(Minghui.org) Meneruskan kesepakatan saat belajar Fa para pembimbing tempat latihan seluruh Bali bulan Maret 2012, pada Minggu 22 April 2012 diselenggarakan belajar Fa seluruh praktisi Falun Dafa Bali di Taman Budaya Denpasar. Dimulai pukul 09.00 pagi, ratusan praktisi seluruh Bali berpakaian putih kuning membentuk lingkaran sambil membaca Fa.


Pemandangan yang cerah dan langka, membuat suasana yang tenang menjadi semarak tatkala praktisi membaca Petunjuk Penting Untuk Gigih Maju II dengan suara yang nyaring sampai pukul 11.00. Meskipun banyak orang namun suasana terasa tenang dan damai.



Praktisi sedang belajar Fa di Kalangan Ayodya - Taman Budaya, Denpasar


Mulai pukul 11.00 dilanjutkan dengan berbagi pengalaman kultivasi dan melakukan tiga hal.

Seorang praktisi dari Ubud menyampaikan pengalamannya saat menyelenggarakan pentas seni Marching Band Tianguo di Puri Ubud dan ujian xinxing yang menyertainya. Seorang koordinator juga menyampaikan pengalaman saat menyelenggarakan pentas seni Genderang Pinggang di Lapangan Puputan Renon Denpasar yang mendapat ujian serupa namun kejadian itu tidak disampaikan kepada segenap pemain, sehingga mereka pentas tanpa beban. Praktisi lain dari Ubud juga mengalami gangguan serupa dan menceritakan bagaimana mengatasi ujian tersebut. Seorang praktisi baru dari Tabanan mengatakan bahwa awalnya tidak bisa berjalan karena stroke, seiring berlatih dan belajar Fa sekarang sudah bisa berjalan normal namun dia masih memendam pertanyaan dasar, “Apakah itu Fa Buddha?” Saat itu langsung dijawab oleh rekan praktisi agar dia terus membaca Zhuan Falun berulang-ulang dan pada saatnya nanti pasti akan memahami dengan sendirinya.

Sebelum memancarkan pikiran lurus pukul 11.55, sebuah artikel sharing pengalaman praktisi China dari situsweb Kebijakanjernih.net dibacakan. Pengalaman tersebut membuat banyak praktisi merasa terharu atas derita yang Shifu harus tanggung untuk menyelamatkan para makhluk dan praktisinya.

Sesi kedua dimulai pukul 13.00 sampai pukul 14.30 dengan membaca jingwen Shifu tahun 2002 hingga 2012. Dilanjutkan sharing pengalaman klarifikasi. Seorang praktisi mengatakan saat belajar Fa ini banyak yang hadir, namun saat kegiatan klarifikasi hanya sedikit yang hadir. Melalui kegiatan belajar Fa bersama ini, diharapkan semakin mendorong praktisi Bali melakukan tiga hal dengan lebih baik. Seorang praktisi dari Denpasar mengatakan agar menggunakan sarana jejaring sosial secara maksimal. Dalam kesempatan ini foto-foto kegiatan klarifikasi fakta dan tuidang di Bali, ditampilkan.

Di samping Kalangan Ayodya, anak-anak Sekolah Minghui juga ikut membentuk kelompok belajar Fa. Di bawah bimbingan beberapa praktisi dewasa, pukul 09:00 anak-anak mulai membaca LUNYU dan dilanjutkan membaca Zhuan Falun,  latihan lima perangkat Falun Gong dan belajar bernyanyi. Anak anak berusia 5 tahun ke atas sungguh antusias mengikuti semua acara sampai selesai pukul 11.55.



Anak-anak belajar menyanyikan lagu-lagu gubahan praktisi Dafa




Anak-anak berlatih ‘Berdiri Memancang Metode Falun’


Setelah pukul 15.30 seluruh praktisi foto bersama di depan panggung terbuka Ardha Candra sambil memekikkan, “Falun Dafa Hao” beberapa kali. Kegiatan bersama ini merupakan rangkaian kegiatan seputar tiga hal yang para praktisi Bali adakan selama ‘Bulan Falun Dafa’ di Indonesia, dalam rangka menyambut perayaan 20 tahun penyebaran Dafa di seluruh dunia.



Praktisi berfoto bersama, memekikkan “Falun Dafa Hao”


Anak-anak Minghui berfoto bersama di depan Gedung Ksirarnawa