(Minghui.org) Banyak praktisi yakin bahwa masalah percaya penuh kepada Guru dan Fa hanya diterapkan pada saat mengalami cobaan besar, seperti karma penyakit berat atau ujian xinxing yang penting. Di hadapan kesulitan besar, biasanya kita ingat untuk percaya kepada Guru dan Fa, yakin bahwa Guru akan membantu kita.

Kita terkadang lupa, untuk percaya penuh kepada Guru dan Fa ketika berhadapan dengan kesulitan kecil, seperti flu dan insomnia. Untuk masalah yang lebih kecil ini, kita hanya menahannya tanpa berpikir dua kali.

Saya lihat, kesulitan kecil ini bisa menjadi indikasi bahwa kita belum lulus ujian dengan baik, karena orang biasa saja bisa melewati ini tanpa minum obat.

Guru telah merencanakan kita untuk tidak hanya menyingkirkan karma penyakit, tetapi juga untuk meningkatkan xinxing kita dalam prosesnya.

Untuk itu Guru telah menanggung sebagian besar karma kita, hanya menyisakan sedikit untuk kultivasi kita. Jika kita benar-benar percaya kepada Guru dan Fa, kita akan merasa berterima kasih bila kita mengalami ketidaknyamanan atau penderitaan. Kita akan merasa malu melakukan perbuatan buruh di masa lalu, dan berterima kasih untuk kesempatan membayar utang-utang ini.

Jika kita malah bermuram durja dan hanya berharap untuk melewatinya, kita akan kehilangan kesempatan untuk meningkatkan xinxing kita.

Seiring berjalannya waktu, bahkan bisa menimbulkan kemarahan dan keraguan dalam diri kita, karena sikap ini. Tidak heran jika ada beberapa praktisi yang diam-diam minum obat, atau pergi ke dokter. Mereka menyatakan bahwa mereka tidak ingin keluarga mereka salah paham dengan Dafa, atau bahwa mereka tidak cukup tinggi untuk melewati kesulitan ini dengan kekuatan sendiri.

Karma penyakit ini pada akhirnya didorong masuk kembali ke tubuh mereka. Ketika dia menyerang kembali kemudian, akan menjadi semakin kuat, dan butuh tingkatan xinxing yang lebih tinggi lagi untuk mengatasinya. Jika kita tidak mampu bertahan, kita akan tetap berada di dalam lingkaran setan, tetap tidak akan pernah membayar karma dengan tuntas.

Untuk melewati ujian-ujian ini, kita harus mempertahankan pikiran lurus dan berterima kasih kepada Guru yang telah mengatur kesempatan untuk menyingkirkan karama ini. Sepanjang kita tetap mempertahankan sikap yang positif terhadap pengaturan Guru, kita akan mampu melewati ujian.

Guru mengajarkan kita, “Mengalami penderitaan dianggap bahagia” (“Derita Pikiran dan Hatinya”dari Hong Yin I), tetapi beberapa dari kita sangat sulit berbahagia dalam penderitaan semacam ini.

Pemahaman saya adalah bukannya kita harus menikmati penderitaan itu, tetapi merasa gembira karena sanggup bertahan dari penderitaan itu dan meningkat dalam prosesnya. Menahan penderitaan dapat menyingkirkan karma kita dan membayar utang-utang kita dari kehidupan sebelumnya.

Jadi kapan pun kita menghadapi cobaan, besar atau kecil, kita harus menganggapnya sebagai kesempatan untuk berkultivasi jadi kita bisa melangkah maju ke tingkatan yang lebih tinggi. Kita benar-benar harus merasa bahagia dan berterima kasih kepada Guru.

Begitu kita mengenali dan menyingkirkan keterikatan kita dalam proses melewati ujian, kita akan menjadi lebih percaya diri. Kepercayaan kita kepada Guru dan Dafa juga akan menjadi semakin kuat. Seiring pikiran kita menjadi lebih lurus dan kuat, setiap kesulitan selanjutnya akan menjadi semakin kecil, dan akan menjadi lebih mudah untuk dilewati.

Saya yakin untuk dapat benar-benar percaya kepada Guru dan Fa memerlukan belajar Fa yang teguh. Kepercayaan ini juga tercermin dalam setiap langkah dari keseluruhan kultivasi kita.

Tidak ada gunanya hanya bicara saja atau membuat sumpah kosong dalam masalah memiliki kepercayaan penuh kepada Guru dan Dafa. Kita harus menjaga pikiran dan perbuatan kita sesuai dengan prinsip-prinsip Dafa setiap waktu, tanpa memandang besar atau kecilnya kesulitan yang kita hadapi.

Di atas adalah pemahaman pribadi saya. Tolong tunjukan bila ada kekurangan.

Chinese version click here
English version click here