(Minghui.org) Untuk mengisi liburan sekolah, para pembimbing Sekolah Minghui Bali memberikan undangan istimewa kepada seluruh orang tua praktisi.

Moto dari undangan adalah memberi semangat kepada para orang tua, praktisi anak-anak dan remaja: ”Saat sekolah libur apakah Xiulian juga libur?” (Xiulian = berkultivasi dan berlatih)

Maka dalam waktu singkat telah menyebar dan terdaftar 100 peserta remaja dan anak-anak. Mereka mengikuti kegiatan selama tiga hari dari tanggal 26 - 28 Desember 2012.  Kegiatan yang dipusatkan di daerah Nusa Dua ini, memberikan anak-anak pengalaman yang sangat berharga. Banyak dari mereka berkomentar bahwa waktunya terlalu singkat.

Kegiatan mereka sangat padat dan semuanya wajib menjalani karantina termasuk para pendamping. Para peserta bangun jam 5 pagi untuk melakukan latihan dan meditasi Falun Gong, disamping belajar hidup rapi dan bersih, serta bagaimana memanfaatkan waktu secara ketat.













Setiap hari, setelah sarapan pagi, para praktisi cilik dan remaja belajar satu ceramah Zhuan Falun. Acara dilanjutkan dengan sharing pengalaman maupun pemahaman, baca Hong Yin, bernyanyi dan menari bagi kelompok tari.

Hari kedua setelah belajar Fa, anak-anak ke luar bersama untuk melakukan kegiatan memperkenalkan Dafa di Pantai Pandawa di selatan Bali. Kegiatan bertepatan dengan acara peresmian objek wisata, sehingga para praktisi cilik dan remaja dapat berinteraksi dengan ratusan pengunjung pantai dan menjelaskan fakta-fakta Falun Gong. Sebagian anak-anak juga berenang, kemudian memancarkan pikiran lurus bersama di tepi pantai. Malam hari mereka melanjutkan acara sampai pukul 22 kemudian beristirahat.

Tengah malam para pembimbing kembali membangunkan mereka untuk bersiap-siap melakukan pemancaran pikiran lurus global. Sebagian besar dari mereka bisa melewati dan melakukan apa yang seharusnya dilakukan sebagai praktisi.

Hari terakhir kegiatan, para praktisi melakukan klarifikasi fakta dengan menumpang lima perahu di pantai Tanjung Benoa. Perjalanan perahu mengikuti berlabuhnya kapal Quick Silver yang berpenumpang 300-an wisatawan asal China. Para praktisi remaja melambaikan tangan dan dengan senyum lebar meneriakkan “Falun Dafa Hao” (Falun Dafa baik) berkali-kali, secara serempak.

Menunggu para turis China menuruni tangga menyeberangi dermaga, praktisi cilik dan remaja bersila sambil memancarkan pikiran lurus. Ratusan turis pun menyaksikan dan membaca materi-materi yang dipajang untuk mengungkap kekejaman penindasan rezim komunis China, dan materi-materi yang menyampaikan keindahan Falun Dafa.