(Minghui.org) Saya mulai berlatih Falun Dafa pada tahun 1998. Selama berkultivasi dalam Dafa, saya selalu mengikuti ajaran Shifu dan menekankan pada belajar Fa dan kultivasi Xinxing (watak, kualitas moral). Saya disiplin pada diri sendiri di dalam kehidupan sehari-hari dan saat bekerja.  Ketika berada dalam konflik, langsung saya mencari ke dalam untuk menemukan penyebab konflik. Oleh sebab itu Xinxing saya  meningkat pesat.


Sejak 20 Juli 1999, dengan keyakinan lurus kepada Shifu dan pengertian lurus terhadap Dafa, saya merupakan seorang kultivator yang teguh. Selain itu dari pengalaman pribadi, saya benar-benar menyadari bahwa kultivasi itu tidaklah sulit selama kita mengacu pada Dafa dan dengan teguh mengikuti kata-kata Shifu.

Sejak  itu saya memutuskan untuk memperketat kultivasi, saya percaya seluruhnya pada prinsip-prinsip Dafa dan tidak pernah meragukannya. Saat mengalami konflik, saya menganggap Dafa sebagai guru dan mencari ke dalam untuk menemukan masalah saya sendiri. Sebagai contoh, saat saya menghadapi cobaan, seperti mengalami pemusnahan karma, saya tidak pernah meragukan Dafa; sebaliknya, saya merasa sedang berjalan di jalur kultivasi dan saya melakukan setiap hal sesuai ajaran Shifu. Dengan demikian, kemajuan kultivasi saya relatif lancar.

Pada 22 Juli 1999, propaganda kejahatan bagaikan menyelimuti langit dan bumi. Hampir seluruh warga negara tertipu oleh kejahatan. Hal ini juga menjadi ujian akan keyakinan lurus setiap praktisi Dafa.

Ujian pertama adalah tekanan yang memaksa kami untuk menyerahkan buku-buku Dafa. Saat itu, banyak praktisi yang menyerahkan buku mereka. Sebagian menyerahkan semua bukunya, sebagian menyerahkan beberapa buku saja untuk mengikuti aturan permintaan. Saya adalah satu-satunya praktisi di tempat kerja yang merupakan anggota Partai Komunis. Bekas anggota partai lainnya telah menyerahkan semua buku-bukunya. Sekretaris Partai berusaha membujuk saya untuk menyerahkan buku. Dia berkata pada saya, "Anda adalah anggota Partai Komunis. Jika anda menyerahkan sebagian buku saja—beberapa buku yang jarang anda baca—itu sudah cukup." Dengan serius saya menjawab, "Jika saya menyerahkan buku-buku tersebut, bagaimana saya dapat belajar Fa? Di mana nantinya saya dapat membeli buku-buku ini? Saya tidak akan menyerahkan satu buku pun." Pada akhirnya saya tidak menyerahkan satu buku pun dan melindungi seluruh buku Dafa milik saya. Dengan tekad ini, walaupun saya mengalami situasi berbahaya lainnya, rumah saya tidak pernah digeledah.

Kemudian, muncul sebuah pengumuman yang menetapkan, “Tidak ada anggota PKT yang boleh berlatih Falun Gong.”  Karena setiap orang mengetahui saya melakukan pekerjaan dengan baik, anggota partai yang menghadiri rapat mencoba menghindari isu mengenai kultivasi saya dan hanya dengan sambil lalu berkomentar tanpa benar-benar melakukan penekanan apapun. Dengan demikian, sebuah ujian lagi berhasil saya lewati.

Namun, saya sendiri tidak pernah menghindari topik ini setiap hari. Saat atasan saya, kolega, saudara  dan teman-teman membicarakan Falun Dafa, saya mengatakan pada mereka dengan jelas bahwa propaganda yang disiarkan di televisi mengenai Falun Dafa tidak benar. Saya jelaskan bahwa setelah saya mulai berkultivasi Falun Dafa, kesehatan saya kembali pulih dan sifat-sifat saya menjadi semakin baik. Lebih lanjut saya jelaskan bahwa perubahan perilaku saya adalah dikarenakan ajaran Falun Dafa. Walaupun lingkungan di luar sangat berat, saya tidak pernah merasa tertekan, dan menikmati lingkungan kultivasi yang cukup tenang. Karena saya tidak menyadari betapa seriusnya kejahatan menyabotase Dafa dan menghujat Shifu, sehari-hari saya membatasi kegiatan saya menyebarkan Fa dan mengklarifikasi fakta hanya kepada sebagian kelompok kecil di sekitar saya, dan saya lakukan tanpa mempertimbangkannya lebih lanjut.

Suatu hari pada bulan Juni 2000, saya pergi ke Beijing untuk mengajukan permohonan damai untuk Falun Dafa dan membawa beberapa surat permohonan. Setelah turun dari kereta di stasiun Beijing, saya langsung pergi ke kantor pos di stasiun. Saya mengirimkan sebuah surat permohonan untuk Biro Permohonan Beijing, kemudian saya naik taksi ke Lapangan Tiananmen dan membentangkan sebuah spanduk berukuran empat meter dengan tulisan “Falun Dafa”. Karenanya saya ditangkap dan ditahan secara ilegal.

Sejak saya berani pergi ke Beijing. Saya tidak memiliki rasa takut sedikitpun. Saya benar-benar merasa  telah melepaskan ketenaran, keinginan duniawi dan emosi. Saat di mobil polisi, saya memberi sepucuk surat permohonan kepada polisi dan berharap bahwa mereka akan membantu saya menyampaikannya. Di kantor polisi Qianmen di Beijing, saya memberitahu nama saya dengan hati tenang. Ketika polisi bertanya apakah saya adalah seorang anggota partai, saya jawab “Ya.” Polisi kemudian berkata, “Sungguh mulianya jika seorang anggota partai datang untuk memohon.”  Saya meneteskan air mata. Saya sangat berterima kasih kepada Shifu yang telah menyadarkan saya melalui perkataan dari polisi tersebut.

Lalu saya dibawa ke kantor penghubung setempat untuk daerah tempat tinggal saya di Beijing. Saya memberi satu surat permohonan lagi kepada polisi. Setelah mereka semua bergantian membaca, mereka mulai berbicara dengan saya. Awalnya, saya tidak menganggap mereka sebagai musuh. Saya menjelaskan kepada mereka fakta mengenai Dafa dan menjawab semua pertanyaan yang diajukan dengan bahasa yang sopan dengan pikiran belas kasih. Suasananya begitu harmonis. Beberapa polisi mengatakan pada saya beberapa kejadian aneh yang telah mereka alami dan mereka percaya bahwa kebaikan pasti akan mendapat pahala. Kemudian, seorang polisi berumur sekitar empat puluh tahun berbincang-bincang empat mata dengan saya mengenai beberapa isu keagamaan, dan saya menjawab seluruh pertanyaan yang diajukannya. Lalu dia menceritakan bahwa keponakannya terkena penyakit hati. Keluarganya telah menghabiskan banyak uang dan mencoba berbagai macam metode, termasuk pergi ke dukun, namun tidak ada hasilnya. Ia bertanya apakah berlatih Falun Gong dapat membantu. Saya dengan keyakinan penuh mengatakan padanya bahwa jika keponakannya benar-benar ingin berlatih Falun Gong, ia pasti akan sembuh. Saya menyadari bahwa ia membicarakan hal ini kepada saya dengan tulus dan saya tahu ia percaya. Selama 24 jam ditahan, para polisi tidak berlaku kasar pada saya. Malahan, mereka memberikan alamat dan nomor telepon mereka sebelum orang dari kantor saya datang untuk membawa saya kembali pulang. Polisi-polisi tersebut datang dari berbagai kantor polisi di daerah tempat tinggal saya.

Menurut pimpinan mereka, karena spanduk yang saya bawa agak besar, mereka telah melaporkan nama saya ke provinsi, dan tidak satupun dari mereka mau membantu saya untuk mendapatkan kembali spanduk itu. Saya tidak menyalahkan mereka. Lagipula mereka hanyalah manusia biasa dan tidak berlatih Falun Dafa.  Ketika meninggalkan kantor, mereka semua mengantarkan saya keluar sampai pagar dan mengingatkan saya untuk tidak ke Beijing lagi. Mereka tidak ingin saya menderita karena perlakuan tidak adil. Melalui berbagi pengalaman ini, saya bermaksud mengatakan bahwa polisi juga manusia dan mereka juga memiliki sisi baik. Selama kita tidak memiliki pendapat negatif terhadap mereka, dan jika kita berusaha menyelamatkan mereka dengan sungguh-sungguh berbelas kasih, saya merasa bahwa kita pasti dapat meluluhkan hati mereka dengan belas kasih kita.

Setelah kembali ke kota kami, saya langsung dibawa ke kantor polisi. Di sana sikap saya sangat tenang. Saat saya dimintai keterangan oleh polisi, saya menjawab semua pertanyaan mereka dan pada waktu itu sadar dengan jelas permasalahannya secara fundamental. Mereka tidak mendapatkan informasi dari saya yang dapat digunakan untuk menghina Falun Dafa dan praktisi Dafa.

Segera sesudah saya dikirim ke departemen kepolisian, suami saya datang melalui beberapa koneksi orang-orang yang bekerja di sana. Polisi secara eksplisit mengatakan bahwa jika saya menulis Surat Pernyataan, saya akan diizinkan pulang. Saya mengatakan kepada polisi, “Mengapa saya pergi ke Beijing? Saya tidak pergi ke Beijing hanya untuk kembali ke kantor polisi dan berjanji pada kalian bahwa saya tidak akan berlatih lagi. Saya tidak akan menulis pernyataan tersebut.” Saya sangat tegas. Mereka tidak memaksa saya. Praktisi lain yang saya kenal menulis Surat Pernyataan, namun polisi tidak puas bahwa pernyataannya sesuai dengan standar yang mereka tetapkan dan memintanya untuk mengutuk Shifu. Ia berkata bahwa ia dapat menulis Surat Pernyataan, namun tidak akan mengutuk Shifu. Segera, suaminya juga datang ke kantor polisi untuk memaksanya mengikuti apa yang diperintahkan polisi. Suaminya memakinya bahkan memukulinya. Dari apa yang terjadi padanya, saya jelas melihat bagaimana kejahatan akan mengambil kesempatan yang ada dan bagaimana kejahatan akan memperbesar ujian di dalam penganiayaan praktisi Dafa.

Kemudian, saya dikirim ke tahanan. Ujian pertama di tempat tahanan adalah penggeledahan. Saya membawa salinan Hong Yin [koleksi puisi Shifu]. Mengingat bahwa saya mengenakan pakaian tipis di musim panas, sangat mudah bagi polisi untuk menemukan buku yang kami bawa. Saya mengingat Shifu mengatakan bahwa dengan hati tak tergoyahkan, kita dapat mengatasi segala situasi. Alhasil polisi tidak menemukan buku Hong Yin yang saya bawa, walaupun polisi wanita sudah menggeledah saya, termasuk pakaian dalam. Saya dapat membawa Hong Yin ke dalam sel. Praktisi lain berhasil membawa Zhuan Falun dan Petunjuk Penting untuk Gigih Maju, namun mereka belum memiliki Hong Yin. Sekali lagi, saya merasa kekuatan pikiran lurus dan belas kasih Shifu.

Di dalam penjara, lebih dari 20 tahanan dibawa ke sebuah ruang yang lebih kecil dari 20 meter. Kami makan, tidur dan berjuang hidup di satu sel. Saya tidak terpengaruh dengan seluruh ketidaknyamanan ini, saya terus mengklarifikasi fakta mengenai Dafa kepada non-praktisi di dalam sel. Kebanyakan dari mereka berhati baik dan sangat mudah bagi mereka menerima kebenaran Dafa. Praktisi mengajarkan mereka untuk menghafalkan Hong Yin. Pada malam hari, setelah mereka tidur, para praktisi membaca buku-buku Dafa dengan hening di bawah selimut mereka.

Hari berlalu. Saya merasa semuanya menjadi kebiasaan rutin. Saya bahkan merasa nyaman di dalam tahanan. Saya menyadari bahwa ini salah. Bagaimana kebiasaan rutin demikian di dalam tahanan dapat menjadi kultivasi tingkat tinggi bagi banyak praktisi? Hal ini tidaklah benar. Proses keseluruhan dari kultivasi seseorang merupakan proses melepaskan keterikatan hati. Bagaimana kita dapat menyingkirkan keterikatan hati di dalam lingkungan yang demikian nyaman? Segera, Shifu mengeluarkan artikel, “Menuju Kesempurnaan.” Banyak praktisi yang melangkah keluar untuk membuktikan Fa, dan banyak yang ditahan dan dikirim ke penjara. Beberapa dari mereka berlatih Falun Gong sesaat setelah mereka dimasukkan ke tahanan. Saya benar-benar tersentuh. Bertanya pada diri sendiri, “Haruskah saya ikut berlatih? Jika saya berlatih, polisi akan memukuli saya. Polisi memukuli praktisi dengan tongkat karet yang tebal.” Saya mengevaluasi pikiran berdasarkan Fa dan memutuskan untuk berlatih. Tentu saja seorang praktisi harus berlatih.

Selama hari-hari di tahanan, suami datang mengunjungi saya dua kali bersama teman-teman dan beberapa rekan kerja saya. Sangat sulit bagi mereka untuk mendapatkan izin untuk bertemu saya. Dia harus mendapat persetujuan dan tanda tangan dari berbagai departemen. Selama kunjungan, polisi berdiri di belakang saya. Saya terus saja berbicara dengan suami dan teman-teman saya. Saya berkata, “Saat orang yang selama ini menjadi penunjangmu menerima perlakuan yang tidak adil, apakah kamu akan tetap diam? Saat seorang pasien sakit parah sembuh karena berlatih Falun Gong, bagaimana ia bersikap terhadap penindasan ini? Kita orang China menekankan pada kesadaran diri. ‘Jika seseorang menerima bantuan kecil, dia seharusnya membayar kembali dengan berlipat ganda.’ Shifu kami telah memberi kami sangat banyak dan saya telah diuntungkan banyak dari Dafa, bagaimana saya tidak keluar untuk menegakkan keadilan?

Di hari ke-20 masa tahanan, petugas memberitahu saya untuk berkemas. Saya tanyakan mengapa? Namun dia tidak memberitahu. Saya mengira akan dipindahkan ke tempat tahanan lain, karena biasanya mereka sering memindahkan praktisi-praktisi yang gigih ke tempat lain.  Saya berkemas dan pergi. Walaupun memiliki pikiran bahwa saya tidak seharusnya tinggal di penjara lebih lama lagi, saya tidak menyadari bahwa mereka akan membebaskan saya. Terdapat beberapa pintu gerbang di tempat tahanan. Saat  menuju pintu gerbang pertama, saya melihat kepala polisi bagian Keamanan dan Politik.  Dia yang menangani kasus saya.  Saya bertanya padanya, “Di mana saya akan ditransfer? Ia berkata, “Anda merasa bahwa anda tidak cukup lama tinggal di sini? Saya membebaskan anda.” Saat saya keluar lewat gerbang terakhir, petugas yang mengawal saya berkata, “Jangan pergi lagi ke Beijing. Jika anda ingin berlatih, berlatihlah di rumah.” Saya mendapatkan kebebasan kembali.

Peraturan harian adalah bahwa seluruh praktisi yang pergi ke Beijing mengajukan permohonan damai demi Falun Dafa akan ditahan setidaknya satu bulan di penjara bagi kriminal. Jika praktisi tidak menyerah di waktu terakhir, ia akan dipenjara selama 15 hari lagi. Saya tidak menerima peraturan demikian di benak saya. Yang saya pikirkan adalah bahwa saya adalah praktisi. Saya akan mengikuti jalur kultivasi yang diatur Shifu. Setelah mencari ke dalam dan tidak menemukan keterikatan, saya memberi tahu praktisi lain bahwa saya harus bebas, dan saya menyadari bahwa saya harus mengklarifikasi fakta mengenai Dafa dalam skala besar setelah saya dibebaskan. Segera setelah saya memiliki pikiran demikian, saya benar-benar dibebaskan. Kejadian ini mengingatkan kita bahwa tujuan kultivasi kita bukanlah untuk ditangkap. Selama kita sungguh-sungguh membuktikan Dafa dan memperbaiki diri sendiri berdasarkan Fa, Shifu akan melindungi kita setiap saat. Pada momen-momen penting kita diuji, yang Shifu inginkan adalah pikiran lurus kita.

Di luar tahanan, suami dan dua mobil penuh orang menunggu untuk menyambut saya pulang, termasuk dua direktur dan satu sekretaris partai di tempat kerja suami saya. Mereka langsung membawa saya ke restoran untuk merayakan kebebasan saya. Saat makan, sekretaris partai berusaha membujuk saya untuk berhenti berkultivasi. Saya mengambil kesempatan ini untuk mengklarifikasi fakta kepada mereka. Kami pulang ke rumah setelah perayaan.

Saat saya di penjara, suami mengunjungi para pimpinan tempat kerja saya dan mengeluh bahwa saya telah bekerja keras di waktu lalu tetapi mereka tidak berusaha mengeluarkan saya dari penjara. Di hari kedua setelah saya bebas, direktur dan sekretaris partai datang ke rumah. Mereka berkata kepada saya, “Suami anda luar biasa. Cinta sejatinya tampak saat di dalam situasi yang sulit. Anda harus menghargainya.” Sekali lagi saya mengambil kesempatan untuk mengklarifikasi fakta kepada mereka.

Karena saya tidak masuk kerja selama lebih dari 20 hari, banyak pegawai datang menanyakan saat saya kembali. Saya mengambil kesempatan untuk mengklarifikasi fakta kepada mereka. Saya sangat tenang dan terbuka dalam berlatih Dafa. Tidak satu pun pegawai yang mendiskriminasi saya karena hal ini. Pada November 2000, dalam sebuah usaha untuk memperbaiki keuntungan, perusahaan di mana saya bekerja menetapkan sejumlah quota bagi tiap unit untuk mengurangi jumlah pegawai. Seluruh pegawai dengan reputasi buruk dipaksa keluar. Pekerja lemah lainnya akan mengisi posisi yang tersisa. Unit saya berusaha memaksa saya untuk “menukar” (menerima sejumlah kecil uang sebagai ganti pensiun di kemudian hari), jika tidak mereka mengancam untuk memecat saya. Saya melihat keterikatan saya terhadap keinginan pribadi pada kondisi demikian. Untuk menyingkirkan keterikatan, saya memutuskan untuk tidak menerima “pertukaran”, bahkan apabila saya dipecat. Setelah saya memikirkan hal ini dengan sudut pandang Fa, saya berbicara kepada suami, menggunakan cara yang dapat ia mengerti, “Walaupun kita dapat menerima beberapa uang dari pertukaran ini, saya harus menandatangi kontrak menerimanya sebagai sukarelawan, namun itu bukanlah sukarelawan. Tidak ada yang salah dengan saya berlatih Falun Gong. Cepat atau lambat, pemerintah akan mengakui Falun Gong tidak bersalah. Kita tidak harus takut dipecat, atau pasrah menerima uang sumbangan.” Sebagai hasilnya, saya tidak mengambil pilihan itu dan juga tidak dipecat. Saya menandatangani satu tahun kontrak kerja. Semua praktisi yang bekerja di perusahaan saya mengalami pemecatan atau menerima “pertukaran.” Saya satu-satunya yang masih bekerja di sana.

Pada November 2001, saat kontrak satu tahun berakhir, sebuah kontrak baru sekali lagi datang untuk “meyakinkan” bahwa saya tidak akan berlatih Falun Gong lagi. Saya dengan tegas menolak. Kemudian saya ditawarkan sebuah kontrak kerja lagi.

Saya ingin menjelaskan bahwa suami saya adalah seorang buruh, dan ia tidak berlatih Falun Gong. Karena saya berusaha untuk mengharmoniskan lingkungan keluarga dan sering mendiskusikan apa saja dengannya dengan sudut pandang Fa, ia benar-benar mendukung kultivasi saya. Sebelum 20 Juli 1999, saat saya berpartisipasi dalam kelompok belajar Fa dan berlatih, ia yang mengurus anak-anak kami. Setelah 20 Juli 1999, ia melakukan yang terbaik untuk membantu saya saat saya memasuki situasi yang sulit, dan memberikan dukungan kepada saya untuk tidak menyerah. Saya benar-benar menghargai dukungannya.

Sejak akhir Juni 2000 saat saya dibebaskan, saya mulai berpartisipasi dalam pekerjaan klarifikasi fakta. Pertama-tama, saya harus berhati-hati mengingat saya satu-satunya praktisi yang “dikenal” di daerah saya. Ada tiga praktisi di daerah saya, dan kami berkoordinasi dengan sangat baik sebagai satu tubuh dan mengklarifikasi fakta dengan baik dan aman. Kegiatan pertama kami adalah mendistribusikan brosur klarifikasi fakta kepada tiap tempat tinggal di sebelas gedung di daerah kami dalam satu malam. Pagi berikutnya saat hendak pergi bekerja, saya mendengar orang-orang berbicara mengenai brosur. Mereka mengira bahwa terdapat setidaknya dua puluh praktisi yang terlibat pada malam kemarin. Kejahatan tidak dapat membayangkan bahwa tiga orang praktisi dapat melakukannya dalam waktu semalam. Hal ini merupakan awal yang bagus bagi kami untuk mengklarifikasi fakta  selanjutnya.

Selama masa liburan Hari Nasional China (1 Oktober) tahun 2000, saya pulang ke kampung halaman. Sementara itu, praktisi lain memasang poster Dafa di area kami. Keesokan harinya polisi datang untuk menangkap saya. Tetangga mengatakan pada mereka, “Ia tidak di rumah, kalian tidak akan menemukannya.” Sebagai hasilnya, seluruh praktisi aman. Di lain waktu saya menginformasikan kepada praktisi lain di ruang kerja di mana tempat yang kosong dan mana yang tidak. Mereka pergi mendistribusikan materi klarifikasi fakta. Sejak saya menghadiri sebuah kelas belajar untuk para karyawan dan tidak pergi bekerja selama beberapa hari, walaupun unit kerja saya mencurigai terdapat beberapa penyelinap, mereka bahkan tidak bertanya pada saya mengenai hal itu. Mereka semua aman. Kami juga mendistribusikan brosur, VCD, dan memasang poster dan spanduk di daerah-daerah sekitar.

Berikut saya ingin membagikan beberapa kisah:

Di musim panas 2001, kami berkoordinasi lagi sebagai sebuah tim untuk mendistribusikan brosur dengan tulisan “Falun Dafa baik” di gedung-gedung di area kami. Hari itu kami mulai saat hari akan gelap dan masih terdapat beberapa orang di jalan. Walau kami aman di malam hari, seseorang melaporkan saya di pagi harinya. Petugas keamanan datang untuk mencoba dan menggeledah rumah saya. Saya sedang bekerja dan suami saya menghubungi saya dari rumah meminta saya pulang untuk menyembunyikan seluruh materi Dafa dan foto Shifu. Tempat kerja saya terletak di seberang rumah, dan hanya membutuhkan beberapa menit untuk sampai ke rumah. Saya mengatakan pada suami saya dengan percaya diri bahwa petugas tidak dapat memasuki rumah kami. Shifu telah mengatakan pikiran lurus praktisi Dafa adalah dahsyat dan mengatakan kepada praktisi untuk memancarkan pikiran lurus. Saya terus memancarkan pikiran lurus di tempat kerja. Kemudian, suami menghubungi untuk bertanya apakah kejahatan telah membuat masalah dengan saya. Saya berkata, “Tidak, mereka tidak memiliki alasan melakukan hal itu.” Sebagai hasilnya, mereka tidak mencari ke rumah saya. Sebaliknya, petugas keamanan mulai mengikuti saya ke manapun saya pergi, ke tempat kerja, dan dari tempat kerja kembali ke rumah. Saya tidak menghindari mereka dan terus memancarkan pikiran lurus. Beberapa hari kemudian, mereka berhenti mengikuti saya. Selama periode ini, rekan praktisi terus menyebarkan materi-materi klarifikasi fakta. Suatu hari saya mendengar seseorang melapor kepada petugas keamanan bahwa terdapat brosur Falun Gong di gedung. Petugas menjawab, “Itu bukan urusan saya.”

Pada 2001, saya ingin membeli sebuah komputer, namun suami tidak menyetujui, dan khawatir karena tahu bahwa saya adalah seorang praktisi Falun Gong. Saya berkata padanya bahwa saya dulu adalah teknisi professional, dan tidak ada sesuatu yang mustahil bagi saya untuk membeli sebuah komputer bahkan jika dilihat dari sudut pandang manusia biasa, dan tidak ada yang perlu dikhawatirkan. Pada musim gugur 2001, saya membeli sebuah komputer dan sebuah printer, dan mulai mencari di internet materi-materi Dafa. Saat itu, Clearwisdom tidak merekomendasikan materi-materi dari tempat produksi kecil, sehingga kebanyakan materi kami ambil dari tempat produksi yang lebih besar. Namun di saat rekan praktisi memerlukan materi tambahan, saya akan segera mengerjakannya, Akhirnya rumah saya menjadi sebuah tempat produksi kecil, dan saya bertanggung jawab dalam mengedit artikel-artikel praktisi setempat dan artikel berbagi pengalaman di Clearwisdom dan juga mencetak materi. Dalam proses Pelurusan Fa, rekan praktisi melakukan semakin dan semakin baik seiring mereka menjadi lebih dewasa dan berpengalaman. Saya melakukan sebaik mungkin untuk selalu menyediakan materi klarifikasi. Sebagai tambahan, saya secara aktif mengikuti panduan Clearwisdom dan koordinasi praktisi setempat sehingga kami dapat meningkat bersama.

Saat menulis artikel ini, saya dapat melihat setiap langkah jalur kultivasi saya dan banyak sekali yang ingin saya ungkapkan. Sekarang lima tahun telah berlalu seiring bergulirnya Pelurusan Fa. Walau lingkungan kultivasi di China masih berat, saya merasa selama kita mengikuti petunjuk Shifu dan melakukan tiga hal dengan baik, kultivasi tidaklah sedemikian sulit. Walaupun sebagai praktisi Dafa di masa Pelurusan Fa saya masih belum bisa selalu mencapai kriteria yang diminta Shifu pada setiap tahapan, saya yakin bahwa saya sedang berjalan maju memperbaiki diri.

Di atas adalah pengalaman kultivasi saya selama lima tahun dalam Pelurusan Fa. Mohon tunjukkan bila ada sesuatu yang salah.

Sumber: buku “Compassion Overcomes Evil” (Belas Kasih Mengalahkan Kejahatan)