Nama: Li Aixuei (李 爱 学)
Jenis kelamin: Laki-laki
Umur: 42 tahun
Alamat: Kecamatan Shenjing, Kabupaten Xuanhua, Kota Zhangjiakou
Pekerjaan: Pemilik Bengkel Motor
Tanggal Penangkapan Terakhir: 12 Februari 2003
Tempat Penahanan Terakhir: Rumah sakit jiwa (精神病院)
Kota: Zhangjiakou
Provinsi: Hebei
Penganiayaan yang Diderita: Kerja paksa, hukuman ilegal, rumah sakit jiwa, pusat penahanan

(Minghui.org) Pada malam 1 Februari 2013, kakak Li Aixue diberitahu oleh Kantor Urusan Sipil Kabupaten Xuanhua di Provinsi Hebei untuk datang menjemput Li Aixue dan membawanya pulang. Li telah hilang selama 10 tahun. Para pejabat dari Kantor Urusan Sipil Provinsi Henan mengirimnya ke Kantor Urusan Sipil Kabupaten Xuanhua. Ibunya sekarang berusia 84 tahun, telah merindukannya setiap hari. Seluruh keluarganya sangat ingin melihat dia lagi.

Namun, ketika saudaranya pergi untuk menjemputnya, ia terkejut dan tidak bisa mengenalinya: Li mengenakan mantel militer compang-camping, celana bunga perempuan, dan sepatu robek. Dia bongkok, dan matanya kosong. Ada memar di bawah mata kanannya dan kutu di seluruh tubuhnya. Sebuah tag nama dari sebuah rumah sakit jiwa diikat di pergelangan tangannya. Dia tidak bereaksi ketika kakaknya berbicara dengannya. Kakaknya meneteskan air mata saat melihat apa yang telah terjadi pada Aixue. Ketika mereka tiba di rumah, ibunya sangat bersemangat keluar untuk menyambutnya, tapi ketika dia memegang tangannya, ia tidak mampu mengenalinya. Ibunya sangat sedih.


Li Aixue 10 tahun yang lalu


Li Aixue saat ini

Li Aixue lahir pada tahun 1971 di sebuah keluarga petani di Kecamatan Shenjing, kabupaten Xuanhua. Lebih dari 10 tahun yang lalu, ia membuka sebuah bengkel sepeda motor di Desa Toutaizi di Kabupaten Xuanhua dan menjalani kehidupan yang baik dengan ibunya. Dia sering berpikir tentang makna kehidupan. Pada tahun 1997, setelah ia membaca Zhuan Falun, semua pertanyaan itu terjawab. Dia memahami makna sebenarnya dari kehidupan dan mulai berlatih Falun Dafa.

Aixue mengikuti prinsip Sejati-Baik-Sabar dan menjadi orang yang lebih baik. Setelah penganiayaan Falun Gong dimulai pada tahun 1999, Aixue seperti praktisi Falun Gong lainnya, ingin mengklarifikasi fakta tentang Falun Gong kepada masyarakat: bagaimana ia telah mendapat manfaat dari latihan dan bagaimana Falun Gong bermanfaat bagi orang-orang dan masyarakat. Dia tidak ingin orang tertipu oleh kebohongan media rejim. Dia turun ke jalan untuk membagikan materi informasi dan membantu orang-orang memahami fakta kebenaran.

Pada pagi hari tanggal 12 Februari 2003, Aixue ditangkap oleh petugas dari Kantor Polisi Kecamatan Yanghenan di Kabupaten Xuanhua dan ditahan di Pusat Penahanan Xuanhua. Sebulan kemudian, ia dijatuhi hukuman satu setengah tahun kerja paksa dan dikirim ke Kamp Kerja Paksa Gaoyang di Provinsi Hebei.

Untuk memaksa dia melepaskan Falun Gong, kamp kerja paksa menyiksa dia dengan brutal menggunakan segala macam cara, termasuk menusuk telapak kakinya dan memaksa dia untuk bekerja dengan jam kerja ekstra panjang. Tapi dia tidak menyerah. Ketika ada kesempatan, ia berhasil melarikan diri. Polisi mencari ke rumah dan rumah kerabatnya serta mengawasi daerah sekitarnya untuk kembali menangkapnya. Untuk menghindari kesulitan bagi keluarga dan kerabatnya, ia memutuskan untuk tidak kembali dan hidup jauh dari rumah. Keluarganya tidak pernah mendengar kabar darinya setelah itu.

Bagaimana dia hidup selama hampir 11 tahun terakhir? Bagaimana dia mengalami gangguan mental? Siapa yang mengirimnya ke rumah sakit jiwa? Bagaimana para pejabat dari Kantor Urusan Sipil Provinsi Henan tahu dia dari Kabupaten Xuanhua? Tidak ada jawaban atas pertanyaan-pertanyaan itu. Aixue seorang pemuda aktif dengan kepribadian menarik yang sangat terampil dalam memperbaiki sepeda motor, seharusnya mudah mencari pekerjaan. Dia dapat menahan penyiksaan di kamp kerja paksa tanpa terkena gangguan mental. Dia baru berusia 32 tahun saat itu.

Meskipun Aixue telah berada di rumah selama lebih dari dua bulan, dia masih sangat berhati-hati dan selalu takut. Dia selalu mengunci pintu dan tidak ingin ada yang melihatnya. Dia tidak suka keramaian. Ketika orang tak dikenal datang, dia pergi dan bersembunyi. Dia kadang-kadang bergumam kepada dirinya sendiri tentang "berubah" atau minum obat, menunjukkan bahwa dia dipaksa untuk "berubah" dan menggunakan obat pada beberapa waktu.

Aixue hanyalah satu dari sekian banyak. Puluhan ribu praktisi Falun Gong masih ditahan di pusat penahanan, kamp kerja paksa, penjara, dan pusat pencucian otak rejim komunis China. Kami berharap semua orang memahami situasi yang sebenarnya dan mundur dari Partai Komunis China. Mari kita semua bekerja sama untuk mengakhiri penganiayaan.

Chinese version click here
English version click here