(Minghui.org) Saya seorang guru, dan memperoleh Fa pada tahun 1998. Untuk menyambut peringatan tahun ke-20 pengenalan Falun Dafa, saya telah menulis pengalaman kultivasi, dengan harapan agar lebih banyak orang yang memiliki takdir pertemuan mendapat Fa dan  mendapat berkah dari Dafa

1. Menolong umat manusia melihat keajaiban Dafa

Sejak saya menjadi praktisi Dafa dan belajar menjadi orang baik, saya berusaha bersikap baik dan memperhatikan orang lain, termasuk teman sejawat, murid-murid dan orang tua murid. Mereka semuanya menghormati saya. Sebelumnya saya berpikiran pendek, dan mudah marah. Sekarang Direktur Administrasi mengatakan kepada saya: “Hanya anda seorang di sekolah ini yang selalu bersikap baik. Saya seharusnya belajar dari anda.” Salah seorang guru berkata: “Para orang tua murid sangat bersyukur ada anda yang mengajar anak-anak mereka.” Direktur bagian pendidikan mengatakan: “Anda tidak pernah menolak pekerjaan. Murid-murid selalu memberi nilai tinggi untuk anda.”

Kemudian mereka mengetahui bahwa saya praktisi Dafa. Meskipun saya tidak pernah melakukan klarifikasi fakta secara langsung kepada mereka, saya pikir mereka dapat melihat betapa lurus dan luar biasanya Dafa dari tingkah laku praktisinya.

Waktu itu saya mempunyai keterikatan yang kuat terhadap rasa takut, saya hanya melakukan klarifikasi fakta tidak langsung di dalam kelas. Kemudian ada seorang murid yang mengatakan: “Saya percaya apa yang anda katakana.” Seorang murid perempuan beberapa kali bertanya: “Mengapa anda berbeda dengan guru-guru yang lain?” Jadi saya klarifikasi kepadanya, menceritakan bahwa dulu sebenarnya saya tidak senang mengajar, dan Dafa yang mengubah saya. Kemudian dia mulai berlatih Falun Dafa dan bahkan melakukan klarifikasi kebenaran kepada murid lainnya, dan membantu mereka keluar dari PKC dan organisasi affiliasinya.

Pada awal tahun 2000, diumumkan bahwa kali itu adalah subsidi pemilikan apartemen yang terakhir kali yang akan diberikan oleh sekolah kami. Saya teringat cerita dalam Zhuan Falun tentang sikap seorang kultivator yang berkaitan dengan pembagian rumah, dan saya memutuskan untuk tidak mengajukan aplikasi. Teman-teman sejawat menasehati saya agar segera mengisi aplikasi dan mengirimkannya, serta mengingatkan bahwa itu adalah kesempatan terakhir. Kemudian ada seorang teman yang mendapat apartemen karena mempunyai hubungan khusus dengan pimpinan sekolah. Banyak teman yang lain menganggap hal itu tidak adil bagi saya; namun enam bulan kemudian ada subsidi untuk apartemen lagi. Kali ini apartemen itu paling baik dari yang pernah diberikan oleh sekolah, dengan ruang keluarga lebih luas dan di lokasi yang paling bagus. Kepala sekolah memberikan langsung kepada saya. Dengan kejadian ini teman-teman sekerja kagum, dan lebih menghormati saya. Saya pikir dengan menyaksikan kejadian ini, mereka mulai mengerti sikap praktisi Falun Dafa, yaitu tidak mengejar kepentingan atau keuntungan pribadi, dan bagaimana kita diberkahi setelah berasimilasi dengan Sejati-Baik-Sabar. Terima kasih saya ucapkan kepada Guru. Andaikan saya tidak menjadi praktisi, saya masih akan hidup seperti orang kebanyakan, berkelahi dan bersaing untuk kepentingan pribadi, dan menderita karenanya. Saya tidak akan pernah menjadi orang seperti saya yang sekarang ini.

2. Keluarga saya memperoleh manfaat secara fisik maupun mental dari Dafa

Saya menderita sakit sehabis persalinan, yaitu ketika setelah melahirkan anak laki-laki saya pada tahun 1998. Saya tidak dapat memakai celana pendak ataupun pakaian yang ketat, bahkan saya tak tahan terkena aliran udara lembut akibat ada orang yang berjalan melewati saya. Jika saya memakai pakaian berlapis-lapis, rasanya terlalu panas; saya sering merasa demam dan sering batuk. Saya tidak dapat bekerja atau mengasuh anak saya. Saya menggunakan bermacam-macam obat China selama satu setengah tahun, lalu beralih ke pengobatan Barat. Tetapi semuanya tidak berguna.

Akhirnya, saya menyadari kalau obat China dan Barat tidak dapat menyelesaikan masalah. Saya meminta seorang teman meminjami buku Zhuan Falun. Setelah saya mempela¬jarinya dan mengerti banyak prinsip, saya memulai hidup sesuai dengan prinsip Dafa, dan berangsur-angsur saya terbebas dari penyakit itu. Pada waktu yang sama, terjadi sesuatu yang luar biasa di sekitar saya.

Pada suatu hari di musim semi tahun 1999, anak saya yang baru berumur setahun lebih, biasanya setelah makan siang lalu tidur; tetapi kali ini menolak. Pengasuhnya tak bisa menidurkannya, lalu membawanya keluar bermain. Setelah mereka keluar saya lalu pergi. Setengah jam kemudian saya pulang. Begitu saya membuka pintu asap tebal segera keluar. Saya bergegas masuk, nyala api sudah hampir ke langit-langit. Kasur dan sprei tempat tidur anak saya terbakar, bahkan papan tempat tidur juga sudah terbakar. Hanya tersisa beberapa lembar pakaian. Padahal sejam yang lalu anak saya berbaring di sana.

Melihat asap itu tetangga berdatangan untuk memberi pertolongan. Setelah mereka mendengar cerita saya bahwa anak saya menolak tidur siang seperti biasanya, setiap orang mengatakan itu suatu mujijat. Tante yang tinggal di lantai bawah mengatakan: “Bodhisatva melindungi anda.” Saya mengerti, Guru telah menolong saya membayar hutang, dan sekaligus memperkenankan saya menyaksikan keajaiban Dafa.

Tahun ini umur anak laki-laki saya 15 tahun. Dia hampir tidak pernah memerlukan obat ataupun injeksi. Meskipun bukan praktisi, tetapi pengetahuannya tentang Dafa bagus. Suatu sore pada musim panas tahun 2008, tiba-tiba dia demam dan tidur terus sampai siang keesokan harinya. Dia menolak berobat ke rumah sakit, minta agar saya membacakan Zhuan Falun untuknya. Setelah saya bacakan beberapa halaman, dia bangun dari tempat tidur dan mengatakan kalau sudah baik, dan minta makan. Dia pulih seperti sedia kala.

Sewaktu adik bungsu perempuan saya berumur 35 tahun, dia sudah pernah dua kali mengalami keguguran, dan dokter mengatakan kalau dia akan sulit mempunyai anak lagi. Pada tahun 2007 dia mulai belajar Fa. Pada tahun 2009 dia hamil, dan berhasil melahirkan dengan mudah.

Ibu saya badannya lemah dan mudah terserang penyakit. Pada tahun 2005 sistim pencernaannya terganggu, tidak dapat makan yang cukup selama satu bulan. Setiap hari dia hanya makan semangkuk kecil bubur encer. Akhirnya, dia sangat lemah hampir tidak bisa berdiri. Saya menyarankannya membaca Zhuan Falun dan dia setuju. Sekarang ibu bebas dari penyakit. Kata dia, seharusnya dia sudah meninggal sejak dulu, kalau Guru tidak menyelamatkannya

3. Dengan belas kasih Guru memberi saya petunjuk

Meskipun saya mulai latihan Dafa pada tahun 1998, kenyataannya dalam beberapa tahun saya tidak rutin berlatih. Ketika penganiayaan terhadap Dafa terjadi pada tahun 1999, karena ketrikatan saya terhadap rasa takut, dengan sengaja saya menghentikan hubungan denga teman-teman praktisi. Namun kemana pun saya pergi, saya sering mampir ke teman praktisi, dan mereka selalu bertanya apakah saya sudah membaca artikel terbaru dari Guru. Teman praktisi selalu mengirimi saya artikel terbaru dari Guru yang belum pernah saya baca. Lambat laun saya sadar bahwa praktisi mengemban misi. Namun saya masih terhalang oleh rasa takut. Saya berubah setelah ada dua orang murid saya menceritakan mimpi mereka. Sangat jelas bahwa mimpi anak-anak itu adalah petunjuk Guru untuk saya. Beliau tidak menghendaki saya putus asa, seorang pengikut yang mengecewakan. Mimpi murid saya itu menolong saya memahami bahwa dahulu pada masa yang sangat-sangat lampau, saya datang ke sini untuk memenuhi sumpah saya menyelamatkan umat manusia, dan saya mengerti bahwa saya tidak boleh ketinggalan dalam kesempatan agung dan suci ini.

Suatu hari, seorang murid kecil (pria) menghentikan saya dan berkata: “Bu guru, anda sungguh hebat!” Dia melihat saya yang keheranan, dengan cepat dia melanjutkan. “Saya bermimpi tadi malam. Anda menyelamatkan banyak diantara kami. Saya bermimpi mengalami banjir yang sangat besar, dan banyak orang meninggal. Tiba-tiba anda datang dengan helicopter. Dengan tali, anda menarik kami ke helicopter satu persatu.” Dia istirahat sebentar dan lalu melanjutkan: “Guru-guru yang lain tidak ada di sana. Hanya anda yang menyelamatkan kami. Setelah saya bangun, saya berpikir, anda sungguh hebat, hanya anda yang menolong kami.” Dia tersenyum kepada saya dan lalu lari masuk kelas. Namun saya berdiri termangu di sana agak lama.

Tidak lama kemudian, seorang bekas murid (wanita) menceritakan mimpinya yang mirip. Pada hari itu dia datang ke kantor, dari luar memberi isyarat agar saya datang. Ketika saya keluar dan bertemu dengannya, dengan antusias dia menyalami saya, dan katanya: “Terima kasih!” Dengan tersenyum lebar, dia mulai menceritakan mimpinya kepada saya. “Betul-betul anda telah menyelamatkan hidup kami! Saya bermimpi sangat aneh tadi malam. Murid-murid di kelas kami sedang bermain di tepi pantai. Tiba-tiba tsunami datang, tetapi kami terlambat lari atau menghindar. Kami semua putus asa. Tiba-tiba anda datang merangkul kami semua membawa keluar dari sana. Dalam sekejap tsunami hilang.” Tambahnya: “Kami sungguh beruntung tidak hanyut. Banyak orang yang meninggal.”

Kedua mimpi yang mirip dari kedua murid itu sunguh-sungguh mengejutkan saya. Teristimewa, ketika saya ingat ekspresi wajah murid laki-laki yang tersenyum kepada saya itu, saat itu juga hati saya merasa pedih sekali. Guru memberi tugas misi menyelamatkan makhluk hidup di wilayah ini, tetapi karena saya masih egois saya tidak mengerjakan yang semestinya harus saya kerjakan. Saya membuat Guru kecewa. Segala usaha keras dan halangan yang ditempuh Guru adalah untuk menyelamatkan kita dan harapan makhluk hidup menunggu untuk diselamatkan. Setelah itu kultivasi saya berubah, saya dengan semangat belajar Fa dan klarifikasi fakta.

Banyak yang terjadi sepanjang perjalanan kultivasi saya, dan untuk menyusun semuanya memerlukan waktu beberapa hari. Jika kita belajar Zhuan Falun dengan tenang, saya percaya kita akan merasakan keajaiban prinsip Fa: Sejati-Baik-Sabar.

Chinese version click here

English version click here