(Minghui.org) Perasaan campur aduk terlintas dalam pikiran saya ketika saya mengetahui bahwa Liang Boqi telah meninggal. Kenangan ketika menghabiskan waktu  bersama Zhao Ziyang dan Liang Boqi mengingatkan saya kembali. Zhao Ziyang adalah Kepala Komite Sentral Partai Komunis China (PKC) dan Perdana Menteri dari tahun 1987-1989. Dia telah di berhentikan dari jabatannya dan menjadi tahanan rumah sampai dia meninggal pada tahun 2005 atas dukungannya terhadap gerakan mahasiswa pada tahun 1989. Liang Boqi adalah istrinya.

Bertemu Zhao dan Liang

Antara 1996 dan 1999, Zhao Ziyang dan Liang sudah dua kali mengunjungi kota tempat tinggal saya. Ketika pertama kali mereka tiba, ayah menelepon saya dan meminta agar saya mengunjungi mereka untuk menawarkan bantuan yang mungkin mereka butuhkan. Saya menelepon Zhao dan pergi ke hotel tempat mereka menginap. Mereka sungguh baik dan ramah kepada saya. Saya merasa cukup nyaman dengan mereka. Ketika kami bersama-sama, kami banyak membicarakan tentang kesehatan dan kehidupan sehari-hari. Kadang-kadang, Liang dan Zhao datang ke rumah saya untuk makan masakan di rumah. Saya juga suka pergi ke hotel untuk makan siang dengan mereka.

Memperkenalkan Falun Dafa kepada Liang

Suatu hari, Liang mengatakan bahwa dia ingin pergi ke kelas qigong dan meminta saya untuk pergi bersamanya. Sayangnya, saya tiba terlambat dan tidak bisa masuk ke ruang kelas. Selama istirahat, Liang keluar untuk menemui saya dan kami berjalan-jalan. Kami mulai membahas qigong dan saya mengatakan kepadanya bahwa saya adalah seorang praktisi Falun Dafa. Saya melanjutkan bahwa Falun Dafa sangat baik dan memiliki efek yang sangat baik untuk memperkuat kesehatan fisik.

Setelah saya mengatakan kepada Liang tentang manfaat kesehatan yang dialami oleh beberapa orang setelah berlatih Falun Dafa, dia langsung menyatakan minat untuk berlatih. Kemudian, Liang datang ke tempat latihan kami dan memperoleh salinan Zhuan Falun, gambar gerakan latihan, dan materi lainnya. Dia kemudian belajar lima perangkat latihan.

Zhao Belajar Falun Dafa

Kemudian, ketika saya pergi ke tempat Liang untuk belajar Fa dan berbagi pengalaman, Zhao mendengarkan dengan seksama dan menyimak sepanjang waktu, "Ini adalah apa yang Guru Anda katakan tentang masalah itu ..." Saya sangat terkejut dan bertanya, "Bagaimana Anda mengetahui?" Dia menjawab, "Saya telah melihat buku itu dan itulah apa yang tertulis di dalamnya."

Saya bertanya lagi, "Bagaimana Anda bisa mengingat begitu jelas?" Dia berkata, "Saya memiliki ingatan yang sangat baik dan menyimpan informasi dengan cukup baik." Saya menjawab dengan gembira, "Berlatih Sejati-Baik-Sabar tidak hanya memiliki efek ajaib pada kesehatan fisik, tetapi juga baik untuk kedamaian batin dan kebahagiaan seseorang. Zhao, mari kita bersama-sama berlatih Falun Dafa!"

Segera setelah itu, ia juga mulai berlatih. Suatu kali, ketika saya menyebutkan bahwa saya tidak bisa tenang ketika berlatih latihan kelima, Zhao mengatakan, "Saya tidak memikirkan apapun ketika saya bermeditasi." Ketika Zhao dan Liang  kembali ke Beijing, saya pergi mengunjungi mereka dan juga memperkenalkan kepada rekan kerjanya akan keagungan Falun Dafa.

Zhao dan Liang Berkultivasi

Setiap kali saya berada di Beijing, saya menghadiri kelompok belajar Fa dengan Liang. Selama waktu itu, dari dalam lubuk hati kami, merasa sangat bahagia dan damai. Kemudian, Zhao dan Liang mengunjungi kota saya lagi. Namun, setelah itu, mereka dilarang bepergian ke luar negeri atau mengunjungi kota-kota pesisir karena penganiayaan.

Penganiayaan Terhadap Falun Dafa Dimulai

Jiang Zemin memulai penganiayaan terhadap Falun Dafa pada Juli 1999. Walaupun saya, seorang praktisi biasa, tidak dapat terhindar dari penindasan ini. Pada tanggal 20 Juli 1999 pukul 06:00, saya ditangkap bersama dengan beberapa praktisi lain dan dibawa ke pusat penahanan. Tak perlu dikatakan, suasana sangat menegangkan! Pada saat itu semua yang saya ketahui adalah saya benar-benar merasakan bahwa Falun Dafa sangat baik. Pada Pukul 10:00 di pagi yang sama, kami dipaksa menonton siaran tentang "menyingkirkan Falun Dafa" dan mengatakan untuk menuliskan pemahaman kami tentang latihan. Suasana penindasan ini membuat orang merasa seperti Revolusi Kebudayaan berulang! Sore itu, polisi menyita semua buku Dafa di rumah saya. Saya terkunci di penjara sampai tengah malam.

Saya tertipu menghadiri apa yang disebut "kelas belajar" pada bulan Desember 1999, dan lagi-lagi dikurung tanpa batas waktu dan dicuci otak. Pada bulan Januari 2000, saya harus kembali ke Beijing untuk merayakan ulang tahun ayah saya. Namun, "kelas belajar" tidak mengizinkan saya untuk melakukannya. Ayah saya menulis surat kepada Komite Partai unit kerja saya, menyatakan bahwa ia berharap bahwa semua anak-anaknya bisa bergabung dalam pertemuan keluarga ini untuk acara ulang tahunnya. Meski begitu, unit kerja masih tidak mengizinkan saya pergi. Suami saya benar-benar marah terhadap penganiayaan yang tidak masuk akal ini dan ia pergi ke semua tingkat komite untuk mengajukan petisi dan alasan. Pada akhirnya saya diizinkan kembali ke Beijing untuk mengunjungi ayah saya dengan pengawalan polisi.

Ketika saya berada di Beijing untuk pertemuan keluarga, saya berhasil mengunjungi Zhao dan Liang, itu menjadi pertemuan terakhir kami. Sekarang mereka berdua sudah tiada, tetapi mereka mewariskan integritas dan kebaikan kepada dunia. Saya berharap kebaikan hubungan takdir mereka yang terakumulasi di dunia manusia dengan Dafa dapat membawakan kebahagiaan di masa depan dan jiwa mereka di surga akan diberkati.

Chinese version click here
English version click here