(Minghui.org) Saya seorang pria berumur 59 tahun, telah menjadi praktisi Falun Dafa lebih dari 14 tahun. Sebelum mulai berlatih, kehidupan saya sangat sulit dan kalut.

Pada tahun 80-an, saya bergabung dengan Partai, terbawa arus mengikuti tren pergaulan. Saya mulai merokok, minum dan main mahyong, berjudi siang maupun malam, menyebabkan hutang saya sangat banyak. Isteri dan anak-anak saya sangat menderita dan sangat tertekan, situasi keuangan keluarga hancur total. Nama dan reputasi saya terjungkir di mata tetangga sekampung. Beberapa tetangga bahkan ada yang menasehati isteri agar menceraikan saya.

Untuk menghindari hutang karena judi saya meninggalkan rumah dan pergi ke Beijing mencari pekerjaan. Hutang yang begitu banyak sangat menekan hati saya, sehingga rasanya sulit bernafas. Pulang dan berkumpul kembali dengan keluarga rasanya tidak mungkin.

Tanggal 28 Februari 1998 hari yang tak terlupakan dalam kehidupan saya, saya beruntung berkesempatan membaca buku Zhuan Falun, dan pandangan hidup saya berubah total. Tukang pangkas rambut mengajak saya ke tempat latihan, dan kemudian saya mulai berkultivasi Falun Dafa.

Waktu itu disamping bergabung dalam grup belajar Fa dan latihan bersama, saya mengisi waktu dengan membaca Fa. Semua yang pernah  saya tanyakan ketika masih muda, saya temukan jawabannya dengan lengkap dalam Fa. Begitulah saya ditakdirkan berkultivasi Dafa. Ketika saya membaca Zhuan Falun pertama kali, saya baca bahwa Guru meminta semua pengikutnya berhenti merokok dan minum alcohol, saya berhenti merokok dan minum pada hari yang sama. Hingga sekarang, selama 14 tahun, saya tidak pernah lagi merokok maupun minum. Inilah perubahan pertama setelah saya menjadi praktisi Falun Dafa.

Setelah saya menamatkan membaca Zhuan Falun pertama kalinya, saya menjadi mengerti alasannya mengapa harus menjadi orang baik, dan juga mengerti bahwa orang menjadi kaya atau miskin ditentukan oleh De dan karma mereka. De dan karma adalah substansi yang berada di ruang dimensi lain, dan mereka adalah hasil dari perbuatan masing-masing orang. Jika seseorang berbuat baik, dia mengumpulkan De dan akan mendapat pahala, jika berbuat buruk dia akan kehilangan De dan mengumpulkan karma. Karma yang terkumpul banyak akan membawa kesulitan, dan orang yang mempunyai banyak karma akan menderita untuk membayarnya. Dia akan menderita sakit atau mendapat kecelakaan. Saya tiba-tiba menjadi sadar. Keinginan saya berjudi, yang menjadi masalah selama belasan tahun, tiba-tiba menguap, setelah itu saya tidak pernah berjudi lagi selama 14 tahun hingga sekarang.

Beberapa hari sebelum saya berlatih Falun Dafa, saya terserang trigeminal neuralgia (sakit nyeri berdenyut-denyut di wajah, yang timbulnya tidak menentu) yang sudah saya derita bertahun-tahun. Nyeri itu tak tertahankan, dengan minum obat pereda sakit yang kuat, hanya dapat mengurangi sedikit. Namun tak disangka ketika saya sedang membaca Zhuan Falun tanpa saya sadari nyeri itu hilang. Sejak itu saya tak pernah lagi minum obat.

Saya memperoleh manfaat sangat banyak dari Dafa. Meski situasi keuangan masih terbatas, saya merasa kaya secara spiritual. Saya teringat sahabat-sahabat sekampung, teman dan keluarga. Saya menulis surat kepada mereka menceritakan tentang indahnya Dafa. Saya berkeinginan untuk mengenalkan Falun Dafa kepada orang-orang yang mempunyai takdir pertemuan di kampung. Saya hidup dengan hemat, sebagian uang saya tabung. Dari uang tabungan itu saya membeli tujuh buku Zhuan Falun, dua buku Jalan Besar Menuju Kesempurnaan Spiritual (The Great Way of Spiritual Perfection) dan belasan buku Dafa. Pada Festival Musim Semi tahun 1999, saya membawa buku-buku itu pulang kampung. Saya mengunjungi teman-teman dan keluarga, memperkenalkan kepada mereka Falun Dafa. Saya ceritakan kepada setiap orang yang saya temui tentang keajaiban Dafa dan perubahan diri saya setelah saya mulai berlatih Falun Dafa. Belasan orang membaca Zhuan Falun pada saat itu, dan empat orang diantaranya mulai belajar latihan ini.

Buku-buku Dafa adalah Hidup Saya

Belum lama setelah grup latihan di kampung terbentuk, rejim Jiang mulai menganiaya Falun Dafa dan para pengikutnya secara brutal. Hati saya terasa sangat berat. Setelah saya pikir masak-masak, saya yakin bahwa tidak ada yang salah pada Falun Dafa, dan pilihan saya adalah benar. Tanpa Dafa saya tidak akan dapat mencapai perubahan mendasar menuju kehidupan saya yang baru, dan bisa mengembalikan kehidupan yang harmonis di keluarga. Saya sadar tak mungkin bisa hidup tanpa Dafa dan Guru. Saya membuat keputusan yang teguh untuk mempertahankan Dafa dan Guru, dan melindungi buku-buku Dafa dengan jiwa saya.

Sekretaris Partai di Kabupaten pernah mendengarkan saya memperkenalkan Dafa. Dengan tidak bermaksud melindungi saya, dia menyuruh seseorang mengatakan kepada saya: “Jika ada petugas dari kepolisian desa datang berbicara dengan kamu, saya akan ke sana. Kamu bisa menyerahkan beberapa buku agar selamat.” Saya mengatakan dengan tegas, “Harap sampaikan kata-kata saya kepada dia, bahwa saya tidak akan menyerahkan buku saya.” Dengan keputusan yang tegas itu, Guru melindungi saya dan kejahatan tak pernah berani mengganggu saya.

Sejak penganiayaan dimulai, saya terus saja mengatakan kepada orang-orang pengertian saya tentang Dafa, dan juga menceritakan perubahan-perubahan yang sangat nyata pada diri saya sejak berkultivasi Falun Dafa. Berdasarkan pengalaman saya, saya ingin mengatakan kepada mereka bahwa Partai Komunis China memfitnah Falun Dafa. Meskipun saya belum dewasa dalam mengklarifikasi fakta, dan sering berargumentasi dengan banyak orang, ada sebagian yang mulai memahami fakta dan mendukung Falun Dafa. Saya putuskan untuk membentuk gambaran dari praktisi Falun Dafa melalui perilaku saya, dimulai dari hal-hal remeh di dalam kehidupan sehari-hari, untuk meyakinkan orang-orang bahwa Falun Dafa adalah Fa yang lurus.

Mematut Diri Sendiri Sesuai Prinsip Fa

Pada waktu itu yang terpikir adalah hutang-hutang saya. Saya buang semua pikiran mengenai kehilangan muka, saya pergi ke proyek-proyek konstruksi untuk bekerja dan bongkar-muat barang ke atas truk. Sepanjang saya dapat upah untuk membayar hutang, saya ambil pekerjaan itu tanpa memandang betapa kotor atau melelahkannya. Saya juga mulai menanam tanaman musiman di tanah-tanah yang terbengkelai atau tanah yang ditinggalkan orang (tanah yang paling sulit dikerjakan di kampung). Saya mulai memanen pada tahun pertama, pada tahun kedua panennya lebih banyak, dan pada tahun ketiga bisa panen lebih dari 1.000 Jin per acre China (kurang lebih 500 kg per acre).

Kenyataan bahwa saya bisa mengubah tanah terbengkelai menjadi tanah pertanian yang subur menjadi semacam kejadian yang ajaib di kampung kami. Para tetangga menyaksikan bagaimana saya bersimbah peluh melakukan pekerjaan itu. Dalam pikiran mereka sosok saya berubah secara radikal. Di antara mereka ada yang memuji semangat kerja saya, ada yang memuji ketekunan saya. Saya sering mendengar ucapan penghargaan dan pujian-pujian. Dengan bangga saya katakan kepada mereka Dafa Dan Guru yang mengubah saya.

Pada akhirnya saya dapat menggarap lahan pertanian seluas 60 acre (± 24,28 hektar) dan dapat melunasi seluruh hutang judi saya. Pandangan orang-orang kepada saya berubah, dan sikap terhadap Dafa juga berubah. Tentu saja sebagai praktisi Dafa kita tidak mengejar popularitas dan keuntungan di masyarakat. Saya memanfaatkan pengalaman pribadi saya sebagai pembuktian kepada semua orang bahwa Falun Dafa itu Fa yang lurus.

Pada Festival Pertengahan Musim Gugur pada suatu tahun di desa kami ada lokakarya cara mengolah kue bulan. Banyak orang dari kampung yang bejarak belasan Li (1 Li =0,507 km) bergiliran datang membuat kue bulan. Keluarga saya mendapat giliran pada hari terakhir. Pada giliran kami, ketika sudah larut malam kami menemukan satu loyang dengan dua losin kue bulan di dalamnya, yang tentunya milik salah satu keluarga sebelum giliran kami. Mereka semua telah meninggalkan lokakarya. Orang-orang di tempat itu tidak ada yang tahu milik keluarga siapa kue bulan itu. Pada hari kedua saya bisa menemukan keluarga pemiilik kue itu dan nama kampungnya, yang jaraknya kira-kira antara 6 – 7 Li. Pagi-pagi sekali saya mengantarkannya dengan naik sepeda motor. Menurut moral tradisional China, perbuatan semacam ini seharusnya adalah sebuah perkara kecil dan normal, namun pada masyarakat sekarang ini yang moralnya sudah merosot perbuatan itu membuat orang-orang takjub dan menggerakkan hati mereka. Ketua komite keamanan publik desa kami yang bekerja di lokakarya itu benar-benar takjub. Dia dengan suara keras memuji saya di depan para tetangga dan menambahkan bahwa jika saya tidak berlatih Falun Dafa, saya tidak mungkin akan bisa berbuat semacam itu. Dan dia berkata dengan tegas: “Dafa baik!” Ia mengatakan bahwa Dafa telah mengubah saya.

Sungguh mengherankan masalah sekecil ini mempunyai dampak yang besar. Setelah peristiwa ini  ketua itu keluar dari PKC dan organisasi afiliasinya, dan sejak itu secara diam-diam dia melindungi saya.

Chinese version click here
English version click here