(Minghui.org) "Anda baik hati," kata Tajkerak, seorang wanita lokal di Dhaka, ibukota Bangladesh, kepada praktisi Falun Gong Li, sambil memeluknya dan menyematkan karangan bunga di lehernya. Tajkerak baru saja mulai belajar Falun Gong di Taman Ramna, di mana Li mengajarkan latihan.

Li dan Luo, juga seorang praktisi, datang dari Australia untuk memperkenalkan latihan di Dhaka selama beberapa hari. Melalui banyak pengalaman menyentuh, mereka merasa bahwa orang telah menunggu Falun Dafa.

"Saya Merasa bahwa Saya di Surga"


Praktisi Falun Gong mengajarkan latihan Falun Gong secara gratis di Taman Ramna.

Smirty, warga setempat, datang mempelajari latihan di taman dari Li pada tanggal 7 November 2014. Setelah dia belajar semua lima perangkat latihan, dia berkata kepada Li, "Saya merasa saya di surga." Dia memeluk Li, yang memberinya selebaran informasi Falun Dafa dan berbicara tentang penganiayaan Falun Gong di Tiongkok. Smirty mengatakan kepada Li bahwa dia bekerja di pemerintahan dan ia tidak suka komunisme.

"Anda Baik Hati "

Mengajar Falun Gong di Taman Ramna. Tajkerak, duduk di tengah-tengah bangku, dengan sari berwarna terang.

Tajkerak, warga setempat sedang berjalan di taman ketika dia melihat Li mengajarkan latihan. Dia berhenti dan bertanya tentang Falun Gong, kemudian duduk di bangku untuk menonton. Dia meniru gerakan. Setelah latihan kelima, Tajkerak memeluk Li dan berkata, "Anda baik hati, sehingga anda terhubung dengan Tuhan.

Berterima kasih kepada Li karena mengajarkan tentang Falun Gong, Tajkerak menyematkan karangan bunga di lehernya.

Orang-orang mengambil ponsel mereka untuk mengambil foto sebagai kenang-kenangan setelah latihan. Li menuliskan kontak informasi praktisi Luo untuk mereka. Tajkerak menyematkan karangan bunga di leher Li dan berkata, "Suami saya adalah seorang ahli akupunktur dari Tiongkok. Kami telah mempromosikan obat tradisional Tiongkok."

"Terima Kasih Tuhan, Saya Datang Hari Ini dan Bertemu Anda"

Warga setempat Shukhy, Painu, Mili, dan Asmejama duduk bersama untuk mempelajari latihan kelima pada hari terakhir Li mengajarkan latihan di Taman Ramna. Shukhy dan Painu bisa dengan mudah duduk dengan kaki sila ganda. Li mengajar mereka gerakan tangan pertama, kemudian memperpanjang waktu meditasi. Dia merasa medan energi yang sangat damai dan ia melihat ketenangan dalam wajah mereka. Dia mengeluarkan telepon dan memfoto saat-saat indah ini.

Kemudian, lebih banyak wanita duduk dan bergabung dengan latihan. Setelah itu, Li bertanya apakah mereka telah merasakan medan energi damai. Mereka semua mengangguk.

Shukhy (kanan) dan Painu (kiri) duduk dengan kaki sila ganda, pertama kalinya mereka melakukan latihan kelima.

Tepat sebelum dia pergi, Li mengatakan kepada mereka bahwa dia akan meninggalkan Dhaka segera dan ini adalah terakhir kalinya ia akan mengajarkan latihan di Taman Ramna. Mili memegang tangannya dan berkata dalam bahasa Bengali, dengan orang di samping menerjemahkannya, "Saya merasa sangat baik setelah latihan. Kapan anda akan kembali ke Bangladesh?"

Li menunjuk ke situs web di selebaran dan mengatakan kepadanya, "Situs Web ini memiliki semua jenis informasi gratis. Anda harus mengunjungi situs ini dan melihat-lihat. Jika saya memiliki kesempatan untuk kembali, saya akan memberitahu Shukhy dan memintanya untuk memberitahu semua orang."

Shukhy berbicara bahasa Inggris lebih baik, jadi dia menuliskan alamat email-nya. Tidak lama setelah Li meninggalkan taman, dia mendapat email dari Shukhy: "Terima kasih Tuhan, saya datang hari ini dan bertemu anda."

Berharap Buku Falun Dafa dalam Bahasa Bengali

Luo kembali ke Dhaka. Dia membantu para praktisi baru yang mempelajari latihan terakhir kali dan bertemu orang-orang baru yang tertarik untuk belajar latihan. Dia mengatakan kepada mereka untuk sering membaca buku-buku Dafa dan berbagi latihan dengan orang lain.

Luo mengajari Msksud (kedua dari kanan) dan Jahid (pertama dari kanan) latihan kelima.

Praktisi baru Msksud berharap dapat membaca buku-buku Dafa dalam Bahasa Bengali suatu hari. Dia mengikuti Luo ke taman yang berbeda, termasuk Taman Ramna dan Taman Danau Dhanmondi.

Pejabat Pemerintah Daerah Menandatangani Surat Penghargaan untuk Guru Li

Surat penghargaan dari seorang pejabat pemerintah daerah untuk Guru Li.

Rahid adalah warga setempat pertama yang belajar Falun Gong dari Luo. Seorang penjaga keamanan taman mengajak Luo pergi ketika ia pergi ke Taman Danau untuk belajar Falun Gong di sana pada awal tahun.

Rahid berbicara dengan penjaga keamanan dan manajer taman dan kali ini ia menyiapkan surat penghargaan dan mengunjungi Salauddin Ahmed Dhali, the President of Ward No.17Dhaka Metropolitan CityBangladesh). Dhali senang untuk menandatangani surat itu dan membubuhkan segel dalam bahasa Inggris. Surat itu mengatakan, "Terima kasih kepada Guru Falun Gong (Falun Dafa) Li Hongzhi, yang mengirim praktisi untuk mengajarkan kami latihan."

"Anda Harus Datang Kembali Tahun Depan untuk Mengunjungi Kami."

Foto kelompok Masud (pertama dari kanan), Anwar (kedua dari kanan), Msksud (kedua dari kiri), Jahid (pertama dari kiri), dan praktisi Luo (tengah)

Anwar, seorang praktisi baru, mengatakan berulang kali kepada Luo ketika mengetahui dia akan meninggalkan Dhaka, "Anda harus datang kembali tahun depan untuk mengunjungi kami." Anwar mulai belajar Falun Gong di Taman Danau Dhanmondi dari Luo di awal tahun ini. Ia mulai memahami lebih lanjut tentang Dafa dan mengajak Luo ke Taman Ramna untuk menawarkan pengajaran gratis di sana.

Luo memberikan buku Dafa dalam Bahasa Inggris ke Anwar. Anwar mengatakan bahwa ia akan membaca lebih banyak dan mencoba untuk menerjemahkan Falun Gong ke Bahasa Bengali.

Luo pergi ke Dhaka tiga kali tahun ini dan menyebarkan ratusan selebaran Falun Gong. Dia ingin penduduk setempat belajar Falun Gong dan memberitahu tentang penganiayaan brutal di Tiongkok. Luo menyarankan para praktisi baru untuk membaca buku-buku Dafa dan menjadi praktisi Falun Dafa yang sejati.

Chinese version click here

English version click here