(Minghui.org) Keluarga besar kami tinggal di daerah pedesaan. Banyak dari kami biasa sakit-sakitan dan hidup susah. Dengan berlatih Falun Gong (juga dikenal Falun Dafa), kami menjadi bahagia dan sehat.

Ibu yang Sakit Menjadi Kuat

Ketika saudara kandung dan saya masih kecil, ibu kami harus bekerja di kelompok produksi pertanian setempat untuk memperoleh nilai yang menentukan berapa banyak gandum yang akan diberikan kepada keluarga kami. Ibu bekerja di ladang tetapi juga harus menjaga kami.

Karena beban ini, kesehatan ibu merosot. Ibu sering terkapar di ranjang dan membutuhkan obat-obatan serta suntikan. Dia juga beberapa kali dirawat di rumah sakit. Ayah saya berkata, “Saya hampir menjadi dokter. Orang lain pergi ke klinik untuk membeli satu obat, tetapi kita membeli secara grosir.”

Adik saya memberikan buku Zhuan Falun kepada ibu pada tahun 1996 dan mengatakan bahwa itu adalah semacam kultivasi qigong. Ibu mulai mempelajari Falun Gong, dan kesehatannya meningkat dari hari ke hari. Masalah kesehatannya hilang. Kami semua merasa itu adalah keajaiban. Ibu tidak perlu minum obat apa pun lagi dan penuh dengan tenaga. Ibu bisa membantu adik saya bekerja di ladang, meskipun ibu sudah berumur 60 tahunan.

Warga desa setempat terkejut. Seseorang berkata, “Bagaimana wanita tua itu menjadi semakin kuat?” Ibu saya memberitahu mereka bahwa dia berlatih Falun Gong. Setelah melihat ibu semakin sehat, lebih dari 10 orang di keluarga kami juga ikut berlatih Falun Gong.

Muncul dari Lumpur dan Melihat Cahaya

Ketika masih kecil, saya lemah dan sering sakit-sakitan. Saya harus sering minum obat dan disuntik. Setelah tumbuh besar, saya menderita gastritis kronis, batu ginjal, sakit kepala, dan penyakit lainnya. Makanan saya harus hangat, dan saya tidak bisa makan buah-buahan. Saya minum banyak jenis obat hanya untuk penyakit gastritis, namun tak satu pun yang efektif. Saya merasa kecewa dan berpikir saya tidak akan pernah sehat. Karena rasa sakit yang disebabkan oleh penyakit, temperamen saya memburuk. Segala hal mengesalkan saya, dan saya sering marah kepada suami dan anak-anak saya.

Ketika saya mengunjungi ibu pada tahun 1997, beliau berkata, “Latihan Falun Gong – sungguh bagus. Latihan ini bisa memelihara kesehatan yang bagus dan juga mengajarkan orang bagaimana menjadi orang baik dengan mengikuti prinsip Sejati-Baik-Sabar. Guru datang untuk menyelamatkan kehidupan.” Saya memutuskan ikut berlatih.

Pandangan dunia saya berubah. Saya berusaha untuk melakukan segala hal menurut ajaran Guru dan menjadi orang baik. Saya mencari ke dalam jika saya merasa tidak senang, berpikir kesalahan apa yang mungkin saya lakukan hingga menyebabkan situasi itu, dan berusaha untuk meningkatkan diri sendiri.

Masalah kesehatan saya perlahan-lahan sirna. Saya dapat makan semangka dan buah-buahan lainnya untuk pertama kali. Itu adalah keajaiban bagi saya. Saya benar-benar merasakan seperti apa terbebaskan dari penyakit. Tidak ada kata-kata yang dapat mengungkapkan rasa syukur saya atas belas kasih Guru. Guru menyelamatkan nyawa saya dan memberi masa depan yang cerah kepada saya.

Di masa lalu, saya berpikiran sempit, mudah kesal, dan sering marah terhadap hal-hal yang sepele. Setelah mempelajari buku-buku Falun Gong, saya memahami banyak prinsip spiritual dan pikiran menjadi terbuka serta menjadi tenang. Hal-hal sepele tidak lagi membuat saya kesal.

Keluarga Besar yang Bahagia

Keluarga besar saya tinggal bersama di satu rumah: ayah-ibu mertua, saudari ipar, tante, dan enam anak. Ada lebih dari dua belas orang. Sebelum menjadi seorang kultivator, saya mengalami banyak kekecewaan dan mengeluh bahwa ayah-ibu mertua tidak bersikap adil kepada saya. Setelah berkultivasi, saya memperlakukan diri sebagai seorang praktisi dan membimbing sikap saya dengan prinsip-prinsip Falun Dafa. Saya menjadi semakin baik dalam bergaul dengan orang lain. Saya tidak lagi mengalami konflik karena uang atau masalah rumah tangga. Sekarang saya melakukan pekerjaan rumah tangga lebih dulu dari orang lain.

Dua tahun lalu, putra dari saudari ipar bertunangan. Orangtua suami saya memutuskan untuk membagi dua keluarga ke dalam dua rumah. Rumah baru dan rumah lama. Ibu mertua menginginkan kami menempati rumah baru. Suami mendiskusikan hal ini dengan saya, dan berkata, “Saya lebih tua dari saudara saya, tapi biarkan adik saya yang memilihnya.”

“Tidak ada masalah,” kata saya. Dia sangat gembira. Saya memberitahu dia, “Saya tidak akan bersikap seperti ini jika tidak berkultivasi Falun Gong.” Memisah tanah dan rumah tangga adalah masalah besar bagi keluarga di daerah pedesaan. Pertikaian atas masalah semacam ini telah menghancurkan keluarga. Tetangga kami di desa memuji tinggi keluarga kami. Seseorang berkata, “Lihat keluarga besar ini yang bahagia. Tidak banyak keluarga seperti ini sekarang ini.”

Suami dan saya mengelola sebuah usaha. Kami tidak punya waktu untuk bertani di tanah kami, jadi kami membiarkan saudari ipar melakukannya. Kami tidak meminta apa pun sebagai balasannya, tetapi saudari ipar memberi kami tepung jagung dan minyak sayur sebagai tanda terima kasih kepada kami. Saudari ipar saya sekarang juga berlatih Falun Dafa.

Tante saya berkata kepada saya, “Saya selalu berpikir praktisi Falun Dafa adalah orang baik.”

Keluarga kami terus berkembang, karena anak-anak kami telah tumbuh besar dan memiliki keluarga sendiri. Berkah ini semuanya berasal dari Falun Dafa dan belas kasih Guru. Jika saya tidak berlatih Dafa, saya akan tetap berkutat di dalam lumpur, dan tidak seorang pun di keluarga kami akan memiliki hal-hal baik seperti yang mereka miliki sekarang.

Hal-hal ini yang saya ceritakan hanya sebagian kecil dari apa yang saya alami selama berkultivasi. Kultivasi Falun Dafa adalah pilihan terbaik yang pernah saya lakukan!