(Minghui.org) Sidang kedua di pengadilan terhadap pasangan muda di Tianjin akhirnya diadakan pada 13 September, setelah berbulan-bulan ditunda oleh Pengadilan Dongli.

Zhou Xiangyang dan istrinya, Li Shanshan, dituduh menggunakan aliran untuk mengganggu penegakan hukum, alasan standar yang digunakan oleh rezim komunis Tiongkok untuk memfitnah dan memenjarakan praktisi Falun Gong.

Zhou Xianyang dan Li Shanshan

Pasangan ini ditangkap pada 2 Maret 2015, hampir dua tahun setelah mereka berkumpul kembali setelah terpisah selama sepuluh tahun. Hanya karena menolak melepaskan Falun Gong, Zhou dipenjarakan selama 9 tahun dan Li dipenjarakan lebih dari 3 tahun di kamp kerja paksa sebelum mereka berkumpul kembali.

Empat pengacara mewakili pasangan itu dengan berargumentasi bahwa tidak ada hukum di Tiongkok yang melarang Falun Gong dan klien mereka seharusnya tidak dihukum karena melaksanakan hak konstitusional mereka untuk kebebasan berkeyakinan. Mereka meminta pembebasan pasangan itu, tetapi hakim mengakhiri sidang yang berlangsung selama tujuh jam tanpa mengeluarkan putusan.

Sidang Baru Didahului dengan Pelanggaran Prosedur Hukum oleh Hakim

Pasangan itu pertama muncul di pengadilan pada 30 November 2015. Pengacara untuk Li tidak bisa hadir pada hari itu dan pengacara untuk Zhou berulang kali dipotong oleh hakim Zhang Yaling saat memberikan pembelaan.

Zhou meminta perwakilan hukum yang pantas bagi dirinya dan istrinya, sehingga ia memutuskan untuk mengganti pengacara di tengah pemeriksaan. Oleh hukum, hakim ketua seharusnya menghentikan pemeriksaan dan memperkenankan tertuduh untuk menyewa pengacara baru dan sidang baru pada tanggal lain.

Namun demikian, hakim Zhang tetap melanjutkan persidangan.

Pasangan itu mengajukan keluhan terhadap hakim Zhang sebulan kemudian dan Pengadilan Dongli setuju memberikan mereka untuk persidangan kedua. Akan tetapi, hakim Zhang terus menunda tanggal sidang baru, baru-baru ini satu setengah bulan akhirnya sidang dilaksanakan.

Zhang Zanning, salah satu pengacara baru untuk pasangan itu, telah tiba di Tianjin pada 31 Juli tahun ini ketika menerima telepon dari hakim Zhang. Ia diberitahu oleh hakim atas pembatalan sidang yang tiba-tiba dimana ditetapkan pada 2 Agustus.

Zhang memprotes penundaan berulang-ulang dan berargumentasi bahwa menurut hukum, kliennya harus dibebaskan dengan jaminan. Permintaannya ditolak.

Zhou dan Li dibawa ke ruang sidang dengan dua mobil polisi pada 13 September. Hakim Zhang tetap memimpin sidang kedua ini.

Akses Terbatas yang Seharusnya Sidang Terbuka

Sidang itu seharusnya terbuka untuk umum, tetapi hanya empat anggota keluarga yang diperkenankan masuk ke ruang pengadilan.

Saat ibunda dari pasangan ini menghadiri sidang, ayahanda Zhou tidak diperkenankan masuk. Ia harus menempuh ratusan mil dari kampung halamannya ke Tianjin namun tidak bisa melihat putranya, yang tidak pernah dilihatnya selama lebih dari setahun.

Ayahanda Zhou menunggu di luar ruang sidang

Para Pendukung Diawasi dan Diintimidasi

Pengadilan dijaga ketat pada tanggal 13, dengan lebih dari 100 petugas berseragam dan tidak berseragam berpatroli di sekeliling pengadilan.

Petugas polisi di luar pengadilan

Polisi menanyai para pengunjung

Polisi berpakaian preman

Banyak orang, termasuk penduduk dari kampung halaman pasangan ini di Provinsi Hebei, datang untuk memberi dukungan. Karena dilarang menghadiri sidang, mereka menunggu di luar selama persidangan.

Polisi berusaha mengusir mereka. Polisi mengepung seorang kakek dan cucunya untuk mengintimidasi mereka. Cucunya begitu ketakutan hingga pingsan. Seorang praktisi Falun Gong, yang juga berada di sana, memarahi polisi dan menghentikan mereka untuk mengganggu cucu dan kakek itu.

Seorang praktisi ditahan karena memotret polisi yang berpatroli. Ia tidak dibebaskan hingga pemeriksaan berakhir.

Keluarga Mempersembahkan Bunga Kepada Pengacara

Baik ibunda Zhou maupun Li terkesan dengan pembelaan pengacara dan pernyataan tidak bersalah. Kedua ibu itu mempersembahkan bunga kepada pengacara di akhir pemeriksaan.

Empat pengacara (dari kiri ke kanan): Zhang Zanning, Chang Boyang, Yu Wenshang dan Zhang Keke

Laporan terkait dalam bahasa Inggris:

On a Hunger Strike over a Year, Mr. Zhou Xiangyang Being Force-Fed

Surveillance Leads to More Arrests and Trial Without Legal Representation

Young Couple Arrested Again after 10 Years Spent Trying to Rescue Each Other from Prison

Ms. Li Shanshan Leaves Labor Camp with Dignity after Closure of Hebei Women's Forced Labor Camp

Young Couple Subjected to Extreme Torture and Forced to be Apart

A Young Couple's Journey: Zhou Xiangyang's Fiancee Appeals Seven Years for His Release