Kami sekeluarga (Ayah, tiga kakak perempuan, suami kakak sulung, saya dan istri) semuanya berkultivasi, dan telah memperoleh manfaat yang tak terbatas, pengalaman kami semua dapat menjadi bukti efek penyembuhan penyakit dan menyehatkan tubuh dari Falun Gong adalah luar biasa. Tentu saja ada beberapa manfaat yang hanya dapat dipahami oleh kami sebagai kultivator, contohnya adalah kami jadi mengerti arti kehidupan manusia yang sesungguhnya, mengerti hukum Buddha dan alam semesta, kebahagiaan seperti itu tidak dapat diungkapkan dengan kata-kata. Demi memperoleh prinsip kebenaran, walaupun menderita, lelah, dan sangat susah, batin kami terasa damai, tenang, kehidupan terasa ringan, dan nyaman, beberapa hal ini tidak dapat dirasakan apabila kita tidak berkultivasi. Ada beberapa manfaat yang dapat terdengar dan terlihat oleh keluarga dan teman-teman kami, contohnya setelah berkultivasi gejala penyakit tidak diobati tetapi tubuh semakin kuat dan sehat, teladan dalam menjaga etika dan moralitas. Di bawah ini kami ingin berbagi beberapa manfaat yang telah kami peroleh.

(Minghui.org)

Pada awal era 70-an, kakak kedua dan suami kakak sulung pernah belajar Dao, walaupun berharap untuk menjadi orang baik, tetap tidak mengerti bagaimana caranya, lagipula persyaratannya juga sangat banyak dan rumit, setelah berkultivasi juga tidak ada perubahan besar. Kakak kedua kemudian pergi ke banyak vihara membakar dupa, di dalam rumah juga memasang papan pemujaan. Makhluk yang merasuk ada kalanya membuatnya melompat-lompat tanpa ia sadari, jika bukan karena bertemu Falun Dafa, seumur hidupnya mungkin akan dirusak oleh makhluk yang merasuk itu. Pada era 80-an saya mengenal Qigong dari sebuah buku, merasa tertarik dan juga percaya, demi memperkuat tubuh juga mengajak ibu berlatih, walaupun dikatakan dapat menyembuhkan penyakit dan menyehatkan tubuh serta dapat meningkatkan kualitas watak moralitas, ibu tetap saja meninggal dunia.

Saya selalu mencari dan berpikir bahwa pasti ada sebuah metode Gong baik yang sesuai dengan saya. Suatu hari, seorang rekan kerja senior mengatakan bahwa Falun Gong lumayan, dokter rumah sakit tradisional china dan barat yang dikenalnya semua sedang berlatih. Merasa metode kultivasi ini sangat lurus, saya pergi, belajar latihan ini bersama dengan beberapa rekan kerja senior. Hari itu rekan kerja senior banyak yang berlatih, hanya saya seorang yang muda, hingga merasa malu untuk belajar, dan akhirnya malah bermain mahjong dengan rekan kerja. Mungkin takdir diri sendiri telah tiba, rekan kerja senior setelah mempelajarinya kemudian mengajari saya. Sejak saat itu, saya telah berjalan di jalur kultivasi, keluarga kami juga kemudian berturut-turut berjalan di jalur kebahagiaan ini.

Musim semi tahun 1998 saya mulai berkultivasi. Ketika baru mulai berlatih gerakan (masih belum bisa meditasi) telah dapat merasakan keajaiban latihan ini, ketika melakukan gerakan memeluk roda merasakan adanya Falun berputar di telapak tangan, tangan seperti ikut berputar, tetapi ketika mengangkat kepala dan membuka mata, telapak tangan berhenti bergerak. Saat lidah menyentuh langit-langit mulut, juga terasa sedang berputar. Tubuh yang awalnya memiliki banyak penyakit, radang usus, radang hidung, sakit lutut (bagian samping), kaki juga terasa sakit, tanpa sadar semuanya telah sembuh. Tahun 1999 setelah partai jahat Komunis China menindas Falun Gong, selama beberapa tahun latihan kultivasi saya menjadi tersendat bahkan cenderung berhenti, sepenuhnya menjadi manusia biasa, walaupun penyakit lama tidak kambuh, timbul “penyakit baru,” serviks spondylosis, herniasi lumbal, penyakit ini juga diketahui oleh kerabat dan rekan kerja. Saya merasakan jatuhnya diri sendiri, karena itu pada tahun 2010 kembali memasuki jalur kultivasi. Sekarang, semua gejala penyakit itu tanpa memakan sebutir obatpun telah sembuh total, kembali mencapai “tubuh ringan tanpa penyakit,” oleh karena itu dari hati saya mengatakan: “Falun Gong sangat baik!”

Sekarang, usia ayah sudah mendekati 90 tahun, terlihat seperti berusia 70 tahunan, seluruh wajah bercahaya kemerahan, berjalan terasa ringan, fisik tangguh, tidak hanya dapat mengurus diri sendiri, juga sering turun ke sawah untuk bertani. Sebelum berkultivasi, kaki ayah sakit, baru berjalan beberapa langkah sudah harus beristirahat sejenak, setelah berkultivasi, dapat pulih tanpa obat. Selama beberapa tahun, ayah tidak pernah berhenti berlatih Gong dan belajar Fa, lebih baik dibandingkan kami para junior. Orang seusia ayah yang tubuhnya begitu baik, hanyalah satu-satunya di seluruh desa. Desa kami hampir seluruhnya mengetahui bahwa ayah berlatih Falun Gong, tahu bahwa efek terhadap kesehatan tubuhnya sangat baik, karena itu ada yang datang ke rumah untuk belajar.

Kakak sulung sebelum berlatih Gong memiliki penyakit lambung, saraf lemah, semalaman tidak dapat tidur, seseorang dengan tinggi 1,7 meter, beratnya hanya 45 kg. Namun, sekarang putrinya mengatakan, “Sekarang ibu tidur, lebih cepat dibanding anak kecil. Dimanapun begitu berbaring langsung terlelap.” Suami kakak sulung sebelum berlatih Gong menderita TBC, usus bermasalah, nyeri punggung tidak dapat melakukan pekerjaan berat, setelah berlatih Gong semua masalah lenyap begitu saja. Penindasan oleh kejahatan juga sempat menghentikan ia berlatih, herniasi lumbal kembali membuatnya tidak dapat bekerja, setelah kembali berlatih, penyakitnya sembuh tanpa diobati.

Setiap keluarga mempunyai masalahnya sendiri. Hubungan antara mertua dengan putri menantu, istri dengan anak, kerabat dan tetangga, setiap keluarga pada umumnya memiliki masalah tersebut, namun keluarga kami yang berlatih Falun Gong tidak ada masalah demikian, karena kami hidup sesuai prinsip “Sejati, Baik, Sabar,” tak henti-hentinya meningkatkan kriteria moral diri sendiri, berbakti kepada orang tua, baik terhadap putra putri, bersahabat baik dengan lingkungan, kapanpun dan dimanapun menjadi orang baik, oleh karena itu keluarga menjadi harmonis, semua orang di desa memujinya.  

Mertua kakak sulung telah berumur 80 tahun lebih, kesadarannya agak sedikit tidak normal, merengek-rengek, banyak sekali permintaannya, jika diabaikan, ia akan menangis, marah, sering menyimpan sampah di dalam rumah, sesekali mengatakan ada orang mengambil barangnya, sesekali menuduh orang mencuri uangnya. Kedua putri kandungnya pun menghindarinya, tidak mengijinkannya tinggal bersama mereka, tetapi kakak mematut dirinya sebagai kultivator, setiap saat memikirkan mertuanya, tidak hanya memberinya makan dengan baik, juga menggantikan pakaiannya dengan yang hangat dan bersih.

Setiap libur tahunan ayah akan mengundang teman lama datang ke rumah menonton film DVD, menyuruh saya untuk merapikan rambut mereka. Orang-orang tua ini setibanya langsung memuji tubuh ayah sangat baik, cemburu dengan putra-putrinya yang berbakti, menantunya yang berbudi luhur, keluarga seperti ini sekarang benar-benar sangat sedikit. Di antara mereka, ada beberapa yang putra dan menantunya menganggapnya kotor, tidak mengijinkan mereka makan di satu meja, mangkok dan sumpit disediakan khusus untuknya, ada pula yang menantunya selalu mengkritik, selalu memberikan wajah yang muram, bahkan ada yang sama sekali tidak dipedulikan. Mereka tahu bahwa kami adalah praktisi Gong, tahu bahwa Falun Gong baik, ayah memberikan buku kepada mereka untuk dibaca, tetapi mereka tidak berani membawanya pulang.

Setiap orang yang berlatih Falun Gong mematut diri menurut kriteria moral yang tinggi. Pada beberapa hari yang lalu, petugas desa menyuruh kakak membongkar garasi mobil yang telah ada selama dua puluh tahun di rumahnya tanpa memberikan ganti rugi atau tempat lain. Saya mengkhawatirkan kakak tidak dapat berpikir dengan jernih, membicarakan hal ini dengan kakak. Kakak berkata sudah menyetujuinya dari awal. Kami adalah kultivator, jika kami tidak berkultivasi tidak akan mengalah pada petugas itu.

Musim semi tahun lalu, setelah berlatih, kakak kedua keluar rumah, begitu membuka gerbang ia menemukan banyak uang berserakan di depan pintu, setelah dikumpulkan jumlahnya mencapai 2.000 yuan, kakak kedua segera mencari pemilik uang tersebut. Pagi hari itu juga kakak kedua mengembalikan uang itu kepada pemiliknya, kedua orang ini sangat berterimakasih, membawakannya sekotak susu sebagai tanda terima kasih. Kakak kedua memberitahu mereka bahwa ia adalah murid Falun Gong, dan tidak akan menerimanya. Kemudian orang itu mengetahui Falun Gong adalah baik, dan menginginkan sebuah buku Zhuan Falun.

Istri saya bekerja sebagai auditor logistik negara. Karena bidang ini terkenal lahan yang basah, kamera pengintai menjadi hiasan kantor, pekerjaan 1 orang selalu dikerjakan oleh 3 orang, tempat kerja ditata berbentuk lingkaran besar, sehingga dapat saling mengawasi takut jika ada yang menerima sogokan, seseorang hanya boleh bekerja paling lama setengah tahun, untuk mencegah adanya kolusi dengan bagian penerimaan barang. Istri setelah bekerja disini mengetahui, hati manusia tidak dapat dikendalikan oleh peraturan, selalu saja ada yang mentraktir makan, atau yang mengantarkan uang. Tetapi istri setiap saat selalu mengikuti kriteria seorang kultivator untuk mematut diri sendiri. Tidak hanya tidak menerima ajakan untuk makan, juga tidak menerima hadiah, bahkan dia menyapu dan mengepel membersihkan kantor. Tahun ini setelah bekerja hingga batas waktu, direktur sendiri memberitahunya untuk tetap bekerja.

“Cahaya Buddha menerangi seluruh penjuru, menegakan kebenaran member penerangan.” Kami sekeluarga dengan berlatih Falun Gong tidak hanya memperoleh manfaat bagi diri sendiri, juga membawa keberuntungan bagi anak cucu. Anak-anak semuanya, tahu menempatkan diri, berbudi luhur dan bajik, dalam hal bersekolah, giat belajar dan berprestasi, dalam hal pekerjaan, bertanggung jawab dan penuh dedikasi, dalam hal kehidupan tabah dan berhemat, mereka berbakti dan hormat terhadap orang tua, dan baik terhadap orang lain.


Chinese version click here