(Minghui.org) 2 orang praktisi di Kota Suining, Provinsi Sichuan ditangkap secara ilegal pada Maret 2014, ketika mereka sedang mengklarifikasi kebenaran tentang latihan ini. Polisi membiarkan mereka pulang setelah menahan mereka selama satu jam. Sebelum menyuruh mereka pulang seorang polisi berkata, “Karena seseorang menelepon untuk melaporkanmu, kami harus merespon. Kami tidak ingin membiarkanmu disini, jadi cepatlah pulang. Kami lebih baik melakukan hal yang benar dan menolongmu.”

Seorang Anak Menangis

Seorang praktisi senior dari Kota Suining ditangkap satu hari di bulan Maret ketika ia sedang memberitahu kepada orang-orang tentang fakta Falun Gong. Ketika ia berada di kantor polisi, ia melihat beberapa anak laki-laki yang ditangkap karena mencuri. Seorang polisi memberitahu seorang anak untuk mengutuk Falun Gong. Ketakutan, ia mulai bergumam beberapa kata-kata kutukan. Kesal, polisi mulai menyerang anak itu secara verbal, dan bahkan mengancam akan memukulnya. Praktisi maju ke depan untuk menghentikan polisi, memintanya untuk memperlakukan orang dengan hormat. Tersentuh dengan perlakuan yang baik, anak itu terdiam.

Praktisi bertanya kepada anak itu, “Anakku, apakah kamu mempunyai sesuatu untuk dimakan? Apakah kamu lapar? Apakah kamu kedinginan?” dengan air mata, anak itu bertanya, “Kenapa saya harus mengutuk Falun Gong? Kenapa?” Ia berjongkok dan mulai menangis dengan keras. Karena tersentuh, polisi mengangkat jempolnya, berkata, “Nyonya, silakan duduk. Saya akan membawakan air untuk anda.”

Polisi yang Bersimpati

Sore itu, polisi mengirim praktisi ke pusat rehabilitasi narkoba. Dalam perjalanan praktisi tetap berbicara tentang bagaimana orang-orang mendapatkan manfaat setelah melakukan hal yang benar, tapi banyak yang mengalami tragedi setelah dengan sengaja mencelakakan orang yang tidak bersalah. Ia berkata kepada mereka tentang kematian kepala Kantor 610 Li Dongsheng, dan bagaimana bos Li, Zhou Yongkang dan keluarga Zhou berada di bawah penyelidikan. Ia juga menyinggung bahwa sejumlah besar pejabat yang korupsi sedang memindahkan keluarga dan uangnya ke luar negeri. Ia berbicara tentang gerakan tidak terhentikan “Mundur dari Partai,” dan memberitahu mereka bahwa Partai Komunis akan hancur. Bukan rahasia lagi bahwa orang-orang Tionghoa membenci Partai. Ia menyarankan para polisi tidak menjadi korban dari kejahatan Partai, dan bahwa mereka harus melindungi masa depan keluarga mereka. Polisi terdiam mendengarkannya.

Ketika mereka akhirnya tiba di pusat rehabilitasi, seorang polisi berbisik kepada praktisi, “saya telah mengerti apa yang kamu katakan kepada kami. Saya belajar banyak darimu, lebih baik dari apa yang saya pelajari selama 10 tahun masa sekolah.”

Pecandu Narkoba Sadar


Di pusat rehabilitasi praktisi menolak untuk berdiri di antrian atau menjawab panggilan penjaga dan ia menolak untuk memakai seragam. Ia tetap berbicara kepada orang-orang tentang penganiayaan dan menyelamatkan orang-orang. Dibodohi oleh kebohongan Partai, pecandu narkoba berpikir bahwa praktisi ini berbahaya, dan tidak membiarkan ia untuk menyentuh barang-barangnya. Setelah berada di sana selama beberapa hari mereka mulai santai, dan mulai menyukainya. Mereka sadar bahwa ia adalah seseorang yang belas kasih, dan sangat berbeda dengan yang media katakan. Mereka mendengarkannya dan menerima apa yang ia katakan.

Hari dimana praktisi dibebaskan, para pecandu narkoba sangat sedih ketika mereka melihatnya pergi. Tiba-tiba seorang wanita dengan suara yang keras berkata, “Tolong berusahalah sebaik mungkin dan lanjutkan berlatih. Ketika kami keluar, kami ingin anda untuk mengajarkan kami juga.”

Chinese version click here
English version click here