(Minghui.org) Pusat Penahanan Kuitun di Xinjiang berulang kali menolak permintaan para pengacara untuk bertemu dengan klien mereka, dan jaksa penuntut menolak memberi izin kepada para pengacara untuk meninjau ulang berkas-berkas sebelum persidangan.

Li Xinren dan istrinya, Pu Haiyan ditangkap pada tanggal 9 Maret 2015 karena berlatih Falun Gong. Mereka ditahan di Pusat Penahanan Kuitun bersama dengan Mai Yulong, seorang praktisi lainnya. Tiga agenda pertemuan dengan pengacara telah ditolak dalam kurun waktu lebih dari dua bulan ini.

Gangguan semacam ini adalah hal umum terjadi di seluruh sistem kepolisian serta pengadilan Tiongkok, kedua sistem tersebut digunakan oleh rezim komunis sebagai bagian dari kampanye penindasan terhadap praktisi Falun Gong.

Sejak itu para pengacara praktisi mengajukan keluhan terhadap pihak Kejaksaan.

Para Pengacara Dihalangi di Pintu Masuk

Para pengacara yang mewakili Pu Haiyan dan Mai Yulong pergi ke Pusat Penahanan Kuitun untuk bertemu mereka pada tanggal 28 Mei 2015. Namun, Yang Xiangbin, direktur pusat penahanan, menolak untuk mengizinkan kepada mereka bertemu dengan klien mereka.

Pengacara ini mengajukan keluhan kepada kantor Kejaksaan yang berhubungan dengan pusat penahanan, yang kemudian ikut campur tangan. Kantor Kejaksaan ini setuju bahwa para pengacara ini bisa bertemu dengan praktisi jam 11 siang keesokan harinya.

Seorang penjaga di pintu gerbang pusat penahanan meminta agar pengacara meninggalkan tanda pengenal mereka saat tiba keesokan paginya. Namun, penjaga di meja pendaftaran menolak untuk memperbolehkan mereka masuk tanpa memperlihatkan kartu tanda pengenal mereka.

Penjaga di pintu gerbang kemudian menolak untuk mengembalikan tanda pengenal pengacara. Setelah negosiasi, para pengacara ini akhirnya diperbolehkan untuk bertemu dengan praktisi.

Alasan yang Bukan-bukan

Ketika pengacara dari praktisi Pu kembali ke pusat penahanan pada tanggal 15 Juni, dia diperlihatkan sebuah cacatan pemberitahuan yang menyatakan bahwa pengacara dari praktisi Pu, Li, dan Mai pertama-tama harus mendaftarkan diri di Biro Peradilan Kuitun sebelum diperbolehkan bertemu dengan klien mereka. Pemberitahuan itu tidak ditandatangani, dan tidak ada cap resmi dari departemen pemerintahan terkait.

Perintah ini sepertinya berasal dari memo internal Divisi Keamanan Domestik.

Ketika para pengacara ini pergi ke Biro Peradilan Kuitun, mereka diberitahu bahwa mereka memerlukan izin dari Komite Urusan Hukum dan Politik, Kantor 610, Divisi Keamanan Domestik tingkat kota, dan Divisi Keamanan Domestik tingkat prefektur, sebelum mereka bisa bertemu dengan klien mereka.

Polisi mendaftarkan kasus Li, Pu, dan Mai ke Kejaksaan pada tanggal 18 Juni dengan permintaan tanggal persidangan dipercepat.

Para pengacara kemudian berusaha untuk bertemu dengan klien mereka pada tanggal 30 Juni untuk mempersiapkan persidangan, tetapi mereka masih dihalangi untuk bertemu dengan klien mereka. Penjaga di pusat penahanan meminta agar para pengacara melewati proses seperti semula, dengan melalui Biro Peradilan Kuitun.

Kemudian mereka pergi ke Kejaksaan untuk mendapatkan izin bertemu dengan klien mereka, namun jaksa di sana mengatakan bahwa wewenangnya terbatas dan memberitahu mereka untuk mengikuti arahan dari pusat penahanan. Dia juga menolak permintaan pengacara untuk meninjau ulang berkas kasus klien mereka.

Ketika para pengacara pergi ke Biro Peradilan Kuitun, tidak ada seorang pun yang mau menemui mereka.

Informasi kontak pelaku kejahatan:

Yang Xiangbin (杨向斌), direktur Pusat Penahanan Kuitun: +86-13565567125

Zhao Xiaobing (赵晓兵), jaksa di Kejaksaan Kuitun: +86-18009928876, +86-099 2-3291080

Chinese version click here

English version click here