(Minghui.org) Galeri terkenal “Foto Klub Split” menyelenggarakan  pameran foto “Perjalanan Damai Falun Dafa” pada 1-13 Maret 2013, di Split, Kroasia. Media setempat, termasuk stasiun radio, situs web dan koran, mempublikasikan kegiatan itu dan meminta lebih banyak informasi tentang latar belakang latihan ini.

Pameran foto disajikan dalam tiga bagian: berdirinya Falun Dafa di China, penganiayaan di China dan perlawanan damai terhadap penganiayaan, dan perkembangan Falun Dafa di seluruh dunia. Pameran ini telah diselenggarakan di puluhan kota dan memperkenalkan ke seluruh lapisan masyarakat tentang ajaran spiritual damai Falun Dafa serta penganiayaan yang dihadapinya di China.

Presiden dari galeri foto (kiri) memberikan sambutan hangat di pembukaan pameran foto

Presiden Klub Membuka Pameran

Pada acara pembukaan, presiden klub memberikan pidato pembukaan secara singkat tentang pameran, menyebutkan foto-foto itu sebagai “foto sejarah yang luar biasa” yang tujuannya adalah memberitahu publik dan mendorong mereka untuk memikirkan lebih mendalam.

Praktisi setempat berbicara kepada lebih dari 250 pengunjung yang menghadiri pembukaan, menjelaskan mengapa praktisi Falun Dafa di China tidak memiliki kebebasan untuk berkumpul dan berlatih sesuatu yang “begitu indah.” Banyak yang terkejut oleh fakta yang belum pernah mereka dengar tentang Falun Dafa sebelumnya, terutama tentang penganiayaan.

Mereka dengan seksama membaca brosur tentang latihan dan penganiayaan serta mengajukan banyak pertanyaan yang mana dijawab praktisi dengan rinci.

Pengunjung sangat senang melihat bunga lotus kertas, yang menyimbolkan ketahanan dan disiplin moral.

Pengunjung mengambil bunga Lotus

Penjelasan Simbol Falun

Simbol Falun Dafa, diagram Falun, termasuk simbol swastika Buddha kuno di tengah dan empat yang lebih kecil di sisinya.

Seorang sejarahwan seni yang mengunjungi pameran mengatakan ia sangat senang melihat brosur dengan sejarah panjang dan arti positif dari penjelasan simbol swastika, termasuk bagaimana Hilter membajak simbol kuno itu untuk merubah arah dan maknanya.

Banyak penduduk lokal di Split terkejut mendengar adanya swastika di istana Kaisar Roma Diocletian. Istana Diocletian adalah tempat bersejarah utama di kota Split, dilindungi oleh UNESCO. Di pintu masuk kamar tidur Kaisar Diocletian ada dekorasi berbentuk swastika.

Orang-orang teringat reputasi menakutkan yang Hitler asosiasikan dengan simbol swastika, mereka menjadi senang setelah tahu arti simbol kuno itu – faktanya adalah simbol Buddha dan telah dianut di banyak kebudayaan di seluruh dunia dengan pesan positif akan nasib baik, kedewaan dan tak terbatas.



Pengunjung di pameran

Pengunjung Tersentuh

Seorang nenek yang datang bersama dengan putra dan putrinya merasa sulit untuk melihat foto-foto tentang penganiayaan, tetapi terus mengamati tentang permohonan damai di seluruh dunia. Praktisi menjelaskan kepadanya maksud dari foto-foto itu adalah untuk membangkitkan kesadaran orang-orang di seluruh dunia untuk menghentikan penganiayaan terhadap Falun Gong di China. Wanita itu setuju bahwa itu memang perlu.

Praktisi memberinya hadiah kecil berupa bunga lotus kertas yang mengharukan wanita itu. Ia berkata, ”Kamu seperti membaca jiwa saya. Inilah warna saya dan pesan ini (di bunga lotus) adalah apa yang perlu saya dengar di masa hidupku sekarang ini.”

Kunjungan dari Duta Besar Perancis


Duta Besar Perancis untuk Kroasia,  Ny. Michèle Boccoz, mengunjungi pameran bersama suaminya. Praktisi menjelaskan foto-foto itu dengan rinci dan berbagi informasi tentang penganiayaan yang terjadi di China. Ny. Boccoz berterima kasih atas segala informasi dan mereka mengambil bunga lotus kertas serta brosur informasi.

Setelah melihat foto, duta besar Perancis menerima bunga lotus

Pengunjung Berbagi Kesan Mereka

Seorang wanita yang mengunjungi pembukaan kembali lagi setelah beberapa hari kemudian bersama dengan sekotak coklat. Ia berkata, ”Bunga lotus kertas dan pesannya begitu indah sehingga saya merasa harus berterima kasih pada Anda. Dua teman saya akan mengunjungi saya besok dan saya akan membawa mereka ke pameran.”

Para pengunjung membaca deskripsi foto-foto dan informasi tentang Falun Gong dengan saksama, dan ini membuat mereka mengungkap pengalaman mereka saat melakukan perjalanan ke China. Mereka mengatakan bahwa mereka sendiri mengalami pengekangan dan sensor di China yang sungguh nyata, bahkan pada zaman ini.

Seorang seniman datang untuk melihat pameran untuk kedua kalinya dan setelah melihat pameran, ia mendatangi praktisi dan berkata, ”Saya ingin berterima kasih atas pameran ini. Terakhir saya mengambil brosur informasi dan sekarang saya kembali lagi.”

“Anda membantu saya untuk mendobrak prasangka saya terhadap orang China. Sekarang saya melihat kita semua adalah makhluk yang sama, mencari kebenaran yang lebih tinggi, mencari kebenaran spiritual.” Ia meminta bunga lotus sebagai kenang-kenangan dari pameran.

Selain penduduk lokal Split, pameran juga dikunjungi turis dari Perancis, Amerika dan Jepang. Seorang pria dari Jepang tidak dapat berbahasa Inggris dengan baik, tetapi dapat membaca tiga karakter Sejati-Baik-Sabar dan berkata, ”Kata-kata ini sangat bagus.” Ia dengan saksama melihat semua foto dan menggelengkan kepalanya dengan sedih di depan foto tentang penganiayaan. Ia mempelajari semua foto cukup lama dan kemudian pergi dengan sebuah senyum.

Sukses besar


Dalam hampir dua minggu, pameran foto Falun Dafa di Split telah dikunjungi oleh lebih dari 1.800 orang.

English version click here