(Minghui.org) Berusia lebih dari 70 tahun, Wu Congmei (wanita) dari Daerah Huili, Prefektur Liangshan, Provinsi Sichuan, dijatuhi hukuman tiga tahun penjara oleh Hakim Qiu Yun, Presiden Yudisial Pengadilan Pidana Nomor 1, dan rekan-rekannya di Pengadilan Daerah Huili. Sejak saat itu Wu, seorang praktisi Falun Gong, dibawa ke Pusat Penahanan Huili pada Mei 2012 proses yang dilaluinya mengungkapkan bagaimana pengadilan Desa dan Polisi Keamanan Domestik secara terbuka melanggar hukum. Pengacara Wu harus mendidik Pengadilan Desa agar melek hukum. Akhirnya ia menyimpulkan: “Pengadilan Desa Huili tidak tahu hukum!”

Hakim Qiu dan rekan-rekannya harus bertindak sebagai seorang yang profesional, obyektif, dan berpengetahuan hukum. Jika tidak, mereka tidak boleh memiliki ijin untuk praktek hukum. Dua bulan setelah penangkapan Wu, pengacaranya mengeluarkan pembelaan tidak bersalah berdasarkan fakta:  "Berlatih Falun Gong adalah sah, mendistribusikan materi Falun Gong adalah sah." Selama persidangan, Hakim Qiu dan perwakilan judisialnya bertindak seolah-olah mereka buta hukum.

Pembela Kehilangan Hak Hukum

Ketika pengacara Wu pergi ke Pengadilan Daerah Huili untuk meninjau kembali kasus kliennya, Hakim Qiu mengatakan kepadanya, "Wakil Presiden melarang anda untuk membaca filenya." Pengacara Wu segera menunjukkan keseriusan pelanggaran hukum seperti itu, dan ia menggugat Pengadilan Daerah Huili melalui Kejaksaan Huili karena merampas hak-hak hukum dia sebagai seorang pengacara.

Pada tanggal 16 November, sehari sebelum sidang, pengacara Wu mengunjungi pengadilan untuk kembali meminta akses ke bahan-bahan kasus kliennya, tetapi sekali lagi permintaannya ditolak.

Anggota Keluarga Kehilangan Hak Untuk Mengunjungi Sidang


Pada tanggal 17 Nopember 2012, Wu dibawa oleh dua polwan ke gedung pengadilan. Dia tidak bisa berjalan sendiri karena penyiksaan yang dialaminya dalam tahanan. Meskipun sakit dia selalu mengatakan! "Falun Dafa baik! Sejati-Baik-Sabar adalah baik." Pengadilan tidak mengeluarkan izin kepada suami Wu untuk menghadiri persidangan. Semua peserta di pengadilan telah ditunjuk oleh perwakilan peradilan.

Disidang Secara Ilegal Tanpa Saksi

Setelah jaksa penuntut Wang Fangyun selesai membaca surat dakwaan, pengadilan menolak untuk memberikan bukti yang memberatkan Wu. Pengacaranya menuntut agar pengadilan mengungkapkan (memperlihatkan) bukti asli, namun pengadilan menolak. Pengacara itu menunjukkan bahwa tindakan seperti itu merupakan pelanggaran hukum yang serius. Pembuktian pengadilan tak berdasar, dan pada akhirnya, pengadilan masih menolak untuk memberikan bukti asli di luar beberapa foto dan tanda tangan palsu.

"Adalah sah bagi Wu Congmei untuk berlatih Falun Gong," ujar pengacara Wu. "Mendistribusikan materi klarifikasi fakta Falun Gong juga sah." Dia juga menunjukkan bahwa menuntut Wu menurut Pasal 300 Hukum Pidana ("Tindakan Menggunakan Organisasi untuk Menyabotase Hukum dan Peraturan Negara.”) adalah tidak berdasar.

Pada akhirnya, pengacara Wu juga menyatakan, "Jika Anda menghukum seseorang yang tidak bersalah, adalah melanggar hukum dan juga adalah noda bagi hati nurani seseorang." Dengan demikian, dia meminta agar pengadilan membebaskan Wu.

Wu juga dengan tegas meminta supaya dibebaskan segera.

Memalsukan Tanda-tangan Saksi

Petugas Keamanan Domestik menggalang tanda tangan dari anak laki-laki dan menantu perempuan Wu, mengklaim bahwa mereka diminta untuk menandatangani daftar harta pribadi yang disita setelah rumah Wu digeledah. Anak dan menantu perempuan Wu tidak ada di rumah ketika polisi membawa Wu pergi, namun, polisi menggunakan tanda tangan seperti ini sebagai ketetapan saksi. Pengadilan kemudian menggunakan anak dan menantu perempuan Wu sebagai "saksi penting."

Tidak Memberikan Putusan kepada Pembela dan Keluarga


Pada tanggal 21 Desember 2012, ketika suami Wu  mengunjungi Hakim Qiu untuk meminta pembebasan istrinya, Qiu mengatakan, "Saya telah menghukumnya tiga tahun." Suami Wu menjawab, "Pengacara mengatakan bahwa istri saya tidak bersalah. Berlatih Falun Gong adalah legal. Bagaimana mungkin anda menghukumnya ke penjara?" Jawab Qiu fasih," Kalalu begitu, Anda bisa menuntut saya." Pada akhirnya, pengacara Wu mamupun keluarganya tidak pernah menerima putusan resmi.

Memanipulasi Waktu


Sidang ilegal Wu di Pengadilan Daerah Huili berlangsung pada tanggal 17 November 2012, dan hukuman berlangsung pada 7 Desember. Putusan itu diberikan kepada Wu pada tanggal 20 Desember, 14 hari setelah batas waktu.

Wu mengajukan banding  pada 21 Desember. Namun, sampai 8 Januari, pengacara Baijing kedua Wu tidak diberi akses ke materi perkaranya oleh Pengadilan Menengah Liangshan. Pengacara diberitahu bahwa pengadilan belum menerima bahan-bahan dari Kabupaten Huili.

Pengacara itu pergi ke Huili pada 9 Januari untuk mengatasi hal kesalahan penanganan ini dengan Hakim Qiu. Qiu mengklaim bahwa bahan kasus sudah dikirim ke Pengadilan Menengah Liangshan. Di depan Qiu, pengacara segera menelepon hakim ketua Pengadilan Kriminal Pengadilan Menengah Liangshan untuk meminta klarifikasi. Dia kemudian menyerahkan telepon kepada Qiu, dimana Qiu berubah ceritanya. Dia mengatakan kepada pejabat pengadilan tingkat yang lebih tinggi bahwa bahan-bahan kemungkinan masih dalam perjalanan. Jarak antara Kabupaten Huili dan Kota Xichang (ibukota Perfektur Liangshan) hanya 185 kilometer. Tidak mungkin bahan-bahan masih dalam perjalanan setelah lebih dari 10 hari. Anggota keluarga Wu sangat marah karena nyata-nyata mereka berbohong.

Pengacara itu memberikan bukti bahwa Pengadilan daerah Huili menyebabkan penundaan yang tidak perlu, karena mereka menahan Wu secara tidak sah selama tiga setengah bulan, putusan Wu keluar 14 hari setelah tenggang waktu, dan sengaja menyembunyikan bahan kasus Wu dari pengadilan menengah. Pengacara tersebut juga menunjukkan bahwa jaksa Kejaksaan, Wang Fangyun gagal dalam tugasnya untuk memantau tindakan pengadilan.

Seorang anggota staf Kejaksaan di Daerah Huili akhirnya menjadi mengerti dengan jelas perincian tersebut. Tanda tangannya pada 27 Juli 2012, pada dasarnya menuntut Wu, dia terkejut dan terganggu setelah pengacara membuatnya menyadari beberapa pelanggaran hukum yang penting. Para anggota staf mengatakan bahwa ia tidak terlibat dalam kasus ini, dan bahwa tanda tangannya pada dokuman penuntutan pasti telah dipalsukan.

Pengacara Wu mengajukan keluhan ke Pengadilan Menengah Liangshan mengenai Hakim Qiu Yun dari Pengadilan Daerah Huili, Wang Fangyun dari Kejaksaan Daerah Huili, dan lain-lain yang terlibat dalam kasus ini. Pengacara meminta agar Pengadilan Menengah Liangshan mengoreksi hukuman bersalah yang di catatkan oleh Pengadilan Daerah Huili.

Sayangnya, kejadian seperti ini di mana para profesional hukum serampangan melanggar hukum tidak hanya terjadi di Daerah Huili, tetapi juga diseluruh China saat ini.

Chinese version clcik here
English version click here