(Minghui.org) Kelompok belajar Fa kami dibentuk kira-kira dua tahun silam. Kebanyakan dari kami sudah pada usia pertengahan atau sudah senior. Di antaranya sudah berkultivasi lebih dari 10 tahun, namun juga ada pendatang baru yang baru mulai berkultivasi empat bulan yang lalu. Di bawah ini beberapa dari cerita mereka.

Kakak Beradik yang Sangat Rajin

Ada dua orang praktisi senior bersaudara, sang adik seorang pria, adalah praktisi veteran yang pernah dua kali ditahan secara ilegal, karena dia berbicara kepada banyak orang tentang penganiayaan Falun Dafa. Kakak wanitanya berusia 77 tahun yang dulu tinggal di pedesaan. Suaminya telah meninggal dan anak-anaknya sudah berkeluarga. Dia menilai Falun Dafa itu hebat berkat melihat perubahan yang dialami adiknya, maka dia memutuskan ingin ikut berlatih dan pindah ke kota kami..

Mereka menyewa tempat dan hidup bersama dengan adiknya dari uang pensiun yang sangat minim. Mereka hidup pas-pasan dan sangat hemat.

Meski sang kakak seorang praktisi baru, dia dapat menahan penderitaan. Dengan sepenuhnya dia melakukan tiga hal. Dulu dia buta huruf namun atas bantuan adiknya dia dapat membaca Zhuan Falun hanya dalam waktu beberapa hari saja.

Dia mengatakan makin banyak dia belajar Fa, makin merasakan sangat beruntung dia memperoleh kesempatan mendapatkan ini meski umur sudah begitu tua. “Guru telah menyelamatkan saya,” katanya. “Saya harus ingat terus yang Guru minta kita lakukan, —menyelamatkan makhluk hidup.”

Di samping belajar Fa dan melakukan latihan, dia keluar melakukan klarifikasi fakta setiap hari. Dalam waktu dua bulan terakhir setiap hari dia telah dapat memengaruhi sampai 16 orang untuk keluar dari Partai Komunis Tiongkok (PKT) dan organisasi afiliasinya

Salah satunya yang hebat adalah, ketika itu lututnya membengkak selama lebih dari 10 hari, tetapi dia tidak pernah absen keluar berbicara kepada khalayak umum tentang Falun Dafa. Bahkan ketika ujung jari-jari kakinya berdarah setelah berjalan berjam-jam dia mengabaikan, hanya melafalkan: “Ketika sulit bersabar anda mampu bersabar. Ketika sulit dilakukan anda harus mampu melakukan.” (Zhuan Falun, “Ceramah 9”).

Suatu waktu dia menghampiri seorang pria di suatu taman. Ketika dia melakukan klarifikasi fakta orang itu ternyata seorang polisi yang berpakaian sipil, langsung saja polisi menggeledah saku-sakunya. Dia tetap tenang dan dalam hati minta tolong kepada Guru. Daftar nama orang-orang  yang keluar dari PKT berada di dalam sakunya, namun polisi itu tidak dapat menemukannya.

Adiknya bangun pada pukul 3.40 pagi setiap hari, lalu melakukan latihan. Setelah belajar Fa lalu makan pagi, dan pergi ke luar melakukan klarifikasi fakta hingga sore hari. Dia membaca pelajaran Guru lainnya dan juga membaca artikel Minghui, dan memancarkan pikiran lurus setiap jam. Dia dapat memengaruhi sedikitnya 20 hingga 30 orang keluar dari PKT setiap hari, dan belum pulang sebelum mencapai jumlah itu.

Teman-teman praktisinya memperkirakan sejak dia datang di wilayah kami lima bulan lalu, dia telah membantu 5.000 orang keluar dari PKT. Keseluruhannya dalam tahun-tahun sebelumnya dia telah membantu sekitar 50.000 orang keluar dari PKT dan organisasi afiliasinya.

Zhang: Sifat Pribadi dan Hati Saya Meningkat

Zhang, wanita, 65 tahun, telah berlatih selama lima tahun. Di bawah ini pengalaman berkultivasinya.

Setelah tiga bulan saya berlatih, saya baru bisa duduk bermeditasi selama lima menit lantaran tak tahan rasa sakitnya. Suatu hari seorang ibu tetangga saya tiba-tiba marah, dia mulai menyumpahi saya. Saya pikir, “Saya seorang praktisi Dafa, Guru mengajari kita jangan berperangai seperti orang biasa waktu ada perselisihan, kita jangan membalas.” Meskipun dapat menenangkan diri dan berargumentasi dengan dia, dalam hati masih jengkel. Lalu pada hari itu juga saya belajar Fa, yang pada akhirnya dapat menghilangkan kejengkelan saya, dan menjadi tenang.

Pada keesokan harinya saya dapat duduk bermeditasi selama 50 menit. Saya rasakan itu luar biasa. Saya sadar Guru telah menyemangati saya, dan air mata saya berlinang-linang. Terima kasih saya kepada Guru di luar perbendaharaan kata-kata.

Seorang ibu tetangga yang sudah lanjut usia sering minta tolong saya melakukan pekerjaan rutin rumah dan saya selalu memberi bantuan hingga selesai. Saya menjadi akrab dengan semua tetangga. Ketika mereka mengetahui bahwa semua praktisi Dafa itu orang-orang baik mereka menjadi mengerti bahwa penganiayaan itu tindakan salah.

Setelah berlatih selama enam bulan saya memahami dari Fa bahwa tujuan hidup itu sebenarnya untuk kembali ke asal ke diri yang sejati, dan saya harus memandang hambar kepada ketenaran, keberuntungan dan perasaan. Kala itu saya dihadapkan kepada ujian besar bagi xinxing saya. Suami saya meninggal dan meninggalkan harta warisan senilai sekitar sejuta yuan. Namun anak laki-laki saya ingin memonopoli harta itu dan membuat dalih yang tak masuk akal kepada saya

Awalnya saya ingin menuntut secara hukum kepada anak saya, namun teringat ajaran Guru: “materi dan harta kekayaan, lahir tidak dapat dibawa serta, mati tidak dapat dibawa pergi,” (Zhuan Falun, “Ceramah 9”)

Lalu saya menanyakan kepada saudara perempuan yang juga seorang praktisi, dan membatalkan pikiran untuk menuntut. Saya dapat melewati ujian ini dengan perasaan tenang.

Anak saya pindah rumah. Dia sering datang mengunjungi saya dan merasa malu. Andaikan saya bukan praktisi Dafa, saya pasti tidak dapat menangani kasus ini dengan baik.

Li secara Terbuka Mundur dari PKT di Tempat Kerja

Li, wanita, 77 tahun seorang praktisi lama. Belum lama ini dia bergabung dengan kelompok belajar Fa kami. Untuk bisa melakukan klarifikasi dengan berbicara langsung tatap muka pada seseorang sangat sulit, dia harus berlatih dalam waktu lama. Dia juga mendapat gangguan dari keluarganya.

Setelah bergabung dalam kelompok belajar Fa dan belajar sendiri lebih rajin, dia dapat membuat dalih dengan suaminya yang sedang menderita sakit, maka dia dapat mengikuti kegiatan mengklarifikasi fakta. Mula-mula dia berpartner dengan Zhang di taman. Bila Zhang melakukan klarifikasi dia memancarkan pikiran lurus, dan mencatat nama-nama orang  yang keluar dari PKT.

Dalam waktu dua minggu mereka dapat memengaruhi 85 orang untuk keluar dari PKT dan organisasi afiliasinya. Suatu waktu Li pergi sendirian ke taman untuk yang pertama kali, dia bertemu dengan seorang pria lanjut usia yang ditemani cucu laki-lakinya. Dengan mudah dia dapat memengaruhinya untuk keluar dari PKT. Dia memahami bahwa ini adalah Guru yang mengatur untuk menyemangati dia, agar selanjutnya dia dapat dengan rajin menyelamatkan lebih banyak orang.

Setelah bergabung dalam kelompok belajar Fa. Li mengatakan dia merasa lebih energik. Sering orang-orang bertanya, “Kok anda berjalan begitu cepat?” Dulu biasanya bila melewati jembatan penyeberangan dia berjalan agak sulit, karena anak tangganya terlalu tinggi, namun sekarang dia dapat berjalan dengan cepat. Dengan perasaan penuh bahagia dia melakukan klarifikasi fakta langsung tatap muka setiap hari. Sekarang dia tampak 20 tahun lebih muda.

Sebagai seorang guru, Li menjadi anggota PKT sudah bertahun-tahun lewat, bahkan sudah mendapat predikat “anggota partai terkemuka” Dia sering mencela dirinya sendiri karena ketidaktahuannya telah meracuni orang-orang muda dengan kebudayaan partai. Pada awal tahun 2005 ada seorang praktisi yang membantu dia keluar dari PKT dengan nama samaran, namun dari rasa takutnya dia masih membayar iuran partai.

Suatu artikel yang dimuat di website Minghui membicarakan tentang sebagian tubuh para praktisi masih dikendalikan oleh kekuatan jahat. Banyak yang tidak dapat melepaskan dirinya, bahkan beberapa orang praktisi tertentu kehilangan jiwanya. Hal Ini membuat Li sadar

Dia pergi ke tempat kerjanya dan mengatakan kepada direktur, “Dengan resmi saya telah keluar dari partai, saya tidak akan mengikuti semua aktivitas partai. Sekarang saya sudah tua dan juga perlu merawat suami.” Dia sangat tenang dan tidak merasa takut atau khawatir. Sejak itu bekas tempat dia bekerja tidak lagi minta kepadanya membayar uang iuran partai.

Chinese version click here
English version click here