(Minghui.org) “Ini seperti reuni keluarga besar. Begitu banyak praktisi di sini, dari seluruh dunia. Suasana damai dan murni yang menakjubkan,” kata seorang praktisi Selandia Baru selama pawai berlangsung pada hari Rabu di Manhattan.

Sambil menghapus air mata terharu dari pipinya, dia menambahkan, “Saya sangat tersentuh.”

Sarah Matheson telah berlatih Falun Dafa selam tujuh tahun. Saat menggendong putrinya, dia menjelaskan bahwa dia datang ke New York pada tanggal 13 Mei untuk bergabung dalam pawai akbar ini dan merayakan Hari Falun Dafa Sedunia, yang menandai 22 tahun diperkenalkannya Falun Dafa ke masyarakat.

Pawai ini digelar di Dag Hammarskjold Plaza Park di depan Kantor Pusat PBB. Ribuan praktisi dari puluhan negara turut bergabung dalam acara ini. Setelah melakukan perjalanan dari berbagai jalur dari belahan dunia yang berbeda, mereka tiba dengan satu tujuan yang sama; untuk berbagi keindahan latihan kultivasi Falun Dafa kepada dunia.

Dibawah ini adalah kisah-kisah dari para peserta.

Praktisi Belgia: Medan Belas Kasih dann Murni

Praktisi Belgia Lidia Loukilykh

Dengan senyuman di wajahnya, Lidia Loukilykh berkata bahwa dia sangat senang bisa merayakan kesempatan khusus ini saat berkumpul dalam skala besar ini. Lidia, yang merupakan warga Belgia, mulai berlatih Falun Gong di Rusia beberapa tahun lalu.

“Saya tidak hanya merasakan medan yang penuh dengan belas kasih dan murni pada hari ini,” Lidia berkata, “Para pejalan kaki juga terlihat menyadari ini dan berbagai keceriaan bersama dengan kami.” Dia berkata bahwa banyak orang terkesan dengan pawai ini dan dengan gembira saling berbincang-bincang, sementara yang lainnya melambaikan tangan kepada praktisi untuk memperlihatkan dukungan mereka.

Praktisi Philadelphia: Sangat Bagus Mengadakan Pawai Ini pada Hari Biasa

Jennie Sheeks dan Ann Corson, mereka berdua berasal dari Philadelphia

Ann Corson, seorang dokter dari Philadelphia, Pennsylvania, berkata bahwa dia telah menghadiri sejumlah pawai sejak ikut berlatih Falun Gong 7 tahun lalu. Bukan berjalan bersama praktisi di dalam pawai, kali ini dia memilih untuk membagikan materi informasi di sepanjang trotoar dan berbicara kepada para penonton pawai.

“Ini sungguh fantastis bisa melihat begitu banyak praktisi yang berasal dari banyak negara berada di sini,” kata Ann. Dia menyadari bahwa pejalan kaki yang tersentuh oleh ketulusan dan energi kuat dari pawai ini.”

Ann berkata bahwa dia sering berbicara dengan orang lain mengenai Falun Dafa, begitu juga tentang penganiayaan di Tiongkok dalam kehidupan sehari-hari. Suatu kali, seorang teman yang bekerja untuk Palang Merah mendengar tentang penganiayaan, termasuk pengambilan organ secara paksa oleh Partai Komunis Tiongkok terhadap praktisi Falun Gong yang masih hidup. Temannya terkejut. Dia tidak bisa percaya bagaimana bisa penganiayaan brutal seperti itu bisa terjadi, khususnya terhadap sekelompok orang yang cinta damai. Teman itu berkata dia akan mencari lebih banyak informasi di Internet dan mencari cara untuk menghentikan kebrutalan di Tiongkok.

Di samping Ann ada Jenny Sheeks, juga berasal dari Philadelhpia. Meskipun dia baru berlatih Falun Gong hanya dua tahun, Jennie berkata dia telah menghadiri sejumlah acara yang diselenggarakan oleh praktisi. “Saya khususnya sangat berterima kasih kepada Guru kita. Guru telah menyelamatkan kita dan berkorban begitu banyak,” katanya.

Jennie juga berkata bahwa sangatlah bagus bisa menggelar pawai ini pada hari biasa. Dia mengatakan bahwa akan lebih banyak orang lagi yang bisa mempelajari mengenai Falun Dafa dengan cara ini. “Mereka bisa melihat betapa indah Dafa, dan menjadi sadar bahwa Falun Dafa sedang dipraktekan di seluruh dunia.”

Praktisi Kanada: Berusaha untuk Melakukan Lebih Baik Setiap Hari

Francis Madore dari Kanada

Francis Madore, dari Kanada, telah berlatih Falun Dafa selama 13 tahun. Dia pernah mengejar kekayaan dan sangat perhitungan untuk urusan kepetingan pribadi. Dia berbagi, “Anda tidak bisa selalu mendapatkan apa yang Anda inginkan. Dan hal itu membuat saya sangat kesal.”

Berlatih Falun Dafa sangat membantu dia, jelas Francis. “Kini saya berjuang untuk mengubah semua sifat burukku, dan berusaha untuk melakukan lebih baik setiap hari.” Dia menceritakan  bahwa dia kini menjadi lebih sehat dan bahagia.

“Falun Dafa berbelas kasih dan penuh kekuatan,” kata Francis. “Saya bisa melakukan ini. Semua orang di dunia juga bisa mencapainya.”

Praktisi Selandia Baru: Bagaikan Reuni Keluarga

Sarah Matheson dari Selandia Baru

Sarah Matheson berasal dari Selandia Baru setuju dengan Francis. Dia berkata bahwa berlatih Falun Dafa membuatnya menjadi lebih bijaksana dan dewasa. “Saya telah meningkat dalam banyak aspek. Ucapan terima kasih dari saya tidak dapat diungkapkan dengan kata-kata,” katanya.

Sarah berkata bawah dia khususnya sangat menghargai medan yang damai dan energi murni diantara praktisi: “Ini seperti reuni keluarga besar.”

Praktisi Norwegia: Falun Dafa Mengajar Saya Lebih Memikirkan Orang Lain

Peder Giertsern dari Norwegia

Peder Giertsen, seorang konsultan bisnis yang sukses asal Norwegia, juga mendapatkan banyak manfaat dari latihan ini. “Falun Dafa mengajar saya lebih memikirkan orang lain,” katanya, “Dan itu sangat kritis bagi pekerjaanku.” Setelah 15 tahun berlatih, Peder menjadi lebih percaya diri dan lebih rendah hati.”

Saat ditanya mengapa dia ikut berpartisipasi dalam pawai ini, Peder berkata, “Saya berharap lebih banyak orang lagi yang bisa mendapatkan manfaat dari latihan ini seperti saya. Alasan lain adalah, setelah kita memberi tahu orang-orang hari ini mengenai penganiayaan, saya berharap banyak dari mereka akan mendukung yang lurus.”

Praktisi Swedia: Ingatan Saya Pulih Kembali

Barbro Plogander, praktisi asal Swedia

Barbro Plogander, praktisi asal Swedia, datang ke New York setiap tahun sejak 2006 untuk menghadiri konferensi berbagi pengalaman dan acara-acara lainnya.

Mengingat kembali di masa sulit hidupnya saat dia mulai berlatih Falun Dafa pada tahun 2005, dia menangis dan berkata, “Saya menderita sakit berat. Saya menderita kehilangan ingatan baik jangka panjang maupuan jangka pendek. Bahkan sebelum selesai membaca satu kalimat, saya telah lupa setengah kalimat awalnya.”

Tetapi hal itu tidak menghentikan Barbro. Dia sangat gigih dan terus membaca buku-buku Dafa. Suatu hari, dia bertanya pada diri sendiri apakah dia adalah seorang praktisi atau bukan. Tanpa ada masukan bagaimana untuk mendapatkan jawabannya, dia melihat foto Guru di Zhuan Falun. “Pada saat itu saya sadari mata Guru bercahaya, sepertinya beliau sedang berdiri di depan saya dan sedang menatap saya.”

Barbro memahami betapa kecilnya dia dibandingkan dengan Fa yang begitu muskil. Terharu  oleh belas kasih Guru, dia menyapu air mata rasa syukurnya.

“Sejak hari itu, kegigihan saya dalam berkultivasi tidak pernah goyah,” kata Barbro.

Pengembang Peranti Lunak dari Sydney: Berlatih Falun Dafa Membantu Pekerjaan dan Kehidupan Saya

Alex, seorang pengembang peranti lunak asal Sydney, Australia

Alex, seorang pengembang peranti lunak Internet, melakukan perjalanan dari Sydney untuk bergabung dalam berbagai acara perayaan Falun Dafa. Setelah berlatih pada tahun 2007, dia menemukan pekerjaannya menjadi semakin produktif dan kehidupan semakin harmonis dengan mengikuti prinsip Sejati-Baik-Sabar.

“Ini adalah kedua kalinya saya datang ke New York untuk bergabung dalam pawai bersama praktisi lain,” kata Alex. “Saya merasa sangat bagus. Saya sangat beruntung bisa berada di sini untuk merayakan sesuatu yang begitu berarti.”

Praktisi New York: Dipuji sebagai Karyawan Terbaik

Praktisi New York Paul Wilson Young bersama istrinya

Tidak lama setelah berlatih Falun Gong 9 tahun lalu, Paul Wilson Young dari New York berhenti merokok dan minum bir. Dengan mengikuti prinsip Falun Dafa dan meningkatkan sifatnya, dia menjadi lebih memikirkan teman kerjanya dan sehingga banyak konflik di tempat kerja terhindari.

“Atasan saya pernah mengatakan pada saya bahwa saya adalah karyawan terbaik di departemen itu,” Palu berkata sambil tersenyum. “Itu adalah pertama kali bagi saya mendapatkan pujian seperti itu.”

Paul, yang bekerja di Kota New York, berkata bahwa warga New York hampir tidak pernah menyaksikan kelompok damai yang begitu besar di Manhattan seperti berkumpulnya para praktisi Falun Gong tahun ini. Dia menyadari bahwa banyak pejalan kaki yang melambaikan tangan padanya dan kepada praktisi lain selama pawai berlangsung.

“Ini membuat saya merasa sangat senang, karena saya tahu bahwa mereka sedang memberikan dukungan pada sesuatu yang sangat baik dan sangat menakjubkan,” kata Paul.

Chinese version click here
English version click here