(Minghui.org) Konferensi Berbagi Pengalaman Kultivasi Falun Dafa di Indonesia tahun 2013 diadakan di Jakarta pada tanggal 13 Oktober 2013. Lebih dari 550 praktisi, hampir sebagian merupakan praktisi Jakarta datang mengikuti konferensi sakral para pengikut Dafa. Sisanya datang dari berbagai penjuru Indonesia, seperti: Medan, Batam, Jambi, Lampung, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, Lombok, Pontianak, Sulawesi serta beberapa praktisi negara tetangga seperti Singapura dan Malaysia.

Konferensi berbagi Pengalaman

11 artikel sharing pengalaman dibacakan di panggung. Dua diantaranya merupakan artikel bersama yang ditulis oleh pasangan suami istri dan dua praktisi yang mengerjakan proyek klarifikasi secara bersamaan.

Seorang praktisi asal Bali menceritakan pengalamannya secara rasional menyebarkan Fa di desanya yang homogen. Berbagai kesalahpahaman kadangkala muncul karena praktisi sering membicarakan pemahamannya tinggi-tinggi kepada manusia biasa. Setelah membentuk lingkungan belajar Fa, lingkungan kultivasi di desanya mengalami perbaikan dan perubahan signifikan yang muncul dari semakin meningkatnya pemahaman Fa para praktisi setempat.

Dua praktisi perempuan asal Medan menceritakan pengalaman mereka yang menyentuh saat mengumpulkan petisi DAFOH. Petisi yang diinisiasi oleh para dokter yang menentang praktek-praktek pengambilan organ ilegal terhadap para praktisi Falun Gong yang ditahan di kamp-kamp kerja paksa China, saat ini telah mendapat dukungan luas dari masyarakat di lebih dari 32 negara/4 benua. Mengandalkan pikiran lurus, mereka berhasil mendapat banyak dukungan tanda tangan dari para mahasiswa, dokter, pekerja medis, hakim, pengacara dan anggota DPRD setempat.




Sharing Berbagi Pengalaman dan Pemahaman

Praktisi Jakarta lainnya sharingkan pengalamannya bagaimana tragedi beruntun yang menimpanya, termasuk sebuah kecelakaan motor frontal, telah menyadarkannya kembali untuk mencari jalan kultivasi. Setelah semakin rajin belajar Fa dan berlatih Gong bersama, dia belakangan secara teratur membuktikan Fa di depan kedubes komunis China. Dalam proses tersebut mengalami banyak peningkatan Xinxing dan merasakan perubahan sikap ke arah positif dari orang-orang yang melintas di depan kedubes China.

Seorang praktisi perempuan asal Indonesia yang saat ini menetap di New York, Amerika Serikat menuturkan pencerahan yang didapatnya setelah mengalami dua konflik besar dan dalam proses tersebut, terus mencari ke dalam dan meningkatkan pemahamannya berdasarkan Fa.

Beberapa praktisi baru sharing bagaimana mereka menjadi sehat kembali melalui kultivasi Dafa, kemudian melalui lingkungan belajar Fa bersama, secara aktif ikut melakukan tiga hal yang diminta oleh Shifu. Di antaranya ada yang telah menjadi pembimbing tempat latihan di desanya, setelah baru berkultivasi dua bulan. Pasangan suami istri juga menceritakan proses mereka hingga akhirnya dapat berspesialisasi tunggal.

Seorang praktisi Jakarta sharing mengenai perjalanan kultivasinya bersama situs web Minghui, yang telah dikerjakannya selama hampir sepuluh tahun terakhir, mengangkat aspek kultivasi Xinxing saat mengoordinasi team penerjemah dan dikoordinasi oleh koordinator proyek.

Seorang praktisi perempuan asal Bali menyampaikan tekanan yang dialami rekan-rekan dalam melakukan proyek tuidang di pasar Ubud yang banyak dikunjungi oleh wisatawan China. Tekanan besar tersebut membuat banyak praktisi enggan dan takut untuk melangkah ke luar, termasuk dirinya juga merasa semakin mencari kenyamanan hingga suatu malam dia bermimpi melihat pemandangan mengerikan di mana orang-orang terhanyut arus besar, sementara dirinya luput dari bahaya karena telah menjadi pengikut Dafa. Dalam mimpinya, orang-orang yang tengah disapu banjir besar, semua mencoba menggapai tangan dan menatapinya penuh harap, namun meskipun telah berupaya - kemampuannya menyelamatkan makhluk ternyata tidak besar, karena dia telah mengendurkan kultivasinya. Mimpi itu bagaikan ‘hardikan tongkat’ yang Shifu berikan, menyadarkan kembali dirinya agar tetap gigih maju di tengah tekanan serta sulitnya menyeimbangkan pekerjaan penyelamatan makhluk, pekerjaaan manusia biasa dan perannya sebagai ibu rumah tangga.

Setelah konferensi, seorang praktisi yang diwawancarai koresponden Minghui menyampaikan rasa harunya mendengar beberapa sharing rekan praktisi baru yang gigih maju, hal mana menyadarkan dia yang sudah lama berkultivasi agar tidak mengendur. Seorang praktisi Malaysia menyampaikan bahwa sekembalinya ke Malaysia mereka juga akan mendorong rekan-rekan di Malaysia agar lebih aktif mengumpulkan petisi dukungan dari publik untuk membantu menghentikan kejahatan pengambilan organ paksa dari para praktisi Falun Dafa di daratan China.