(Minghui.org) Saya berusia 70 tahun dan hidup di Kabupaten Qianxi, Kota Tangshan, Provinsi Hebei. Selama beberapa dekade hidup di bawah kekuasaan komunis, saya sangat teracuni oleh propaganda Partai Komunis China (PKC) dan percaya bahwa PKC selalu benar. Selama beberapa dekade bekerja untuk partai, saya mengikuti kebijakan PKC tanpa banyak pikir. Saya tidak dapat menerima apa pun selain kebudayaan partai dan menolak hal lainnya tanpa mempertimbangkannya. Saya telah bertemu banyak praktisi Falun Gong selama beberapa tahun terakhir, dan mereka berkali-kali memberi tahu saya bahwa Falun Gong baik dan penganiayaan Falun Gong merupakan suatu kesalahan. Namun, bukan saja saya tidak mendengarkan mereka, tetapi juga mencaci dan memarahi mereka. Belakangan, suatu hari, fakta kebenaran dibentangkan di hadapan saya, dan saya tersadarkan akan fakta kebenaran tersebut.

Suatu malam di awal musim dingin tahun lalu, saya jalan-jalan ke luar. Saya berjalan ke sisi jalan di mana ada bengkel reparasi sepeda, hanya karena kebiasaan. Saya melihat sebuah sepeda yang roda depannya melengkung parah. Kelihatannya sepeda itu telah ditabrak keras oleh kendaraan, tetapi orang yang terlibat dalam kecelakaan tidak berada di lokasi. Saya ingin tahu dan bertanya ke montir: “Sepeda ini rusak parah. Di mana pemiliknya?” Montir berkata dengan nada penuh kagum, “Korbannya membiarkan penyebab kecelakaan pergi. Dia pulang ke rumah mengambil uang untuk reparasi sepedanya.”

Montir kemudian menambahkan, “Sekarang, banyak orang berharap mereka ditabrak, sehingga mereka dapat memeras uang dari orang lain. Para praktisi Falun Gong sungguh berbeda. Dua pria muda yang menyebabkan kecelakaan sungguh beruntung bertemu orang yang demikian baik. Jika saya tidak melihatnya sendiri, saya tidak akan percaya masih ada orang demikian baik di masyarakat sekarang ini.” Saya sangat tersentuh mendengar hal ini.

Sementara kami tengah berbicara, pemilik sepeda kembali. Dia seorang perempuan usia sekitar 50 tahun. Dia sedikit sulit berjalan dan terpincang-pincang. Dia rupanya ditabrak cukup keras. Ketika dia semakin dekat, saya mengenalinya. Kami saling mengenal, dan saya pernah memperlakukannya dengan buruk dimasa lalu. Tiba-tiba, saya menjadi bingung. Saya tidak tahu harus percaya yang mana. Praktisi Falun Gong di depan saya demikian berbeda dengan para praktisi Falun Gong yang dilukiskan oleh propaganda Partai Komunis China.

Dia menyalami saya sambil tersenyum sebelum saya bahkan dapat kembali berpikir. Dia sangat ramah dan berbicara dengan nada bersahabat. Saya tidak dapat merasakan sedikit pun rasa benci padanya. Seolah-olah saya tidak pernah memperlakukannya dengan buruk. Ini membuat saya merasa bersalah.

Saya pernah bekerja pada komite lingkungan setempat. Suatu pagi dua tahun yang lalu, ketika saya sedang mengarahkan dua orang untuk menurunkan spanduk-spanduk klarifikasi fakta Falun Gong pada tiang listrik di wilayah kami, praktisi Falun Gong ini datang menghampiri dan meyakinkan dua orang itu agar tidak merusak spanduk. Dia berkata, dengan melepaskannya, mereka tengah melakukan hal buruk, maka tidak baik bagi mereka. Melihat hal ini, saya segera datang dan berdiri di depannya. Saya mencacinya dengan keras dan mengeluarkan ponsel untuk melaporkannya ke polisi. Dia berkata dengan tenang: “Anda tidak seharusnya melakukan hal ini. Ini bukan hanya membahayakan diri saya, tetapi juga membahayakan diri Anda. Anda tidak seharusnya melakukan hal-hal ini demi kepentingan sesaat, tetapi juga memikirkan masa depan Anda dan keluarga.” Saya tidak dapat memahami kata-katanya dan tidak membiarkannya bicara lebih lanjut. Akhirnya, dia tidak ada pilihan selain pergi. Sebelum pergi dia berkata, “Ini sungguh demi kebaikan Anda. Jika Anda tidak ingin mendengar, saya tidak dapat berbuat apa-apa lagi.”

Ketika kami bertemu di bengkel reparasi sepeda, saya yakin dia pasti melihat bagaimana malunya saya. Dia memperlakukan saya seperti seorang teman. Dia menanyakan bagaimana kesehatan dan pekerjaan saya. Kami berbicara dalam suasana penuh keramahan.

Secara alami pembicaraan kami beralih ke tema Falun Gong. Dia memberi tahu saya perubahan ajaib yang dialami banyak praktisi Falun Gong dan fakta penganiayaan PKC terhadap Falun Gong. Akhirnya, dia berkata dalam nada serius tapi dengan maksud baik: “Anda tidak seharusnya melakukan hal-hal buruk yang membahayakan Falun Gong. Saya dengan tulus berharap Anda dan keluarga sehat-sehat dan memiliki masa depan baik.” Hati saya tersentuh. Saya tahu dia katakan itu dari kepeduliannya terhadap diri saya. Saya dapat melihat dia seorang perempuan yang baik yang tidak mengharapkan balasan ketika melakukan hal-hal baik bagi orang lain. Saya menyadari bahwa propaganda fitnahan PKC tentang Falun Gong sepenuhnya palsu dan sepenuhnya berbalikan dengan kenyataan. Saya merasa malu untuk berkata-kata.

Saya meminta maaf atas insiden dua tahun yang lalu. Dia tersenyum dan berkata itu sudah berlalu, tidak perlu dipikirkan lagi, dan sudah baik bahwa sekarang saya dapat memahami fakta Falun Gong. Sesungguhnya, saya telah menjadi satu korban dari kebohongan PKC.

Para praktisi Falun Gong telah memperlihatkan toleransi, kemurahan hati, kebaikan, dan karakter tanpa ego. Saya sepenuhnya yakin bahwa Falun Gong baik. Saya tidak akan pernah lagi percaya kebohongan PKC atau apa pun yang membahayakan para praktisi Falun Gong. Saya akan selalu mengingat bahwa “Falun Dafa baik” dan “Sejati-Baik-Sabar baik.” Saya dengan tulus hendak menyarankan mereka yang masih percaya kebohongan PKC agar segera sadar. Jangan menunggu terlalu lama, atau ketika pembalasan tiba, Anda akan menyesalinya. Kejahatan tidak akan pernah berakhir baik.

Chinese version click here
English version click here