(Minghui.org) Saya biasa memiliki hubungan yang sangat baik dengan suami, tetapi sikapnya berubah setelah terjadi penganiayaan terhadap Falun Gong. Kami bertengkar hingga ingin bercerai. Kemudian saya menggunakan prinsip-prinsip Falun Gong sebagai bimbingan, mengkultivasi diri sendiri, dan akhirnya semua berubah.

Konflik Terjadi Setelah Saya Mulai Berlatih Falun Gong

Suami saya adalah pekerja keras, jujur dan tenang. Meskipun ia tidak pandai bersosialisasi, ia sangat mencintai saya dan memasak untuk saya sejak kami menikah.

Sikapnya berubah ketika saya mulai berlatih Falun Gong pada tahun 2011. Ia tidak senang karena merasa takut saya akan membawa masalah bagi keluarga kami karena penganiayaan Falun Gong.

Saya berusaha untuk membantunya melakukan pekerjaan rumah dan memasak untuknya dalam upaya membuatnya senang sehingga ia akan mendukung saya. Tetapi ia mengkritik pekerjaan saya dan tidak makan makanan yang saya masuk untuknya.

Saya merasa kesal dan berpikir dalam hati, “Apakah ia senang atau tidak dengan keyakinanku, saya akan berkultivasi hingga akhir.” Kemudian saya berhenti membantunya dalam melakukan pekerjaan rumah tangga.

Ketika pergi ke rumah praktisi, saya melihat bagaimana mereka merawat suami mereka. Saya memutuskan untuk berubah dan mulai berbagi pekerjaan rumah tangga, bahkan memasak untuknya lagi.

Saya ditahan di kantor polisi setempat selama dua hari karena berlatih Falun Gong. Suami saya sangat ketakutan. Saya berusaha untuk menjelaskan kenapa Partai Komunis Tiongkok menganiaya Falun Gong, namun ia tidak mau mendengarkan sama sekali.

Setelah beberapa waktu, perusahaannya bangkrut, dan ia kehilangan pekerjaan. Pendapatan saya tidak besar dan harus membayar cicilan. Keuangan kami sangat ketat.

Kami berdebat pada tahun baru atas masalah yang sepele dan ia menendang saya. Saya tidak bisa berdiri dan mengatakan padanya bahwa akan menceraikannya. Saya pulang ke rumah orangtua saya.

Saya tahu bahwa Guru Li, pencipta Falun Gong, tidak setuju kita bercerai, namun beliau tidak mengatakan bahwa kita tidak diperbolehkan bercerai. Saya mengeluh tentang suami saya pada pertemuan keluarga. Saya mengatakan bahwa ia tidak memberikan kehidupan layak kepada saya dan menentang latihan saya, jadi lebih baik adalah bercerai.

Keluarga kami tidak menginginkan kami bercerai, dan saya benar-benar tidak bisa melepaskan hati tentang hal itu.

Pernikahan Utuh Kembali Setelah Saya Mencari Ke dalam

Rekan-rekan praktisi mendengar tentang konflik antara saya dan suami, mereka memberitahu saya bahwa saya yang salah, dimana saya perlu banyak belajar Fa.

Guru berkata:

“Kita selaku praktisi Gong yang sejati, harus melihat masalah dari tingkat yang sangat tinggi, tidak boleh menggunakan perspektif manusia biasa untuk melihat masalah.” (Zhuan Falun)

Itu mungkin kedengaran sederhana, tetapi benar-benar sulit untuk mempraktikkannya. Saya butuh hampir satu tahun untuk melepaskan beberapa keterikatan hati.

Sebagai contoh, saya tidak suka dimana suami saya bukan tipe bersosialisasi dan merasa malu ketika membawa dia keluar. Berarti saya terikat pada reputasi. Saya juga menginginkan suami mendengarkan saya dan melakukan apa yang saya inginkan. Itu adalah keterikatan yang ingin dikontrol. Karena tidak ada yang absolut, maka tidak ada masalah bagaimana sesuatu dilakukan. Keterikatan terbesar saya adalah menginginkan kemakmuran dan hidup dengan nyaman.

Setelah belajar Fa, saya menyadari bahwa adalah takdir pertemuan menjadikan kami pasangan dalam kehidupan ini dan saya harus menghargai hubungan kami. Saya harus melenyapkan semua keterikatan hati.

Sekarang suami dan saya bersikap ramah serta saling menghormati.

Mertua merasa malu bahwa putranya harus mengandalkan pada istrinya untuk mendukungnya, dan mertua meminta maaf kepada saya pada suatu hari. Saya menjawab, “Kita adalah satu keluarga. Apa yang menjadi milikku adalah miliknya, dan apa yang menjadi miliknya adalah milik saya juga.”

Kami tidak peduli siapa yang melakukan lebih banyak pekerjaan rumah, dan kami tidak peduli siapa yang menghasilkan lebih banyak uang. Selama kami berdua berusaha sebaik mungkin dan memikirkan orang lain.

Pernikahan bukan hanya tentang cinta, tetapi juga termasuk kesetiaan. Saya berutang pada Falun Gong karena membantu saya untuk menjaga pernikahan yang bahagia.