(Minghui.org) Menyiramkan air mendidih pada pengikut Falun Gong adalah salah satu taktik favorit yang digunakan oleh Partai Komunis Tiongkok dalam upaya memaksa praktisi dari latihan spiritual yang damai untuk melepaskan keyakinan mereka.

Berikut ini adalah ringkasan dari kasus di mana praktisi telah meninggal atau terluka parah oleh penyiksaan tersebut.

Bagian Kepala

Mulut

Polisi menangkap Gai Chunlin dari Provinsi Liaoning pada April 2005. Dalam waktu kurang dari tiga minggu, keluarganya diberitahu bahwa ia telah meninggal karena menderita serangan jantung di pusat cuci otak.

Keluarganya mengamati ada tanda luka bakar yang parah di wajah dan dadanya, dan meminta untuk di autopsi. Hasil menunjukkan bahwa jaringan di bagian saluran pencernaannya "matang" dan akan terkelupas dengan satu sentuhan jari, yang menunjukkan bahwa ia telah meninggal akibat dicekok minum air mendidih.

Laporan terkait:
Details about the Death Due to Torture of Mr. Gai Chunlin from Qingyuan County, Fushun City (Photo)

Zhao Shuyuan dari Karamay, Daerah Otonomi Xinjiang, dijatuhi hukuman penjara sembilan tahun pada 2002 karena berlatih Falun Gong. Dia melakukan mogok makan selama lebih dari tiga tahun untuk memprotes penahanan ilegal. Sebagai tanggapan, penjaga memerintahkan tahanan untuk menuangkan semangkuk penuh air mendidih ke dalam mulut, dan kulitnya. Helai dagingnya terkelupas sesudahnya. Kerongkongan Zhao mati rasa selama proses cekok paksa makan, dan sesudah itu dia tidak bisa berbicara untuk waktu yang lama.

Artikel terkait:
Engineer Brutally Force-Fed during Nine Years in Prison, Arrested Again for Suing Jiang Zemin
Guards in Xinjiang Province Women's Prison Brutally Torture Ms. Zhao Shuyuan and Ms. Wang Xi
Ms. Zhao Shuyuan, an Engineer at the Karamay Petroleum Bureau, is Detained and Tortured in Xinjiang Women's Prison

Telinga

Qiu Qinghua dari Provinsi Liaoning ditangkap saat membagikan materi Falun Gong pada Januari 2006. Ketika ia menolak untuk mematuhi selama interogasi di pusat pencucian otak, agen dari Kantor 610 menuangkan segelas air panas ke telinga kirinya, yang membuat pendengarannya rusak dan mulai infeksi yang akhirnya menyebabkan meningitis parah. Dia menjadi bingung, dan tidak mampu mengenali keluarganya sendiri.

Artikel terkait:
Mr. Qiu Qinghua Passed Away after Suffering in Prison (Photos)

Mata

Wang Zhong dipindahkan ke Kamp Kerja Paksa Handan di Provinsi Hebei pada November 2005. Seorang penjaga mencoba untuk memaksa Wang agar melepaskan keyakinannya dengan menjatuhkan dia ke tanah dan menuangkan teh panas ke matanya, suatu tindakan yang hampir membutakan matanya.

Artikel terkait:
Senior Bank Engineer Severely Tortured, Nearly Blinded Due to Persecution

Kepala

Liu Zhibin, dijuluki Liu Jieyun, dikunci di ruang tahanan di Penjara Kabupaten Qi pada 21 Juli 2004. Para penjaga menelanjanginya dan memborgolnya ke tempat tidur dan kemudian memukulinya, sementara tahanan menuangkan air mendidih ke kepalanya.

Liu meninggal satu jam kemudian. Menurut istrinya, tubuh Liu penuh dengan luka dan memar. Bekas belenggu jelas terlihat di pergelangan tangannya, bersama dengan banyak bekas luka dari tongkat listrik.

Laporan Terkait:
The Torture and Death of Practitioner Mr. Liu Zhibin at Jinzhong Prison in Qi County, Shanxi Province
Practitioner Mr. Liu Jieyun Tortured to Death in Jinzhong Prison, Shanxi Province

Dalam upaya memaksa Kong Xianyong agar menyerah atas keyakinannya, para penjaga di Kamp Kerja Paksa Fangqiang di Provinsi Jiangsu memasak air hingga mendidih dan berulang kali menuangkan air mendidih itu di atas kepala Kong.

Laporan terkait:
Boiling Water Poured Over Practitioners in Fangqiang Forced Labor Camp in Jiangsu Province

Chen Shaoqing, seorang guru sekolah dasar, ditangkap pada Maret 2007, dan dikurung di sel isolasi di "Sekolah Pendidikan Hukum" (pusat cuci otak) di Kota Zhanjiang. Dia mengetuk pintu untuk memprotes penganiayaan, dan kepala sekolah meninjunya di kuil. Dia rubuh seketika. Untuk membangunkannya, kepala sekolah menuangkan air panas di kepalanya. Wajahnya menjadi bengkak dan ia tidak bisa makan.

Laporan terkait:
Teacher Ms. Chen Shaoqing of Zhanjiang City, Guangdong Province, Disabled as a Result of Persecution

Dalam sel Penjara Weibei di Provinsi Shandong, penjaga memerintahkan lima narapidana untuk menyiksa Chu Liwen untuk memaksa dia melepaskan latihan. Para tahanan menuangkan air mendidih ke kepalanya. sesi penyiksaan ini berlangsung selama beberapa hari pada bulan Agustus 2004.

Artikel terkait:
The Persecution of Mr. Chu Liwen and His Son, Chu Qinghua (Photos)

Liu Li dari Provinsi Heilongjiang dibawa ke kantor polisi karena adiknya tertangkap menyebarkan materi Falun Gong. Begitu tiba di kantor polisi, seorang polisi wanita menebarkan secangkir air panas di wajahnya dan memukulinya dengan sapu sampai patah.

Tangan dan Lengan

Penyiar televisi Li Guang disiksa di Penjara Weibei di Provinsi Shandong karena menolak untuk melepaskan Falun Gong. Empat tahanan menempelkan handuk di sekitar lengan Li dan menuangkan air panas di handuk itu dan air mendidih itu hingga sampai ke lehernya. Rasa sakit luar biasa membuat Li menjerit dan berguling-guling di tanah.

Li meninggal pada 3 Desember 2012, pada usia 36 tahun, karena penyiksaan yang dideritanya.

Laporan terkait:
Mr. Li Guang Dies from Shocks from 50,000 Volt Electric Batons and Other Barbaric Methods of Torture
Practitioner Li Guang, a TV Reporter in Laizhou, Shandong Province, Was Beaten to Death (Photo)
Supplementary Information about the Tortured-to-Death Li Guang, Anchor of Laizhou City TV Station in Shandong Province

Ketika Guo Wenshuai dikunci di Penjara Wanita Jilin , setiap pagi para penjaga memaksanya untuk meletakkan tangannya ke dalam air panas. Suatu kali, para penjaga merendam handuk dalam air mendidih dan menempelkan di lengannya. Dia menjerit dan melompat, dan lengannya menjadi melepuh sesudahnya.

Paha dan Kaki

Penjaga di kamp kerja paksa memaksa Yang Baochun berdiri di atas tanah bersalju tanpa sepatu atau jaket selama musim dingin 2000. Setelah menderita radang dingin di kakinya, mereka menempatkan kakinya di air panas. Akibatnya, jaringan di kakinya membusuk, dan kaki kanannya harus amputasi.

Laporan terkait:
Mr. Yang Baochun Illegally Imprisoned in a Psychiatric Hospital

Wang Xinchun jatuh ke sungai saat sedang dikejar oleh polisi selama musim dingin 2002. Suhu hari itu di bawah titik beku, dan es dengan cepat terbentuk di sekitar kakinya setelah ia keluar. Polisi menangkap Wang dua hari kemudian. Mengetahui bahwa Wang memiliki radang dingin di kakinya, polisi menaruh kakinya ke dalam baskom berisi air yang sangat panas.

Ketika Wang sampai di rumah, kedua kakinya mulai lecet, dengan nanah merembes keluar. Sepuluh bulan kemudian kakinya secara bertahap membusuk, yang meninggalkan cacat permanen.

Laporan terkait:
Wang Xinchun from Heilongjiang Province, Who Lost Both Legs from Persecution, Is Arrested Again (Graphic Photo)

Pada bulan Januari 2005, para penjaga di Penjara Suzhou Provinsi Anhui menyiksa Hu Enkui dengan mendorong kakinya ke sebuah tas air yang diisi dengan air mendidih untuk waktu yang lama. Akibatnya, kedua kakinya mengalami luka bakar yang parah, dan bagian dari jaringan tulangnya rusak secara permanen. Dia kini rusak dan cacat.

Laporan terkait:
Middle School Teacher Mr. Hu Enkui Tortured in Hefei City
Dafa Practitioner Mr. Hu Enkui from Hefei City, Anhui Province Suffers Brutal Persecution

Han Shuhua dimasukkan di Pusat Rehabilitasi Dalian (kamp kerja paksa) pada tahun 2001 karena melakukan latihan Falun Gong di taman. Para penjaga merendam handuk dalam air mendidih dan menempelkan di sekitar kakinya. Kedua kakinya terbakar parah dan melepuh.

Para penjaga kemudian menyeretnya keliling di lantai, yang membuka luka di kaki kanannya dan menampakkan daging. Lepuh menjadi terinfeksi, dan tanpa memberikan anestesi, dokter mengelupas kulit pada daerah yang terinfeksi.

Kadang-kadang para penjaga menargetkan praktisi yang lumpuh dan tidak bisa menolak penyiksaan.

Wang Hongrong dipukuli di sel kurungan pada Februari 2007. Akibatnya, ia menjadi mengompol dan kehilangan rasa di bagian bawah tubuhnya. Ketika manajer umum dari perusahaan mengunjunginya pada April, ia menuntut bahwa agar dia dikirim ke rumah sakit. Sebelum pergi ke rumah sakit, Wang ingin membersihkan diri. Marah oleh permintaannya, penjaga penjara memerintahkan tahanan untuk memaksa memasukkan kakinya ke dalam satu ember air mendidih. Kakinya segera membengkak. Setengah hari kemudian kakinya membusuk, dan menjadi lecet.

Laporan terkait:
The Persecution and Untimely Death of Mr. Wang Hongrong (Hefei City, Anhui Province) (Graphic Photos)

Lin Zehua jatuh di Penjara Jiamusi di Provinsi Heilongjiang dan menjadi lumpuh dari pinggang ke bawah pada November 2008. Mengklaim untuk membantu dia membasuh kakinya, seorang tahanan menempatkan kakinya dalam air mendidih. Lin tidak menyadari apa yang terjadi sampai ia melihat bahwa kakinya telah melepuh dan bernanah.

Tahanan menggunakan metode penyiksaan yang sama ini pada Lin untuk kedua kalinya.

Bagian Tubuh Lain

Mandi Air Asin

Ketika dikunci di Kamp Kerja Paksa Shuangkou, penjaga secara rutin memukuli Tang Jian tepat sebelum ia harus mandi. Mereka membakarnya dengan puntung rokok dan memukulinya sampai ia memiliki luka terbuka. Mereka menambahkan garam ke air panas, dan memegang Tang turun di dalam air selama lebih dari satu jam. Tang meninggal pada bulan Juli 2004 pada usia 39 tahun.

Tubuh

Para penjaga di Kamp Kerja Paksa Zhongba di Propinsi Guizhou melakukan kekerasan fisik terhadap Wang Zexuan sampai tubuhnya penuh dengan luka. Ketika para penjaga bosan memukuli Wang, mereka menuangkan ketel yang berisi air panas mendidih pada saat dia terlalu lemah untuk bangun.

Laporan terkait:
Mr. Wang Zexuan and Mr. Cheng Huazheng Hospitalized Due to Torture at the Zhongba Forced Labor Camp in Guizhou Province

Leher

Lin Fengchi secara brutal dipukuli dan disiksa di Kamp Kerja Paksa Sanshui di Provinsi Guangdong, selama musim dingin 2002. Setelah empat hari penyiksaan, dia penuh dengan luka, dan jatuh pingsan. Para penjaga kemudian menuangkan air mendidih ke lehernya untuk membangunkannya, menyebabkan luka bakar yang parah di punggung dan dadanya. Beberapa hari kemudian, luka Lin membusuk, dan penjaga menggosok lukanya dengan sikat gigi.

Artikel terkait:
Determined Dafa Practitioners in the Sanshui Labor Camp in Guangdong Province

Payudara

Pada Januari 2004, Wu Yueju ditangkap dan dikirim ke Kamp Kerja Paksa Dalian. Para penjaga memerintahkan seorang narapidana untuk menyumpal mulut Wu dengan kaus kaki kotor dan pembalut, sehingga dia tidak bisa mendengar ketika berteriak. Narapidana kemudian memasukkan sikat gigi dan menuangkan air mendidih pada payudara. Akibatnya payudara Wu menjadi terinfeksi dan bernanah.

Artikel terkait:
Ms. Wu Yueju Beaten, Shocked, and Sexually Assaulted

Ketiak

Para penjaga di Kamp Kerja Paksa Xishanping mengikat tangan Zhang Zhiqiang dan menggantung dengan jari-jari kakinya hampir tidak menyentuh tanah. Narapidana kemudian diperintahkan untuk menuangkan air mendidih ke dalam cangkir dan menuangkannya ke ketiak kiri Zhang. Narapidana mengisi ulang dengan air panas dan menyiramkan air panas ke tubuh Zhang, di tempat yang sama secara berulang-ulang. Akibatnya, Ketiak Zhang melepuh ukuran telur, dan luka terinfeksi selama berbulan-bulan.

Laporan terkait:
Xishanping Forced Labor Camp at Chongqing City, Sichuan Province Cruelly Tortures and Kills Falun Dafa Practitioners

Pinggang

Chen Yulian dipenjara di Penjara Wanita Jiangxi karena keyakinannya. Suatu hari, selama musim panas 2012, ia didorong oleh penjaga, seorang narapidana mengambil secangkir penuh air mendidih dan menuangkannya di bagian tengah tubuh Chen Yulian ini.

Laporan terkait:
The Devastating Torture Endured by Ms. Chen Yulian for More Than 3 Years (Photo)

Chinese version click here
English version click here