(Minghui.org)

Melangkah Berkultivasi Saat dalam Kesulitan


Saya mulai belajar Falun Dafa pada musim gugur tahun 1996. Namun waktu itu saya kurang serius berlatih karena saya sibuk dengan pekerjaan mengelola rumah makan. Saya menjadi rajin berlatih setelah mendapatakan malapetaka berturut-turuf yang membuat kacau kehidupan saya.

Suami menderita cacat, kakinya patah ketika dia pergi ke rumah makan menyiapkan hidangan untuk makan pagi pada bulan September 1997. Pada bulan Juni 1998, sebelum suami saya sembuh, anak saya dicederai oleh seseorang, dan dia menolak untuk membiayai pengobatan anak saya. Kami menyewa seorang pengacara dan memenangkan perkara, tetapi orang itu tetap tidak mau membayar ganti rugi, meski dia telah ditahan.

Untuk sementara saya terpaksa harus menutup rumah makan karena saya tidak dapat meninggalkannya setiap hari untuk ke rumah sakit dan ke pengadilan. Selama Tahun Baru Imlek teman-teman dan keluarga memberi anak saya 900 yuan. Saya ingin menggunakan uang itu untuk merenovasi rumah makan sebelum saya buka kembali. Namun ada kecelakaan, uang itu terjatuh ke perapian dan semua terbakar.

Kehidupan menjadi hancur hingga saya ingin mati saja. Suatu malam tak dengan sengaja saya membuka buku utama Falun Gong, Zhuan Falun.

Guru mengatakan:

“Selaku seorang praktisi Gong bagaimana sikap kita terhadap masalah kehilangan dan memperoleh ini? Ini berbeda dengan manusia biasa, yang ingin diperoleh manusia biasa adalah kepentingan pribadi, bagaimana dapat hidup dengan baik, hidup dengan nyaman. Namun kita selaku praktisi Gong bukan demikian, justru kebalikannya, kita tidak mengejar apa yang ingin didapat oleh orang biasa, sementara yang kita peroleh juga diinginkan namun tidak akan dapat diperoleh oleh orang biasa, kecuali melalui Xiulian.” (Zhuan Falun, Ceramah IV)

Setelah membaca itu, saya memutuskan untuk berlatih Falun Gong. Dengan rajin saya belajar Fa dan hidup sejalan dengan prinsip Falun Gong: Sejati-Baik-Sabar. Jika terjadi konflik, saya tidak menghadapinya seperti orang biasa. Ajaibnya kekacauan yang terjadi di rumah makan selalu terselesaikan dengan baik.

Rumah makan kami lambat laun menjadi yang terpopuler di sepanjang jalan. Pendapatan tahunan menjadi tiga kali lipat. Bahkan kami telah mendapatkan kembali uang saya yang telah hilang. Suatu hari saya menemukan uang yang tertinggal di rumah makan dan saya akan mengembalikan kepada pemiliknya, namun saya tidak ingat lagi ciri-cirinya. Uang yang tidak dapat saya kembalikan itu jumlahnya tepat 900 yuan.

Saya dengan teguh percaya kepada Guru, dan saya membatalkan tuntututan yang masih berjalan. Tetapi keajaiban lain muncul. Keluarga orang itu membayar ganti rugi pengobatan.

Meskipun banyak kewajiban dan sangat sibuk, saya tak pernah berhenti belajar Fa atau melakukan latihan. Setelah menutup rumah makan di tengah malam, saya belajar Fa selama satu jam, dan melakukan meditasi satu jam, dan kadang-kadang dua jam.

Seorang Praktisi yang Rajin Mengalami Keajaiban

Dalam tahun 1999 setelah Partai Komunis Tiongkok melakukan penganiayaan saya menyaksikan kekuatan Dafa. Ketika itu saya pergi ke kota Changchun untuk mengajukan permohonan atas hak berlatih Falun Dafa. Saya ditangkap dan ditahan secara ilegal. Pada wakktu itu saya melihat Falun besar yang sangat indah di angkasa, sangat mengejutkan saya.

Setelah saya dibebaskan pada 29 Februari 2000, saya pindah tempat tinggal untuk menghindari ditangkap oleh polisi lokal. Saya membuka rumah makan di daerah pinggiran kota.

Saya teringat sangat sulit belajar Fa dalam tahanan. Saya berjanji akan menghafalkan Fa, sehingga saya dapat memilikinya di dalam hati saya. Dalam musim dingin, ketika anak saya mengerjakan pekerjaan rumah, saya duduk di sampingnya dan menyalin Zhuan Falun dengan tulisan yang rapi. Dengan hati-hati saya menyalin semua goresan hingga saya menjadi tenang dan dapat memahami Fa. Saya menyalin buku Zhuan Falun setiap hari sampai larut malam.

Jari tengah saya kapalan, terasa sedikit nyeri, jadi saya istirahat sebentar sambil berbaring. Namun tiba-tiba ada Falun berputar di atas telapak tangan kanan, berputar sembilan kali bolak-balik. Saya mengerti bahwa Guru sedang menyemangati saya, lalu saya duduk, dan bermeditasi.

Selama masa liburan Tahun Baru Imlek 2010, saya pergi ke luar kota selama dua minggu. Setelah pulang saya mendapati air di dalam kran beku. Rumah makan tanpa air tidak dapat dibuka, lalu saya memanasi kran itu. Tetangga mengatakan cara itu tak akan ada gunanya, karena seluruh air di dalam jaringan pipa membeku. Tetapi saya yakin cara saya pasti berhasil.

Setelah kira-kira satu jam, air mulai menetes, lalu berhenti lagi. Lalu saya melafalkan Zhuan Falun keras-keras, dan air menetes lebih banyak. Jika saya berhenti melafalkan, air berhenti menetes. Sekarang saya tidak khawatir tentang air lagi, cukup hanya dengan melafalakan Fa dengan keras. Tiba-tiba saja air mengalir normal seperti biasanya. Berulang-ulang saya mengucapkan: “Terima kasih Guru!” Kata tetangga saya “Kamu sangat menakjubkan!” Saya katakan kepadanya bahwa itu semua adalah kekuatan Falun Dafa.

Suami Mengubah Sikapnya Terhadap Dafa

Suami tertipu oleh propaganda kebohongan PKT tentang Falun Dafa. Dia mencegah saya agar tidak pergi ke Beijing untuk mengajukan permohonan hak berlatih Dafa. Meskipun dia cacat, dia pergi juga ke kantor kepolisian melaporkan rencana kepergian saya. Dia juga membakar banyak buku-buku Dafa, dan seluruh keluarga menjadi kalut karena perbuatannya itu.

Waktu bermeditasi dalam hati saya bertanya kepada Guru: “Guru, saya kurang benar menyelamatkan keluarga. Suami saya bukan orang jahat. Sakit yang diderita itu akan menjadi lebih parah bila dia tidak memperoleh Fa. Mungkin kurang pantas kalau saya memohon kepada Guru seperti ini. Maukah Guru menunjukkan sedikit keajaiban untuk dia? Terima kasih Guru.”

Dua hari kemudian ketika suami sedang bekerja dalam suasana hujan badai, dia melihat ke langit dan melihat ada dua ekor naga sedang berenang. Warna-warnanya seperti ikan gurame merah. Dia sangat terpesona lalu memberi tahu kepada orang-orang yang sedang lewat untuk ikut menyaksikannya. Ada sekitar 20 hingga 30 orang melihat pemandangan yang ajaib itu.

Dalam tahun 2004 dia dikejutkan oleh berita bahwa cadas di Kota Guizhu terpampang pahatan dengan huruf Tiongkok: “Partai Komunis Tiongkok Musnah.” Lalu dia membuat pernyataan meminta maaf atas tindakannya kepada Dafa. Dia mengatakan kepada teman-temannya dan juga kepada kerabatnya bila sedang makan bersama bahwa “Falun Dafa sungguh-sungguh baik,” dan mencela PKT. Sejak itu dia sangat mendukung Dafa dan membaca ceramah-ceramah Guru yang baru.

Belas-kasih Menyelesaikan Konflik

Guru mengatakan:

“Di dalam masyarakat manusia, setiap bidang usaha harus eksis, hati manusia-lah yang tidak lurus, bukan pada pekerjaan apa yang dilakukan. Dahulu ada sebuah pendapat yang mengatakan: "Sembilan dari sepuluh pedagang adalah culas," ini adalah pernyataan manusia biasa, menurut saya itu adalah persoalan hati manusia. Sepanjang hati manusia lurus, bertransaksi secara adil, jika anda mencurahkan usaha lebih banyak sudah sepantasnya memperoleh uang lebih banyak.” (Zhuan Falun)

“Pada berbagai tingkat sosial adalah memungkinkan untuk menjadi orang baik, pada tingkat sosial yang berbeda ada konflik yang berbeda. (Zhuan Falun)

Dalam tahun 2004 saya membeli sebuah rumah makan. Karena sikap kami yang sopan dan rajin, usaha kami berjalan lancar, yang membuat salah seorang pemilik rumah makan tetangga kami merasa iri. Saudara perempuannya menyewa kelompok penjahat untuk menghancurkan rumah makan saya.

Ketika saya sedang membaca ceramah Guru pada kira-kira jam 1 malam, saya mendengar suara langkah beberapa orang yang kemudian memecahkan pintu kaca rumah makan dengan batu. Suami menahan saya agar tidak keluar, karena terlalu berbahaya. Dalam beberpa menit kemudian para penjahat itu kabur dengan mobilnya.

Keesokan paginya isteri pemilik rumah makan itu datang untuk memberi sedikit hiburan kepada saya, dengan pura-pura tidak mengetahui kejadian sebenarnya. Setelah dia pergi selama sehari itu tak ada sorang pun pengunjung yang datang. Bahkan tetangga yang terdekat pun tak menengoknya. Penuh pertanyaan dalam hati, saya lalu memutuskan untuk menelpon salah seorang teman suami yang dekat dengan bagian kepolisian lokal. Tetapi tiba-tiba teringat:

Guru mengatakan:

“Dia mempersulit saya, saya juga akan mempersulit dia. Jika dia punya orang, saya juga punya orang, biarlah kita berkelahi. Di tengah manusia biasa, jika anda berbuat demikian, manusia biasa akan menilai anda adalah orang kuat. Tetapi selaku seorang praktisi Gong, itu sangat mengecewakan. Jika anda bersaing dan bertengkar seperti manusia biasa, anda adalah seorang manusia biasa, jika anda berbuat lebih bersemangat daripada dia, anda bahkan lebih buruk daripada dia yang hanya manusia biasa. (Zhuan Falun, Ceramah IV, Transformasi Karma)

Saya mengerti dan batal menelpon, dan saya membersihkan puing yang berserakan. Tiga hari kemudian pengurus kampung mencarter rumah makan kami selama tiga hari selama masa pemilihan. Kami memperoleh penghasilan sedikit lebih banyak dari biasanya.

Karena suami hanya dapat bekerja sambil duduk, pada tahun 2008 saya mengajari dia membuat pangsit yang berkualitas. Pangsit kami bergizi tinggi dan lezat, kami menjualnya dengan harga yang sesuai. Karena itu berjalan lancar. Kami juga masih sempat melakukan klarifikasi fakta tentang Falun Dafa kepada para pelanggan.

Banyak sekali karyawan dari tempat yang jauh datang untuk membeli pangsit kami, meski dalam hujan lebat sekalipun. Di sekitar tempat kami ada kira-kira dua puluh proyek. Para pekerja di proyek itu saling menceritakan bahwa rumah makan milik praktisi Falun Dafa menjual pangsit yang enak dan murah.

Salah seorang pemilik rumah makan tetangga, karena iri hatinya, merusak papan nama rumah makan kami. Ketika saya sedang menggumam karena kesal, salah seorang pelanggan mengomentari, “Jangan khawatir, kami masih akan sering ke sini meski tanpa papan nama. Lihat itu bagian yang rusak, bukankah itu seperti tongkat panjang yang menaikkan usahamu? Kamu harus berterima kasih kepadanya.” Tiba-tiba saja saya memahami bahwa Guru menggunakan mulutnya untuk menyadarkan saya. Lalu saya jawab: “Ya benar seharusnya saya berterima kasih kepadanya.”

Salama bertahun-tahun berkultivasi, ada juga saat-saat tidak lulus ujian. Tetapi saya selalu percaya sepanjang saya teguh percaya kepada Guru dan Dafa, dan melakukan tiga hal dengan baik, dengan pasti akan dapat kembali ke asal kita bersama dengan Guru.

Tolong dengan belas kasih membetulkan saya bila terdapat kekurangan.

Chinese version click here
English version click here