(Minghui.org) Kejadian pada tahun 2008, sebulan lebih setelah gempa bumi Wenchuan. Saya baru saja selesai mengurus bisnis di ibukota provinsi dan sedang menunggu di ruang tunggu di stasiun kereta untuk pulang ke rumah.

Saya mendengar percakapan seorang pria berperawakan tinggi, bersama dengan istri dan anaknya, berbicara kepada sekumpulan orang tentang gempa bumi. Saya memutuskan untuk mendekati mereka.

Pria itu berkata, ”… bantuan untuk gempa bumi sangat lamban, tidak seperti yang dilaporkan di televisi...”

Seseorang menyela, ”Bukankah akhirnya mengundang orang asing melakukan penyelamatan?”

Seorang lagi menimbrung, ”Jika Partai Komunis tidak mau melakukan apa pun, tidak ada yang bisa melakukan apa pun…”

Saya menimpali, ”Kamu betul. Semua orang tahu itu. Orang asing akhirnya diperbolehkan ikut membantu penyelamatan. Tetapi, itu tiga hari setelah gempa bumi!”

Saya melanjutkan, ”Tepat setelah gempa, ketika kita bahkan tidak punya waktu untuk bereaksi, banyak negara, karena mereka memiliki operasi penyelamatan darurat, sudah mengirim permintaan izin kepada pemerintah kita, namun Partai Komunis butuh tiga hari untuk merespon dan menyetujuinya. Tiga hari! Dapatkah kalian membayangkan arti dari tiga hari bagi orang-orang yang terkubur dalam reruntuhan?”

Saya kemudian melanjutkan, ”Dalam penyelamatan gempa bumi, 72 jam pertama adalah waktu emas. Artinya, orang yang diselamatkan dalam 72 jam pertama memiliki kesempatan hidup lebih tinggi. Setelah 72 jam, lebih dari 90% orang yang diselamatkan akhirnya meninggal dunia. Itu disebabkan ketakutan, kelaparan, kelelahan, yang diderita dalam 72 jam akan menimbulkan kegagalan organ, sehingga sulit bagi orang untuk bertahan hidup. Tetapi, apakah Partai Komunis memperkenankan rakyat untuk menyadari pengetahuan dasar ini?

Ketika saya berbicara, perhatian semua orang tertuju pada saya. Jadi saya meneruskan, ”Hal yang paling buruk dan menjijikkan adalah, Partai Komunis menggunakan bencana ini untuk menyebarkan seolah-olah tanpa Partai, tidak akan ada yang bisa diselamatkan di wilayah bencana. Namun kenapa Partai Komunis tidak memperkenankan orang asing datang selama jam kritis tersebut?”

Pria tinggi itu menjawab pertanyaan saya, ”Partai itu takut orang asing membuyarkan citra hebatnya. Lagi pula, akankah Partai itu membiarkan orang asing pergi ke wilayah yang ada tanda-tanda kehidupan sehingga mereka dapat menemukan yang masih hidup? Mereka mengarahkan orang asing ke tempat yang sudah disisir.”

Saya menatap pria itu dan ia menatap balik ke saya. Kami berdua mengetahui informasi itu yang diperoleh langsung melalui penembusan internet dan sensor pemerintah.

Seseorang berkata, ”Tidak mungkin. Terlalu kejam.”

Saya berkata, ”Jika orang asing bisa mencari dan menyelamatkan lebih banyak orang dari tentara kita, Partai Komunis akan kehilangan muka. Bukankah itu pesta perayaan bagi orang asing? Jika tentara kita benar-benar menemukan orang hidup dari reruntuhan, dapatkah orang-orang ini diselamatkan hanya dengan sekop dan peralatan seadanya?”

Jika orang asing menemukan kemungkinan kehidupan di bawah reruntuhan, mereka tentunya tidak akan menyerah. Beginilah cara orang asing melihat dan menghargai kehidupan. Bagaimana jika orang asing bersikeras menyelamatkan kehidupan yang telah dilepaskan oleh Partai Komunis, apa yang akan dilakukan pemimpin Partai? Bagaimana jika berita semacam ini berhasil keluar dari Tiongkok? Jadi setiap tim penyelamat asing yang diperkenankan masuk Tiongkok pergi dengan tangan kosong. Tetapi, ini tidak menghentikan Partai Komunis menyiarkan kehebatannya berulang-ulang kali. Berapa banyak kebohongan yang dimuntahkan Partai dengan nyaring.“

Selama percakapan ini, saya menemukan orang-orang di kelompok itu adalah pengacara yang berada di ibukota provinsi untuk menghadiri pertemuan.

Jadi, saya mengarahkan mereka langsung, ”Nyatanya, sebagai pengacara, kalian lebih tahu dari pada orang awam atas kejahatan dan cara jahat Partai. Saya tidak ingin membicarakan kejahatan-kejahatan lainnya, saya hanya ingin mengatakan kenapa partai komunis terus-menerus menargetkan praktisi Falun Gong. Partai tidak memperkenankan pengacara mana pun untuk membela praktisi Falun Gong. Mengapa? Pada awalnya, kalian memang menyuarakan protes, tetapi setelah berlalunya waktu, kalian menjadi terbiasa dan puas diri. Apakah semua rakyat Tiongkok begitu takut dengan taktik keji Partai Komunis?”

Para pengacara tertunduk dan diam, hanya pria tinggi itu yang berbicara dan memberitahu semua orang agar memahami kejahatan Partai, mereka harus membaca Sembilan Komentar Mengenai Partai Komunis.

Istrinya tiba-tiba mengerti. Ia menatap saya dan tersenyum, seperti teman lama yang sudah terpisah.

Putranya juga ikut berkomentar, ”Partai Komunis benar-benar sangat jahat.”

Kemudian kereta tiba. Saya perhatikan kebanyakan orang pergi ke gerbong pertama, jadi saya berjalan dan naik gerbong belakang. Saya menemukan bangku dan duduk.

Saya melihat pengacara tinggi dan istri serta putranya juga mencari tempat duduk di gerbong yang sama. Akhirnya, kami duduk bersama.

Seorang kakek dan dua mahasiswa juga duduk bersama kami.

Kakek itu memulai, pembicaraan mengenai cara keji Partai Komunis memperlakukan tuan tanah di awal mula kekuasaan rezim.

Kakek itu berkata, ”Saat itu, semua orang menentang tuan tanah karena disuruh oleh Partai Komunis. Tidak seorang pun berani membela tuan tanah mana pun meskipun tuan tanah itu adalah orang yang sangat baik.”

Putra dari pengacara berkomentar, ”Tetapi bukankah itu membingungkan orang biasa sehingga mereka tidak bisa membedakan baik dari yang jahat? Apa yang ingin dicapai oleh Partai Komunis?”

Kakek itu tersenyum kepada anak muda itu dan menjawab, ”Kamu benar. Tidak seorang pun bisa membedakan baik dan jahat. Orang-orang harus berbuat seperti yang disuruh oleh Partai Komunis.”

Anak muda itu melanjutkan, ”Bukankah Partai Komunis adalah bandit jika berbuat demikian?”

Ayahnya mengangguk setuju dan berkata dengan berbisik, ”Partai Komunis memang bandit, tetapi ia menghendaki kamu mengatakan dia bagus. Ini sendiri merupakan sifat sejati bandit.”

Kemudian, ia bertanya, ”Apa jadinya kita selaku rakyat dari negara ini?”

Tidak seorang pun menjawab, namun pertanyaan itu membuat semua orang berpikir.

Setelah beberapa saat, pengacara menjawab pertanyaannya sendiri, ”Sedikit banyak kita akan mengadopsi cara bandit itu pada tingkat berbeda, dan kebanyakan dari kita sudah menerimanya, tetapi kita tidak menyadarinya.”

Lagi, tidak seorang pun berbicara, namun ada beberapa tampak tidak setuju dengan pernyataan itu.

Pengacara itu melanjutkan, ”Ketika Partai Komunis menghasut murid untuk memukuli gurunya, murid-murid ini berlaku lebih buruk dari bandit… Saat itu, semua warga terlibat dalam kampanye kaum kanan secara masif.”

Putra pengacara berbagi pemikirannya lagi, ”Saya mengerti sekarang. Jika kita semua menerima cara bandit dan bermental seperti itu, kita semua akan mendengarkan dan melakukan apa yang bandit katakan. Orang baik tidak akan mengikuti aturan bandit, jadi akan sulit mengendalikan mereka, tetapi jika semua orang menjadi bandit, mereka akan mudah dikendalikan.”

Kakek itu tersenyum dan berkata, ”Bagus, bagus. Partai Komunis sudah pasti mendekati akhirnya. Bahkan anak muda juga sudah mengetahuinya dengan baik.”

Dua mahasiswi duduk berseberangan dengan saya belum berbicara apa pun, meskipun mereka sudah mendengarkan dengan saksama. Setelah putra dari pengacara menyimpulkan pemahamannya dengan begitu ringkas, mereka tersenyum dan ikut menyetujuinya.

Saat kami sedang berbicara, kereta tiba di perhentian berikutnya. Pengacara berperawakan tinggi itu beserta keluarganya harus turun. Ia berbalik dan memberi senyuman yang bermakna memahami sesuatu.

Kereta berjalan kembali.

Saya berpaling kepada dua mahasiswi itu, ”Apakah kalian mendengar apa yang dikatakan oleh pengacara itu? Bagaimana menurut kalian?”

Salah satu dari mereka menjawab, ”Saya pikir kita semua sangat mengerti apa yang dikatakannya, meskipun tidak dengan pemahaman mendalam seperti itu. Saya terkesan dengan putranya. Begitu muda dan sangat bijaksana serta masuk logika. Ia benar-benar anak muda yang hebat.”

Saya bertanya, ”Apakah kamu mengetahui gerakan mahasiswa di Tiananmen pada tahun 1989?”

Mereka berkata, ”Kami tahu, tetapi amat samar. Ada yang berkata bahwa para mahasiswa tidak seharusnya mengancam pemerintah, yang lainnya berkata bahwa pemerintah tidak seharusnya menembak para mahasiswa.”

Saya berkata pada mereka, ”Semua ini mudah ditelaah. Apakah para mahasiswa benar-benar memiliki sarana untuk mengancam pemerintah? Adakah gerakan mahasiswa di masa lalu dan di seluruh dunia pernah mengancam pemerintah? Para mahasiswa hanya mengungkapkan harapan mereka, memberikan tekanan pada hukum dan moral kepada pemerintah. Jika sebuah pemerintah yang kuat, ia akan menggunakan komunikasi untuk menangani mahasiswa dan menyelesaikan situasi dengan mendengarkan pandangan dari kaum anak muda serta mungkin mengakui jasa mereka. Itulah landasan dari komunikasi. Tetapi bagaimana Partai Komunis berkomunikasi? Dengan tank dan senapan mesin. Apakah perlu menggunakan kekuatan ini? Itukah komunikasi? Bukan! Tapi penindasan!”

Mahasiswa itu bertanya, ”Apakah pekerjaan Anda? Apakah Anda adalah profesor universitas? Apakah Anda mengajar jurnalisme atau sejarah?”

Saya berkata, ”Apa yang dilakukan seseorang tidaklah masalah. Yang penting adalah kita perlu  memiliki lingkungan yang adil dan beradab. Kita tidak seharusnya terbiasa dengan lingkungan penindasan dan menganggapnya normal.”

Kakek itu menatap saya dan mengamati, ”Kamu anak muda yang hebat. Kalian semua memiliki pemahaman mendalam terhadap masyarakat kita.”

Saya memberitahu dia, ”Mungkin apa yang saya memiliki adalah pemahaman yang jelas terhadap Partai Komunis.”

Saya kemudian berbicara kembali kepada dua mahasiswi itu, ”Kalian pernah menentang Falun Gong di sekolah dasar, bukan?”

Salah seorang menjawab, ”Bukankah Falun Gong adalah ajaran sesat? Bukankah praktisi Falun Gong melakukan bakar diri di Lapangan Tiananmen?”

Saya menasihati mereka, ”Kita tidak bisa secara membabi buta menelan pemberitaan media yang dikontrol oleh pemerintah. Kalian juga tidak bisa secara membabi buta percaya apa yang dipelajari dari buku pelajaran pemerintah yang dijejalkan di sekolah...”

Saya melanjutkan, ”Saya ajukan satu pertanyaan sederhana. Apakah praktisi Falun Gong memberitahu media tentang rencana bakar diri mereka di Lapangan Tiananmen?”

Mahasiswa itu menjawab, ”Tentu tidak. Siapa yang akan melakukan hal bodoh itu? Memberitahu orang sebelum niat bunuh diri? Bukankah tujuannya akan sia-sia?”

Saya mengajukan lagi pertanyaan lainnya, ”Jika media tidak diberitahu tentang bakar diri, siapa yang merekam dan kemudian menyiarkannya secara luas?”

Kedua mahasiswi itu saling pandang, tersenyum malu dan berkata, ”Jika Anda tidak mengemukakan hal ini, kami pun tidak terpikirkan itu.”

Saya berkata, ”Kalian adalah mahasiswi, dengan pandangan lebih baik dan luas. Pikirkan ini: Mengapa begitu banyak orang Tionghoa berlatih Falun Gong di Taiwan, Hong Kong dan Makau?”

Salah satunya menjawab, ”Siapa yang benar-benar tahu?” Kemudian, ia berpikir sejenak dan melanjutkan, ”Jika itu benar, Partai Komunis pasti menyensor ketat berita ini.”

Saya menjelaskan informasi lain kepada mereka, ”Sekarang, Falun Gong sudah tersebar ke lebih dari seratus negara dan wilayah di dunia. Orang asing menilai ini adalah latihan kultivasi yang bagus. Hanya di Tiongkok, Falun Gong dicap ajaran sesat, dilarang dan dianiaya.”

Kereta berhenti di stasiun berikutnya. Dua mahasiswi itu turun. Kakek dan saya meneruskan pembicaraan.

Ia berkata, ”Kamu pasti telah banyak belajar sejarah. Mendengar pembicaraan kamu dan pria yang baru turun, lebih bagus dari pada menonton televisi.”

Saya berkata, ”Sebagai orang yang hidup, bernapas dan berpikir, kita harus memiliki pandangan sendiri dan tidak hanya mendengarkan serta menerima apa yang dikatakan orang lain. Kita tidak boleh mendengarkan Partai Komunis.”

Ia bertanya, ”Apakah kamu melihat masyarakat kita menuju ke arah mana?”

Saya menjawab, ”Masalah ini terlalu sensitif. Tetapi satu hal yang pasti, tidak peduli apa pun, masyarakat Tiongkok tidak bisa ditipu dengan masalah moralitas yang paling dasar. Mengabaikan masalah ini sama dengan mengabaikan orang.”

Ia berkata, ”Kamu tepat sekali.”

Saya melanjutkan, ”Masalah mendasar Tiongkok adalah kurangnya kepercayaan yang menyebabkan kemerosotan moral. Dalam hal ini, Falun Gong berdiri sendiri dan menyinari semuanya.”

“Falun Gong bisa menyelesaikan masalah Tiongkok?” Ia ingin tahu.

Saya berkata, ”Falun Gong melihat hati orang. Falun Gong telah dianiaya begitu lama, tetapi masih teguh berdiri. Partai Komunis gagal untuk membasmi, menekan, menghancurkan atau menjinakkannya. Mengapa penganiayaan terhadap Falun Gong oleh Partai Komunis begitu parah? Bukankah itu karena sudah kehabisan akal?”

Kakek itu tiba-tiba menyadari, ”Sekarang, saya mengerti. Falun Gong akan menyebabkan Partai Komunis tercerai berai, dan dengan begitu, akan melepaskan semua rakyat Tiongkok dari genggaman partai jahat.”

Chinese version click here

English version click here