Menggemakan gelombang tuntutan terhadap mantan diktator Tiongkok, Jiang Zemin untuk peranannya dalam menganiaya Falun Gong, sebuah kegiatan mengumpulkan tanda tangan di adakan di Singapura di Taman Hong Lim pada 14 Desember. Penduduk setempat dan para pengunjung dari berbagai latar belakang budaya mendukung kegiatan ini dan mendesak rezim Tiongkok untuk menyelidiki kejahatan yang dilakukan oleh Jiang Zemin selama 16 tahun penganiayaan yang masih terus berlangsung.

(Minghui.org)

Tanggal 5 Desember, kurang dari satu minggu sebelum Hari Hak Asasi manusia Sedunia, lebih dari satu juta orang Asia telah menandatangani petisi mendukung 200.000 tuntutan hukum yang diajukan oleh praktisi Falun Gong terhadap Jiang Zemin. Menurut banyak orang yang menandatangani petisi, yang paling banyak dibicarakan adalah tentang pengambilan organ tubuh dari praktisi Falun Gong yang masih hidup yang disetujui oleh negara.

Memperagakan latihan Falun Gong di Taman Hong Lim sebelum mengumpulkan tanda tangan.

Memperagakan latihan Falun Gong di Taman Hong Lim sebelum mengumpulkan tanda tangan.

Memperagakan latihan Falun Gong di Taman Hong Lim sebelum mengumpulkan tanda tangan.

Pengumpulan tanda tangan untuk menyeret Jiang Zemin ke pengadilan menerima banyak dukungan.

Pengumpulan tanda tangan untuk menyeret Jiang Zemin ke pengadilan menerima banyak dukungan.

Pengumpulan tanda tangan untuk menyeret Jiang Zemin ke pengadilan menerima banyak dukungan.

Pengumpulan tanda tangan untuk menyeret Jiang Zemin ke pengadilan menerima banyak dukungan.

Banyak penduduk lokal yang menyatakan dukungan mereka pada upaya untuk membawa Jiang Zemin ke pengadilan. Resha Motilal, analis keuangan berumur 28 tahun, merasa ngeri dengan kebrutalan dari penindasan itu. “Tidak masuk akal,” katanya. “Semua orang Singapura harus menandatangani petisi ini untuk menyeret Jiang Zemin ke pengadilan dan untuk menghentikan penganiayaan.”

Sukri Kadola, desainer interior berusia 43 tahun, sudah tahu lumayan banyak tentang penganiayaan terhadap Falun Gong di Tiongkok. Ia memuji perlawanan damai Falun Gong.

“Walaupun saya tidak berlatih Falun Gong, saya dukung sepenuhnya pengumpulan tanda tangan dan kegiatan yang damai hari ini,” katanya kepada seorang praktisi. “Kegiatan seperti ini dapat membantu orang-orang memahami apa yang terjadi di Tiongkok, dan akan menarik perhatian masyarakat internasional, yang akan memberi tekanan kepada Tiongkok untuk menghentikan penindasan.”

Kadola menambahkan, “sekuat apa pun sebuah pemerintahan, tidak boleh menyalahgunakan kekuatannya untuk melakukan apa pun yang ia suka. Semua orang harus bertindak untuk menghentikan penganiayaan ini.”

Setelah menandatangani petisi, Rakiv Uddin, seorang keturunan Bengali berusia 32 tahun, kembali ke tempat kerjanya dan meminta rekan kerjanya untuk menandatangani petisi juga. “Penyiksaan ini membuat saya sangat sedih,” katanya. “Harus dihentikan segera. Saya tidak mengerti mengapa orang-orang dianiaya karena keyakinan mereka di Tiongkok. Semua orang harus mempunyai kebebasan berkeyakinan.”

Beberapa pengunjung dari Prancis. Belanda, dan Kanada memberi tahu praktisi bahwa mereka pernah melihat kegiatan yang serupa di negara mereka. Mereka semua mengecam kejahatan Jiang Zemin terhadap kemanusiaan dan menandatangani petisi.

Christy, seorang juru bicara organisasi hak asasi manusia Inggris, percaya bahwa adalah sebuah hal yang memalukan karena penganiayaan ini telah berlangsung begitu lama. Ia berkata ini adalah sebuah kasus kekerasan dan penyiksaan terbesar namun “terbungkam” di dunia.

Christy menyalahkan banyak media arus utama, yang telah bungkam tentang penganiayaan terhadap Falun Gong karena tekanan politik dan ekonomi dari pemerintah Tiongkok. “Mereka turut terlibat,” katanya. “Media di seluruh dunia harus membantu menyelidiki pembunuhan terhadap praktisi Falun Gong.”

Zheng, siswa Tionghoa, senang melihat peragaan latihan Falun Gong. Ia berkata, “Sangatlah penting untuk orang-orang Tionghoa mengetahui apa sesungguhnya Falun Gong itu.”

Di Tiongkok, sejumlah orang-orang di sekitar Zheng ditangkap karena berlatih Falun Gong. Propaganda pemerintah menyebabkan ia takut terhadap Falun Gong, tetapi ia ingin mengetahui kebenarannya. Zheng berhasil menerobos blokade internet dan membaca banyak literatur terbitan Falun Gong, termasuk Zhuan Falun dan 9 Komentar Mengenai Partai Komunis.

Apa yang dia baca mengubah pendapatnya. “Saya senang mengetahui apa yang sesungguhnya terjadi. Ajaran Falun Gong. Sejati-Baik-Sabar, adalah luar biasa. Adalah sebuah latihan kultivasi yang lurus,” kata Zheng.

Zheng senang menandatangani petisi. “Pengambilan organ terlalu brutal,” katanya. “Jiang Zemin telah membunuh banyak orang. Dia adalah teroris yang asli!”

Chinese version click here

English version click here