(Minghui.org) Terkadang saya merasa sedih karena ketika saya mencari ke dalam, saya gagal menemukan keterikatan yang harus saya lepaskan. Mencari ke dalam pada diri saya hanya sebatas refleksi diri di tingkat permukaan, tidak mendalam, maka tidak dapat menyentuh lubuk hati. Saya menemukan saya menjadi tidak peduli atau dingin di hati terkait kemajuan kultivasi diri. Saya tidak tertarik pada hal lain dan bahkan merasa putus asa.

Saya ingin mengetahui di mana sumber masalah saya. Saya duduk di depan foto Guru dan memohon Guru untuk membantu saya menemukan akar permasalahan, agar tidak memberikan kesempatan kepada kejahatan untuk menemukan celah kekosongan dan menganiaya saya.

Tiba-tiba saya terpikir apa yang Guru katakan dalam Zhuan Falun:

“…manusia biasa tidak dapat merasakan eksistensinya.”

Sebuah citra muncul di benak saya. Dalam citra tersebut ada makhluk lain, dan ia dikelilingi oleh banyak benda. Makhluk ini adalah cerminan diri saya, dalam keadaan mabuk dan dengan senyum di wajah. Ia tidak menginginkan yang lain selain kenikmatan dan mabuk. Ia berbaring di sebuah ranjang yang nyaman dan dengan malas menikmati pujian. Banyak kehidupan berada di lututnya, menyanyikan pujian; mereka mempunyai citra seperti iblis kecil. Melihat kenyataan, makhluk ini tidak terbangun, tetapi masih merasa bahwa ini baik dan tetap berada dalam kondisi mabuk. Oleh karena itu, di sana tidak ada makhluk langit, tidak ada Dafa, dan tidak ada makhluk hidup di sisinya.

Saya menemukan bahwa keterikatan akan nama telah mengelilingi saya dan menggenggam diri erat-erat dalam tawanannya. Ia diperkuat oleh seluruh unsur-unsur buruk di lingkungan saya dan mencapai kondisi yang mengkristal. Keterikatan hati saya yang kuat telah membentuk citra cerminan diri saya, dan saya tidak dapat mengatasi muslihat ini.

Karena saya memiliki keterikatan ini, saya memperhatikan benar apakah artikel yang saya tulis dipublikasikan di Minghui. Seakan-akan situs web ini hanya eksis untuk saya. Saya menulis artikel demi nama, bukan untuk mengharmoniskan situs web.

Sekarang, saya menyadari bahwa keberadaan situs web bertujuan menyelamatkan makhluk hidup, dan itu telah memainkan peran positif karena kekuatan Dafa. Keterikatan saya akan nama hanya dapat mengotori situs web jika artikel saya dipublikasikan. Semua ini terkait dengan kondisi xinxing (kualitas moral) saya. Bahkan jika artikel dipublikasi, tidak akan bermakna jika saya tidak meningkatkan xinxing saya.

Guru berkata,

“Terikat pada nama, sebenarnya adalah metode sesat yang mengejar sesuatu, jika mengejar ketenaran di dunia bicaranya pasti manis di mulut namun busuk di hati, mengelabui publik dan mengacaukan Fa.” (“Larangan bagi Orang yang Berkultivasi” dari Petunjuk Penting untuk Gigih Maju)

Saya menyadari bagi seorang praktisi, hal yang paling berbahaya dalam mencari nama adalah: itu dapat merusak Fa. Ini adalah hal yang sangat serius.

Ketika saya telah meminta Guru untuk membantu menemukan kemerosotan yang tertanam dalam pada diri saya, saya berpikir mengandalkan pada pengarahan Guru. Karena keterikatan ketergantungan ini, itu merupakan permohonan manusia dan bukan benar-benar seorang praktisi memohon dukungan atau arahan Guru dengan sikap yang sangat serius dan penuh hormat. Saya menyadari bahwa ini adalah semacam substansi mengikat yang mengendalikan pemikiran saya. Ia mendorong saya untuk tidak berpartisipasi dalam kegiatan apa pun atau bekerja sama dengan orang lain, dan ini menimbulkan rintangan. Karena saya telah memiliki keterikatan ini, saya gagal untuk menemukan jalur saya sendiri, sebaliknya bahkan tetap terjebak dalam keadaan tersebut. Tanpa terobosan, saya akan tetap berada dalam alam tingkatan itu selamanya. Jika saya terus membawa keterikatan ini, saya tidak akan pernah mencapai tingkatan dewa.

Baru-baru ini seorang praktisi menyelenggarakan sebuah kegiatan. Suatu hari karena ada hal yang segera membutuhkan perhatiannya, ia tidak dapat mengurus kegiatan tersebut dan meminta saya untuk menggantikannya pada hari tersebut. Namun, saya telah menolaknya karena ego. Setelah kembali ke rumah, saya batuk parah. Saya menyadari bahwa ketika saya mengesampingkan lingkungan kultivasi satu-tubuh, beberapa macam substansi negatif menekan masuk ke tubuh saya. Sebenarnya, lingkungan kultivasi satu-tubuh sangat kuat; ia adalah lingkungan yang paling efektif untuk berkultivasi.

Ketika membersihkan pikiran saya selangkah lebih jauh, saya menemukan bahwa kultivasi saya didasarkan atas keegoisan. Oleh karena itu, saya tidak ingin orang lain mengganggu apa yang sedang saya lakukan. Saya tidak ingin orang lain mengganggu saya. Karena keegoisan ini, saya hanya memperhatikan kultivasi saya; saya bahkan tidak akan mengucapkan salam kepada saudara dan teman saya. Saya hanya memperhatikan apa yang saya sedang lakukan, tetapi gagal mempunyai kesadaran atau konsep satu tubuh. Saya menciptakan rasa dingin di lingkungan dan dunia saya. Sebagai akibatnya, tidak ada yang berani mendekat pada saya. Lebih buruk lagi, dengan licik saya memanfaatkan Dafa untuk menutupi konsep saya yang saya tidak ingin lepaskan dan melanjutkan tindakan buruk saya.

Ketika saya menyadari ini, saya merasa sangat malu atas apa yang telah saya lakukan.  Waktu yang panjang sudah berlalu, tetapi saya masih belum belajar bagaimana berkultivasi. Saya telah membuang banyak waktu. Keegoisanlah yang mengendurkan kewaspadaan saya. Saya menyadari keterikatan hati tersebut dan ia telah menguras energi satu tubuh. Memikirkan sesuatu dengan pikiran manusia adalah sebuah keterikatan. Sebagai praktisi xiulian, kita tidak seharusnya memikirkan sesuatu dengan pikiran manusia, tetapi memikirkan sesuatu dari perspektif Fa. Tidak peduli betapa rinci dan terencana pikiran Anda, itu tidak dapat dibandingkan dengan Fa.

Saya tersadar atas makna lebih dalam pada perkataan Guru, “Fa melatih manusia” (Zhuan Falun). Kita harus menggunakan Fa untuk membimbing kita karena ini adalah cara terbaik.

Chinese: http://minghui.ca/mh/articles/2011/12/30/找出内心冷漠的原因-251207.html
English: http://www.clearwisdom.net/html/articles/2012/2/25/131748.html