(Minghui.org) Praktisi Falun Gong di Los Angeles mengadakan rapat umum di Dermaga Santa Monica pada 12 September, untuk menarik perhatian orang terhadap gelombang tuntutan hukum terhadap mantan pemimpin Tiongkok, Jiang Zemin dan mengumpulkan dukungan publik untuk mengadili Jiang.

Per 9 September, 175.000 praktisi Falun Gong di Tiongkok dan luar negeri telah mengajukan tuntutan hukum terhadap Jiang karena menindas Falun Gong di Tiongkok, dan jumlah itu terus meningkat. Di Los Angeles, 300 praktisi telah bergabung menuntut Jiang karena menyalahgunakan kekuasaan.

Banyak penduduk L.A. dan turis menandatangani petisi mendukung perlawanan damai Falun Gong.

Rapat umum di Dermaga Santa Monica memanggil dukungan untuk menuntut Jiang Zemin

Enam praktisi di L.A. yang dianiaya dengan kejam di Tiongkok, telah mengajukan tuntutan hukum terhadap mantan diktator Jiang Zemin.


Menandatangani petisi mendukung tuntutan hukum.

Beberapa tamu memberikan pidato pada rapat umum.

Barry Simon, Wakil Ketua United Nations Association of Southern California, membandingkan tuntutan hukum Falun Gong terhadap Jiang dengan tuntutan hukum Yahudi terhadap Hitler

Barry Simon, Wakil Ketua United Nations Association of Southern California, percaya bahwa jumlah tuntutan hukum itu akan menciptakan dampak yang besar, menarik perhatian masyarakat internasional, seiring terus meningkatnya jumlah tersebut hingga mencapai angka yang mencolok.

Ia mengajak publik untuk menaruh perhatian pada Resolusi 343 Dewan A.S., yang meminta pemerintah Tiongkok untuk menghentikan pengambilan organ dari praktisi Falun Gong dan tahanan nurani lainnya yang disetujui negara.

Dr. Dana Churchill, wakil dari Doctors Against Forced Organ Harvesting (DAFOH), mengomentari keberanian praktisi Falun Gong, karena tuntutan hukum ini membuat seluruh dunia tahu tentang kebrutalan penindasan tersebut


Yangchen Dolkar Gakyil, ketua Asosiasi Tibet di California Selatan, mendukung Falun Gong. Ia berkata, sama seperti Falun Gong, “Orang-orang Tibet juga adalah korban penindasan Partai Komunis. Mereka bahkan tidak punya hak asasi manusia yang mendasar.”


Liu Yaya, Ketua Serikat Artis Visual di L.A., mengajak masyarakat internasional untuk menaruh perhatian pada penindasan di Tiongkok, dan menempatkan moralitas di atas bisnis

Chinese version click here
English version click here