(Minghui.org)

Ringkasan Fakta Kunci Penganiayaan:


Nama: Huang Jingru (黄敬 如)
Jenis Kelamin: Perempuan
Umur: 61
Alamat: Kota Changchun
Pekerjaan: Pensiunan karyawan Gold Mining Co, Ltd
Tanggal Penangkapan Terakhir: 20 Desember 2012
Tempat Penahanan Terakhir: Pusat Penahanan Dongcheng Beijing (北京 东城 拘留所)
Kota: Beijing
Penganiayaan yang Diderita: Setrum listrik, kerja paksa, cuci otak, hukuman ilegal, pemukulan, penjara, pengekangan fisik, ditahan di rumah sakit jiwa, penahanan.

Huang Jingru tidak pernah pulang setelah dia pergi ke Beijing mengirimkan surat klarifikasi fakta pada tanggal 20 Desember 2012. Awal Maret tahun ini keluarganya akhirnya menerima sebuah pemberitahuan penahanan dan penangkapan dari Beijing.

Hal tersebut diketahui setelah Huang ditahan secara ilegal di Pusat Penahanan Dongcheng di Beijing selama lima bulan. Pada bulan ketiga penahanannya, ia melanjutkan mogok makan, dan kini telah sangat lemah. Dia dilaporkan telah dirawat di Rumah Sakit Polisi Beijing.

Mengalami penganiayaan setelah memperoleh manfaat dari Falun Gong

Huang Jingru berusia 61 tahun, adalah seorang pensiunan dari Gold Mining Co, Ltd di Kabupaten Jiapigou, Kota Huadian, Provinsi Jilin.

Dia mulai berlatih Falun Gong pada tahun 1997. Sebelum dia belajar latihan, dia menderita banyak penyakit fisik, termasuk penyakit jantung bawaan, stenosis pembuluh darah otak, distensi lambung, dan degenerasi otot lumbal. Ketika usianya 40 tahun kesehatannya sangat buruk sehingga dia sering pingsan. Setelah dia mulai berlatih Falun Gong, kesehatannya cepat membaik.

Namun, Partai Komunis China (PKC) mulai menganiaya Dafa pada tahun 1999. Praktisi ditangkap secara ilegal, dipenjara, disiksa, dan dipaksa untuk melepaskan keyakinan mereka.

Mulai awal tahun 2001, Huang mulai mengirim surat kepada pemerintah pusat dan berbagai kantor pemerintah daerah, menandatangani nama sebenarnya, mengklarifikasi fakta kebenaran tentang Falun Gong dan menyerukan untuk mengakhiri penganiayaan.

Mengalami penderitaan penyiksaan dan penahanan panjang di Kamp Kerja Paksa Wanita Heizuizi di Kota Changchun

Dari bulan Juli sampai Oktober 1999, Huang Jingru pergi ke Beijing untuk memohon keadilan bagi Falun Gong empat kali. Dia mengunjungi Zhongnanhai, berbagai pemerintah pusat, dua kali dan sekali permohonan di Biro Pusat Permohonan. Setelah dia ditangkap, dia ditahan di Pusat Penahanan Xuanwu selama 13 hari, dan dijatuhi hukuman satu tahun kerja paksa di Kamp Kerja Paksa Wanita Heizuizi di Changchun.

Di kamp kerja paksa, Huang disetrum oleh penjaga Liu Lianying. Huang telah mogok makan selama lebih dari 20 hari dan sangat lemah. Dia juga disiksa dan dianiaya dengan metode lain, termasuk ranjang kematian, penyiksaan perentangan, pemukulan, dan kerja paksa.

Karena dia menolak melepaskan keyakinannya, penahanan Huang berulang kali diperpanjang. Karena kondisi buruk di kamp kerja paksa, ia menderita kudis di seluruh tubuhnya. Suatu kali, ia pingsan karena beban kerja yang berat. Ketika dokter memeriksa, dia tidak menemukan denyut nadi atau tekanan darah. Kamp kerja takut mereka akan bertanggung jawab jika dia meninggal, sehingga mereka membebaskannya pada bulan Februari 2000. Pada saat dibebaskan dia telah ditahan melewati hukuman aslinya satu tahun dan tiga bulan.

Tetap Teguh Mengklarifikasi Fakta Meskipun Ditahan Berulangkali

Pada musim dingin tahun 2001, Huang pergi ke Beijing untuk mengajukan permohonan. Dia tidak membawa tanda pengenal. Seorang petugas polisi menggeledah tasnya dan menemukan materi Falun Gong dan menangkapnya. Dia ditahan selama dua tahun di kamp kerja paksa lokal, dan dibebaskan dengan pembebasan bersyarat untuk perawatan medis.

Pada musim panas 2002, dia pergi ke Beijing untuk memohon lagi, dan ditangkap di Lapangan Tiananmen. Direktur Kantor 610 setempat pergi ke Beijing untuk membawanya kembali, dan mengirimnya langsung ke Kamp Kerja Paksa Wanita Changchun. Dia dipenjara di sana selama delapan bulan. Karena dia menjadi sasaran penyiksaan, Huang menjadi sangat lemah tangan dan kakinya menjadi bengkak. Kemudian dia dibebaskan bersyarat untuk perawatan medis.

Pada bulan Juli 2009, Huang kembali ke kota kelahirannya untuk memperingati ulang tahun ketiga pemakaman ayahnya. Pada saat itu, polisi di Kota Huadian secara aktif menangkap praktisi Falun Gong. Dia menulis surat dan memberikannya kepada direktur Kantor 610 kota secara pribadi, mencoba membujuk mereka untuk menghentikan perbuatan jahatnya. Beberapa hari kemudian, ketika dia pergi ke Departemen Kepolisian Huadian untuk mengklarifikasi fakta kebenaran kepada kepala Divisi Keamanan Domestik, mereka menahannya selama 15 hari. Kantor 610 mengadakan sesi cuci otak khusus untuknya.

Pada bulan Agustus 2010, ketika Huang sedang membagikan materi klarifikasi fakta dengan praktisi lain, dia dilaporkan, ditangkap lagi, dan ditahan selama 15 hari.

Pada tahun 2011, dia mencoba menggantung spanduk sepanjang tiga meter di gerbang Departemen Kepolisian di Changchun, dan dihukum dua tahun kerja paksa. Dia melanjutkan mogok makan di kamp kerja paksa dan dibebaskan setelah satu bulan.

Setelah Huang kembali ke rumah, ia mengetahui bahwa praktisi yang tinggal bersamanya telah ditangkap dan dikirim ke kamp kerja paksa juga. Huang pergi ke kantor polisi tiga kali untuk mengklarifikasi fakta dan meminta pembebasan rekannya, tapi departemen kepolisian menolak. Selanjutnya, dia pergi ke pemerintah provinsi untuk mengklarifikasi fakta dan meminta pembebasan temannya, namun ditangkap di sana dan dihukum kerja paksa lagi. Liu Lianying, kepala divisi tempat Huang ditahan, telah diekspose oleh Huang sebelumnya karena menganiaya praktisi Falun Gong. Ketika Liu melihat Huang, dia mengatakan, "Kali ini kau milikku! Biarkan aku menghabiskan dua tahun dengan kamu! "

Karena dia bukan seorang kriminal dan tidak melanggar hukum, Huang menolak untuk mengikuti aturan kamp kerja dan menolak untuk mengenakan seragam penjara. Sebagai hukuman, Liu Lianying menyetrumnya dengan tongkat listrik dan memukulinya sampai wajahnya membengkak. Liu juga memfitnah Dafa dan mengutuk pendiri Falun Dafa, Guru Li Hongzhi. Huang berkata, "Anda harus meminta maaf karena memfitnah Dafa dan Guru saya!" Liu Lianying menolak untuk meminta maaf, dan terus meneriakkan kata-kata kasar. Setelah sekitar 3 bulan, Huang dibebaskan ketika hidupnya dalam bahaya.

Pada bulan September 2012, ketika Huang menaruh surat klarifikasi fakta di mobil polisi di Kantor Polisi Mengjiatun, ia ditangkap dan ditahan selama 15 hari. Dia ditolak oleh pusat penahanan karena kondisi fisiknya sangat buruk.

Huang ditangkap lagi pada bulan Desember 2012 dan kini telah ditahan di Kamp Kerja Paksa Dongcheng di Beijing selama lima bulan. Kami menyerukan kepada orang-orang baik hati, baik di China dan luar negeri, untuk membantu menyelamatkannya. Dia telah melakukan mogok makan selama lebih dari dua bulan dan kondisinya memburuk dengan cepat.


Chinese version click here
English Version click here