(Minghui.org) Pada 27 April 2013, praktisi Falun Gong dari seluruh Inggris berkumpul bersama di dekat Lapangan St. Martin-in-the-Fields yang terletak di pusat London untuk memperingati 14 tahun permohonan damai 25 April.

Para praktisi memperkenalkan Falun Gong dan menyingkap kejahatan yang dilakukan oleh Partai Komunis China (PKC) yakni pengambilan organ secara hidup-hidup dari praktisi yang kini masih dianiaya di China.









Praktisi Falun Gong memperingati permohonan 25 April di dekat St. Martin-in-the-Fields dengan memperagakan latihan Falun Gong, menyingkap penganiayaan, dan mengumpulkan tanda-tangan petisi yang menyerukan kepada PBB agar melakukan investigasi atas kejahatan PKC dalam pengambilan organ dari tahanan yang masih hidup.

Meskipun dalam cuaca berangin dan hujan, praktisi Falun Gong membentangkan spanduk-spanduk dalam tulisan bahasa Inggris dan Mandarin dengan pesan-pesan berikut ini: “Falun Gong Mengajarkan Sejati, Baik dan Sabar,” “14 Tahun Tetap Teguh Percaya Pada Falun Dafa” dan “Mohon Bantu Hentikan Kejahatan Pengambilan Organ Secara Hidup-Hidup dari Praktisi Falun Gong.” Sementara itu beberapa praktisi lain memperagakan latihan Falun Gong dengan diiringi musik Dafa yang anggun dan damai, sedang lainnya membagikan brosur informasi kepada para pejalan kaki dengan tersenyum.

Banyak orang memberikan dukungan dengan menandatangani petisi yang menyerukan agar diakhirinya penganiayaan dan meminta Perserikatan Bangsa-Bangsa melakukan investigasi terhadap kejahatan PKC dalam pengambilan organ.

Permohonan Damai 25 April yang Bersejarah

Empat belas tahun yang lalu, pada 25 April 1999, lebih dari 10.000 praktisi Falun Gong di China menggelar permohonan damai di Beijing, yang mana menarik perhatian dari seluruh dunia. Selama empat belas tahun terakhir ini, praktisi Falun Gong di Inggris terus menerus menyingkap penganiayaan Falun Gong kepada para pengunjung dari seluruh dunia di dekat St. Martin-in-the-Fields.

Dukungan Luas

David Kilgour, mantan Menteri Sekretaris Kanada untuk Kawasan Asia Pasifik dan mantan Anggota Parlemen, juga sebagai salah satu penulis buku Bloody Harvest, mendatangi St. Martin-in-the-Fields selama kunjungan singkatnya di London.

Beliau mengungkapkan rasa kagumnya atas keteguhan hati praktisi Falun Gong selama bertahun-tahun dalam menyingkap penganiyaan. Dia menyerukan agar segera dihentikan penganiayaan Falun Gong dan menghentikan kejahatan pengambilan organ secara paksa yang dianggap sebagai kejahatan terhadap kemanusiaan. Kilgour menyatakan, “Kejahatan PKC terhadap kemanusiaan yang saya sebutkan ini mengacu pada kejahatan membunuh para praktisi Falun Gong dan para tahanan politik yang tidak melakukan kejahatan apapun, tetapi organ-organ mereka diambil secara ilegal untuk dijual. Ini benar-benar sebuah kejahatan kemanusiaan yang sangat buruk.”

David Kilgour mengunjungi St. Martin-in-the-Fields untuk memberikan dukungan atas upaya praktisi Falun Gong dalam mengakhiri penganiayaan.

Ethan Gutmann, yang telah melakukan penelitian independen terhadap kejahatan pengambilan organ oleh rejim China, berkata dalam sebuah wawancara bahwa permohonan damai 25 April oleh praktisi Falun Gong adalah hari bersejarah yang sangat penting. Dia yakin bahwa ini adalah permohonan damai berskala besar yang membuat media internasional menaruh perhatian pada Falun Gong.

Gutmann berkata, “Pada 25 April 1999, media internasional memberitakan Falun Gong, meksi banyak dari mereka terpengaruh oleh media PKC, memberitakan berita palsu. Tetapi ini tidaklah penting. Apa yang menjadi penting adalah semua laporan tersebut membuat Falun Gong menjadi perhatian bagi masyarakat Barat, dimana semua orang ingin memahami apa itu Falun Gong. Pada awalnya rejim China mencoba untuk menutupi-nutupi peristiwa sebenarnya, dengan tidak membiarkan dunia mengetahui berita yang sebenarnya. Tetapi Falun Gong menolak untuk ditutup-tutupi. Apa yang menjadi esensi dari Falun Gong adalah Falun Gong selalu membuka pintunya kepada semua orang. Inilah kenapa Falun Gong pada hari ini bisa berpijak di tempat yang terang sementara PKC berusaha keras pada titik penghabisan untuk menindas Falun Gong.”

Selama acara di St. Martin-in-the-Fields, banyak warga Inggris, begitu juga dengan para pengunjung dari seluruh belahan dunia, berhenti di depan poster informasi untuk mempelajari mengenai Falun Gong. Setelah mengetahui tentang kejahatan pengambilan organ praktisi Falun Gong yang dilakukan oleh PKC, orang-orang menandatangani petisi yang menyerukan agar Perserikatan Bangsa-Bangsa melakukan investigasi independen terhadap kejahatan-kejahatan ini. Sekitar 500 tanda tangan berhasil dikumpulkan pada hari itu.







Warga London dan turis berkumpul untuk mempelajari lebih banyak mengenai Falun Gong

Christie dan Ross, seorang ibu bersama putrinya, sedang mengunjungi London dari Kota Conventry. Ini adalah kali pertama mereka dengar mengenai Falun Gong. Mereka terkejut oleh penganiayaan brutal yang dilakukan oleh rejim China terhadap Falun Gong. Mereka menandatangani petisi tanpa keraguan dan mengungkapkan rasa terkejut mereka yang luar biasa dengan berkata: “Saya tidak dapat mempercayai bahwa ini adalah benar! Kita adalah manusia yang mestinya memiliki kebebasan berkeyakinan dan kebebasan berbicara.”

Praktisi merasa gembira bahwa menemukan warga Inggris, banyak sekali turis dari seluruh belahan dunia yang berhenti untuk mempelajari tentang Falun Gong dan menandatangani petisi.

Sejumlah orang meminta lebih banyak brosur dan materi sehingga mereka bisa membagikannya kepada kerabat dan teman-teman mereka. Seorang pria dari London berkata bahwa dia telah melihat praktisi Falun Gong sebelum melewati St. Martin-in-the-Fields. Ada sebuah laporan baru-baru ini dari media Inggris yang membuatnya menaruh perhatian terhadap pengambilan organ secara hidup-hidup dari praktisi Falun Gong yang dilakukan oleh PKC. Dia terus menerus berkata, “Ini sangat mengejutkan dan setiap pemerintahan di dunia tidak boleh membiarkannya. Kita harus segera mengambil tindakan untuk menghentikan kejahatan ini. Saya ingin tahu bagaimana saya bisa ikut membantu.”

Hassan, seorang pemuda dari London, berdiri di tempat kegiatan untuk waktu yang lama. Dia berkata bahwa dia berlatih qiqong sendiri dan bisa merasakan medan energi yang damai di dekat praktisi Falun Gong. Setelah mengetahui bahwa Falun Gong adalah sebuah latihan  kultivasi dengan standar moral yang tinggi, dia berkata berencana untuk mencari tahu lebih banyak lagi melalui Internet.

Pada malam harinya, praktisi Falun Gong berpindah dari St. Martin-in-the-Fields Plaza ke Kedutaan Besar China di London untuk mengadakan nyala lilin malam dalam aksi damai menentang penganiayaan yang telah berlangsung 14 tahun.

Chinese version click here
English version click here