(Minghui.org) Pada 16 Februari 2012, Xi Jinping, wakil ketua PKC, melakukan kunjungan ke Los Angeles dan kembali ke China pada malam hari, 17 Februari. Dari tanggal 15 sampai 17, praktisi Falun Gong dan pendukungnya berkumpul di Konsulat China di Los Angeles dan diberbagai lokasi lain untuk menyerukan agar penganiayaan terhadap Falun Gong segera diakhiri di China dan menuntut keadilan terhadap para pejabat yang bertanggung jawab termasuk Jiang Zemin, Luo Guan dan Zhou Yongkang. Wartawan dari ABC 7, AFP, Los Angeles Times, Free Asia, CNA dan Taiwan Times turut melaporkan kegiatan ini.


Pada 15 Februari 2012, lebih dari 100 praktisi Falun Gong dan pendukungnya berkumpul di luar Konsulat China di Los Angeles, meyerukan agar penganiayaan diakhiri




Pada 17 Februari 2012, praktisi membentangkan spanduk di luar Hotel Marriot Los Angeles

Catatan Buruk HAM di China

Juru bicara Himpunan Falun Dafa Los Angeles dan Profesor UCLA Yingnian Wu berkata kepada wartawan: Kami berada di sini untuk memprotes dan mengutuk keras atas penganiayaan berdarah yang dialami oleh Falun Gong selama 12 tahun, dan kami ingin menyampaikan kepada Xi Jinping dan pejabat tinggi PKC lainnya untuk segera menghentikan penganiayaan yang tidak berperikemanusiaan ini dan membawa pelaku penganiayaan termasuk Jiang Zemin, Luo Gan, Zhou Yongkang, Liu Jing dan Bo Xilai ke pengadilan.

Wu menekankan bahwa sejak dibentuknya Kantor 610 yang terkenal kejam pada Juni 1999, lebih dari 3.500 praktisi Falun Gong dianiaya dan disiksa hingga meninggal dunia, ratusan hingga ribuan praktisi diculik atau ditangkap dan dibawa ke kamp kerja paksa serta pusat penahanan.

Di Washington DC, mengenai masalah HAM di China, Xi Jinping mengatakan: Tidak ada jalan penyelesaian terbaik tapi selalu ada ruang untuk perbaikan. Menanggapi hal ini, Wu berkata: “PKC selalu mengandalkan kebohongan untuk menutupi penganiayaan terhadap rakyat China. Kita melihat praktisi Falun Gong yang tidak bersalah ditahan dan disiksa di kamp kerja paksa dan penjara. Dimana perbaikannya? Justru semakin memburuk. Penganiayaan Falun Gong menandakan kemunduran HAM, dan kekejaman anti-kemanusiaan. PKC, Jiang Zemin dan antek-anteknya harus bertanggun jawab.”

Pengalaman Dipenjara Selama 9 Tahun

Praktisi Shi Zhenhua dari Tianjing, menceritakan pengalamannya:

Pada Februari 2001, Shi ditangkap dan dijatuhi hukuman sembilan tahun penjara. Dia dibebaskan pada Februari 2010. Sebelum dihukum, dia diinterogasi dan disiksa di Kantor Polisi Donglou. Dia diborgol di ranjang besi dan ditarik dengan rantai berat selama lima hari. Untuk memaksanya melepas keyakinannya terhadap Falun Dafa, polisi sering menampar wajahnya, mengutuk dan membatasi dia menggunakan kamar kecil.

Di Penjara Wanita Tianjun, dia dipaksa bekerja di siang hari, dan sering disuruh tetap berdiri sampai larut malam. Penyiksaan dan kekerasan menghancurkan kesehatannya dan urinnya sering mengandung darah. Ketika dia tetap menolak melepas keyakinannya terhadap Falun Gong, penjaga tidak memberinya makan. Akibatnya dia mengalami anemia dan sering tak sadarkan diri. Di penjara, dia juga menyaksikan bagaimana penjaga menggunakan cara-cara tidak manusiawi untuk menganiaya pengikut Falun Dafa. Ada yang meninggal dunia setelah dicekok berbulan-bulan dan ada yang mengalami gangguan mental.  

“Melangkah Keluar dan Membantu Kami untuk Menyelamatkan Praktisi Falun Gong yang Tidak Bersalah”

Dalam pidatonya, praktisi asal Vietnam, Li Tang berkata: “Falun Gong berdasarkan prinsip Sejati, Baik, Sabar. Dan telah menyebar di lebih dari 100 negara serta membawa kesehatan, kebajikan dan stabilitas masyarakat. Falun Dafa adalah baik. Setiap orang, marilah melangkah keluar dan membantu kami untuk menyelamatkan praktisi Falun Gong yang tidak bersalah di China.”

“Berharap Xi Tidak Menjadi Kambing Hitam bagi Kejahatan Jiang”


Liu Quan, Sekretaris Partai Demokrasi di China, berkata Falun Gong mewakili hati nurani China dan penganiayaan ini merupakan tragedi kemanusiaan. Dia mendesak Xi untuk mengakhiri penganiayaan ini dan tidak menjadi kambing hitam Jiang.

Berdiam Diri Dalam Menghadapi Kejahatan HAM Terbesar Adalah Hal yang Memalukan dan Kejahatan

Saat aksi protes berakhir di depan Konsulat China, Dr. Ke Ye mendesak komunitas internasional jangan mengabaikan HAM di China karena kepentingan komersial. “Tidak melakukan apapun di tengah pelanggaran Hak Asasi Manusia terbesar merupakan hal yang memalukan dan kejahatan,” pungkas Ye.

Chinese: http://www.minghui.org/mh/articles/2012/2/19/洛杉矶法轮功学员吁法办迫害元凶(图)-253243.html
English: http://www.clearwisdom.net/html/articles/2012/2/21/131614.html