(Minghui.org) Bergabung dengan banyak orang lain yang menuntut mantan pemimpin partai komunis Jiang Zemin, enam orang Tiongkok yang tinggal di Sydney mengajukan tuntutan terhadap dia karena memulai dan mengarahkan penganiayaan terhadap Falun Gong di Tiongkok.

Para penuntut mencatat rincian dari siksaan yang mereka alami.

Ibu dan Putrinya Mengajukan Tuntutan Bersama

Wang Xiaofang, seorang pensiunan guru, mengajukan tuntutan dengan putrinya, Zhuang Wei, membeberkan penyiksaan berat keluarga mereka selama penganiayaan.

Wang Xiaofang (kanan) dan putrinya Zhuang Wei memegang tanda terima kiriman tuntutan mereka dan spanduk yang bertuliskan, "Menuntut Jiang Zemin."

Zhuang adalah seorang mahasiswa pascasarjana di University Shanghai Jiaotong (universitas papan atas di Tiongkok), ketika penganiayaan dimulai. Setelah dia pergi ke Beijing untuk memohon keadilan bagi Falun Gong, dia dipenjara di Pusat Penahanan Fengtai di Beijing. Dia disengat dengan tongkat listrik dan di selar dengan rokok.

Polisi mengatakan, "Kami mendapat perintah jika kamu mati dari pemukulan, kematian kamu akan dihitung sebagai bunuh diri." Karena kerasnya pemukulan, wajah Zhuang menjadi bengkak dan dia tidak bisa membuka matanya.

Pada Januari 2002, Zhuang dikeluarkan dari universitas. Polisi Distrik Luwan di Shanghai kemudian mengirim ke kamp kerja paksa karena dia mengatakan kepada administrasi universitas dan polisi: "Sejarah akan menunjukkan bahwa penganiayaan Jiang Zemin terhadap Falun Gong adalah salah." Dia ditahan di kamp kerja paksa selama dua tahun.

Zhuang mulai berlatih Falun Gong pada 1998 ketika ia melihat ibunya kembali sehat. Dalam tuntutan Wang mengatakan bahwa majikannya menekan dia dan suaminya untuk berhenti berlatih Falun Gong dan mengancam akan memecat mereka.

"Suami saya telah dipecat dari posisi mengajar dan menjadi petugas kebersihan di sekolah tempat ia menjadi guru. Rumah kami diawasi. Pada tahun 2001, petugas Kepolisian Kuerle menggeledah rumah kami dan membawa saya ke pusat penahanan.

"Putri saya ditangkap secara ilegal lima kali, ditahan di kamp kerja paksa selama dua tahun, dan dipenjarakan selama dua tahun, meninggalkan kami untuk merawat putrinya yang berusia 6 tahun. Cucu saya menangis setiap hari," tulis Wang.

Ibu dan Anak Meminta Pembebasan Suami dan Ayah

Liu Chunli merindukan saat-saat damai sebelum penganiayaan dimulai. Seluruh keluarganya - ibunya, saudara, dan suami - semua mendapat manfaat dari berlatih Falun Gong. Tapi penganiayaan merusak keluarga bahagia ini.

Liu Chunli dan anaknya, Jia Ming, mengajukan tuntutan terhadap Jiang Zemin.

Dalam tuntutan yang diajukan oleh dia dan anaknya, Jia Ming, Liu mengatakan, "Ibu ditangkap lima kali. Adik saya dijatuhi hukuman lima tahun, dan suami saya dijatuhi hukuman delapan tahun. Dia dipenjara di Penjara Weinan di Provinsi Shaanxi.

"Kami menuntut Jiang Zemin, bukan hanya karena ia menganiaya Falun Gong, tetapi juga karena ia telah menghancurkan moralitas di Tiongkok."

Jiang Zemin harus Dihukum

Wu Yumei dari Dalian, Tiongkok, ditangkap dan dipenjara di pusat penahanan selama 15 hari pada Desember 2005. Berharap orang lain tahu fakta-fakta tentang penganiayaan, ia memasang materi Falun Gong di tempat umum.

Wu Yumei memegang tanda terima pengiriman tuntutannya

Dalam tuntutannya, Wu mengatakan, "Saya ditangkap lagi pada tahun 2009 dan ditahan di Kamp Kerja Paksa Masanjia selama dua tahun. Saya dipaksa untuk melakukan kerja keras dan diawasi 24 jam. Petugas sering memukul dan mencaci saya. Kadang-kadang mereka tidak membolehkan saya pergi ke kamar kecil. Keluarga saya tidak diizinkan untuk mengunjungi saya."

Shao Hua ditahan di pusat pencucian otak di Kota Guangzhou beberapa kali antara tahun 1999 dan 2009. Rumahnya berulang kali digeledah, dan anak remaja nya ditangkap oleh polisi distrik Dongshan di Guangzhou. Shao juga mengajukan tuntutan.

Shao dan Wu percaya bahwa Jiang telah melakukan kejahatan terhadap kemanusiaan dan ia harus dikecam dan disidangkan oleh seluruh dunia.

Chinese version click here

English version click here