(Minghui.org) Dua minggu setelah penangkapan istrinya karena berlatih Falun Gong, seorang pria 50-tahun dari kota Dandong di Provinsi Liaoning Tiongkok putus asa di bawah tekanan polisi dan bunuh diri, meninggalkan sepasang putri usia kuliah dan ayahnya yang sudah tua.

Baik  Zhou Anwei (周安伟) dan istrinya Liu Huiying (刘慧英) ditangkap bersama-sama pada 8 Oktober. Lebih dari sepuluh polisi dari divisi yang berbeda di Kepolisian Kotapraja Dandong dan kantor polisi setempat menerobos masuk ke rumah pasangan ini dan menyita barang-barang pribadi mereka, termasuk buku-buku Falun Gong, materi tentang penganiayaan Partai Komunis Tiongkok (PKT) terhadap Falun Gong, komputer desktop, dan ponsel.

Liu tetap ditahan di Pusat Penahanan Dandong sejak penangkapannya. Zhou dibebaskan pada malam penangkapannya, setelah dia ditekan untuk membuat kebohongan tentang dua praktisi Falun Gong yang dia tidak kenal secara pribadi.

Selama interogasi di Sub-Departemen Kepolisian Distrik Ekonomi Dagushan, Zhou diperintahkan  jongkok di tanah untuk satu periode waktu yang panjang. Polisi tidak puas ketika ia mengatakan kepada mereka dia tidak tahu siapa yang memberi istrinya materi Falun Gong yang disita. Mereka mengancam untuk menempatkan dia dan istrinya di penjara.

Dengan ayahnya yang telah berumur 80 tahun ia tinggal, seorang anak perempuan di perguruan tinggi dan tempat pembuatan bir yang memerlukan perhatian, Zhou merasa putus asa untuk keluar secepat mungkin. Dia ingat dua nama yang ia lihat pada selebaran mengekspos penganiayaan terhadap Falun Gong. Meskipun ia tidak mengenal kedua praktisi itu, ia membuat beberapa cerita tentang mereka membawakan materi Falun Gong kepada istrinya.

Setelah dia dibebaskan pada tanggal 8 Oktober, Zhou tahu dari seorang kerabat bahwa Departemen Kepolisian Kota Dandong telah menyadap percakapan telepon istrinya, yang sedang berbicara kepada orang lain tentang penganiayaan PKT terhadap Falun Gong. Du Guojun, kepala Tim Keamanan Domestik, memimpin penangkapan Zhou dan istrinya.

Pada tanggal 10 Oktober, Zhou menerima surat perintah penangkapan resmi istrinya yang disetujui oleh Kejaksaan, yang berarti istrinya akan menghadapi persidangan dan kemungkinan hukuman penjara.

Zhou pergi menemui Pan Baochang (wakil direktur yang bertanggung jawab atas kasus Falun Gong di Sub-Departemen Kepolisian Dagushan) sore itu untuk meminta pembebasan tanpa syarat istrinya.

Ketika Pan menolak permintaannya, Zhou berbicara dengan seorang teman yang mengenal Pan untuk minta bantuan. Teman itu datang kembali mengatakan bahwa Pan menegaskan beratnya kasus Liu, karena polisi menemukan lebih dari 1.000 barang yang terkait dengan Falun Gong di rumah mereka.

Zhou tahu itu dusta karena tidak mungkin mereka memiliki barang-barang Falun Gong sebanyak itu di rumah mereka. Selain itu, tidak ada hukum yang melarang kepemilikan buku-buku dan meteri-materi yang mengekspos penganiayaan Falun Gong di rumah-rumah pribadi.

Zhou di bawah tekanan luar biasa menjaga keluarga dan usahanya. Rasa putus asa tentang nasib hidup istrinya, tekanan yang kuat terus menerus dari polisi dan merasa bersalah tentang menuduh dua praktisi untuk keluar dari penjara semakin mendorongnya ke jalan buntu.

Dengan tragis Zhou mengakhiri hidupnya sendiri pada tanggal 22 September 2014.

Individu yang ikut serta dalam penganiayaan:

Du Guojun (杜国军), Manajer Divisi Keamanan Domestik Kotapraja Dandong: +86-415-2103329 (kantor), +86-415-3991350 (rumah), +86-15841563592 (selular), +86-13842503900 (selular)
Du Qiang (杜 强), Manajer Network Security Branch, Divisi Keamanan Domestik Kotapraja Dandong: +86-415-2103300 (kantor), +86-415-2169988 (rumah), +86-13941580111 (Selular)
Zheng Hao (郑浩), Instruktur Politik dari Network Security Branch, Divisi Keamanan Domestik Kotapraja Dandong: +86-415-2103254 (kantor), +86-415-2170900 (rumah), +86-13841539166 (Selular)
Pan Baochang (潘宝昌), Wakil Direktur Kepolisian Distrik Ekonomi Dagushan Sub-Departemen: +86-415-7186228 (rumah), +86-13941531233 (selular)

Chinese version click here
English version click here