiayaan, termasuk Jiang Zemin.

Selama masa jabatan Wang Lijun sebagai kepala Departemen Kepolisian Kota Jinzhou di Provinsi Liaoning, praktisi Falun Gong di area tersebut mengalami penindasan kejam. Sedikitnya 500 praktisi ditangkap secara ilegal dan ditahan, di antaranya sedikitnya ada 71 orang yang meninggal dunia akibat penyiksaan. Selain itu, lebih dari 30 praktisi disiksa hingga cacat. Ketika Wang Lijun dipindahkan ke Chongqing, ia menggunakan cara yang sama untuk menyiksa praktisi Falun Gong secara brutal di sana.

Himpunan Falun Dafa Washington DC menyatakan keyakinannya bahwa penindasan PKC terhadap Falun Gong telah menyebabkan sistem hukum China mengalami kemunduran drastis dan membawanya ke ambang kehancuran. Aturan brutal PKC sendiri sedang tertatih-tatih di tepi jurang. Himpunan menghimbau orang-orang China di dalam PKC yang masih memiliki hati nurani untuk maju disaat yang penting dalam sejarah ini dan mengekspos tindakan kejahatan yang dilakukan orang-orang jahat di sekitar mereka.

Chinese: http://www.minghui.org/mh/articles/2012/2/15/习近平抵美-法轮功学员敦促法办迫害元凶(图)-253106.html
English: http://www.clearwisdom.net/html/articles/2012/2/16/131519.html