(Minghui.org) Saya sangat kesakitan dan di ambang kematian karena kanker mulut yang telah di diagnosis tujuh tahun yang lalu.

Untungnya, saya mengetahui Falun Dafa. Dengan keyakinan dalam Dafa, saya menemukan kembali hidup saya.

Hidup yang Terpuruk

Saya berusia 63 tahun dan tinggal di sebuah desa di Provinsi Sichuan. Saya terampil di bidang pertanian ketika saya masih muda, dan sehat juga kuat.

Semuanya berubah sepuluh tahun yang lalu. Kurap muncul di kaki saya. Saya tidak berpikir tentang hal itu terlalu banyak dan hanya mengusap daerah yang kurap itu dengan kortison. Kurap itu muncul dan lenyap berkali-kali.

Kemudian tujuh tahun yang lalu hal itu memburuk. Mulut saya sakit. Bibir saya membusuk. Mulut saya bernanah juga berdarah. Substansi tebal menutupi lidah dan menjadi mati rasa.

Dokter di rumah sakit mengatakan bahwa saya menderita kanker mulut.

Keluarga membawa saya ke beberapa rumah sakit besar di Sichuan untuk pengobatan dan menghabiskan 200.000 yuan (US $ 30,000)). Tapi tidak ada yang bisa menyembuhkan.

Kami kembali ke rumah dan berhenti pergi ke rumah sakit. Rasa sakit terus berkelanjutan dan kadang-kadang saya bahkan kehilangan suara.

Mulai Berlatih Dafa

Saya mengunjungi kakak tertua selama Tahun Baru Imlek pada tahun 2014. Dia dan putrinya mengatakan kepada saya bahwa Falun Dafa mungkin bisa menyembuhkan saya.

Dia telah berbicara kepada saya tentang berlatih Falun Dafa sebelumnya. Saya keras kepala dan mengatakan bahwa saya tidak akan pernah berlatih. Seandainya saya menerima sarannya itu, saya tidak akan menderita seperti ini.

Sekarang, spesialis di rumah sakit tidak memberi saya harapan, jadi saya berpikir bahwa saya akan mencobanya. Saya mulai melakukan latihan Falun Dafa dengan kakak. Saat melakukan latihan, saya merasakan aliran energi hangat mengalir di seluruh tubuh. Rasanya sangat nyaman. Saya tidak pernah punya perasaan seperti itu sebelumnya.

Saya melakukan latihan dua kali sehari karena saya berpikir bahwa saya memiliki banyak karma buruk dan ingin melenyapkan dengan cepat. Saya juga mendengarkan ceramah Fa Guru menggunakan tape recorder yang diberikan oleh kakak saya.

Di Ambang Kematian

Suami saya telah dicuci otak dengan parah oleh Partai Komunis Tiongkok (PKT) dan sangat menentang latihan saya. Dia menyembunyikan tape recorder saya. Ia memperlakukan kakak dan putrinya dengan kasar ketika mereka berkunjung. Dia mengancam akan melaporkan mereka ke polisi, sehingga mereka berhenti datang ke rumah saya.

Kesehatan saya memburuk. Saya menderita lepuh di sekujur tubuh. Nanah berdarah mengalir dari setiap pori-pori, bahkan dari kepala. Itu membuat berantakan sehingga saya tidak bisa memakai pakaian apa pun.

Saya berbaring di tempat tidur, telanjang, selama 73 hari. Suami saya merawat saya dengan dingin. Lalat mengganggu dan nyamuk menggigit saya. Saya mengumpulkan semua kekuatan berjalan ke lantai bawah untuk mencuci tubuh agar serangga tidak lagi mengganggu. Di ambang kematian, saya tidak punya kekuatan untuk membawa air. Suami saya harus mencuci setiap hari.

Saya terus melafalkan "Falun Dafa baik! Guru, tolong selamatkan saya!" Hebatnya, saya tidak mengalami infeksi selama waktu itu.

Suami meminta polisi menangkap saya karena berlatih Falun Dafa. Mereka menolak membawa saya ketika mereka mendengar bahwa saya tidak bisa mengenakan pakaian.

Suami saya mengirim saya ke rumah sakit, dan ruang saya terletak di sebelah kamar mayat. Saya tinggal di sana selama 53 hari. Saya tidak bisa mandi, tidak bisa memakai pakaian, dan melakukan segala sesuatu di tempat tidur, termasuk makan dan buang air.

Saya terus berkata dalam pikiran, "Falun Dafa baik! Guru, tolong selamatkan saya!"

Ketika staf rumah sakit memindahkan mayat dari kamar mayat, mereka melewati kamar saya. Menurut adat, keluarga dari yang meninggal menyalakan petasan. Saya melihat mayat hampir setiap hari. Suatu kali saya melihat tiga mayat dalam satu hari. Saya secara bertahap belajar untuk menghadapi kematian dengan hati yang tenang.

Saat saya mendekati kematian, putri saya bertanya, "Ibu, apakah ibu takut [mati]?"

"Tidak."

Tujuh Hari Perdarahan Hebat

Saya akhirnya keluar dari rumah sakit.

Suatu hari, saya bertemu kakak di jalan. Dia memberikan saya semangat. "Faktanya kamu masih hidup yang menunjukkan bahwa Guru dan Dafa melindungi kamu. Teguhkanlah keyakinan kamu dalam Dafa dan Guru. Biarkan Guru mengurus kamu."

Dari waktu ke waktu saya mengunjungi kakak dan kami belajar Fa.

Kulit saya membusuk dan kemudian kulit baru tumbuh. Kemudian membusuk sekali lagi dan kulit baru tumbuh lagi. Ini terjadi berulang kali. Kuku tangan dan kaki jatuh dan yang baru tumbuh lagi. Dua kuku bahkan tumbuh dua kali.

Pada suatu hari, ketika saya duduk di lantai untuk belajar Fa di rumah kakak, saya duduk di papan agar keluarnya nanah tidak akan merusak lantai. Ketika saya berdiri setelah belajar Fa, celana menempel di kulit. Itu sangat menyakitkan menariknya dari kulit, tapi saya tidak pernah mengeluh.

Penderitaan terakhir saya datang pada 27 Maret. Wajah saya tiba-tiba membengkak sehingga saya tidak bisa membuka mata. Saya berada di rumah sendirian. Saya mencoba untuk berjalan sendiri. Kepala saya terbentur di dinding dan jatuh dengan keras ke lantai.

Saya berteriak, "Guru, tolong izinkan saya untuk bisa melihat jalan!" Lalu saya bisa membuka mata, meskipun sedikit.

Bagian dalam mulut terasa sangat kaku, seakan ada sesuatu yang menempel di lidah. Saya mencoba untuk menariknya keluar. Sebuah kulit lidah keluar. Saya punya lidah baru!

Darah mengalir dari mulut, mata, hidung, dan telinga. Saya menempatkan berlapis-lapis kertas di bawah kepala ketika tidur malam itu.

Keesokan harinya, kertas basah. Wajah saya terasa kaku. Hanya bola mata yang bisa bergerak.

Ketika saya melihat ke cermin, saya melihat darah kering di seluruh wajah. Saya merendam wajah saya ke dalam air dalam waktu yang lama untuk menghilangkan darah.

Selama seminggu, setiap lubang tubuh saya berdarah. Suami saya sangat takut. Menurut sebuah pepatah Tiongkok, pendarahan dari setiap lubang berarti orang tersebut sedang sekarat.

Suami saya meminta saya untuk menelepon anak sehingga dia bisa melihat saya untuk terakhir kalinya. Saya tidak menelepon, karena tidak khawatir.

Saya berkata pada diri sendiri, "Kematian bukanlah apa-apa sekarang karena saya telah belajar Dafa. Bahkan jika saya mati, saya akan menjadi pengikut Dafa!"

Mungkin karena saya tidak merasa takut akan kematian, kematian pergi jauh dari saya. Tujuh hari kemudian, pendarahan berhenti. Pembengkakan juga mereda. Saya telah benar-benar pulih.

"Saya pasti akan berlatih Dafa ini!"

Saya kembali pergi ke rumah kakak saya untuk belajar Fa. Hal ini membuat marah suami saya dan dia mengancam menghancurkan sepeda sehingga saya tidak bisa pergi.

Saya berkata kepadanya, "Saya memperoleh kehidupan baru dari Dafa. Saya tidak takut apa pun. Pasti saya akan berlatih Dafa ini dan tidak ada yang bisa menghentikan. Apakah kamu pernah mendengar ada orang yang selamat setelah pendarahan dari setiap lubang untuk waktu yang lama? Saya mengalaminya. Kamu harus berterima kasih kepada Guru saya!"

Suami saya tidak berbicara. Saya tahu bahwa di dalam hatinya ia berubah dan mulai menghargai Dafa.

Terima kasih, Guru, karena telah memberi saya hidup baru!

Saya ingin berbagi cerita dengan semua orang sehingga mereka bisa melihat dari pengalaman saya, Falun Dafa baik!

Chinese version available

English version click here