(Minghui.org) Seorang warga Changchun ditangkap kira-kira 20 hari setelah dia menolak untuk menulis pernyataan melepaskan Falun Gong, sebuah latihan spiritual yang dianiaya oleh rezim komunis Tiongkok.

Dua petugas memasuki rumah Li Fengzhi pada 12 Desember 2016. Mereka memanggil dua petugas lagi ketika menemukan foto Guru Li Hongzhi, pencipta Falun Gong. Mereka melakukan penggeledahan di rumah Li dan menyita foto, buku Zhuan Falun (buku utama dari Falun Gong), dan buku-buku lain yang ditulis oleh Guru Li.

Li ditahan di Kantor Polisi Fenjin pada malam itu dan dipindahkan ke Pusat Penahanan Weizigou pada hari berikutnya. Putrinya pergi ke sana untuk mencari pembebasannya namun gagal.

Penangkapan terakhir Li didahului oleh kunjungan seorang wanita dari komite jalan setempat seminggu lalu. Wanita itu meminta Li menulis surat jaminan untuk melepaskan Falun Gong. Karena melanjutkan latihan Falun Gong baru sebulan lalu, Li bertekad untuk tidak lagi melepaskan latihan ini di bawah tekanan. Dia menolak untuk memenuhi permintaan tersebut, dia ditangkap tidak lama kemudian.

Li pertama kali ditangkap pada Juli 1999, ketika penganiayaan baru dimulai. Putranya berusaha untuk membebaskannya dan mulai mengawasi dia dengan ketat. Putranya melakukan segala cara untuk mencegah ibunya berlatih Falun Gong. Untuk mengalihkan perhatiannya, anaknya mendorong ibunya bermain Mahyong.

Setelah kehilangan banyak uang dengan bermain Mahyong, Li tahu bahwa berjudi tidak pernah bisa memasuki hatinya. Dia melanjutkan berlatih Falun Gong pada Juli 2016.