(Minghui.org) Rekan praktisi A seorang wanita desa dari sebuah keluarga yang tidak mampu, beberapa tahun yang lalu ia pernah mengalami penganiayaan. Tetapi ia tetap teguh dalam berkultivasi, dan memiliki pikiran lurus yang kuat, sehingga semua yang dikerjakannya selalu lancar, dan sepuluh tahun terakhir ini tidak pernah mengalami kesulitan keuangan.

Hasil panen praktisi A selalu saja berlimpah, dan lebih banyak dari hasil panen tetangga-tetangganya. Bahkan penghasilannya lebih besar dari suaminya yang bekerja di luar kota. Suaminya sering mengatakan pada tetangga-tetangganya yang iri dengan hasil panen istrinya, “Jika kalian sedang menanam minta istri saya jadi penasihat saja ia mempunyai teknik yang tinggi!”

Karena indoktrinasi budaya partai yang mengatakan bahwa wanita adalah separuh langit (sangat dominan dalam keluarga), ada rekan praktisi wanita yang merasa mampu melakukan apa saja, bahkan lebih mampu dari pria hingga merasa puas diri! Beberapa tahun lalu, praktisi A sangat terikat mencari uang keluar kota, ada rekan praktisi yang berbagi dengannya: Di jaman dulu laki-laki bekerja mencari nafkah di luar dan wanita di dalam rumah itu barulah budaya ortodoks. Lalu praktisi A mencari ke dalam dan menyadari bahwa tidak pantas menekan suami, membuat suami kehilangan harga diri sebagai laki-laki, karena ia merasa dirinya lebih unggul. Ini akan menyebabkan suami kehilangan rasa tanggung jawab terhadap kehidupan keluarga. Seorang laki-laki harus percaya diri dan bermartabat. Praktisi A juga melihat bahwa suaminya tidak pernah membanding-bandingkan pendapatannya dengan pendapatan praktisi A, suaminya juga tidak sembarang menghamburkan uang yang di peroleh. Pada akhirnya praktisi A menghilangkan keterikatannya mencari uang dan hanya mengandalkan penghasilan suaminya. Walau demikian dalam hal penyelamatan makhluk hidup tidak pernah kekurangan dana.

Sebaliknya ada seorang rekan praktisi yang mempunyai sifat sangat dominan, selalu bersaing dan mencari kekurangan suaminya. Pada akhirnya suaminya marah dan mengatakan, “Jika pekerjaan saya kurang bagus, kamu saja yang lakukan.” Pada akhirnya semua pekerjaan harus ia yang lakukan sedangkan suaminya hanya bekerja sekedarnya saja. Ia menjadi kelelahan, waktu untuk belajar Fa juga sangat kurang. Ditambah lagi ia memberi izin anaknya untuk meminjam uang yang mengakibatkan bebannya bertambah untuk membantu anaknya melunasi utang sehingga semua hasil kerjanya pada akhirnya hanya untuk melunasi pinjaman.

Praktisi A lalu berbagi dengan mereka, menasihati untuk mengubah konsep wanita perkasa, untuk tidak mengakui penganiayaan kekuatan lama di aspek ekonomi, dan berjalan lurus.


Chinese version click here