(Minghui.org) Ini adalah bagian kedua dari kisah pribadi Li Yushu mengenai perlakuan kejam yang dideritanya di Penjara Wanita Heilongjiang karena berlatih Falun Gong. Pada bagian pertama, Li menceritakan cekok yang dideritanya dalam 10 tahun melakukan mogok makan untuk memprotes kekerasan terhadap praktisi Falun Gong di penjara.

Dibawah ini, Li menceritakan bentuk penyiksaan lain yang dideritanya di penjara antara tahun 2005 hingga pembebasannya pada tahun 2014.

Sel Penyiksaan yang Dingin dan Lembab (Februari 2005)

Pada Februari 2005, Yan Yuhua, kepala divisi Bangsal No. 9, mendatangi sel saya. Dia berkata, “Sudah hampir Tahun Baru Imlek. Jika kamu masih melakukan mogok makan, kami akan membawa kamu ke sel kecil. Kamu mempunyai waktu satu hari untuk memikirkannya.” Keesokan harinya, mereka melanjutkan dengan ancaman mereka.

Ada lima “sel kecil,” seperti itu, setiap sel menampung beberapa praktisi. Sel-sel ini dingin dan lembab. Pemanas satu-satunya berada di lorong, dan air dari pemanas itu bocor dari langit-langit dan membanjiri lantai. Bahkan ranjang dan selimut juga basah.

Praktisi di sel No. 3 melafalkan ceramah Guru Li kepada saya. Karena saya telah ditahan di sel isolasi untuk waktu yang lama, dapat belajar Fa adalah kesempatan yang sangat berharga. Akan tetapi, petugas memindahkan saya ke sel No.1, dimana saya tidak bisa mendengar suara para praktisi itu. Ketika saya melafalkan puisi Guru Li (Hong Yin) dengan suara lantang, tahanan yang ditugaskan untuk memantau saya berusaha untuk menghentikan saya. Mereka menutup pintu sel saya.

Sel ini adalah bilik penyiksaan yang dipenuhi dengan cincin-cincin di lantai. Tangan dan kaki saya dibelenggu ke cincin ini seperti saya sedang duduk membungkuk ke depan dan tidak bisa bergerak. Saya bertahan dalam posisi menyakitkan ini untuk waktu yang sangat lama, dengan perasaan waktu berjalan sangat lambat. Para petugas tidak membebaskan saya dari posisi ini bahkan pada malam hari, dan setiap pagi mereka pertama-tama memeriksa apakah saya sudah meninggal.

Saya disiksa di sel kecil ini selama 40 hari.

Para Penjaga Menggunakan Keluarga untuk Menekan Saya (Maret 2005)

Pada 14 Maret 2005, penjaga dan tahanan membawa saya ke gedung yang paling sunyi, dimana empat tahanan ditugaskan untuk mengawasi saya. Di dalam gedung ini, setiap lantai menampung beberapa orang, pintu-pintu dan jendela-jendela ditutupi dengan kertas. Tidak ada orang yang diizinkan untuk memasuki gedung ini. Para tahanan ditahan di ruang isolasi dan tidak diizinkan untuk berkomunikasi satu sama lain.

Abang sulung saya dipanggil oleh pihak berwenang penjara. Mereka menekannya untuk menandatangani surat pernyataan yang membebaskan pihak penjara dari tanggung jawab dalam kasus kematian saya. Dia menolak. Penjaga juga mencoba untuk membuat dokumen dan video palsu. Jika saya terbunuh selama pencekokan makan atau berbagai masalah yang terkait hal ini, mereka bisa menggunakan materi palsu ini untuk menyalahkan saya. Saya menolak untuk bekerja sama dengan mereka dalam pembuatan dokumen seperti itu.

Beberapa hari kemudian, pihak penjara membawa suami dan putra saya dengan harapan mereka bisa meminta saya berhenti berlatih Falun Gong. Saya menjelaskan kepada mereka kenapa saya terus melakukan aksi mogok makan. Mereka memahami dan tidak menekan saya untuk melepaskan latihan ini. Saya sangat berterima kasih atas pengertian mereka.

Tahanan Shang Xiaomei berkata pada saya pada 13 April 2005, “Kamu harus berkerja-sama dengan kami. Jika kamu mati saat dicekok, hal itu akan terjadi karena kamu menolak untuk bekerja sama.” Tentu saja, saya menolak permintaan ini dan malahan menulis catatan yang berbunyi jika saya mati karena dicekok, itu karena perlakukan kejam mereka.

Bentuk-Bentuk Lain dari Penyiksaan Selama Proses Dicekok ( 2005-2006)

Pada 2 Juni 2005, Zhao Huihua, wakil presiden dari rumah sakit penjara, melihat penganiayaaan brutal selama saya dicekok dan dia tidak melakukan apapun. Wang Xinhua mencoba untuk menindik lidah saya dengan sumpit, dan menggunakan kekuatan yang sangat  besar hingga sumpitnya patah. Dia lalu menggunakan patahan sumpit tersebut untuk menindik ke dalam lidah saya. Darah muncrat keluar dan membasahi lantai. Wang menggunakan tisu toilet untuk menyerap darah.

Keesokan harinya, lidah dan mulut saya terasa sakit. Tetapi, mereka terus mencekok saya. Sangat sakit sehingga saya tidak bisa terus-menerus menahan kekerasan ini. Melihat kembali kisah ini beberapa tahun kemudian, bahkan Shang Xiaomei, tahanan yang sangat jahat yang terlibat dalam penganiayaan terhadap saya, mengatakan, “Itu adalah pertarungan hidup dan mati!”

Sungguh keajaiban dimana saya selamat dari perlakukan kejam seperti itu yang dihasut oleh pejabat penjara rezim komunis. Ini adalah keajaiban hanya karena keyakinan teguh pada Falun Gong.

Selama periode itu, para tahanan telah mengurangi frekuensi pemberian makan dengan paksa (dicekok). Setiap dua atau tiga hari, mereka akan mencekok sedikit makanan cair saja. Shang Xiaomei kadang-kadang terlihat cemas dengan keselamatan saya. Dia memeriksa tekanan darah saya, yang hanya 50-60 mmHg.

Mereka bahkan tidak bisa melakukan tes darah karena tidak cukup tekanan darah di pembuluh darah saya. Shang berkata kepada saya, “Kamu tidak akan berhasil kali ini.” Tidak mau menyerah dimana saya tidak mendapatkan makanan cairan yang cukup, Wang Xinhua dengan keliru menghubungkan kondisi saya yang masih hidup dengan air minum secara diam-diam. Lalu, berat badan saya turun hinga 60 pon (kurang lebih 30 kilogram). Tetapi, penyiksaan tidak pernah berhenti.

Pada tahun 2012, jumlah cekok pada saya dikurangi lagi selama satu bulan. Para tahanan berbicara kepada penjaga mengenai pemberian makan paksa kepada saya cukup sedikit makanan setiap hari. Saya tetap menolak untuk menyerah dan sering berteriak, “Falun Dafa Hao (Baik)!”

Pencucian Otak, Tidak Diizinkan Tidur dan Disiksa dengan Penarikan Tubuh (Awal 2006)

Suatu hari, Zhao Yingling, kepala dari rumah sakit penjara, memberitahu Xiang Shufen untuk membacakan propaganda fitnahan terhadap Falun Gong kepada saya. Saya menolak untuk mendengarkan, malahan saya melafalkan puisi Hong Ying. Xiang marah. Para pejabat lalu memasukkan Wang Xinhua dan tahanan lain untuk mencuci otak saya.

Mereka memutar video yang memfitnah Falun Gong dan penciptanya. Untuk memaksa saya menyaksikan, mereka mengikat kedua tangan saya ke sanderan kursi. Televisi diletakkan hanya satu setengah kaki dari saya dan diputar dengan suara paling besar. Selama satu bulan, saya dipaksa untuk menyaksikan video dari jam 7 pagi hingga 7 malam.

Tidak lama kemudian, babak penyiksaan yang lebih hebat dimulai.

Kembali dari kantor penjaga, para tahanan berkata kepada saya, “Kamu harus makan dan memakai seragam. Kamu harus berhenti berlatih Falun Gong dan menuruti perintah para penjaga. Kalau tidak, kamu tidak diperbolehkan tidur.”

Pada hari ketiga tanpa tidur, saya terus-menreus jatuh ke lantai saat duduk di kursi kecil. Wang Xinhua menyemprotkan air dingin ke wajah saya untuk membuat saya tetap bangun. Baju saya sudah basah seluruhnya.

Pada hari keempat, Xiao Lin, seorang kepala seksi dari Kantor 610, melakukan kunjungan. Ketika saya memberitahu dia tentang pelarangan tidur, dia mengutuk saya dan mendesak tahanan lain mengutuk juga.

Peragaan penyiksaan: Lengan dan kaki korban ditarik


Peragaan penyiksaan: Menarik kedua tangan dan kaki korban

Wang Xinhua juga membungkus tubuh saya dengan lakban dan mengangkat tubuh saya dari lantai dengan menarik kedua tangan dan kaki saya. Saya merasa seperti mati lemas, dan kedua tangan berubah menjadi biru. Pada suatu malam, Wang memberitahu Shan Yuqin untuk mengikat saya ke kaki televisi sehingga jika saya terjatuh, maka TV itu akan menimpa saya.

Xiang Shufen mendesak saya, “Kamu harus menandatangani ini dan menyetujui persyaratan ini. Begitu kamu menandatangani, kamu bisa pergi tidur.”

Pada malam keenam, Wang mengejek Shan dan menghasutnya untuk menyerang saya. Merasa marah, Shan menampar wajah saya puluhan kali dan menjewer telinga saya. Wang lalu bergabung dengannya dan menampar wajah kiri saya dengan sekuat tenaga. Saya merasa bagaikan tulang pipi saya retak. Orang lain memberitahu saya bahwa wajah saya berubah bentuk. Saya melihat ke cermin, dan benar wajah kiri dan kanan saya tidak rata.

Kemudian, saya dilarang tidur selama enam malam.

Pada 2 Juni 2006, Xiang dan Wang memaksa saya duduk di kursi untuk mendengar mereka membacakan materi propaganda. Saya menolak untuk duduk atau mendengarkan.

Pada 28 Juni, saya ditahan di sel isolasi untuk keempat kalinya.

Dipukuli Hingga Hampir Meninggal (Akhir Tahun 2006)

Sebagai praktisi Dafa, saya gigih melakukan latihan gerakan Falun Gong. Yuan Anfen, salah satu dari dua tahanan yang ditugaskan untuk mengawasi saya, meminta kepada kepala divisi Yu Yingmin agar menugaskan lebih banyak tahanan untuk memaksa saya menurut. Yu membawa Wang Xinhua.

Saat saya memancarkan pikiran lurus, Wang melompat dan menampar saya, menjedot kepala saya ke lantai. Saya berteriak “Falun Dafa Hao!” Wang terus memukuli saya sambil bertanya apakah saya akan berhenti berteriak. Lelah menggunakan tangannya, dia mulai memukul wajah dan kepala saya dengan gantungan pakaian hingga gantungan itu patah.

Pemukulan itu berlangsung selama satu jam. Saya merasa bagaikan semua tulang saya patah. Rasa sakitnya sangat sulit untuk ditahan. Yuan kembali dan bergabung dengan Wang. Mereka berdua terus-menerus memukuli saya hingga saya pingsan.

Pada malam itu, kepala saya terasa sakit, pingsan dan kehilangan kesadaran. Saya tidak sadar  hingga keesokan paginya, ketika saya pergi ke kamar mandi, saya temukan ada kotoran di celana saya. Berdarah dan berubah bentuk, wajah saya terlihat sangat mengerikan.

Wang melakukan apapun yang dia bisa lakukan untuk mencegah orang lain mengetahui luka parah saya. Dia mengawasi saya dari dekat dan tidak memperbolehkan bahkan para penjaga masuk, jadi tidak ada yang tahu bahwa saya kehilangan kesadaran dan berada di ambang kematian.

Saya terus-menerus berteriak. Saat Yuan tidak ada di sana, Wang akan menekuk kedua tangan dan kaki saya hingga hampir patah untuk membuat saya berjanji agar tidak memberitahu orang lain mengenai pemukulannya. Saya mengatakan padanya bahwa saya tidak akan menutup mulut saya.

Suatu hari, dia menggenggam lengan saya dan mengancam, “Apakah kamu masih akan memberitahu orang lain bahwa saya memukulimu? Jika iya, saya akan mematahkan tangan dan kaki kamu sekarang!” Dia juga membalikkan tubuh saya untuk mempermalukan saya. Pada malam di musim dingin, Wang menyeret saya ke kamar kecil dan membuka jendela agar saya dihembus oleh udara dingin. Saat saya melafalkan ajaran Dafa, Wang dan Yuan akan menahan saya ke bawah dan menyumpal handuk ke dalam mulut saya.

Pada Juli, pemimpin rumah sakit dan penjaga yang bertugas dalam menganiaya praktisi Falun Gong di bangsal rumah sakit mendatangi sel saya. Setelah melihat luka di seluruh wajah saya, mereka mencaci-maki saya karena bersikeras berlatih Falun Gong dan tidak menuruti perintah penjara, tidak peduli tindakan ekstrem apa yang mereka lakukan. Zhao memukuli wajah saya dengan buku dan berkata, “Kami semua menikmati hidup, namun kamu sedang menderita. Pemberikan makan dengan paksa kami hanya ingin membuat kamu menderita…”

Pemukulan Lagi (2007 – 2012)

Pada Agustus 2007, para penjaga memberikan sabuk pengikat kepada tahanan Cai Lin dan Yan Anfen. Bilamana saya berlatih gerakan, Yuan akan mengikat saya dengan sabuk itu. Karena saya sangat kurus, tahanan yang lain bernama Xiu Shufen harus membuat lubang-lubang baru di sabuknya untuk mengencangkan saya.

Pada 9 Agustus, saya dibawa ke Tim No. 13 di bangsal rumah sakit. Saya terus-menerus melakukan latihan dan memancarkan pikiran lurus. Cai Lin duduk di atas diri saya. Dengan berat badannya 200 pon (90 kg) menekan saya, saya tidak bisa bernafas. Cai lalu mulai memukuli saya dengan kejam.

Bahkan beberapa tahanan berpikir itu terlalu berlebihan dan mencoba untuk berbicara pada Cai agar menghentikannya. Dengan mengabaikan permintaan mereka, Cai melemparkan saya ke lantai. Bengkak-bengkak baru timbul di seluruh kepala saya, dan memar baru muncul di tubuh saya sebelum yang lama hilang.

Catatan Editor: Li tetap melakukan mogok makan selama bertahun-tahun. Laporan sebelumnya mengenai  kondisinya secara detail antara tahun 2007 hingga 2011.
Laporan ini mencakup tahun 2007 hingga 2009:
Li Yushu Disiksa Secara Brutal di Penjara Wanita Heilongjiang

Laporan yang meliputi tahun 2010 hingga 2011:
Li Yushu Dipukuli secara Brutal oleh Para Tahanan di Penjara Wanita Heilonjiang

Laporan yang meliputi tahun 2011:
Li Yushu Disiksa Tiap hari di Penjara Wanita Heilongjiang (Foto)

Pada Maret 2012, saya dibawa ke bangsal rumah sakit, dimana ada satu divisi dengan kepalanya bernama Zhao Xiaofan memerintah para tahanan untuk mengenakan seragam tahanan pada saya dan mengikat saya.

Pada 11 Juli, Dai Ying, kepala divisi yang lain, muncul di sel saya dengan sekelompok penjahat. Mereka menggeledah seluruh barang pribadi saya dan menyita artikel-artikel yang ditulis oleh pencipta Falun Gong. Mereka menulis kata “kriminal” di baju saya dan memberikan perintah bahwa praktisi Falun Gong tidak diizinkan untuk menggunakan kamar mandi pada waktu yang bersamaan.

Tahanan lain juga harus menggunakan kamar mandi sesuai waktu yang telah ditentukan. Pada dasarnya, peraturan dari divisi “tranformasi intensif” dijalankan di bangsal rumah sakit.

Saya menantang pembatasan ini dengan bertemu praktisi lain di ruang cuci. Pada waktu lain, saya langsung pergi ke sel-sel mereka. Para tahanan sering menyeret saya keluar. Saat para penjaga datang bertugas setiap hari, saya berseru pada mereka, “Falun Dafa Hao (baik)!”

Pada suatu hari, Dai Ying memanggil Zhao Lina, seorang pemimpin tahanan, ke kantornya dan memaki, “Jika saya mendengar Li Yushu berteriak atau melihat artikel Falun Gong lagi, semua orang di kelompok tahanan akan dikurangi nilai perilaku baiknya.”

Zhao menyampaikan perintah Dai, para tahanan lain menjadi kehilangan akal sehat. Mereka menggeledah barang dan merobek selimut saya. Mereka menuliskan kata “kriminal” di barang-barang milik saya sebelum mereka menahan saya di lantai, melakban mulut saya, dan menginjak saya. Zhao membalut lakban di seluruh tubuh saya dan mengangkat saya dari lantai.

Saya menganggap apel malam itu untuk menunjukkan perlawanan terhadap babak baru penganiayaan ini. Panggilan apel malam itu dilakukan oleh Zheng Jie, ketua seksi urusan penjara. Para tahanan diintimidasi oleh Zheng. Salah satunya dimaki hanya karena tidak menjawab dengan suara cukup lantang.

Saya berseru “Falun Dafa Hao (baik)!” Khawatir tidak memuaskan para petugas, yang lain bergegas datang memukuli saya. Shao Zhongran dan Zhao Lina menampar saya sekeras mungkin sambil menahan saya di ranjang.

Kunjungan Keluarga Ditolak Karena Menolak Memakai Seragam (2012)

Pada Maret 2012, kepala divisi Zhao Xiaofan memerintah para tahanan untuk memakaikan seragam tahanan dan mengikat saya dengan lakban.

Bai Yingxian, kepala penjara, datang untuk memeriksa ruang 310. Selama pemeriksaan, Li Rongli menampar wajah saya. Belasan tahanan bergegas untuk memakaikan seragam pada saya. Saya berusaha melawan dan jatuh ke ranjang. Gao Fuyam menginjak betis saya, memelintir dan mencubit kaki saya, menarik rambut, dan membenturkan kepala saya ke tiang ranjang.

Ini terjadi selama beberapa bulan. Karena saya menolak untuk mengenakan seragam, keluarga saya tidak diizinkan untuk mengunjungi saya. Beberapa saudara yang berusia tujuh puluhan dan delapan puluhan melakukan perjalanan ratusan mil ke penjara, namun tidak pernah berhasil menjumpai saya selama dua belas tahun ini.

Berseru “Falun Dafa Baik!” Saat Dikurung di Ruang Isolasi ( 2013)

Pada Agustus 2013, saya dikurung di ruang isolasi untuk ketujuh kalinya karena sering berseru, “Falun Dafa Hao (baik)!” Tiga pejabat membawa saya ke seksi pasien di rumah sakit penjara, dimana sejumlah praktisi telah ditahan lebih dari satu tahun. Kemudian, selimut saya dirobek, dan baju saya hilang. Hao Danjun, seorang tahanan ditugaskan untuk mengawasi saya, mengutuk dan menampar saya sesukanya.

Hao bersama tahanan lain juga melarang saya menggunakan kamar kecil. Untuk menghadapi perlakuan kejam ini, saya sering berteriak, “Adalah ilegal membangun sel kecil ini dan menganiaya orang yang baik hati!”

Saya meminta agar dipertemukan dengan inspektur yang bermarkas di penjara untuk mengekspos tindakan tanpa dasar hukum ini. Seorang tahanan Wang Weiqi menuangkan air ke sekujur tubuh saya dan menampar saya dengan sekuat mungkin. Saya terus-menerus berteriak, dan dia tidak berhenti memukuli saya hingga lelah.

Kepala penjara dan pejabat tinggi sering mengunjungi bangsal rumah sakit. Karena teriakan saya mengekspos tindakan ilegal mereka, para penjaga tidak menginginkan saya ditahan di sana untuk waktu yang lama. Pada suatu hari, mereka membawa saya ke Kelompok No. 11.

Ketika saya bertemu praktisi Falun Gong lainnya di sana dan mengucapkan satu kata kepada mereka, seorang penjaga bermarga Wang segera memerintah tahanan untuk menyeret saya pergi. Saat mereka menekan kepala saya ke lantai, saya mulai berdarah. Saya dibawa ke bangsal rumah sakit dan menerima lima jahitan.

Pembebasan ( 2014)

Bahkan pada hari pembebasan saya tanggal 18 Mei 2014, para penjaga mencekoki saya. Satu minggu kemudian, separuh tubuh saya menjadi lumpuh, begitu juga dengan setengah wajah saya. Saya tidak bisa melihat atau mendengar dengan jelas, dan tubuh saya bengkak. Saya tidak bisa melakukan tugas ringan seperti mengganti pakaian dan naik ke atas ranjang tanpa bantuan.

Keluarga dan teman saya mencurigai bahwa campuran makanan yang dicekoki itu mengandung obat-obat terlarang.

Artikel-artikel Terkait:
Babak Terakhir dari Cekok Paksa di Penjara Wanita Heilongjiang (Foto)
Kisah Saya Dalam Menghadapi Kekejaman dan Kematian dari Anggota Keluarga Tercinta Saya
Li Yushu Dianiaya Tiap Hari Di Penjara Wanita Heilongjiang (Foto)
Li Yushu Dianiaya Secara Brutal di Penjara Wanita Heilongjiang

Chinese version click here
English version click here