(Minghui.org) “Ini tidak adil di mana orang-orang dianiaya karena keyakinannya. Kita harus menentangnya,” kata Gilbert Léonian, seorang pendeta dari Gereja Injili Armenia Prancis, di tempat pengumpulan petisi bagi Falun Gong di depan Menara Eiffel pada 4 Oktober 2015.

Petisi tersebut menyerukan rezim Tiongkok untuk mengakhiri penganiayaan terhadap Falun Gong, dan mengadili mantan diktator Jiang Zemin karena berperan dalam penganiayaan tersebut. Para pejalan kaki berhenti untuk mempelajari lebih lanjut dan terkejut atas kebrutalan penganiayaan di Tiongkok, terutama pengambilan organ yang direstui negara dari praktisi Falun Gong yang masih hidup.


Poster informasi Falun Gong menarik perhatian di Menara Eiffel

Setelah menandatangani petisi, pendeta Gilbert Léonian berkata kepada praktisi, “Setiap orang berbeda. Ada perbedaan bahasa, budaya, sejarah, dan keyakinan. Jika kita tidak ingin dunia meledak pada suatu hari, kita mesti menoleransi perbedaan ini. Inilah apa yang saya pelajari dari Injil, sebagai umat Kristen.”

Ia melanjutkan, “Jika kita percaya bahwa Tuhan menciptakan manusia bebas, maka Tuhan juga menciptakan perbedaan. Saya tahu bahwa Falun Gong dianiaya di Tiongkok bersama dengan kelompok-kelompok lain, termasuk umat Kristen. Menandatangani petisi adalah cara saya membela Falun Gong.”

Dominique tidak percaya bahwa pengambilan organ bisa terjadi di era modern ini. “Tidak dapat diterima,” katanya. “Saya melakukan perjalanan ke Tiongkok beberapa tahun yang lalu, dan semua yang mereka perlihatkan adalah sisi cemerlang dari negeri tersebut. Saya pikir bahwa Tiongkok akan membaik setelah dua dekade sejak Pembantaian Massal di Tiananmen pada tahun 1989, namun saya salah. Sangat menyedihkan. Saya berharap tanda tangan kami akan membuat perbedaan.”

Clément, seorang umat Katolik Prancis, hampir menangis saat melihat gambar-gambar penyiksaan yang dialami oleh praktisi Falun Gong di Tiongkok. “Tidak ada bahasa yang dapat menggambarkan kebrutalan ini,” katanya. “Saya dengan tulus berharap bahwa penganiayaan ini akan segera berakhir. Saya berharap mantan diktator Tiongkok akan dituntut dan diadili.”

“Penganiayaan ini benar-benar mengerikan,” kata Dahar Bensadoen, seorang insinyur otomotif yang mendengar tentang kekejaman pengambilan organ untuk pertama kalinya. Setelah menandatangani petisi, dia berkata, “Penting untuk memberi tanda tangan. Mengajari kita secara individu, ini adalah langkah kecil, tetapi jika kita menggabungkan kekuatan, mudah-mudahan kita dapat membuat beberapa perubahan. Jiang Zemin harus diadili. Ini penting bagi para korban dan keluarga mereka.”


Turis-turis dari seluruh dunia dan warga setempat menandatangani petisi untuk mengecam penganiayaan Falun Gong di Tiongkok