(Minghui.org) Penangkapan tujuh praktisi Falun Gong dan empat pengacara hak asasi manusia terkenal karena memprotes “penjara gelap” di Provinsi Heilongjiang pada tanggal 21 Maret menarik perhatian masyarakat internasional.

Setelah mendapat kecam keras baik dari Tiongkok maupun luar negeri, penguasa membebaskan para pengacara dan tiga orang praktisi. Namun, praktisi Wang Yanxin [wanita], Meng Fanli [wanita], Li Guifang [wanita] dan Shi Mengwen [pria] masih ditahan dan keberadaan mereka tidak diketahui. Sekarang kami meminta dunia untuk lebih menaruh perhatian pada masalah yang mendesak ini dan membantu membebaskan para praktisi ini.

Selama protes mereka, para praktisi dan pengacara menuntut Pusat Cuci Otak Qinglongshan untuk membebaskan semua praktisi yang ditahan di sana. Setelah mereka ditangkap, para praktisi dan pengacara itu disisksa dengan kejam.

Ketiga praktisi ini berada di ambang kematian. Pengacara, Zhang Junjie [pria] dan Tang Jitian [pria] keduanya mengalami patah tulan rusuk. Gigi tang hancur. Mereka diancam “akan diambil ginjalnya” atau “dikubur hidup-hidup.”

Setelah mengetahui kejadian ini, banyak pengacara dan aktivis hak asasi manusia, juga keluarga praktisi Falun Gong pergi ke Jiansanjiang dan menuntut penguasa untuk membebaskan kesebelas orang yang ditahan itu. Namun, bukannya membebaskan mereka, orang-orang yang datang untuk mendukung malah ditangkap, ditahan dan disiksa juga.

Laporan Sebelumnya [dalam bahasa Inggris]:
Seven Practitioners Secretly Transferred After Four Attorneys Beaten at Jiansanjiang
U.S. State Department Joins International Support for Rights Lawyers Detained in Heilongjiang Province
Practitioners Tell of Their Ordeals in Qinglongshan Brainwashing Center
Chinese Lawyers' Rights Violations Addressed at UN Human Rights Council


Chinese version click here
English version click here